1 / 26

KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG TATA KEHIDUPAN UMAT BERGAMA

KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG TATA KEHIDUPAN UMAT BERGAMA. Oleh: D R . H. MOHSEN, MM Kepala Kanwil K ementerian Agama Pro v insi Sulawesi Tengah Disampaikan pada Pembekalan Muballigh Tim Dakwah Ramadhan 1433 H/2 012 M Kamis, 19 Juli 201 2.

oliana
Download Presentation

KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG TATA KEHIDUPAN UMAT BERGAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG TATA KEHIDUPAN UMAT BERGAMA Oleh: DR. H. MOHSEN, MM KepalaKanwilKementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah DisampaikanpadaPembekalan Muballigh Tim Dakwah Ramadhan 1433 H/2012 M Kamis, 19Juli 2012

  2. VISI & MISI KEMENAG SULTENGTahun 2010 - 2014 VISI : “Terwujudnya masyarakat Sulawesi Tengah yang TAAT BERAGAMA,HARMONIS, CERDAS DAN DINAMIS ” MISI : • Meningkatkan kualitas kehidupan beragama; • Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama; • 3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, • pendidikan agama dan pendidikan keagamaan; • 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji; • 5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih • dan berwibawa.

  3. LIMA PRIORITAS PROGRAM KEMENAG SULTENG • Peningkatankualitaspemahamandanpengamalan agama ditengahmasyarakat. • Berkembangnyakehidupansosial yang harmonis, rukundandamaidikalanganumatberagama. • Peningkatkankualitaspelayanankehidupanumatberagama. • Peningkatankualitaspenyelenggaraanibadahhaji. • Terwujudnyaoptimalisasipotensiekonomi yang dikelolapranatakeagamaan, sepertizakat, wakafdandanasosialkeagamaanlainnya.

  4. Problem Krusial Keagamaan di Sulteng MempertimbangkanberbagaikondisiobjektifdilingkunganKementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, makadilakukanidentifikasiterhadap problem-problem keagamaan yang krusialdi Provinsi Sulawesi Tengah. Problem keagamaan yang krusialadalahpersoalan-persoalanbelumdapatdipecahkantentangsesuatu yang berhubungandengan agama, yang tampakdalamrealitakehidupan.

  5. Problem-problem ini akan di telaah berdasarkan 5 (lima) bidang yang menjadi fokus pembangunan bidang Agama, yaitu: • BIDANG KEHIDUPAN BERAGAMA • Sejumlah problem yang ditengaraidapatmenghambatupayapeningkatankualitaskehidupanberagama: • 1.Terjadinyaberbagaikonflik yang disertaikekerasan. Hal inimencerminkanberkembangnyapemahamankeagamaan yang sempit, eksklusifdantidaktolerandikalanganmasyarakat, yang dapatmengganggukeharmonisankehidupanberagamadanpadagilirannyadapatmemberikankontribusinegatifbagikeberhasilanpembangunanNasional.

  6. Lanjutan ...... 2.Terlihatadanyakesenjanganantarakesalehan individual dankesalehanmasyarakat. Selainitu, maraknyaberbagaikegiatankeagamaanjugadapatdijadikanukuranuntukmenilaitingkatkegairahankeagamaanmasyarakat. Namun, disisi lain, tingkatperilakusosial yang menyimpangmasihtetapterjadi, antara lain ditandaidenganmasihtetaptingginyaangkakriminalitas, maraknyakasus-kasusperbuatanasusiladansebagainya.

  7. 3.Jumlahtenagapenyediapelayanankeagamaan yang adasudahcukupmemadai, tetapidilihatdaridistribusidanrasiokecukupantenaga yang tersediadibandingkantenaga yang dibutuhkanmasihjauhdarimemadai. 4. Dana danasetsosialkeagamaanumumnyamasihdikelolasecaratradisionalsepertipengelolaanzakatdanpengembanganwakafproduktif. 5. Belumtermutakhirkannya data base lembagasosialkeagamaan 6. Rendahnya tingkat pemahaman dan pengamalan ajaran agama 7. Kurangnya tenaga pegawai syara’ yang memiliki SDM yang memadai

  8. II. BIDANG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Problem-problem yang dapatmenghambatupayapeningkatankerukunanumatberagama, yaitu: 1.Upayapenciptaandanpemeliharaankerukunanselamainilebihmenekankanpadapendekatanstruktural formal daripadapeningkatankultural yang berbasiskearifanlokal. 2. Adanyapersepsisebagianmasyarakatbahwaberbagai program peningkatankerukunan yang dikembangkancenderungbersifatelitis, dalamartibarumenyentuhlapisanelit agama, baiktokoh agama maupunmajelis agama, tetapibelummenjangkaumasyarakat yang lebihluas. 3. Masih terdapat pendirian rumah ibadah yang tidak mengacu pada PBM Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepada Daerah dalam Pemeliharaan KUB, Pemberdayaan FKUB dan Pendirian Rumah Ibadah

  9. III.BIDANG RAUDHATUL ATHFAL, MADRASAH, PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN Permasalahan yang ditengaraidapatmenghambatadalah: 1.MayoritaslembagapendidikandibawahbinaanKanwilKementerian Agama Propinsi Sulawesi Tengah berstatusswastadengandayadukungsaranadanprasarana yang sangatterbatas. 2.MasihterdapatperbedaanpersepsidanperlakuanpemerintahdaerahdalammendukungpenyelenggaraanpendidikanbinaanKementerian Agama, sepertitertutupnyaaksessiswamadrasahdalammengikutikegiatan yang diselenggarakanolehdinaspendidikandidaerah.

  10. IV. BIDANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI Permasalahan yang dapatmenghambatupayapeningkatankualitaspenyelenggaraanhaji: 1. Polarekrutmendanpelatihanpetugashajibelumsesuaidengantuntutan dankebutuhanpelayanan 2. Pelayananpenyelenggaraanibadahhajibelumsepenuhnyamemperhatikanprofiljamaah yang beragamdarisegilatarbelakangusia, pendidikan, etnis, bahasadanbudaya

  11. V. BIDANG TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN Sejumlahpermasalahan yang menghambatupayapenguatantatakelolapemerintahan: 1.BanyaknyaSatuanKerja (satker) dilingkunganKementerian Agama Propinsi Sulawesi Tengah yang berjumlah 72, dapatmenimbulkankendalakoordinasi, pengawasandanpembenahansistempelayanankepadamasyarakat. 2. Kualitassumberdayaaparatur yang masihterbatasbaikjumlahmaupunkuantitasnya. 3.Belummaksimalnyasistemmanajemeninformasi yang dapatmendukungtugas-tugasorganisasi.

  12. PROBLEMATIKA UMAT ISLAM Perspektif Kemiskinan Sikap umat Islam dalam melihat persoalan kemiskinan beragam. Mansour Fakih memetakannya ke dalam empat sudut pandang: 1. Perspektif tradisionalis Kemiskinan umat adalah ketentuan dan rencana Tuhan (uji keimanan) 2. Perspektif modernis Kemiskinan terjadi karena ada yang salah dari sikap mental, budaya atau teologi si miskin 3. Perspekfit revivalis Kemiskinan terjadi karena semakin banyak umat Islam yang justru memakai ideologi atau “isme” lain sebagai dasar pijakan ketimbang menggunakan Al-Qur’an. 4. Perspektif transformatif Kemiskinan disebabkan oleh ketidakadilan sistem dan struktur ekonomi, politik dan kultur yang tidak adil.

  13. AngkaKemiskinandi Indonesia - Maret 2011 sebanyak 30,03 juta jiwa (12,49 persen dari jumlah penduduk Indonesia) lBagianterbesardariorangmiskintersebutadalahumat Islam. • Setiapanak Indonesia lahir, secaraotomatismewarisihutangsekitar 11 juta rupiah per orang. • Sesungguhnya Islam telahmenawarkanberbagaialternatifuntukmengatasipersoalantersebut. Salahsatunyamelaluiwakaf. • Wakafmerupakansatubentukkebajikan yang menggabungkanaspekkerohaniandankebendaan.

  14. Lebihkhususlagipewakafmemperolehpahalasecaraterusmenerus, selamawakafitumemberimanfaat. Tegasnyasekaliberwakafberjuta kali manfaatdidapat. • Salahsatubentukwakafadalahwakaftunai, yaituwakafdalambentukuangtermasuksurat-suratberharga. Selanjutnyauangtersebutdiinvestasikan, danhasilinvestasinyadipergunakansesuaitujuanwakaf.

  15. WAKAF TUNAI SEBAGAI SUMBER DANA RAKSASA • Secara tradisional masyarakat hanya mengenal wakaf berupa benda yang tidak bergerak, dan lazim dipergunakan untuk tanah pekuburan, mesjid dan madrasah. Sedangkan wakaf tunai belum tersosialisasi dengan baik ketengah-tengah masyarakat • Padahal wakaf tunai dapat membuka peluang yang lebih besar untuk bersadaqah jariah dan mendapatkan pahala yang tidak pernah terputus, setiap orang dapat mengamalkannya tanpa menunggu kaya terlebih dahulu.

  16. Apabilawakaftunaitersosialisasidenganbaik, alangkahbesarpotensidana yang akanterkumpul. • Andaikansajasebanyak 20 jutaorangmaumelaksanakanibadahwakafsebesar Rp.50 ribusetiapbulan, makadalamwaktu 1 tahunakanterkumpuldanaabadisebesar Rp.12 trilun. • Dapatdikemukakanbahwawakaftunaiinimemilikipotensiuntukdijadikansebagaisumberdanaabadiumat Islam.

  17. Melihatpotensiraksasaini, mestinyaumat Islam sudahmulaimelakukanlangkah-langkahuntukmenggalipotensiwakaftunaitersebut. • Dengantergalinyapotensiwakaftunai, akandapatmembangunekonomiumat Islam.

  18. WAKAF TUNAI UNTUK PENINGKATAN EKONOMI UMAT • Apabila potensi dana abadi umat dalam bentuk wakaf tunai dapat digali, akan dapat menggerakkan roda perekonomian umat Islam. • Murat Cizakca mengemukakan jika amalan wakaf tunai diamalkan pada masa sekarang, sepatutnya mampu memainkan peranan dan dapat membantu tujuan makro ekonomi modern, yaitu menurunkan perbelanjaan negara, lalu menurunkan defisit belanja negara dan seterusnya mengurangi ketergantungan negara kepada instrumen hutang sebagai pembiayaan proyek pembangunan.

  19. Besarnyapotensiwakaftunaiiniterbuktidenganfakta. Islamic ReliefdiInggrisberhasilmemobilisasidanawakafsetiaptahuntidakkurangdari 30 jutapoundsterling. Dana inidikelolasecaraprofesionaldanamanah, hasilnyadisalurkankepadalebihdari 5 jutaorang yang beradadiberbagainegara. • Di Bosnia Islamic Reliefberhasilmembukalapangankerjabarubagilebihdari 7000 orangmelaluiincome Generation Waqf

  20. Di Malaysia, wakaftunaiinijugasudahmendapatperhatian. BeberapaMajlis Agama Islam Negeridan Syarikat Swastasudahmulaimenggarapnya. • Bahkan Johor Corporation Berhad (JCorp) melalui 3 anakperusahaannyatelahmewakafkansahammiliknyadengannilaiasetsebesar Rm200 jutadibawahkelolaanWaqafAnnurBerhad. Dividen yang diperolehdarisahaminidigunakanantara lain dalambentukinvestasi, sertadiberikankepadaMajlis Agama Islam untukkegiatanamalkebajikan.

  21. Selanjutnyabagaimanakitadi Indonesia, khususnyadi Sulawesi Tengah ?. • Kalauumat Islam mampumenggalipotensiwakaftunai, akandapatmendorongpertumbuhanekonomi Indonesia. Dana wakaf yang terkumpuldapatdigunakanuntuk: 1. Danapengelolaandanpemanfaatanharta wakaf (tanahdanbangunan), misalnyauntuk membangun hotel, swalayan, pasardan lain- lain yang bersifatproduktif. 2. Diinvestasikandalamkegiatanekonomi produktif, sepertimembelisaham, membantu pengusahakecildalambentukbantuan langsungataubergulir.

  22. 3. Membukalahanpertanianbaru, memberda- yakanpetanikecildipedesaan, dll. 4. SetidaknyaditempatkandiLembaga KeuanganSyariah (seperti Bank Syariah, KoperasiSyariah, BMT dll). Selainmembantu permodalan LKS jugamemperolehbagihasil. Bagihasiliniselanjutnyadimanfaatkanuntuk kepentinganpemberdayaanekonomiumat. .

  23. Pemanfaatandanawakafsecaraproduktifdengantegasdigambarkandalamhadis yang menceritakanUmarmemperolehsebidangtanahdiKhaibar, laluiabertanyakepadaRasulullahapaperintahRasulkepadanyamengenaitanahitu. Rasulmenjawab, jikamautahanpokoknyadansedekahkanhasilnya. • Umar Bin Khattabmenggambarkanbahwasesungguhnya sejakawalRasulullahmemberiarahan yang tegasbahwawakafitudigunakanuntukkepentingan yang bersifatproduktif. • Dalamhadis ttg sebidang tanah Umar di Khaibar, tidaktergambarsamasekalikalauwakafitudigunakanuntukpendirianmesjid, pengadaantanahpekuburanataumadrasah.

  24. LANGKAH SELANJUTNYA • Setelahmelihatpotensiwakaftunaitersebutapa yang mestikitalakukan? • Sebaiknyaada yang mensponsoripembentukanbadandtingkatprovinsi yang akanmelakukanlangkahproaktifuntukmemobilisasiwakaftunaiini. • Keuntungan yang diperoleh, selainsebagaisumberdanaabadi, jugadapatmembukakesempatankerja.

  25. PENUTUP (Wakaf Tunai) • Melihatpotensiraksasawakaftunai, sepantasnyalahumat Islam melakukanupayaseriusuntukmenggalisumberdanaumat yang terpendamtersebut. • Apabilapotensiwakaftunaiinidapatdigalidandikelolasecaraprofesionaldanamanah, dapatmembantumemberdayakanekonomiumat Islam di Indonesia, khususnya di Sulteng. • AminYa Allah.

  26. SEKIANSemoga ada manfaatnya

More Related