1 / 25

Bab XVI STUDI KELAYAKAN

Bab XVI STUDI KELAYAKAN. STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi c. Merupakan bagian dari Company Profile

oke
Download Presentation

Bab XVI STUDI KELAYAKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab XVI STUDI KELAYAKAN

  2. STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN • Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi c. Merupakan bagian dari Company Profile • Penyandang dana atau pemberi pinjaman • Pemerintah sebagai pemberi izin

  3. STUDI KELAYAKAN Terdiri atas: • Latar Belakang -Proyek dan pemrakarsanya -Baru atau perluasan -Produk yang dihasilkan -Bantuan Pemerintah/Insentip khusus 2. Pemasaran -Trend -Permintaan yang lalu -Perkiraan permintaan yang ada -Pesaing -Pola Distribusi

  4. Produksi -Kapasitas Produksi -Sumber bahan baku & pembantu -Proses produksi • Teknologi -Lokasi -Jenis Teknologi, Padat modal, Tenaga Kerja, Perekayasaan. -Jenis dan jumlah barang modal yang diperlukan • SDM -Jumlah dan Kualifikasi SDM -Sumber pengadaan tenaga kerja -Program training yang diperlukan

  5. Keuangan dan Ekonomi -Manfaat sosial dan ekonomi -Kebutuhan dana modal awal dan modal kerja -Struktur dan pembiayaan modal sendiri dan kerjasama. -Kemampuan untuk pengembalian • Lingkungan Hidup -Perlu adanya Andal atau tidak -Perlunya proses daur ulang atau tidak. • Kesimpulan -Penilaian awal layak atau tidak

  6. ANALISA BREAK EVEN Adalahtehnikanalisauntukmempelajarihubunganantarabiayatetap, biaya variable, keuntungandan volume kegiatan. Makaseringdisebut : C.P.V Analysis (Cost-Profit-Vol Analysis) Biayavariable,secaratotalitasakanberubah-ubahsesuaidengan volume produksi. Contoh : bahanmentah,komisipenjualan, upahlembur. Biayatetap, secaratotalitastidakmengalamiperubahanmeskipunadaperubahan volume produksi Contoh:gaji, sewatempat, bungahutang bank. Biaya total: biaya variable + biayatetap

  7. CONTRIBUTION MARGIN (CM) Penghasilanpenjualansetelahdikurangibiaya variable tersediauntukmenutupbiayatetap. BREAK EVEN POINT (BEP) Hasil volume penjualantetapsamadenganbiaya total atau BEP akantercapaipada volume penjualandimana contribution margin (CM) samabesarnyadenganbiayatetap. Dalammengadakananalisa Break Even (BE) digunakanasumsidasarsebagaiberikut: • Biayadidalamperusahaanterdiridaribiaya variable danbiayatetap • Biaya variable secaratotalitasberubah-ubahsecaraproporsionaldengan volume produksi • Biayatetapsecaratotalitastidakberubahmeskipunadaperubahan volume penjualan. Jadibiayatetapperunitberubah-ubah • Hargajualperunittidakberubah-ubahselamaperiode yang dianalisa • Perusahaan hanyamemproduksi 1 macamproduk

  8. Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan “Profit Planning Approach” yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi biaya variable merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya tetap disebut: Contribution Margin, jadi bila contribution margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari pada Total Cost, jasi perusahaan untung.

  9. Aliran Kas Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman. • Laba/rugi Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39). Laba/rugi=(jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi

  10. Return cost ratio (R/C) R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut. R/C= Total penerimaan penjualan produk Total Biaya • Benefit cost ratio B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut. B/C = Tingkat Keuntungan Total biaya

  11. Break event point BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. BEP produksi = Total biaya Harga Penjualan BEP harga = Total Biaya Total produksi

  12. Analisis Pulang Pokok (Break Even Point) Biaya Total = FC + VC BEP (harga) = BEP (unit) = Rumus : Keterangan : FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) P = Price (Harga Jual per unit) S = Sale 12 10/3/2014

  13. Analisa Usaha Sapi Perah Peternakan mempunyai 10 ekor sapi perah dengan produksi maksimum 10 liter/ekor/hari, lama pemeliharaan 5 tahun, harga jual susu Rp. 5.000/liter. Biaya investasi Kandang 10 x 2.000.000=Rp.20.000.000 Biaya tetap • 10 ekor sapi @ Rp.5.000.000 = Rp. 50.000.000 • Gaji karyawan 2 x Rp. 250.000 x 60 bulan = Rp. 30.000.000 Total Rp. 80.000.000 Biaya Variabel • Pakan Rp.4.500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp.82.125.000 • Pemeliharaan Rp. 500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp. 9.125.000 -Transport Rp. 100 x 100 liter x 365 x 5tahun = Rp.18.000.000 Total Rp. 109.250.000 Biaya total = biaya tetap+biaya variabel = Rp. 189.250.000

  14. Modal usaha=biaya investasi + biaya total =Rp.20.000.000+Rp.189.250.000 =Rp.209.250.000 Produksi susu 10 liter x 10 ekor x 365 x 5 tahun = 182.500liter BEP PRODUKSI Total biaya = 189.250.000 Harga penjualan 5.000 = 37.850 liter BEP HARGA Total Biaya = 189.250.000 Total produksi 182.500 = Rp. 1.036,-

  15. Berikutinidisajikanbeberapacontohperhitunganbiaya, pendapatan, dananalisisusahapeternakan. Mengenaisumber data diambildaribeberapasentraproduksisekitarpertengahantahun 2001. ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI • Beberapaasumsi yang digunakandalamanalisisusahapenggemukansapiadalahsebagaiberikut. • Penggemukan per unit kandangberisi 96 ekorsapidenganpemanenan 12 ekor/minggu. • Masapenggemukan 100 hari(1 periode). • Beratawalsapi 250 kg/ekor. • Beratbadansatuekorsapiakannaik 1,1 kg/hariatau 110 kg selamasatuperiode. • HargajualsapihasilpenggemukanRp. 12.300,00/kg ataurp. 4.478.000,00/ekor. • Umurekonomiskandangdanperalatanselama 20 tahun.

  16. BIAYA INVESTASI

  17. BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI

  18. Keterangan : Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandang Per periode Umur ekonomis kandang = Rp. 150.000.000,00 x 100 hari (20 tahun/365 hari)

  19. PENERIMAAN ANALISIS USAHAa) Laba/Rugi Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00-Rp 379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor sapi.b) Return cost ratio (R/C) R/C = Rp.429.888.000,00 = 1,13 Rp.379.457.000,00

  20. Berdasarkanhasilanalisis R/C bahwausahapenggemukansapilayakdiusahakandanmenguntungkankarenanilai R/C sebesar 1,13>1. nilai R/C 1,13 artinyabahwasetiapRp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkanakanmenghasilkantambahanpenerimaansebesarRp. 1.130,00. c.) Benefit cost ratio(B/C) B/C = Rp.50.431.000,00 = 0,13 Rp.379.457.000,00 Dari analisis B/C diperolehnilai 0,13, artinyabahwasetiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usahapenggemukansapiakanmenghasilkanmanfaatataukeuntungansebesar Rp.130,00. d.) Break event point BEP Produksi = Rp.379.457.000,00 = 84,7(dibulatkan 85ekor) Rp.4.478.000,00 BEP Harga = Rp.379.457.000,00 = 3.952.677,10 96 ekor Usaha penggemukansapitidakmengalamikerugiandantidakmemberikankeuntunganjikajumlahsapi yang diusahakansebanyak 85 ekoratauhargasapihanyaRp. 3.952.677,10 per ekor.

  21. Soal Kuis Studi Kelayakan Kerjakandirumahdandikumpulkan 1 minggulagi Tugas: • hitung: a. analisalaba-rugi b. Return Cost Ratio (R/C) c. Benefit Cost Ratio (B/C) d. Analisa Break Event Point (BEP) dalamproduksidanharga 2. Ambilkeputusanlayakatautidakusahapenggemukankambing/dombaini?

  22. ASPEK FINANSIAL • ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA Beberapaasumsi yang digunakandalamanalisisusahapenggemukankambingdombaadalahsebagaiberikut 1. penggemukan per unit kandangberisi 100 ekor 2. masapenggemukan 100 hari (1 periode) 3. beratawal rata – rata 25kg/ekor 4. beratakhirpemeliharaan rata – rata 35kg/ekordenganpersentasekarkas 45%, hargakarkas Rp.40.000,-, sedangkanhargajualhasilpenggemukanRp. 500.000,-/ekor 5. hargabibit/bakalanRp. 250.000/ekor 6. umurekonomiskandangdanperalatanselama 20 periodepenggemukan 7. hargakotoran (pupuk) bernilaiRp. 1.000.000/periodepemeliharaan.

  23. B. BIAYA INVESTASI

  24. C. BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI 1. BIAYA TETAP

  25. 2. BIAYA TIDAK TETAP 3. BIAYA TOTAL : Rp. 36.300.000,-

More Related