1 / 30

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN BSI

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN BSI. Burhan Nurgiyantoro FBS/FPS Universitas Negeri Yogyakarta S2 Unwidha Klaten, 2 Juni 2008. PENDAHULUAN. Secara umum orang beranggapan bahwa guru yang baik mesti menguasai bahan pembelajaran

oihane
Download Presentation

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN BSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN BSI Burhan Nurgiyantoro FBS/FPS Universitas Negeri Yogyakarta S2 Unwidha Klaten, 2 Juni 2008

  2. PENDAHULUAN • Secara umum orang beranggapan bahwa guru yang baik mesti menguasai bahan pembelajaran • Tetapi, guru yang baik juga dituntut dapat mengembangkan bahan pembelajaran minimal untuk kelasnya sendiri • Guru yang kreatif mesti tidak hanya terpancang pada satu teks (misalnya buku pelajaran) karena memang ada banyak bahan yang dimanfaatkan • Bahkan, yang lebih baik lagi guru mesti dapat mengembangkan buku bahan pembelajaran atau sumber belajar yang lain • Untuk mencapai level itu tidak hanya dibutuhkan penguasan bahan pembelajaran saja karena masih ada faktor lain yang berpengaruh • Tuntutan dewasa ini memang seperti itu, tetapi sudah mampukah kita para guru? • Kalau belum, kapan itu akan terwujud? • Jawabannya adalah tergantung seberapa besar kita mau berusaha untuk mencapainya

  3. Pendahuluan lanjutan… • Pembicaraan tentang pengembangan bahan pembelajaran di tiap jenjang pendidikan mesti terkait dengan kurikulum yang berlaku • Komponen bahan pembelajaran tampak dipandang sebagai hal terpenting dalam sebuah kurikulum • Namun dalam pengembangannya, ia mesti terkait dan sejalan dengan berbagai komponen kurikulum secara keseluruhan • Kurikulum yang berlaku di jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia kini adalah Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP, Kurikulum 2007) • KTSP sebenarnya kelanjutan secara lebih operasional KBK (Kurikulum 2004) yang dikembangkan BNSP

  4. Pendahuluan lanjutan … • KBK: desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi • Tiga fokus KBK: • Penentuan kompetensi • Pengembangan silabus • Pengembangan penilaian hasil belajar • Sekolah dan guru diberi kebebasan kreativitas (MBS) dan (MBK) • Kontrol nasional: standar kompetensi dan kompetensi dasar • Fokus sekolah (Satuan Pendidikan): pengembangan silabus, RPP, dan penilaian hasil belajar

  5. KTSP • UU 20/2003 dan PP 19/2005 mengamanatkan penyusunan KTSP jenjang dikdasmen oleh satuan pendidikan • Kegiatan itu harus mengacu pada: SI, SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP • KTSP: kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan • KTSP: paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberi otonomi luas pada setiap satuan pendidikan • KTSP: strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi • KTSP: dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, sosbud masy, dan peserta didik • KTSP: dikembangkan sekolah (guru, kepala sekolah), Komite Sekolah, dan Dewan Pendidikan dengan silabus yang berdasarakan SKL di bawah supervisi dinas pendidikan kota/kab/depag • KTSP: pengembanan kurikulum pada posisi paling dekat dengan kegiatan pembelajaran, yaitu sekolah da satuan pendidikan

  6. Lanjutan … • KTSP terdiri atas: • tujuan pendidikan tingkat satruan pendidikan • struktur dan muatan kurikulum tingkat satruan pendidikan • kalender pendidikan • silabus • Silabus: rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran/tema yang mencakup: SK, KD, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber bahan/media • Silabus: penjabaran SK dan KD ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator capai kompetensi untuk tujuan penilaian • Bagaimanapun silabus barus berisi garis-garis besar bahan pembelajaran (topik-topik), maka masih harus dijabarkan lagi menjadi bahan pembelajaran yang rinci dan siap-ajar di kelas

  7. Tujuan Penerapan KTSP • Memandirikan dan memberdayakan tiap satuan pendidikan melalui pemberian wewenang (otonomi) untuk mengambil keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum (dalam konteks otonomi daerah) • Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang ada • Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama • Meningkatkan kompetisi sehat antarsatuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang dicapai

  8. Prinsip Pengembangan KTSP • Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya • Beragam dan terpadu (kondisi peserta didik, daerah, jenjang/jenis pendidikan, dll; substansi kurkl: muatan wajib kurikulum, muatan lokal, pengembangan diri • Tanggap thd perkembangan ipteks (tercermin dalam semangat kurikulum dan isi kurikulum) • Relevan dengan kebutuhan kehidupan (penyusunan kurikulum melibatkan stakeholders) • Menyeluruh dan berkesinambungan • Belajar sepanjang hayat • Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah (sejalan dengan moto bhineka tunggal ika dalam kerangka NKRI)

  9. SILABUS • Silabus: rencana pembelajaran suatu/kelompok MP/tema yang mencakup: • Standar kompetensi • Kompetensi dasar • Materi pokok/pembelajaran • Kegiatan pembelajaran • Indikator • Alokasi waktu • Sumber bahan/media • Silabus: penjabaran SK dan KD ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian • KTSP memberikan otonomi guru/satuan pendidikan untuk mengembangkan sendiri silabus • Guru: harus menguasai materi bidang studi

  10. Prinsip Pengembangan Silabus • Ilmiah • Relevan • Sistematis • Konsisten • Memadai • Aktual dan kontekstual • Fleksibel • Kontinuitas • Menyeluruh • Efektif dan efisien

  11. Hierarkhi Tugas dan Tanggung Jawa Pengembangan Silabus KTSP • Depdiknas: • Menyiapkan peraturan • Menetapkan standar nasional • Mengembangkan model/contoh • Menyediakan anggaran • Disdik Provinsi: • Menyesuaikan buku teks • Membuat contoh • Memberikan kemudahan dan dukungan • Menyesuaikan aturan-aturan • Disdik Kota/Kabupaten: • Membentuk tim pengembang • Mengembangkan rambu-rambu • Mengalokasikan anggaran • Memfasilitasi sekolah

  12. Lanjutan Tugas … • Satuan Pendidikan/Sekolah: • Membentuk tim (MGMP, KKG) • Mengembangkan program (KTSP, silabus, RPP) • Membentuk komite sekolah • Menetapkan tim rekayasa kurikulum • Memberikan layanan administrasi • Kelas/Guru: • Menganalisis rancangan kompetensi, indikator kompetensi, materi pokok • Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

  13. PROSEDUR PENGEMBANGAN SILABUS • Pengisian kolom identitas • Pengkajian SK dan KD • Pengidentifikasian materi pokok/pembelajaran • Pengembangan kegiatan pembelajaran • Perumusan indikator pencapaian kompetensi • Penentuan jenis penilaian • Penentuan alokasi waktu • Penentuan sumber velajar

  14. Contoh Format SilabusModel I Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Waktu :

  15. Contoh Format SilabusModel II • Nama Sekolah : • Mata Pelajaran : • Kelas/Semester : • Waktu :

  16. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR • Masalah umum: • Penentuan jenis materi • Ruang lingkup • Urutan penyajian • Kedalaman/keluasan • Perlakuan terhadap materi • Sumber bahan • Masalah guru: • Materi terlalu luas atau sempit/sedikit • Mendalam atau dangkal • Belum tentu sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai • Urutan penyajian tidak tepat • Buku pelajaran merupakan satu-satunya sumber

  17. HAKIKAT BAHAN AJAR • Bahan ajar (instructional materials): sesuatu yang dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran • Jadi, bahan ajar adalah sarana untuk mencapai kompetensi • Bahan ajar terdiri atas: • pengetahuan (knowledges) • keterampilan (skills) • sikap (aptitudes), nilai-nilai (values)

  18. Klasifikasi Bahan Ajar Pengetahuan: • Fakta: sesuatu yang ada dan terjadi (ada secara empirik); misal: objek, peristiwa sejarah, lambang, penamaan, waktu, dll. • Konsep: pemahaman terhadap sesuatu seperti pengertian/definisi, klasifikasi, komponen, ciri khusus, dll. • Prinsip: sebuah fakta pengetahuan yang terbangun atas prinsip lewat proses ontologi keilmuan atau hubungan tertentu, misalnya dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, hubungan antarkonsep (jika…, maka…) • Prosedur: materi yang berkenaan dengan langkah-langkah sistematis dalam melakukan sesuatu/tugas; misal: langkah membuat/mengerjakan sesuatu (mengembangkan bahan ajar, mengembangkan alat evaluasi, mengerjakan soal statistik, dll)

  19. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar • Relevansi: keterkaitan, ada kaitan; artinya ada kaitan, hubungan, atau bahkan ada jaminan bahwa bahan ajar yang dipilih itu menunjang tercapainya kompetensi yang dibelajarkan (KD, SK) • Konsistensi: keajegan, ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan bahan ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup keempat keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan juga mencakup keempat hal itu • Kecukupan: memadai keluasannya, ketercukupannya; bahan ajar yang dipilih/ dikembangkan ada jaminan memadai/ mencukupi untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan; tidak terlalu sedikit sehingga kurang menjamin tercapainya KD/SK

  20. Langkah Pemilihan Bahan ajar • Identifikasi muatan aspek substansial yang tercakup dalam SK dan KD • SK dan KD adalah tujuan yang harus dikuasai siswa • Bahan pembelajaran apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai penguasaan itu • Dalam SK dan KD tercermin muatan dan cakupan bahan pembelajaran yang terkait/relevan • Bahan untuk tiap SK dan KD tidak sama, jadi menuntut bahan pembelajaran yang berbeda • Kecermatan memahami substansi muatan SK dan KD dalam banyak hal akan menjamin ketepatan pemilihan/pengembangan bahan • SK dan KD dikembangkan berdasarkan keempat kemampuan berbahasa, di dalamnya termuat berbagai aspek penguasaan kebahasaan sebagai prasyarat capaian kemampuan berbahasa • SK dan KD kemampuan bersastra juga tersalur lewat keempat kemampuan berbahasa, tetapi di dalamnya termuat pengetahuan kesastraan sebagai prasyarat kemampuan bersastra

  21. Identifikasi jenis bahan pembelajaran • Kognitif • Fakta, konsep, prinsip, prosedur • Materi kebahasaan (sistem bahasa: tata bunyi, tata bentukan, tata kalimat) • Materi kesastraan (pengetahuan kesastraan: teori sastra, sejarah sastra) • Afektif • Sikap, minat, motivasi, kecenderungan thd nilai-nilai • Motivasi berperilaku • Kinerja • Kinerja kebahasaan dan kesastraan • Keempat kemampuan berbahasa • Penggunaan bahasa dalam konteks sesungguhnya (ada pertimbangan faktor pragmatik) • Berbagai bentuk kegiatan apresiasi sastra (lewat saluran keempat kemampuan berbahasa) • Aspek kognitif tetap dominan

  22. Pemilihan bahan untuk tiap SK dan KD • SK dan KD adalah acuan pertama dalam hal pemilihan dan pengembangan bahan ajar • Atau sebaliknya, pengembangan/pemilihan bahan pembelajaran tidak lain adalah memilih/mengembangkan bahan yang sesuai dengan masing-masing SK dan KD • Jadi, bahan yang dipilih/dikembangkan cocok dengan tuntutan SK dan KD, atau sebaliknya bahan ajar itu mempunyai jaminan dapat untuk mencapai SK dan KD • Secara lebih konkret pemilihan/pengembangan bahan itu terlihat dalam indikator • Bahkan tidak jarang indikator dikembangkan berdasarkan bahan ajar yang telah ditentukan sebelumnya • Bahan ajar untuk tiap indikator, KD, dan SK tidak sama, tetapi mesti saling berkaitan dan saling mendukung • Hal itu sesuai dengan prinsip pengembangan bahan: berkesinambungan, berkelanjutan, berkesuaian, dll yang secara bersama untuk mencapai tujuan umum tiap mata pelajaran di tiap SP

  23. Cakupan Bahan Pembelajaran • Cakupan: masalah keluasan, kedalaman, kecukupan • Keluasan: seberapa banyak bahan pembelajaran yang dipilih/dikembangkan dalam sebuah SK/KD • Kedalaman: seberapa detil bahan pembelajaran tsb yang harus dibelajarkan kpd siswa • Ada perbedaan masalah keluasan dan kedalaman pengembangan bahan berdasarkan: • jenjang pendidikan (SD, SMP/MTs, SMA) • jenis pendidikan (SMA, SMK; SMK: STM, SMEA, SMKK, dll) • Kecukupan (adequacy): cukup, memadai; dengan bahan pembelajaran yang dipilih/dikembangkan itu mencukup atau memadai untuk menjamin capaian kompetensi (Sk, KD) yang dibelajarkan • Kecukupan: bahan pembelajaran tidak terlalu sedikit atau luas • Pemilihan dan pengembangan bahan pembelajaran harus juga memperhitungkan alokasi waktu yang tersedia (tidal kurang, tidak lebih)

  24. Urutan Bahan Pembelajaran • Urutan penyajian (sequencing): bagaimana mengurutkan bahan ajar secara tepat agar dapat mempermudah siswa mempelajarinya • Masalah urutan bahan ajar menjadi lebih relevan terhadap pokok-pokok bahasan yang memiliki prasyarat (prerequisite) • Bahan ajar ajar yang menjadi prasyarat bahan yang lain harus ditempatkan lebih awal • Misal: sebelum pembelajaran makna tersirat, harus terlenih dahulu makna tersurat (kalimat sederhana sebelum kalimat kompleks) • Lazimnya, urutan bahan ajar mengikuti logika: dari yang mudah ke sulit, dekat ke jauh, sederhana ke kompleks, tunggal ke gabung, tersurat ke tersirat, actual meaning ke intentional meaning, yang sudah dikenal ke belum dikenal, dll yang sejenis

  25. Pendekatan Urutan Bahan Ajar • Pendekatan prosedural: • Urutan bahan ajar menggambarkan sebuah prosedur, langkah-langkah tertentu • Misalnya, langkah memahami puisi, langkah mengkaji fiksi/puisi • Pendekatan hierarkhis: • Urutan bahan ajar menggambarkan sesuatu yang berjenjang • Misalnya, bahan-bahan ajar (atau: mata kuliah) yang menjadi prasyarat harus disajikan terlebih dahulu daripada bahan ajar yang menuntut prasyarat itu • Pemahaman sebuah wacana diawali dengan pemahaman tiap paragraf, dan pemahaman paragraf diawali dengan pemahaman tiap kalimat pendukungnya • Kedua pendekatan itu tsb bukan dalam pengertian terpisah karena pada kenyataannya akan saling mendukung

  26. Penentuan Sumber Bahan • Sumber bahan: tempat bahan pembelajaran diperoleh • Sumber bahan: bukan hanya tempat guru mengambil bahan pembelajaran, tetapi juga tempat siswa dapat mengakses sendiri bahan yang harus dipelajari • Sumber bahan tidak sekadar berupa buku teks, walau buku teks tetap penting, tetapi dapat berupa berbagai hal lain yang dapat membantu siswa belajar • Siswa harus dibiasakan mencari dan mengakses sendiri berbagai sumber bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi • Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar sendiri dengan mengakses berbagai sumber yang relevan • KTSP tidak menyajikan bahan ajar, maka guru dan siswa haruslah sama-sama aktif mencari dan mengakses bahan ajar itu

  27. Sumber Bahan Ajar • Buku Teks • Buku Literatur Terkait (Kebahasaan, Kesastraan, Teks-teks Kesastraan) • Laporan Hasil Penelitian • Jurnal Penelitian, Jurnal/Majalah Ilmiah dan jenis Majalah lain • Penerbitan Berkala: Harian, Mingguan • Internet • Media Audiovisual (TV, Video, Kaset Audio) dan Media Audio (Radio, Rekaman) • Narasumber (Pakar Bidang atau Tokoh Tertentu) • Lingkungan (Alam, Sosial, Senibudaya, dll) • Kantor tertentu (kantor lazimnya menyediakan daya-data tertentu yang dibutuhkan) • Dll.

  28. Bentuk Pengembangan Bahan Ajar • KTSP memberi kebebasan kreativitas kepada setiap SP, Kepsek, dan guru untuk mengembangkan sendiri kurikulum yang akan dilaksanakan di lingkungannya • Hal itu merupakan kesempatan baik bagi semua komponen pendidikan terkait untuk merealisasikan idealismenya • Misalnya, dengan memasukkan berbagai muatan tertentu yang dipandang penting ke dalam kurikulum (muatan lokal, nilai-nilai, bahan tertentu, dll), model pembelajaran, model penilaian, dll. • Guru merupakan salah satu komponen penting sekaligus ujung tombak dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan lewat KBM yang diselenggarakan • Mereka memiliki kebebasan untuk mengkreasikan KBM: mulai dari perumusan indikator, pengembangan bahan ajar, pemilihan strategi pembelajaran, strategi penilaian, dll. • Setiap pengajar idealnya mampu mengembangkan bahan ajar sendiri

  29. Lanjutan bentuk … Pengembangan bahan ajar oleh guru dapat ditampilkan dalam bentuk: • Buku Teks, Diktat • Sebaiknya guru tidak hanya menggantungkan buku teks yang sudah ada karena mesti belum mencakup semua idealismenya • Guru yang baik mesti kreatif membuat buku teks sendiri (kalau perlu bersaing dengan penulis buku-buku yang sudah ada. Mengapa tidak!!!) • Modul (misalnya untuk tiap SK, bahan ajar untuk bulanan/semesteran/tahunan) • Modul kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah buku teks. Mengapa tidak!!! • Handout, tulisan-tulisan lepas, teks-teks ragam tertentu (misal: sastra) • Powerpoint • Rekaman audio, audiovisual, dll.

  30. TERIMA KASIH Semoga Kita Mampu Menjadi Guru yang Profesional dan Tersertifikasi

More Related