1 / 30

DISASTER

01. DISASTER. 02. Slide Content. Macam-macam bencana Fase Bencana Kelompok Rentan Lesson Learnt Crisis Center Aktor/stakeholder Peraturan Pemerintah ttg Bencana Guideline International Isyu-isyu penting:dimana posisi psikolog?; local wisdom. Contoh Kejadian Bahaya yang Bukan Bencana.

nova
Download Presentation

DISASTER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 01 DISASTER

  2. 02 Slide Content • Macam-macam bencana • Fase Bencana • Kelompok Rentan • Lesson Learnt Crisis Center • Aktor/stakeholder • Peraturan Pemerintah ttg Bencana • Guideline International • Isyu-isyu penting:dimana posisi psikolog?; local wisdom

  3. ContohKejadianBahaya yang BukanBencana • Badai di pulau tak berpenduduk, • Letupan kecil gunung api kecil di pulau terpencil tak berpenduduk, Penduduk pulau Montserrat tetap tinggal di ujung pulau kecil yang di ujung selatannya terdapat gunung berapi. Di separuh pulau bagian selatan terdapat dua bagian yang dihindari, sepanjang hari meliputi gunung dan malam hari meliputi bagian kecil di barat daya. Bencana pernah terjadi di mana sepertiga dari belasan ribu penduduk meninggalkan pulau. Kini, apabila gunung meletus dan tidak mengganggu kehidupan penduduk di ujung utara, bencana dianggap tidak ada. Wisata gunung berapi kini diharapkan menjadi sumber penghasilan pulau.

  4. Jenis-JenisBencana Bencana merupakan akibat dari pertemuan antara suatu jenis bahaya dan suatu masyarakat. Jenis bencana bisa amat beragam, dia antaranya digolongkan: (Sebenarnya semua bencana adalah komplex dan dalam bencana alam pun manusia tetap bertanggungjawab mengatasi akibatnya) Bencana Alam Gempa bumi Tsunami Badai …………………….. …………………….. Bencana Teknologi Kebocoran kimia (Bhopal) Ledakan nuklir (Chernobyl) …………………….. …………………….. …………………….. Kegawatdaruratan Komplex Konflik Perang saudara …………………….. Berikut adalah berbagai kejadian bencana di Indonesia (VJ-UN):

  5. ApaAkibatBencana • Fungsi normal dan kehidupan masyarakat terganggu • Bencana melampaui kemampuan mekanisme masyarakat untuk mengatasinya • Gangguan yang diakibatkan bencana menyebabkan pulihnya kemampuan • untuk berfungsi normal memerlukan perbantuan dari luar. • Kematian dan kecacatan (akibat langsung maupun tak langsung) • Kerugian infrastruktur dan bekalan (akibat langsung) • Kerugian atau terganggunya penyampaian pelayanan kesehatan baik rehabilitatif, kuratif, penemuan kasus, protektif maupun promotif (akibat tak langsung)

  6. SiapaKorbanBencanadanApa yang Dialaminya Bahaya yang menimbulkan bencana Manusia mengalami akibat bencana Manusia menyandang bencana dengan kerugian harta, kecederaan dan kematian

  7. Fase-faseBencana/Krisis

  8. 4 tahaprespon(tidakabsolut) •Faktor-faktor yang mempengaruhi respon dan pemulihan masyarakat •Dampak ekonomi masyarakat •Dampak sosial masyarakat jangka panjang

  9. TahapHeroik : Masyarakatbekerjasama • Selama dan segera setelah terjadi bencana, respon para individu dan masyarakat biasanya sangat mendukung, medahulukan kepentingan oranglain, dan bersikap pahlawan.

  10. TahapBulanMadu: Perhatiantertujupadakorban • Empat pola yang biasa terjadi pada respon masyarakat: 1)Perpindahan masyarakat makin meningkat 2)Kesepakatan bersama masyarakat meningkat 3)Orang-orang di luar masyarakat datang menolong 4)Berbagai organisasi menyesuaikan diri untuk membantu masyarakat

  11. TahapKekecewaan: Para PenolongPergidanPendudukDitinggalkanuntukMenghadapiKenyataan • Tahap yang panjang untuk pemulihan kembali • Tim tanggap segera pergi • Bantuan dan pertolongan berkurang • Kehilangan menjadi nyata • Meluasnya ketidakberdayaan • Menyalahkan, dendam, cekcok • Kesatuan memudar

  12. PemulihandanRekonstruksiMencariKenormalan yang Baru • Mungkintidakterjadidalamsetahunataulebihpascabencana • Aktivitassosialdanekonomikembalipulih • Secarabertahapkembalipadarutinitas normal • Melengkapiusaharekonstruksidanpemulihan • Masyarakatmencobamenemukankenormalan yang baru • Peristiwaperingatan • Kesulitandalammemutuskanpemulihandikarenakankurangnyaperencanaandanpersiapan

  13. KerangkaKonsepManajemanBencana

  14. MaknaBeberapaKata • Gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, badai, konflik, adalah contoh kejadian yang menjadi sumber bahaya (hazard), yang memungkinkan timbulnya kerugian. • Kelemahan (Vulnerability) adalah kondisi-kondisi akibat faktor fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan yang meningkatkan kepekaan suatu masyarakat untuk mengalami efek buruk dari bahaya. • Risiko (risk) adalah besar kemungkinan konsekuensi buruk (kesehatan dan ekonomi) akibat interaksi antara bahaya dan kelemahan Risk = ƒ(Hazards x Vulnerability)/Capacity • Bencana (disaster) adalah tiap kejadian bahaya yang mengakibatkan kerusakan, gangguan ekonomi, kematian atau penurunan kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan sedemikian rupa hingga memerlukan tanggapan luarbiasa dari fihak di luar wilayah atau penduduk yang sedang manyandangnya (WHO). • Kegawatdaruratan (emergency) adalah kejadian tak terduga atau memerlukan tindakan segera. Bencana acap menimbulkan situasi kegawatdaruratan ini. Bencana adalah interaksi antara bahaya dan penduduk.

  15. Diagram Definisi TFQCDM/WADEM: Health Disaster Management: Guidelines for Evaluation and Research in the “Utstein Style”. Chapter 3: Overview and concepts. Prehosp Disast Med 2002; 17 9sUPPL 3): 31-55.

  16. Anything that may cause a danger; a natural or type-specific manmade phenomenon that has the potential to adversely affect human health, property, activity, and/or environment Prevention, to keep from happening Hazard Modification changing the risk that an event will occur or the magnitude of frequency of the event when it occurs The probability that an event related to a specific hazard will occur Risk An occurrence negatively influencing living beings and/or their environment (has amplitude, intensity, scale, and magnitude) Event Vulnerability, provided by nature, augmented by man The action of one force coming in contact with another body; a force striking an environment/society Impact The destruction and injuries resulting from the event Resilience Damage Absorbing capacity, includes contingencies, luxuries, and natural resilience Disaster Buffering capacity Response Diagrammatic representation of definitions

  17. Dialaminya Bahaya yang menimbulkan bencana Manusia mengalami akibat bencana Manusia menyandang bencana dengan kerugian harta, kecederaan dan kematian

  18. Fase-faseBencana/Krisis

  19. Fase-fase Bencana/Krisis • Warning /Threat: semakin kecil warning, semakin besar shock • Impact: reaksi saat bencana - bingung, tidak percaya, fokus pada survival fisik diri & keluarga • Rescue / Heroic: banyak yg berusaha menyelamatkan org lain • Remedy / Honeymoon: banyak bantuan/simpati, ada optimisme • Inventory: menyadari jumlah yg hilang, merasa sangat lelah/stress • Disillusionment: menyadari keterbatasan bantuan – tuntutan utk hidup, mslh kesehatan mulai terasa, merasakan ketidak-adilan • Reconstruction/Recovery: kesadaran & tgjawab utk mencari solusi fisik-ekonomi; dukungan emosional dlm keluarga mungkin sudah terkuras tetapi tuntutan utk solusi semakin tinggi.

  20. RESPON TERHADAP BENCANA • Reaksi Melawan. • Dalam artian yang positif, reaksi ini ditunjukkan dengan upaya korban untuk menangani masalah yang muncul akibat bencana. Kadang perilaku korban sangat proaktif bahkan impulsif, yaitu tanpa berpikir panjang tentang keselamatan dirinya . • Reaksi Menghindar • Korban menjauhkan diri mereka dari penyebab tekanan. Mereka keluar dari situasi yang tidak mengenakkan, menghindari tekanan dengan lari dari masalah dan tidak pernah meyelesaikannya. • Reaksi Membeku • Korban cenderung tidak bereaksi. Mereka mengulur waktu menunggu dan melihat saja apa yang dapat dilakukan selanjutnya. Mereka pasif meskipun berada pada situasi yang membutuhkan keputusan secara cepat.

  21. Manajemen

  22. KESIAPAN Penilaian Cepat TANGGAP Rencana Operasional Rencana cadangan KEDARURATAN Peringatan dini dan penilaian risiko Pengalaman yang dipelajari Review Rencana kesiapan Waktu Dana Rencana pemulihan Info SDM Nilai2 Sistem Bekalan Rencana Mitigasi Rencana Pembangunan (kembali) Roda Manajemen Evaluasi bahaya Rencana manajemen bencana PEMULIHAN VJ MITIGASI

  23. The Basic Conceptual Framework Information Need Effective, Efficient, Action Coordination Resource Mobilization VJ

  24. Time Continuous Possible Hazards Hazard Surge Event Hazard Episode Continuous Possible Hazards Mitigation Preparedness Evacuation & Acute Medical Emergency Rehabilitation Disaster Management Plan Mitigation Plan Risk Assessment Early Warning Response Hazard Evaluation R.A. O.P. L.L. R.P. Redevelopment Plan Management Disaster Management Timeline RA Rapid Assessment, OP Operational Plan, LL Lessons Learned, RP Rehabilitation Plan

  25. I. FasePenyelamatan (segerasetelahkejadian) • Menyebarkan pelayanan intervensi dan krisis untuk pekerja penolong ( ini penting dan seringkali terlupakan) • Memastikan keamanan korban yang selamat dan memeriksa kebutuhan-kebutuhan fisik yang ditemui (misalnya perumahan, logistik, air bersih, dll.) • Mencari untuk menyatukan kembali keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas. • Menyediakan informasi, kenyamanan, pertolongan praktis, dan pertolongan pertama kesehatan mental.

  26. II. FaseInventarisasiAwal: Bulanpertama. • Melanjutkan tugas fase penyelamatan. • Mendidik profesional lokal, relawan, dan komunitasnya dengan menghormati reaksi normal dari trauma. • Melatih konselor bencana susulan, kalau perlu. • Menyediakan bantuan praktis jangka pendek, dan dukungan bagi korban yang selamat. • Mengidentifikasi siapa yang memiliki resiko paling tinggi dan memulai intervensi krisis, “debriefing” dan upaya-upaya yang sama. • Mulai membuka kembali infrastruktur komunitas: pekerjaan, perumahan, keamanan, dan keselamatan.

  27. III. FaseInventarisasiAkhir: bulankeduadansetelahnya. • Melanjutkan tugas fase penyelamatan dan inventarisasi awal. • Menyediakan pendidikan masyarakat. • Mengembangkan pelayanan luar jangkauan untuk mengidentifikasi mereka yang membutuhkan. • Menyediakan “debriefing” dan servis lainnya untuk korban selamat yang membutuhkan. • Mengembangkan servis yang berbasis sekolah dan yang berbasis institusi.

  28. IV. FaseRekonstruksi • Melanjutkan penyebaran dan debriefing pelayanan bagi pekerja penolong dan korban selamat. • Membuat sebuah hotline atau lainnya yang bisa digunakan korban selamat untuk menghubungi konselor. • Tindakan lanjutan pada korban selamat yang dirawat lebih awal.

  29. V. FaseDukacita • Penghindaran • Konfrontasi • Pendirian kembali

  30. Fase Shock danPenyangkalan • Terlihat tidak aktif, tanpa ekspresi, mati rasa. • Menunjukkan penyangkalan, ketidakpercayaan. • Emosi datar.

More Related