1 / 9

pptkista-150623153640-lva1-app6892

kista bartolin

nitnot
Download Presentation

pptkista-150623153640-lva1-app6892

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kista kelenjar bartholini Presented by: WindaPermatasari

  2. ANATOMI Kelenjar bartholini (glandula vestibularis mayor) -> organ genetalia eksterna. ukuran -> sebesar kacang (jarang >1 cm) Fungsi: membasahi mengeluarkan lendir untuk memberikan pelumas vagina saat melakukan hubungan seksual. Dalam keadaan normal kelenjar ini tidak teraba pada palpasi (Manuba, 2008).

  3. DEFINISI Kista adalah kantung yang berisi cairan yang terbentuk dibawah kulit atau disuatu tempat di dalam tubuh. Kista kelenjar bartholini dapat terjadi ketika kelenjar ini menjadi tersumbat. Kelenjar bartholini bisa tersumbat karena berbagai alasan seperti infeksi, peradangan. Cairan yang dihasilkan kelenjar ini kemudian terakumulasi menyebabkan kelenjar membengkak dan membentuk satu kista (Setyadeg, 2010).

  4. ETIOLOGI Sumbatan dapat disebabkan oleh: • Mucus yang mengental • Infeksi -> Neisseriagonorheae, InfeksiGonokokus, Klamidia • Trauma • Gangguan congenital.

  5. MANIFESTASI KLINIK • Tanda kista bartholini yang tidak terinfeksi berupa penonjolan yang tidak nyeri pada salah satu sisi vulva disertai kemerahan atau pembengkakan pada daerah vulva (Amiruddin, 2004). • Terasaadabenda yang beratpada vulva -> rasa kurangnyaman • Kesulitan pada waktu koitus. Adapun jika kista terinfeksi maka dapat berkembang menjadi abses bartholini dengan gejala klinik berupa (Amiruddin, 2004) : • Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual. • Umumnya tidak disertai demam kecuali jika terifeksi dengan organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual. • Pembengkakan pada vulva selama 2-4 hari. • Biasanya ada secret di vagina. • Dapat terjadi rupture spontan.

  6. DIAGNOSTIC EXAMINATION • Anamnesis yang baik dan pemeriksaan fisik sangat mendukung suatu diagnosis. Pada anamnesa dinyatakan tentang gejala seperti Panas, Gatal, Sudah berapa lama gejala berlangsung, Kapan mulai muncul, Apakah pernah berganti pasangan seks, Keluhan saat berhubungan, Riwayat penyakit menular seksual sebelumnya, Riwayat penyakit kelamin pada keluarga. • Kista bartholini di diagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan dengan posisi litotomi, terdapat pembengkakan pada kista pada posisi jam 5 atau jam 7 pada labium minus posterior. Jika kista terinfeksi, maka pemeriksaan kultur jaringan dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab abses dan untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi menular (Amiruddin, 2004).

  7. TREATMENT Marsupialisasiyaitusayatandanpengeluaranisikistadiikutipenjahitandindingkista yang terbukapadakulit vulva yang terbuka. Insisidilakukan vertical padavestibulumsampaitengahkistadandaerahluarcincin hymen. Lebarinsisisekitar 1,5 – 3 cm, tergantungbesarnyakistakemudiankavitassegeradikeringkan. Kemudiandilakukanpenjahitanpadabekasirisan. Bedrest total dimulaipadaharipertama post operatif ( AriefMansjoerdkk, 2006).

  8. NURSING DIAGNOSIS • Nyerib.dperadangankalenjarbartolinditandaidenganpembesarankalenjarbartolin, nyeridanlebihpanasdidaerah perineum / sekitarnya, iritasi vulva, kadangterasasepertibendaberat. • Gangguancitratubuhb.dperubahanpenampilansekunderterhadappenyakitkronisditandaidenganpembesarankalenjarbartholin,  nyeridanlebihpanasdidaerahsekitarnya / perineum, adananah, kadangdirasakansebagaibendaberat,adaabses yang kadang-kadangdapatsebesartelurbebek. • ResikoInfeksi • Perubahanpolaseksualb.dnyeriditandaidengankalenjarbartholinmembengkak, merah, nyeripadadaerah perineum, dannanah. • Kerusakanintegritaskulitb.dbahaniritandarilingkungansekunderterhadapkelembabanditandaidenganmerah, iritasi vulva, nanah.

  9. TERIMAKASIH 

More Related