1 / 17

Khoirunnisa Agustyati Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

Khoirunnisa Agustyati Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). Siapa itu pemilih ?. Rakyat  semua warga negara dari bayi yang baru lahir sampai orang tua / kakek / nenek

nemo
Download Presentation

Khoirunnisa Agustyati Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Khoirunnisa Agustyati PerkumpulanUntukPemiludanDemokrasi (Perludem)

  2. Siapaitupemilih? • Rakyat  semuawarganegaradaribayi yang barulahirsampaiorangtua/kakek/nenek • Pemilih  warganegara yang sudahberusia 17 tahunpadaharipemungutuansuaradanatau yang sudahmenikah, tidakkehilanganhakpilihnya (anggota TNI/Polri, karenaputusanpengadilan), hilangingatan. • Tetapitidaksemuapemilihterdaftardalam DPT (petugaslalai/ pemilihtidakmemeriksaapakahsudahterdaftar)

  3. Nilaidaridemokrasi partisipasi • Partisipasipemilihmasihrendah • Masalah: • DPT bermasalahpadaPemilu 2009. • Pemilihterdaftarlebihdari 171 juta, 30%nya tidakmenggunakanhakpilih (Pemilu 2009) • Seleksicalegdikuasaiolehelit, tidakmelibatkanakarrumput, tidakdapatdiawasiolehmasyarakat

  4. 4. Pelayanan yang memudahkanpemilih 5. Partisipasidalampengawasanmasihrendah 6. Partisipasiwargamelaluipartaipolitikatauorganisasimasyarakatsipilrendah 7. Pemilihharusmenunggu lima tahununtukmemberipenilaiankepadapartaipolitikuntukdipilihlagiatautidak

  5. Tingkat Partisipasi • Tingkatpartisipasipemilihterusmenurundari 92% pemilu 1999, menjadi 84% pemilu 2004, danangka 71%pemilu 2009. Secarakonsisten rata-rata penurunandaritigaperiodepemilusebesarkuranglebih 10 persen. • Jumlahsuaratidaksahterusmengalamipeningkatandari 3,3 persenpadapemilu 1999, menjadi 9,7 persenpadapemilu 2004, danmelonjakpadaangka 14,4 persenpadapemilu 2009. • Hal inimenandakanbahwatatacarapemberiansuaradarisatupemilukepemiluberikutnyasemakinrumitdarisisipemilih (COBLOS  CENTANG/CONTRENG).

  6. Mengapapartisipasirendah? • Sistempolitiktidakmenjaminakseskekuasaanpemilih • Akses kesempatanpemilihbagipemilihuntukmempengaruhiprosespembuatandanpelaksanaanpolitik, baik yang menyangkutcalonpejabatdanpengaruhataskebijakanpublik

  7. SistemPemiluterlalukompleks • The Most Complex Electoral System in the world (Far Eastern Economi Review, 2004) • JumlahDapil DPR, DPRD Prov, DPRD Kab/Kota mencapai 5200 danmemperebutkan 21000 kursi (Pemilu 2009) • Jumlahpartaipolitikterlalubanyak • Penghitungansuarakompleks

  8. Penyelenggarapemiluharusmemberikankemudahanbagipemilih •  cekdaftarpemilih online •  menjaminpemilih yang memilikikebutuhankhusus

  9. Pengelolaanpartaipolitiktidakdemokratis • Dikuasaielit • Partaihanyasebagaialatmobilisasimenjelangpemilu, bukanuntukmenyalurkanaspirasirakyat • Kasuskorupsisemakinbanyak • Prosespembuatankeputusandi DPR dan DPRD tidakmembukaruangdeliberasisecaraterbuka (nonelectoral representation) • Kepercayaanpemilihkepadapartaipolitikmenurun. Banyak swing voters

  10. BERBAGAI PERSOALAN • Kondisi Ekonomi • Situasi sosial politik • Kualitas Calon • Politik Uang • Politik Dinasti • Manipulasi • Tingkat representasi wakil rakyat  Skeptisme pemilih atas politik/proses demokrasi (banyaknyapemberitaannegatifdankasuskorupsi)

  11. Survey PerilakuKorupPolitisi 83,5% masyarakatkurangyakinatautidakyakinbahwapolitisidi DPR bebasdarikorupsi. Hanya 15,18% masyarakatsangatyakinataucukupyakinpolitisidi DPR bebaskorupsi.80,55% Masyarakatkurangyakinparpolbekerjauntukkepentinganrakyat. Hanya 17,71 persenmasyarakatpercayaparpolbekerjauntukkepentiganrakyat. mendapatnilaimerah. Sebanyak 49,9% masyarakatmenilaiadakemajuan, 31,9% masyarakatmenilaikurangadakemajuan, dan 18,2 persenmasyarakatmenjawabtidaktahu.  Metodesurveiiniadalah multistage random sampling denganmenggunakan quick poll dengansmartphone LSI. Jumlahrespondenawalnya 1.200 respondentersebardi 33 provinsidi Indonesia. Margin error 2,9%. Sumber: LingkaranSurvei Indonesia

  12. Pemilih yang berdaulat • “KedaulatanditanganrakyatdandilaksanakanmenurutUndang-UndangDasar” (Pasal 1 ayat (2) UUD 1945) • Menurut UU Pemiliurakyat yang berdaulatadalah yang telahberusia 17 tahunataulebihdan yang sudahataupernahmenikahdantidakkehilanganhakpilihnya • Pemilih yang terdaftardalam DPT danmenggunakanhakpilihnya

  13. Mengapa Pemilu Penting? • Saranamemilihpemimpinsecaralangsungolehrakyat • Mengetahuijanji-janjicalonpemimpin • Mengetahuikedekatancalonpemimpindenganrakyat • Menjadicerminharapanmasyarakatmenujukemakmuran • Masyarakat ikut serta memilih pemimpin • Pemimpin yang dipilihlah yang akan menentukan kebijakan yang penerapannya akan memiliki dampak langsung kepada rakyat (tambahan) Sumber: Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)

  14. PemiluLegislatif 1971 : 6,67% • PemiluLegislatif 1977 : 8,40% • PemiluLegislatif 1982 : 9,61% • PemiluLegislatif 1987 : 8,39% • PemiluLegislatif 1992 : 9,05% • PemiluLegislatif 1997 : 10,07% • PemiluLegislatif 1999 : 10,40% • PemiluLegislatif 2004 : 23,34% • PemiluLegislatif 2009: 39,22% • PemilihanPresiden 2004, putaran 1 angkagolput: 21,77% • PemilihanPresiden 2004, putaran 2 angkagolput 23,37% • Pemilihanpresiden 2009 angkagolputmencapai 27,40% Sumber: WidjanarkoPuspoyo, Dari SoekarnoHinggaYudhoyono:Pemilu Indonesia 1955-2009; Jurnal Perempuan, No. 63 Tahun 2009

  15. Pemilu 2014 • Diikuti 12 Parpol di tingkat nasional, dan 3 parpol lokal di Aceh (bandingkan dengan 2009 ada 38 parpol nasional dan 6 parpol lokal di Aceh • Ada 6.577 Caleg DPR RI yang bertarung (4.318 Laki-laki, 2.441 Perempuan). 38% Caleg DPR RI adalah perempuan. • 77 daerah pemilihan (dapil) untuk DPR RI. Jumlah dapil untuk DPRD provinsi sebanyak 217 dapil dan DPRD kabupaten-kota 1.864 dapil. • Data DP4 dariKemendagrisebanyak 190 jutajiwa, WNI di luarnegerisebanyak 2.213.605 jiwa. • PemilihPemulaada 14 juta

  16. Menjadi Pemilih Cerdas= MenerapkanBudayaKeilmuan • Pahami arti pentingnya pemilu. • Kenali Siapa Calon (critical thinking) . • Kenali Visi Misinya.Telusuri rekam jejak calon dan partainya. • Gunakan Hak Pilih. Pastikan suara yang kita berikan adalah suara yang sah. • Awasi kinerja calon setelah mereka terpilih.

  17. LANGKAH-LANGKAH • Pendidikan politik/pendidikan pemilih (Fitriyah UNDIP: kebanyakan rakyat berpikir calon yang membutuhkan mereka sehingga terjadi berbagai praktik politik uang dan politik transaksional. Kondisi ini akan berbalik ketika pemilih menjadi cerdas dan memiliki kesempatan untuk menyeleksi siapa calon pemimpin yang benar-benar baik dan menghukum pemimpin yang burukdenganmengembangkantradisikeilmuanUniversitas (dialektikakritis, objektif, jujur, dll) • Pemilih bukan sekedar obyek tapi subyek, pelaku utama dalam kepemiluan. • SOSIALISASI PEMILU PENDEKATAN BARU. TAK HANYA MAINSTREAM CARA COBLOS DAN SUARA SAH. Membangun optimisme bahwa pemilu bukan sekedar masalah tapi juga bagian dari penyelesaian masalah. • Optimalisasi peran pemangku kepentingan (media massa, tokoh agama, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, anak muda/pemilih pemula). • Penjangkauan pemilih sasaran secara langsung dengan “bahasa mereka”, dan pendekatan local context/kearifan lokal. Selain itu membuat KPU juga mudah dijangkau.

More Related