1 / 20

KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT

KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT. Kasus : Berapa banyak dan pengujian seperti apa yang akan menyelesaikan pekerjaan ? Langkah ke tujuh (keseluruhan rencana audit) dan terakhir (program audit) dalam tahap perencanan suatu audit JENIS-JENIS UJIAN

navid
Download Presentation

KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT Kasus : Berapa banyak dan pengujian seperti apa yang akan menyelesaikan pekerjaan ? • Langkah ke tujuh (keseluruhan rencana audit) dan terakhir (program audit) dalam tahap perencanan suatu audit JENIS-JENIS UJIAN • Lima jenis ujian yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar (lihat Gambar 12-1) Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman dari Pengendalian Internal (lihat Bab 10) • Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor akan pengendalian internal : • Memperbarui dan mengevaluasi pengalaman auditor yang sebelumnya auditor dengan entitas itu • Meminta keterangan dari personil klien • Membaca manual sistem dan kebijakan klien • Menguji dokumen dan arsip • Mengamati aktivitas dan operasional entitas

  2. Ujian Pengendalian • Prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dari resiko pengendalian • Dilakukan untuk menentukan kepantasan dari rancangan dan efektivitas operasional pengendalian internal yang spesifik • Jenis prosedur ujian pengendalian : • Meminta keterangan dari personil klien yang sesuai • Menguji dokumen, arsip dan laporan • Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian • Melaksanakan kembali prosedur klien • Lihat Gambar 10-5 dan 12-1

  3. Ujian Substantif dari Transaksi • Prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi ketepatan dari saldo laporan keuangan • Ujian substantif transaksi • menentukan apakah ke-6 sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi untuk setiap kelas transaksi (lihat Gambar 12-2) • Peran ujian substantif transaksi dalam audit siklus penjualan dan penagihan (lihat Gambar 12-2) 2. Prosedur Analitis • melakukan perbandingan dari jumlah tercatat untuk harapan yang dikembangkan oleh auditor • Tujuan prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun : • Menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan • Mengurangi ujian rincian saldo • Ujian Rincian Saldo • berfokus pada saldo buku besar akhir, baik neraca saldo dan akun laporan penghasilan, dominasi ujian rincian saldo pada neraca lajur • Ringkasan Jenis Ujian  lihat Gambar 12-2

  4. MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN Jenis Bukti • Hubungan antara jenis ujian dan jenis bukti (lihat Tabel 12-2) • Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal dan pengujian pengendalian hanya melibatkan pengamatan, dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali • Ujian substantif hanya melibatkan tiga jenis bukti : dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali • Pemeriksaan atas klien dibuat dengan tiap jenis perjanjian • Dokumentasi dan pencapaian kembali digunakan untk tiap jenis ujian kecuali prosedur analitis Biaya Relatif • Keputusan jenis pengujian mana yang dipilih untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup  biaya bukti • Jenis pengujian sesuai dengan tingkatan biaya : • Prosedur analitis • Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman sari pengendalian internal dan pengujian pengendalian • Ujian substantif atas transaksi • Ujian rincian saldo

  5. MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN Hubungan antara Prosedur Analitis dan Pengujian Substantif • Prosedur analitis  hanya menyediakan indikasi dari kemungkinan salah saji • Jika fluktuasi prosedur analitis tidak biasa dikenali  pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi • Auditor melaksanakan prosedur analitis dan percaya bahwa kemungkinan salah saji material adalah kecil  pengujian substantif lainnya dapat dikurangi Pertukaran antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif • Lihat Bab 10 • Gambar 12-3  hubungan antara pengujian substantif dan penilaian resiko (termasuk pengujian pengendalian) pada tingkatan efektivitas pengendalian internal yang berbeda • Pengujian substantif atas transaksi adalah lebih mahal dibanding tes dari pengujian pengendalian

  6. MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN Hubungan antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif • Pengecualian dalam pengujian pengendalian  suatu indikasi kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai dolar dari laporan keuangan • Pengecualian dalam pengujian substantif dari transaksi atau pengujian rincian saldo  deviasi pengujian pengendalian • Pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo  harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi

  7. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGUJIAN AUDIT • SAS 80 (AU 236) dan SAS 94 (AU 319) • Tidak praktis untuk mengurangi resiko pendeteksian dengan hanya melakukan ujian substantif • Auditor perlu melaksanakan pengujian pengendalian untuk mendukung penilaian resiko pengendalian menajdi dibawah maksimum • Mengurangi tingkat uji coba pengendalian yang otomatis

  8. CAMPURAN BUKTI • Kombinasi dari kelima jenis pengujian yang digunakan untuk siklus manapun (lihat Tabel 12-3) • Analisa Audit 1 • Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren yang rendah : • Auditor melakukan pengujian pengendalian yang ekstensif • Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif • Pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo  diperkecil • Pengujian pengendalian dan prosedur analitis  relatif murah • Analisa Audit 2 • Perusahaan berukuran sedang, banyak pengandalian dan beberapa resiko inheren : • Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif • Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada aresiko inheren

  9. CAMPURAN BUKTI • Analisa Audit 3 • Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sedikit pengendalian efektif dan resiko inheren yang besar : • Tidak ada pengujian pengendalian yang dilakukan • Ditekankan kepada ujian rincian saldo dan ujian substantif transaksi, juga beberapa prosedur analitis • Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif • Biaya audit relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang rinci • Analisa Audit 4 • Auditor menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensif san salah saji yang penting selagi melakukan pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis : • Pengendalian internal tidak efektif • Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil yang tidak dapat diterima dari pengujian yang lain

  10. RANCANGAN PROGRAM AUDIT Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi • Bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman untuk memperoleh pengendalian internal dan mempengaruhi program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif : • Uraian tentang prosedur yang dilakukan untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal • Resiko pengendalian yang dinilai • Metodologi untuk merancang ujian (lihat Gambar 12-4) : • 3 langkah pertama  lihat Bab 10 • Prosedur audit meliputi pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi tergantung  resiko pengendalian yang dinilai • Pengendalian efektif, resiko pengendalian yang dinilai adalah rendah  pengujian pengendalian sangat ditekankan

  11. RANCANGAN PROGRAM AUDIT • Prosedur Audit • Pendekatan untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menekankan pemenuhan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi (lihat Bab 6 dan Gambar 12-5) • Pendekatan 4 langkah berikut dilakukan ketika auditor merencanakan untuk mengurangi resiko pengendalian yang dinilai : • Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas transaksi yang diuji • Mengidentifikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko pengendalian untuk masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi • Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal dari resiko pengendalian dibawah maksimum (pengendalian kunci), mengembangkan pengujian pengendalian yang sesuai • Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi Prosedur Analitis • Prosedur analitis relatif murah dan dilakukan pada 3 tahap audit berbeda (lihat Bab 8) : • Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi resiko audit yang bisa diterima • Selama audit, terutama selama pengujian substantif • Mendekati akhir audit sebagai ujian akhir kewajaran

  12. RANCANGAN PROGRAM AUDIT Pengujian Rincian Saldo • Mengidentifkasikan resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang dagang (lihat Bab 8) • Sebagai bagian dari memeproleh suatu pemahaman dari industri san bisnis klien • Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko inheren untuk piutang dagang (Lihat Bab 9) • Keputusan auditor  menetapkan penilaian awal tentang materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnya ke saldo akun (salah saji yang dapat ditolerir) • Salah saji ditolerir lebih rendah mengakibatkan  lebih banyak uji coba rincian dibanding suatu jumlah yang tinggi • Menilai resiko kendali untuk siklus penjualan dan penagihan (lihat Bab 10) • Pengendalian efektif mengurangi resiko pengendalian dan karenanya bukti yang diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo • Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bukti substantif yang diperlukan

  13. RANCANGAN PROGRAM AUDIT Pengujian Rincian Saldo • Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo diorientasikan kepada  sasaran hasil auit yang terkait dengan saldo (lihat Bab 6) • Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian susbtantif atas transaksi untk siklus penjualan dan penagihan • Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang • Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk suatu rekening untuk 2 tujuan : • Mengidentifikasikan salah saji yang mungkin dalam saldo akun • Mengurangi pengujian audit yang terperinci • Merancang pengujian rincian saldo piutang dagang untuk memenuhi sasaran audit yang terkait dengan saldo (lihat Bab 3) • Pengujian rincian saldo yang telah direncanakan meliputi : • Prosedur audit • Ukuran contoh • Materi untuk dipilih • Penetapan waktu

  14. Tingkatan Pemisahan dari Aktivitas Perencanaan • Gambar 12-8  menunjukkan kegiatan perencanaan yang utama dan tingkatan dari pemisahan yang biasanya diterapkan • Tingkat pemisahan  keseluruhan audit hingga sasaran hasil audit yang terkait dengan saldo untuk masing-masing akun Program Audit Ilustrastif sebelumnya • Program audit (lihat Tabel 12-4) perlu dikembangkan setelah mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi pengujian rincian saldo dan didasarkan pada asumsi tentang : • Resiko Inheren • Resiko Pengendalian • Hasil dari pengujian pengendalian • Pengujian Substantif atas transaksi • Prosedur analitis Hubungan Sasaran Audit yang terkait dengan transaksi dan Sasaran Audit yang Terkait dengan Saldo • Ketika semua sasaran audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi, auditor masih menggunakan pengujian substantif dari saldo untuk sasaran audit yang terkait dengan saldo berikut (lihat Tabel 12-5 ): • Nilai yang dapat dicapai • Hak dan kewajiban • Presentasi • Penyingkapan

  15. RINGKASAN DARI ISTILAH KUNCI YANG TERKAIT DENGAN BUKTI • Tabel 12-6  menunjukkan hubungan diantara istilah kunci yang terkait dengan bukti, sbb : • Tahap dari Proses Audit • 4 aspek audit lengkap : • Merencanakan dan merancang suatu pendekatan audit • Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi • Melakukan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo • Menyelesaikan audit dan mengeluarkan suatu laporan audit • Sasaran Hasil Audit • Harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa suatu kelas transaksi atau saldo akun tertentu dinyatakan wajar • Ada 6 sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi dan 9 sasaran hasil audit yang terkait dengan saldo 4) Jenis Pengujian • 5 kategori pengujian audit yang digunakan auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar : • Prosedur untuk memahami suatu pemahaman pengendalian internal • Pengujian Pengendalian • Pengujian Substantif atas Transaksi • Prosedur Analitis • Pengujian Rincian Saldo

  16. RINGKASAN DARI ISTILAH KUNCI YANG TERKAIT DENGAN BUKTI • Keputusan Bukti • 4 subkategori keputusan yang dibuat auditor salam mengumpulkan bukti audit : • Prosedur Audit • Ukuran contoh • Materi untuk dipilih • Penetapan waktu dari pencapaian • Jenis Bukti • 7 kategori besar dari bukti yang digunakan oleh auditor : • Pengujian fisik • Konfirmasi • Dokumentasi • Prosedur analitis • Pengamatan • Pemeriksaan klien • Pencapaian ulang

  17. RINGKASAN PROSES AUDIT • Empat fase untuk proses audit keseluruhan (lihat Gambar 12-9) • Penetapan waktu dari pengujian pada setiap fase untuk suatu audit dengan tanggal neraca saldo 31 Desember (lihat Tabel 12-7) • Fase I : Merencanakan dan Merancang suatu Pendekatan Audit • Auditor menyusun : Rencana Audit yang dirumuskan dengan baik dan Program Audit yang spesifik untuk audit keseluruhan • Untuk mengembangkan keseluruhan rencana audit dan program audit  menilai dari materialitas, resiko audit yang bisa diterima, resiko inheren dan resiko pengendalian • Untuk menilai Resiko Inheren dan Resiko Aaudit yang Bisa Diterima, digunakan : • Informasi yang diperoleh selama penerimaan klien dan perencanaan awal • Memahami industri dan bisnis klien • Menilai resiko bisnis klien • Melakukan prosedur analitis awal

  18. RINGKASAN PROSES AUDIT • Fase II : Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi • Terjadi pencapaian dari Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi • Sasaran hasil dari fase II adalah untuk : • Memperoleh bukti dalam mendukung dari pengendalian yang spesifik yang berperan bagi resiko pengendalian  Pengujian Pengendalian • Memperoleh bukti dalam mendukung dan ketapatan transaksi moneter  Pengujian Substantif atas Transaksi • Faktor penentu yang utama dari tingkatan Pengujian Rincian Saldo  hasil dari Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi • Pengujian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum tanggal neraca saldo

  19. RINGKASAN PROSES AUDIT • Fase III : Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian Rincian Saldo • Memperoleh bukti tambahan yang cukup untuk menentukan apakah saldo akhir dan catatan kaki dalam laporan keuangan dinyatakan secara wajar • Sifat dan tingkatan pekerjaan akan sangat bergantung pada penemuan dari dua fase yang sebelumnya • Dua kategori umum dari prosedur fase III : • Prosedur Analitis  menilai keseluruhan kewajaran transaksidan saldo (lihat Tabel 12-7) • Pengujian Rincian Saldo  prosedur spesifik yang dimaksudkan untuk menguji salah saji moneter dalam saldo laporan keuangan (lihat Tabel 12-7)

  20. RINGKASAN PROSES AUDIT • Fase IV : Menyelesaikan/Melengkapi Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit • Mengakumulasikan beberapa bukti tambahan untuk laporan keuangan, meringkaskan hasilnya, mengeluarkan laporan audit dan melaksanakan bentuk monukasi yang lain • Fase ini mempunyai beberapa bagian : • Tinjauan ulang untuk Kewajiban Bersyarat • Kewajiban Bersyarat  kewajiban potensial yang harus disingkapkan dicatatan kaki milik klien • Tinjauan ulang untuk Peristiwa Kemudian • Peristiwa yang terjadi akibat tanggal neraca saldo tetapi sebelum dikeluarkannya laporan keuangan dan laporan auditor akan mempunyai suatu efek pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan • Mengakumulasikan Bukti Akhir • Sebagai tambahan bukti yang diperoleh untuk masing-masing siklus selama fase I dan II dan fase III  untuk mengumpulkan bukti bagi laporan keungan secara keseluruhan sepanjang fase penyelesaian • Mengeluarkan Laporan Audit • Jenis laporan audit yang dikeluarkan tergantung pada bukti yang dikumpulkan dan penemuan audit • Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen • Auditor diminta untuk mengkomunikasikan kondisi yang bisa dilaporkan kepada komite audit atau manajemen senior

More Related