1 / 45

Rekursif

Rekursif. Outline. Lanjutan ADT dan Java Collection API Menggunakan Java Collection API Mengimplementasi abstract method Dasar-dasar Rekursif Apa itu recusion/rekursif? Aturan Rekursif Induksi Matematik. Tujuan. Dapat menggunakan Java Collection API Memahami dasar-dasar rekursif.

Download Presentation

Rekursif

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Rekursif

  2. Outline • Lanjutan ADT dan Java Collection API • Menggunakan Java Collection API • Mengimplementasi abstract method • Dasar-dasar Rekursif • Apa itu recusion/rekursif? • Aturan Rekursif • Induksi Matematik

  3. Tujuan • Dapat menggunakan Java Collection API • Memahami dasar-dasar rekursif

  4. Lanjutan Java Collection API

  5. Menggunakan Java Collection API • Kapan kita perlu menggunakan Java Collection API? • Saat kita memerlukan ADT dan ADT tersebut telah disediakan oleh Java Collection API • Bagaimana cara menggunakan Java Collection API?

  6. Menggunakan Java Collection API • Cari Class yang merupakan implementasi lengkap dari ADT yang kita butuhkan. Contoh: • Kita membutuhkan ADT Stack. • Java memiliki implementasi lengkap dari ADT Stack pada: java.util.Stack • Buat Object baru dengan new java.util.Stack(), atau • Tuliskan di awal program: import java.util.Stack; • atau: import java.util.*;

  7. Menggunakan Java Collection API • Bagaimana bila Java Collection API tidak miliki implementasi lengkap dari sebuah ADT tapi : • hanya memiliki interface-nya saja atau • implementasi yang tersedia tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

  8. Menggunakan Java Collection API • Kita harus mengidentifikasi interface-nya dan membuat kelas baru yang meng-implement seluruh method yang di sebutkan dalam interface tersebut. • Untuk beberapa interface, Java Collection API menyediakan abstract class yang dapat kita extends untuk meringankan beban kita sehingga tak perlu mengimplement seluruh method. • Contoh: • Misalkan kita ingin membuat implementasi sederhana dari ADT set. • Kita cukup mengextends abstract class AbstractSet dan melengkapi method-method-nya.

  9. Contoh: Menggunakan ADT Set • ADT Set adalah abstract data type yang tidak mengizinkan adanya duplikasi dalam koleksi data. • dalam Java Collection API, interface java.util.Set adalah representasi dari ADT set. • Dalam interface tersebut tidak terdapat implementasi, melainkan hanya nama-nama method yang merupakan interface untuk menggunakan ADT set.

  10. Contoh: Menggunakan ADT Set • Interface Set tidak mendefinisikan method baru dibanding parent interface Collection, • Namun mengubah spesifikasi dari method: • boolean add(E e)‏ • boolean addAll(Collection<? extends E> c)‏ • Kedua method tersebut hanya akan menambahkan data bila tidak ada duplikasi. • Return value: True, bila terjadi perubahan data (tidak ada duplikasi)‏ • Return value: False, bila data sudah ada sebelumnya (penambahan dapat menimbulkan duplikasi)‏

  11. Contoh: Menggunakan ADT Set • Interface Set tidak menyediakan implementasi • Abstract Class AbstractSet hanya menyediakan implementasi dari tiga methods: • boolean equals(Object o) • int hashCode() • boolean removeAll(Collection<?> c) • Class dengan implementasi lengkap antara lain adalah: HashSet, TreeSet, dan EnumSet.

  12. Bagaimana duplikasi bisa dihindari dalam ADT Set? Technical detail:

  13. Technical detail: • Duplikasi dideteksi dengan menggunakan method equals yang diturunkan dari kelas Object. • Elemen dari koleksi Set harus memiliki definisi equals yang masuk akal. • Seringkali sekedar menggunakan default implementasi tidak cukup dan tidak sesuai dengan yang kita inginkan. • Contoh • Set<DataMhs>, elemen-nya adalah class DataMhs. • Kita harus memiliki definisi equals yang tepat untuk DataMhs, • yaitu misalnya nama dan tanggal lahir harus unik. • Definisi equals berdasarkan nama saja tidak cukup. • Definisi equals mengikut sertakan hobby tidak relevan.

  14. Technical detail: HashSet • HashSet. • Salah satu Implementasi interface Set • Element perlu mendefinisian ulang (meng-override) method hashCode(). • Secara umum (average), operasi pada hashCode adalah O(1). (Konstan).

  15. Technical detail: HashSet • Mengimplementasikan ulang method: equals dan hashCode. • harus meng-override bukan overload.(signature harus sama persis)‏ • Bayangkan method hashCode dibutuhkan untuk memberikan 'petunjuk' kepada HashSet dimana meletakkan data dalam memory. • Lihat Studi kasus BasedClass dan DerivedClass (Weiss, p.233)‏

  16. Technical detail: HashSet • Hubungan antara equals dan hashCode • jika,x.equals(y), maka kita harusmenjamin bahwa: x.hashCode = y.hashCode • jika, ! x.equals(y), maka kita sepantasnya menjamin bahwa x.hashCode ≠ y.hashCode • Bagaimana definisi equals yang baik? • Bagaimana definisi hashCode yang baik? • Kita akan mempelajari lebih dalam mengenai hashCode dalam kuliah selanjutnya. • Untuk sementara ini, lihat contoh berikut:

  17. Contoh: equals dan hashCode (1)‏ Class StudentData{ String studentID, firstName, lastName, address; public boolean equals(Object x){ if (x == null || x.getClass() != getClass())‏ return false; } public int hashCode(){ return Integer.parseInt(studentID); } }

  18. Contoh: equals dan hashCode (2)‏ Class StudentData{ String studentID, firstName, lastName, address; public boolean equals(Object x){ return studentID.equals (((StudentData)x).studentID); } public int hashCode(){ return firstName.length() + lastName.length() + address.length(); } }

  19. Contoh: Menggunakan HashSet import java.util.HashSet; import java.util.Iterator; import java.util.Set; public class SetTester{ public static void main(String[] args) { Set<String> mySet = new HashSet<String>(); for(int ii=0; ii<args.length; ii++)‏ mySet.add(args[ii]); Iterator<String> myIterator = mySet.iterator(); while(myIterator.hasNext())‏ System.out.println(myIterator.next()); } } Apa output berikut ini? java SetTester this is a very very very funny test

  20. Technical detail: SortedSet • Interface Set memiliki subinterface salah satunya: SortedSet. • Interface SortedSet, menjaga agar elemen dalam koleksi terurut. • Object Iterator akan menjamin elemen dalam SortedSet akan dibaca secara berurut.

  21. Technical detail: SortedSet • Method tambahan dalam interface SortedSet, antara lain: • E first()Memberikan elemen pertama (terkecil) dalam set. • E last()Memberikan elemen terakhir (terbesar) dalam set. • SortedSet<E> subSet(E x, E y)Memberikan sub set antara x dan y. • SortedSet<E> headSet(E x)Memberikan bagian set yang elemennya lebih kecil (<) dari pada x. • SortedSet<E> tailSet(E x)Memberikan bagian set yang elemennya lebih besar (>) dari pada x.

  22. Bagaimana elemen dapat terurutdalam SortedSet?

  23. Technical Detail: Comparable • Elemen sebuah SortedSet haruslah mengimplement Interface Comparable. • Lebih detail lagi, harus mengimplement method: public int compareTo(E x)‏ • Sebagaimana Set umumnya, duplikasi dideteksi dengan method equals. • Dua buah elemen e1 dan e2 dianggap sama bila: e1.compareTo(e2)==0 • Maka definisi equals dan compareTo, harus konsisten!

  24. Technical detail: TreeSet • Salah satu implementasi dari SortedSet adalah kelas : TreeSet • Secara umum, rata-rata operasi pada TreeSet adalah O(log n), namun worst case adalah O(n).

  25. Contoh: TreeSet import java.util.Iterator; import java.util.SortedSet; import java.util.TreeSet; public class SortedSetTester{ public static void main(String[] args){ SortedSet<String> mySortedSet = new TreeSet<String>(); for(int ii=0; ii<args.length; ii++)‏ mySortedSet.add(args[ii]); Iterator<String> myIterator = mySortedSet.iterator(); while(myIterator.hasNext())‏ System.out.println(myIterator.next()); } } Apa output berikut ini? java SetTester this is a very very very funny test

  26. Dasar-dasar Rekursif

  27. Apa itu Rekursif? • Method yang memanggil dirinya sendiri baik secara langsung maupun secara tidak langsung. • f(0) = 0; f(x) = 2 f(x-1) + x2 • f(1) = 1; f(2) = 6; f(3) = 21; f(4) = 58 • fib(n) = fib(n - 1) + fib(n - 2)‏ public static int f (int x) { if (x == 0) return 0; return 2 * f (x - 1) + x * x; }

  28. Method/Fungsi Recursion • Fungsi yang memanggil dirinya, secara langsung atau lewat fungsi lain, disebut fungsi rekursif • Proses pemanggilan diri itu disebut rekursi (recursion). • Contoh: • Memangkatkan bilangan real tak nol dengan suatu pangkat bilangan bulat

  29. /** Menghitung pangkat sebuah bilangan real (versi rekursif). @param x bilangan yang dipangkatkan (x != 0)‏ @param n pangkatnya */ public static double pangkatRekursif (double x, int n) { if (n == 0) { return 1.0; } else if (n > 0) { return (x * pangkatRekursif (x, n - 1)); } else { return (1 / pangkatRekursif (x, -n)); } } /** Menghitung pangkat sebuah bilangan real (versi rekursif). @param x bilangan yang dipangkatkan (x != 0)‏ @param n pangkatnya */ public static double pangkatRekursif (double x, int n) { if (n == 0) { return 1.0; } else if (n > 0) { return (x * pangkatRekursif (x, n - 1)); } else { return (1 / pangkatRekursif (x, -n)); } }

  30. Berapa nilai pangkat 4-2? 0.0625 0.0625 pangkatRekursif (4.0, -2)‏ return (1 / pangkatRekursif (4.0, 2)); pangkatRekursif (4.0, -2)‏ return (1 / pangkatRekursif (4.0, 2)); 16.0 16.0 pangkatRekursif (4.0, 2)‏ return (4.0 * pangkatRekursif (4.0, 1)); pangkatRekursif (4.0, 2)‏ return (4.0 * pangkatRekursif (4.0, 1)); Returning values Returning values Recursive calls Recursive calls 4.0 4.0 pangkatRekursif (4.0, 1)‏ return (4.0 * pangkatRekursif (4.0, 0)); pangkatRekursif (4.0, 1)‏ return (4.0 * pangkatRekursif (4.0, 0)); 1.0 1.0 pangkatRekursif (4.0, 0)‏ return 1.0; pangkatRekursif (4.0, 0)‏ return 1.0;

  31. Algoritme Rekursif • Ciri masalah yang dapat diselesaikan secara rekursif adalah masalah itu dapat di-reduksi menjadi satu atau lebih masalah-masalah serupayanglebih kecil • Secara umum, algoritme rekursif selalu mengandung dua macam kasus: • kasus induksi: satu atau lebih kasus yang pemecahan masalahnya dilakukan dengan menyelesaikan masalah serupa yang lebih sederhana (yaitu menggunakan recursive calls)‏ • kasus dasarataukasus penyetop (base case): satu atau lebih kasus yang sudah sederhana sehingga pemecahan masalahnya tidak perlu lagi menggunakan recursive-calls. • Supaya tidak terjadi rekursi yang tak berhingga, setiap langkah rekursif haruslah mengarah ke kasus penyetop (base case).

  32. Aturan Rekursif • Punya kasus dasar • Kasus yang sangat sederhana yang dapat memproses input tanpa perlu melakukan rekursif (memanggil method) lagi • Rekursif mengarah ke kasus dasar • Percaya. Pada proses pemanggilan rekursif, asumsikan bahwa pemanggilan rekursif (untuk problem yang lebih kecil) adalah benar. • Contoh: pangkatRekursif (x, n)‏ • Asumsikan: pangkatRekursif (x, n - 1) menghasilkan nilai yang benar. • Nilai tersebut harus diapakan sehingga menghasilkan nilai pangkatRekursif (x, n) yang benar? • Jawabannya: dikalikan dengan x • Aturan penggabungan: Hindari duplikasi pemanggilan rekursif untuk sub-problem yang sama.

  33. Infinite Recursion public static int bad (int n) { if (n == 0) return 0; return bad (n * 3 - 1) + n - 1; }

  34. How it works? • Java VM menggunakan internal stack of activation records • Activation record dapat dilihat sebagai kertas yang berisi informasi tentang method • nilai parameter • variabel lokal • program counter (PC)‏

  35. How it works? • Ketika suatu method G dipanggil, sebuah activation record untuk G dibuat dan di-push ke dalam stack; saat ini G adalah method yang sedang aktif • Ketika method G selesai (return), stack di-pop; method dibawah G yang dipanggil.

  36. Too Much Recursion • Di sebuah system, n >= 9410 tidak dapat dieksekusi public static long s (int n){ if (n == 1) { return 1; } else { return s (n - 1) + n; } }

  37. Pembuktian dgn Induksi • Contoh kasus: pangkatRekursif (x,n)‏ • Buktikan bahwa base case benar. • pangkatRekursif (x,0) = 1 • Buktikan bahwa inductive case benar • Perhitungan/proses untuk input yang lebih kecil dapat diasumsikan memberikan jawaban yang benar atau melakukan proses dengan benar. • asumsikan bahwa pangkatRekursif (x, n-1) memberikan nilai xn-1 • apakah pangkatRekursif (x, n) mengembalikan nilai yang benar? • pangkatRekursif (x, n) = pangkatRekursif (x, n-1) * x • xn = xn-1 * x

  38. Bilangan Fibonacci • F0 = 0, F1 = 1, FN = FN-1 + FN-2 • 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, ... public static int fib1 (int n)‏ { if (n <= 1) return n; return fib1 (n – 1) + fib1 (n – 2); }

  39. Bilangan Fibonacci • Untuk N = 40, FN melakukan lebih dari 300 juta pemanggilan rekursif. F40 = 102.334.155 • Analisa algoritme, Growth rate: exponential!!! • Aturan: Jangan membiarkan ada duplikasi proses yang mengerjakan input yang sama pada pemanggilan rekursif yang berbeda. (Aturan ke-4)‏ • Ide: simpan nilai fibonacci yang sudah dihitung dalam sebuah array

  40. Bilangan Fibonacci • Dynamic Programming menyelesaikan sub-permasalahan dengan menyimpan hasil sebelumnya. public static int fib2 (int n){ if (n <= 1) return n; int result[] = new int[n + 1]; result[0] = 0; result[1] = 1; for (int ii = 2; ii <= n; ii++) { result[ii] = result[ii - 2] + result[ii - 1]; } return result[n]; }

  41. Bilangan Fibonacci • Hanya menyimpan dua hasil sebelumnya saja. public static int fib3 (int n){ if (n <= 1) return n; int fib1 = 0; int fib2 = 1; int result; for (int ii = 2; ii <= n; ii++) { result = fib2 + fib1; fib1 = fib2; fib2 = result; } return result; }

  42. Bilangan Fibonacci • Implementasi rekursif yang lebih efficient. • Pendekatan Tail Recursive. public static long fib4 (int n){ return fiboHelp(0,1,n); } static long fiboHelp(long x, long y, int n){ if (n==0) return x; else if (n==1) return y; else return fiboHelp(y, x+y, n-1); }

  43. Kesalahan Umum • Base case terlalu kompleks • Progress tidak menuju base case • Duplikasi proses untuk nilai input yang sama dalam recursive call yang terpisah. Tidak efisien.

  44. Ringkasan • Method rekursif adalah method yang memanggil dirinya sendiri baik secara langsung maupun secara tidak langsung. • Aturan Rekursif • Definisikan base case: yang dapat memproses input tanpa perlu recursive lagi • Pada bagian rekursif pastikan akan bergerak menuju base case. • Asumsikan bahwa pemanggilan rekursif terhadap sub problem berjalan benar. • hindari duplikasi proses untuk nilai input yang sama dalam recursive call yang terpisah. • Bila memungkinkan lakukan tail recursive.

  45. What’s Next • Lanjutan Rekursif • Devide and Conquer • Backtracking • Latihan Rekursif

More Related