1 / 16

PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN

PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN. Toni Kuswoyo Satker PBIAT Janti - Klaten. Induk Kembali Dimatangkan Gonadnya. Pematangan Ganad. Persiapan Kolam Pemijahan. Pemijahan. Pengambilan Larva. Persiapan Kolam Pendederan

nam
Download Presentation

PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN Toni Kuswoyo Satker PBIAT Janti - Klaten

  2. Induk Kembali Dimatangkan Gonadnya Pematangan Ganad Persiapan Kolam Pemijahan Pemijahan Pengambilan Larva Persiapan Kolam Pendederan (pengeringan, pemupukan, pengisian air & penumbuhan planton) Pendederan I (1 bulan) (larva s/d 3-5 cm) Pendederan II (1 bulan) (3-5 cm s/d 5-8 cm) Panen & Pengemasan Pendederan III (1 bulan) (5-8 cm s/d 8-12 cm) Pengangkutan & Pemasaran Pembesaran I (max. 80 hari) Pembesaran II (max. 80 hari) Diagram : Alur Produksi Budidaya Ikan

  3. Panen Benih • Waktu : pagi / sore (cepat tetapi hati-hati) • Perlakuan : grading ukuran dan pemberokan • Alat dan Bahan

  4. Pengemasan dan Pengangkutan Benih Sistem Pengangkutan : • Terbuka - alat kemas : bak fiber, sterofoam - perlu tabung oksigen untuk aerasi - transportasi : darat • Tertutup - alat kemas : plastik, sterofoam - volume oksigen ± 2/3 bagian - transportasi : darat & udara

  5. Kapasitas Pengangkutan Benih • Waktu kirim : pagi / sore / malam • Waktu tempuh : < 6 jam • Sistem terbuka - bak fiber : 2 kwintal • Sistem tertutup Catatan : Untuk transportasi udara, air dapat ditetesi minyak cengkeh atau pada sterofoam diberi es untuk menenangkan benih

  6. Pemasaran Benih

  7. Panen Ikan Konsumsi • Waktu : pagi / sore (cepat tetapi hati-hati) • Alat dan Bahan

  8. Pengemasan dan Pengangkutan Ikan Konsumsi Kondisi Ikan : Mati / Hidup Sistem Pengangkutan : • Terbuka - alat kemas : bak fiber - perlu tabung oksigen untuk aerasi - transportasi : darat • Tertutup - alat kemas : plastik rol (hidup), sterofoam (hidup / mati) - volume oksigen ± 2/3 bagian - transportasi : darat & udara

  9. Kapasitas Pengangkutan Ikan Konsumsi • Waktu kirim : pagi / sore / malam • Waktu tempuh : < 6 jam (ikan hidup) • Sistem terbuka - bak fiber : 3 kwintal • Sistem tertutup Catatan : Untuk transportasi udara, air dapat ditetesi minyak cengkeh atau pada sterofoam diberi es untuk menenangkan ikan

  10. Pengangkutan Ikan Segar (Mati) Temperatur saat pencairan es pada ikan dalam styrene/sterofoam box :

  11. Pemasaran Ikan Konsumsi Ket. : harga jual di tingkat petani dalam keadaan hidup

  12. Yang mempengaruhi harga ikan konsumsi air tawar • Hasil panen ikan laut (barang subtitusi) • Ada tidaknya gagal panen (akibat penyakit, upwelling, dll) • Musim panen raya • Dibanjiri ikan dari daerah lain • Hari-hari besar

  13. Ikan Segar vs Ikan Busuk

  14. Penyebab pembusukan ikan • Biologis (bakteri, jamur, ragi, serangga) • Enzimatis (enzim) • Fisik (luka, memar, patah, kering, dll) • Kimiawi (rancidity/ketengikanakibatoksidasilemak, denaturasi/perubahansifat protein)

  15. Tahap pembusukan ikan • Hyperaemia : pelepasan lendir (glukoprotein mucin) saat ikan sekarat yang merupakan substrat untuk pertumbuhan bakteri • Rigor mortis : tubuh ikan kaku setelah mati (rigor = kaku, mortis = mati), ikan masih segar, lama rigor mortis dan selang waktu antara kematian dan dimulainya rigor mortis dipengaruhi jenis ikan, kondisi ikan, tingkat kelelahan, ukuran ikan, cara penanganan ikan, dan temperatur penyimpanan • Autolysis : ikan menjadi lemas kembali setelah mengalami rigor mortis karena aktivitas enzim terutama protease dan lipase yang memecah protein dan lemak (auto = sendiri, lysis = penguraian), ikan masih dapat dimakan tetapi daging sudah lembek dan mulai ada kerusakan • Bacterial decomposition : hasil pemecahan protein merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan bakteri, umumnya ikan laut (banyak mengandung senyawa nitrogen non-protein seperti trimetilamin oksida, histidin, urea) lebih mudah busuk daripada ikan air tawar, ikan sudah busuk dan tidak bisa dimakan

  16. MaturNuwun

More Related