1 / 34

Manajemen Ketersediaan Layanan TI

Manajemen Ketersediaan Layanan TI. Teknologi Infrastruktur. Sasaran. Memahami konsep Manajemen Ketersediaan ( Availability Management ) menurut IT Infrastructure Library . Mengenal teknik-teknik Manajemen Ketersediaan layanan TI. Ketersediaan.

naiara
Download Presentation

Manajemen Ketersediaan Layanan TI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Manajemen Ketersediaan Layanan TI Teknologi Infrastruktur

  2. Sasaran • Memahami konsep Manajemen Ketersediaan (Availability Management) menurut IT Infrastructure Library. • Mengenal teknik-teknik Manajemen Ketersediaan layanan TI.

  3. Ketersediaan • Ketergantungan bisnis modern pada TI menuntut ketersediaan layanan TI yang tinggi. • Fleksibilitas bisnis berkat teknologi internet menuntut ketersediaan layanan TI setiap saat. • Availability Management berorientasi kepada kebutuhan bisnis dan pengguna akan ketersediaan layanan TI.

  4. Ketersediaan • Availability: kemampuan untuk menjalankan fungsi pada saat dibutuhkan atau dalam suatu periode waktu. • Ketersediaan layanan TI tergantung pada: • Ketersediaan komponen pendukung. • Ketahanan terhadap gangguan. • Kualitas pemeliharaan dan dukungan teknis. • Kualitas proses-proses dan prosedur pengelolaan. • Keamanan, integritas, dan ketersediaan data.

  5. Ketersediaan • Faktor-faktor pendukung ketersediaan: • Keandalan (reliability) • Keandalan komponen dan adanya mekanisme penanggulangan gangguan. • Kemudahan pemeliharaan (maintainability) • Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya gangguan. Termasuk deteksi tanda-tanda kerusakan. • Kemudahan perbaikan (servicability) • Adanya perjanjian/kontrak dukungan perbaikan dengan vendor atau pihak ketiga.

  6. Peta Ketergantungan

  7. Availability Management • Tujuan: • Mendukung pencapaian tujuan bisnis dengan mengoptimasi pengerahan infrastruktur, layanan, dan SDM dalam menyediakan dan mempertahankan tingkat ketersediaan secara efisien. • Aktivitas utama: • Identifikasi persyaratan ketersediaan bisnis. • Menselaraskannya dengan kemampuan infrastruktur, layanan, dan SDM: identifikasi opsi-opsi penyempurnaan dan biayanya. • Mengukur/monitor realisasi ketersediaan layanan TI.

  8. Ruang Lingkup • Lingkup Availability Management: • Semua layanan TI yang dikenai SLA atau SLR (Service Level Agreement & Requirement) • Layanan TI vital (tanpa SLA formal sekalipun). • Layanan pendukung layanan-layanan diatas yang disediakan oleh unit kerja internal maupun vendor. • Hal-hal lain yang memiliki dampak pada ketersediaan layanan-layanan diatas, seperti training, keahlian SDM, SOP, dan tools.

  9. Prinsip Manajemen Ketersediaan • Prinsip 1: Ketersediaan adalah inti dari (persepsi) kepuasan pengguna dan bisnis.

  10. Prinsip Manajemen Ketersediaan • Prinsip 2: Kecepatan menanggulangi gangguan ketersediaan berdampak besar pada kepuasan bisnis dan pengguna. • Menuntut adanya proses, prosedur, dan mekanisme penanggulangan gangguan. • Prinsip 3: Manajemen Ketersediaan yang efektif menuntut pemahaman tentang fungsi layanan TI dalam proses-proses bisnis. • Dapat memahami sumber gangguan dengan lebih baik dari pola utilisasi komponen-komponen sistem.

  11. Proses Manajemen Ketersediaan

  12. Kerawanan kapasitas akibat gangguan Capacity Management Service Level Management SLA final Availability Management Usulan SLA Rencana kapasitas Kerugian akibat ketidak-tersediaan Usulan mekanisme minimasi dampak gangguan IT Financial Management Service Continuity Management Pembiayaan perbaik- an ketersediaan Hasil analisa kevitalan layanan Peran Manajemen Ketersediaan • Sebagai penanggung-jawab dan pengambil keputusan yang berhubungan dengan tingkat ketersediaan. C B D A Peran AM sering di-bypass

  13. A: Biaya Ketersediaan • Biaya investasi TI meningkat dengan dinaikannya tingkat ketersediaan.

  14. Biaya redesign infrastruktur (termasuk dukungan teknis). Tingkat Ketersediaan Optimal • Idealnya: disesuaikan dengan kebutuhan dan biayanya setimpal dengan potensi kerugian. • Kebutuhan akan ketersediaan yang melebihi tingkat ketersediaan optimal infrastruktur dapat melambungkan biaya.

  15. Biaya Ketersediaan • Prinsip: merencanakan ketersediaan sejak awal (dilibatkan dalam perancangan sistem) akan lebih murah. • Availability Management mengusulkan opsi-opsi pemenuhan persyaratan ketersediaan beserta biayanya. • Tidak semua masalah ketersediaan adalah masalah teknologi. • Faktor prosedur operasional dan pemeliharaan mungkin sangat berpengaruh.

  16. Biaya Ketidak-tersediaan • Mengetahui biaya kerugian akibat ketidak-tersediaan penting dalam memutuskan tingkat investasi TI untuk memenuhi persyaratan ketersediaan. • Perkiraan dampak ketidak-tersediaan: • Jumlah layanan/transaksi bisnis yang terkena dampak. • Mudah dihitung tapi kurang bermanfaat. • Perkiraan nilai kerugian moneter akibat terhentinya layanan bisnis. • Kerugian tangible dan intangible.

  17. Biaya Ketidak-tersediaan • Permasalahan: • Banyaknya faktor yang harus masuk dalam perhitungan. • Sulit mengkuantifikasi biaya intangible. • Data sulit diperoleh.

  18. B: Perencanaan Ketersediaan • Ketersediaan umumnya adalah salah satu komponen utama SLA. • Availability Management merumuskan: • Kriteria layanan-layanan TI yang vital. • Kriteria “ketidak-tersediaan” (downtime). • Dampak ketidak-tersediaan pada bisnis. • Kebutuhan ketersediaan kuantitatif: batas toleransi bisnis terhadap downtime. • Jam-buka layanan yang diinginkan. • Prioritas waktu layanan (jam-jam sibuk, dsb.) • Kebutuhan spesifik lainnya (jika ada).

  19. Perencanaan Ketersediaan • Evaluasi biaya untuk memenuhi kebutuhan akan ketersediaan: • Kuantifikasi dampak ketidak-tersediaan (nilai kerugian bisnis). • Identifikasi persyaratan ketersediaan, keandalan, dan kemudahan perawatan komponen-komponen yang terlibat. • Identifikasi kemudahan perbaikan komponen-komponen dari vendor eksternal. • Kalkulasi total biaya untuk memenuhi kebutuhan diatas. • Negosiasikan tingkat ketersediaan dengan biaya dan potensi kerugian yang berimbang.

  20. C: Rancangan Proaktif • Tujuan: menghindari terjadinya ketidak-tersediaan layanan TI yang berdampak kerugian. • Prinsip: kegiatan yang tidak terencana (darurat) akan lebih besar biayanya.

  21. Perancangan Infrastruktur • Availability Management merumuskan: • Spesifikasi keandalan dan serviceability komponen infrastruktur (hardware & software). • Baik yang menjadi tanggung-jawab internal maupun pihak eksternal (vendor). • Lokasi dan cara pengukuran ketersediaan. • Usulan perbaikan struktur dan prosedur pengelolaan sistem. • Validasi rancangan akhir mengenai terpenuhinya persyaratan minimum ketersediaan. • Analisa dengan model atau melalui testing/benchmarking.

  22. Analisis Infrastruktur • Analisa SPOF (single point of failure) dengan CFIA (component failure impact analysis) • Tabulasi layanan dan komponen-komponen infrastruktur atau CI (configuration item). • Tandai ketergantungan layanan terhadap tiap CI: • Kosong jika tidak tergantung pada CI tsb. • X jika tergantung sepenuhnya pada CI tsb. • A jika tergantung tapi dapat dialihkan ke CI lain. • B jika dapat dialihkan ke CI lain tapi harus ada kegiatan perbaikan (recovery). • CI dengan banyak X adalah komponen kritis. • Layanan dengan banyak X adalah layanan kompleks: potensi keandalannya rendah.

  23. CFIA • CI yang kritis harus: • Memiliki cadangan atau alternatif. • Memiliki prosedur pemulihan (recovery).

  24. CFIA • Teknik lain: orientasi pada jumlah user yang terkena dampak. VBF: vital business function (proses bisnis vital) • Dapat ditambahkan kolom: • Kode CI-CI lain yang tergantung padanya. • Kerusakan pada CI akan berdampak pada CI-CI lain tsb. • Semakin banyak semakin kritis CI tsb.

  25. CFIA Lanjut • … kolom-kolom tambahan: • Probabilitas kerusakan (dari statistik MTBF) atau dengan label kualitatif: rendah/sedang/tinggi. • Perkiraan waktu perbaikan: • Dari data perbaikan masa lalu, atau • Dari hasil uji-coba prosedur perbaikan.

  26. Fault Tree Analysis • Struktur rantai penyebab ketidak-tersediaan layanan TI • Untuk mengidentifikasi mekanisme pencegahan. conditional event conditional gate resulting events OR gate basic events

  27. D: Rancangan Reaktif • Elemen kunci: • Manajemen Insiden yang mapan • Prosedur eskalasi yang ketat. • Definisi peran dan tanggung-jawab dari tim penanggulangan gangguan yang jelas. • Adanya prosedur komunikasi yang jelas jika terjadi gangguan besar. • Fasilitas manajemen sistem • Tools untuk mendeteksi, mendiagnosa, dan memulihkan dampak gangguan sistem. • Prosedur pengumpulan data (log) untuk diagnosa yang efisien.

  28. Rancangan Reaktif • … elemen kunci: • Identifikasi kebutuhan backup & recovery • Untuk data, software, maupun hardware (spare). • Pengembangan dan testing prosedur backup & recovery. • Waktu pemulihan (recovery) yang sesuai target dan predictable.

  29. Tingkatan Investasi Ketersediaan • Base product & components • Paling mendasar: komponen-komponen yang memenuhi persyaratan keandalan. • Effective service management processes • Terselenggaranya Availability Management, Manajemen Insiden/Problem, dan Manajemen Perubahan.

  30. Tingkatan Investasi Ketersediaan • System management • Mekanisme monitoring, deteksi, dan pemulihan gangguan otomatis. • High availability design • Eliminasi SPOF (titik rawan), penyediaan komponen alternatif/cadangan, dan mekanisme untuk mempersingkat downtime akibat kerusakan. • Full redundancy • Fasilitas dual/mirror site.

  31. Rencana Peningkatan Ketersediaan • Alasan peningkatan ketersediaan: • Seringnya pelanggaran SLA ketersediaan. • Seringnya terjadi gangguan (downtime). • Hasil pengukuran ketersediaan menunjukkan trend penurunan. • Waktu perbaikan kerusakan yang melebihi batas toleransi. • Permintaan pengguna/bisnis untuk meningkatkan ketersediaan. • Gangguan ketersediaan akibat pertumbuhan/pengembangan bisnis. • Bagian dari rencana strategis TI.

  32. Rencana Peningkatan Ketersediaan • Garis besar isi rencana: • Tingkat ketersediaan aktual saat ini (dalam bahasa pengguna/bisnis) dan tingkat ketersediaan ideal menurut SLA. • Aktivitas-aktivitas perbaikan yang sedang dilaksanakan dengan pertimbangan biaya/manfaat masing-masing. • Perubahan tingkat layanan beserta alasannya, dan opsi-opsi untuk memenuhinya beserta biayanya. • Rencana kegiatan analisa pencarian penyebab gangguan-gangguan ketersediaan atau SOA (system outage analysis). • Sosialisasi tentang potensi teknologi baru atau versi baru (upgrade) dalam memperbaiki tingkat ketersediaan layanan TI.

  33. System Outage Analysis • SOA: kegiatan analisa dengan melibatkan berbagai data dari log-log proses (termasuk aktifitas dukungan teknis) untuk mencari penyebab gangguan. • Pelaksanaanya melibatkan administrator sistem & jaringan, staf dukungan teknis, user/ operator, analis sistem, vendor, manajemen bisnis. • Hasilnya dilaporkan beserta rekomendasi langkah-langkah perbaikan.

  34. System Outage Analysis • Struktur kegiatan SOA:

More Related