1 / 3

Tempayan Retak

Tempayan Retak

monet
Download Presentation

Tempayan Retak

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tempayan Retak Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang utuh itu selalu bisa membawa penuh air setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak hanya dapat membawa air sebanyak setengahnya saja. Hal itu terjadi setiap hari selama dua tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja, tempayan yang utuh merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun, tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberi setengah dari porsi yang seharusnya diberikan. Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan yang terasa pahit, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, “Saya sungguh malu pada diri saya sendiri dan ingin mohon maaf kepadamu.” “Kenapa?” tanya si tukang air. “Kenapa kamu merasa malu?”

  2. ” Selamaduatahunini, sayahanyamampumembawasetengahporsi air dari yang seharusnyadapatsayabawakarenaadanyaretakansehinggasepanjangjalanmenujurumahmajikan, air yang sayabawaberkurang. Karenacacatitu, sayatelahmembuatmurugi,” katatempayanretakitu. • Si tukang air merasakasihankepadatempayanretak. Dalambelaskasihannya, iaberkata, “Jikabesokkitakembalikerumahmajikan, akuinginkamumemperhatikanbunga-bungaindahdisepanjangjalan.” • Benar, ketikamerekanaikkebukit, tempayanretakmemperhatikandanbarumenyadaribahwaadabunga-bungaindahdisepanjangsisijalannya, danitumembuatnyasedikitterhibur. Namundiakhirperjalanan, iakembalisedihkarenaseparuh air yang dibawanyatelahtercecer. Ia pun kembalimemintamaafkepadasitukang air ataskegagalannyaitu. • Si tukang air berkatakepadatempayanitu, “Apakahkamumemperhatikanbunga-bunga yang adadisepanjangsisijalanmu, tetapitidakadabungadisepanjangsisijalantempayan lain yang utuh? Itukarenaakuselalumenyadariakancacatmudanakumemanfaatkannya. Akutelahmenanambenih-benihbungadisepanjangsisijalanmu. Setiaphari, jikakitaberjalanpulangdarimata air, kamumengairibenih-benihitu. Selamaduatahunini, akutelahdapatmemetikbunga-bungaindahituuntukmenghiasimejamajikankita. Tanpakamusebagaimanaadanya , majikankitatakakandapatmenghiasrumahnyaseindahsekarang.”

  3. Renungan: • Setiap kita memiliki cacat dan kekurangan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun, jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghiasi altar-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tidak ada yang terbuang percuma. Oleh karena itu, jangan takut akan kekuranganmu. • Kenalilah kelemahanmu agar dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah bahwa di dalam kelemahan kita, ditemukan suatu kekuatan. • Seseorang disebut sukses jika ia bisa tetap hidup dan menikmati kesuksesannya dengan rasa bersyukur.

More Related