1 / 25

ertemuan 11

ertemuan 11. P. Angka Indeks J0682. Tujuan Belajar. Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu: Menjelaskan pengertian angka Indeks Menjebutkan berbagai macam angka Indeks Menghitung berbagai macam angka Indeks dan mengimplementasikan

mitch
Download Presentation

ertemuan 11

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ertemuan11 P Angka Indeks J0682

  2. Tujuan Belajar Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu: • Menjelaskan pengertian angka Indeks • Menjebutkan berbagai macam angka Indeks • Menghitung berbagai macam angka Indeks dan mengimplementasikan • Menguji angka Indeks dan mendeflasikan data berkala

  3. Materi I ndek agregat ndek harga relatif sederhana ndeks rata-rata harga relatif ngka indeks berantai endeflasian data berkala I I A P

  4. Buku Acuan 1 . Statistik (2000) kar. J. Supranto, jilid 1 Chap.11 edisi keenam, halaman280 – 303 . Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), Bab 08, kar. Wayan Koster, edisi pertama, halaman 197 - 235 2

  5. TM FRAKTIL • Hitung data diatas : • Kuartil 1, 2, dan 3 • Desil 3, 6, dan 8 • Persentil 17, 45, dan 93

  6. ANGKA INDEK 08 - 01 Adalah angka yang dipakai sebagai alat perbandingan dua atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang berbeda. Satuan angka indeks % namun dalam prakteknya jarang dipakai. • Ada dua jenis periode • Periode Dasar. Periode yang dipakai sebagai dasar dalam membandingkan kegiatan tersebut.Umumnya nilainya = 100 • 2. Periode Berjalan / Bersangkutan.Periode yang dibandingkan dalam kegiatan tersebut • Contoh : • Penduduk Indonesia = 97.085.348 jiwa • meningkat = 147.490.298 jiwa • Apabila Periode Dasar 1960 Indeks Penduduk Indonesia 1960 =

  7. Indeks Penduduk Indonesia 1970 • = • Ada kenaikan 51,92% (151,92 – 100) • Bagaimana kalau Periode Dasarnya 1970 • Penyusunan Angka Indeks (Baik) : • Perumusan Masa Depan • Angka Indeks harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan dan ukurannya sama. • Pemilihan Periode Dasar • A. Keadaan ekonomi relatif mantap dan stabil • B. Jangan terlalu jauh • Jenis Angka Indeks (Penggunaan) : • Indeks Harga (Price Index) • Mengukur perubahan harga barang • Misal : Indeks harga konsumen • Indeks harga perdagangan besar • Indeks harga yang dibayar dan diterima petani • Indeks Kwantitas (Quantity Index) • Mengukur kwantitas suatu barang yang diproduksi dikonsumsi maupun dijual 08 - 02

  8. 08 - 03 • Misal : Indeks Produksi Beras • Indeks Konsumsi Kedelai • Indeks Penjualan Jagung • 3.Indeks Nilai (Value Index) • Perubahan nilai dari suatu barang, baik yang dihasilkan diimpor maupun diexport. • Misal : Indeks nilai export kopra • Indeks nilai import beras • Berdasar Cara Penentuan : • Indeks Tidak Berimbang • Yang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka indeks • A. Metode Angka Relatif • B. Metode Agreagat • C. Metode Rata-Rata Relatif • 2. Indeks Tertimbang • Memasukkan faktor yang mempengaruhi • Metode Agregat Sederhana Tertimbang • Metode Laspeyres • Metode Paasche • Metode Drobisch • Metode Fisher • Metode Marshall – Edgeworth • Metode Walsh

  9. 08 - 05 • Agregat Indeks Harga 1971 = 100 Indeks Harga C.Rata- Rata Relatif

  10. 08 - 06 INDEK BERHIMBANG Indeks Harga 1971 = 100 Indeks Harga • LASPEYRES (QO TETAP) • P = HARGA Q = JUMLAH ATAU KWANTITAS

  11. 08 - 07 Disini indeks 1971 = 100 ( Th. Dasar) B. PAASCHE ( Qn Tetap ) Menggunakan kuantitas tahun tertentu sebagai timbangan

  12. 08 - 08 Rumus : • Disini diumpamakan indeks 1971 = 100 • C. PROBISH ( Rata Hitung ) • Rumus yang terdapat diantara kedua hasil perumusan LASPEYRES dan PASCHE • PROBISH menganjurkan sistem rata – rata bagi hasil indeks LASPEYRES dan PAASCHE jika hasil kedua indeks tersebut berbeda jauh

  13. 08 - 09 D. FISHER ( Rata Ukur ) Dikenal juga dengan nama Indek Indial Rumus : • Hasil Fisher relatif tidak begitu berbeda dengan hasil Drobisch • Meskipun demikian, hasil indeks Fisher < dibanding hasil Drobisch • E. MARSHALL – EDGEWORTH • Rata-rata tidak dilakukan terhadap indeks PAASCHE dan LASPEYRES, tetapi dilakukan terhadap timbangan kuantitasnya (Q) Rumus :

  14. 08 - 10 Indeks Harga 1970 = 100 Indeks Harga F. WALSH Rumus :

  15. KESIMPULAN • A.Indeks Tidak Tertimbang • Metode Angka Relatif • 2. Metode Agregat • 3. Metode Rata Relatif • B.Indeks Tertimbang • 1. Indeks Laspeyres • 2. Indeks Paasche • 3. Indeks Drobisch • 4. Indeks Fisher • 5. Indeks Marshal - Edgeworth 08 - 11

  16. LATIHAN ANGKA INDEKS Tabel. Kuantitas Produksi dan harga eceran tiga jenis barang, 1994 dan 1995 • Tentukan Indeks Kuantitas Relatif barang Y tahun 1994, apabila tahun dasar 1995. • Tentukan Indeks Kuantitas Rata rata Relatif tahun 1995 dengan tahun dasar 1994. • Tentukan Indeks Kuantitas Laspeyres 1995, Paasche 1995, Drobisch 1995 dengan tahun dasar 1994 • Tentukan Indeks Marshall – Edgeworth 1995 dan Walsh 1995 dengan tahun dasar 1994

  17. DEFLASI (Membandingkan) • Meskipun pendapatan seseorang setiap periode • (= Tahun) meningkat , namun pendapatan nyata • (Riil) belum tentu naik bahkan mungkin turun • Nilai Uang = Daya Beli Uang • Pendapatan Nyata • Dengan membandingkan (Deflasi) nilai pendapatan nyata dengan Indeks Harga (Indeks Biaya Hidup) • Ada tahun dasar (Tahun Patokan) = 100 % • Indeks Harga Berfungsi sebagai Deflator Contoh Pendapatan Pak Bima Tahun 1990 adalah 160% Dibandingkan tahun 1980 (naik 60%) Sedangkan indeks biaya hidup telah naik 2x lipat Dibandingkan tahun 1980 (sbg tahun patokan) • Pendp. Nyata = 160/2 = 80% saja

  18. Contoh Lagi • Tentukan Upah Nyata dari soal diatas • Langkah Satu • Tahun dasar 1995 = 100% maka • indeks Harga Konsumen yang • baru • Langkah Dua • Tentukan upah nyata (pendapatan Riil) • dengan cara membagi upah rata dengan • IHK yang baru

  19. Tahun dasar tetap 1995 = 100% Upah nyata Arti Upah Nyata Misal Tahun 1999: Upah Rata Rp.3000 dengan IHK = 129,3%. Upah nyata hanya Rp.2320 Artinya telah terjadi penurunan nilai uang akibat Kenaikan harga dan lain lainnya.

  20. Sejak 1995 – 1999 • Upah rata rata naik sebesar 100% dari • Upah nyata (Pendapatan Riil) naik 54,7% dari • Jadi periode 1995-1999 upah yang diterima • Naik 100%, tetapi sebenarnya upah nyata Hanya naik 54,7% • Daya Beli • Dengan memakai IHK baru, tentukan daya beli rupiah per tahun bilamana dianggap 1 rupiah (1995) benar-benar bernilai 1 rupiah atau mempunyai daya beli 1 rupiah • Jawab • Karena tahun 1995, 1 rupiah mempunyai daya beli 1 rupiah maka upah Pak Bima (1995) dengan Indeks 100 % adalah : • Sehingga :

  21. Daya Beli • Artinya : • Uang 1 upaih pada tahun 1995 mempunyai daya beli • hanya 0,94 rupiah pada tahun 1996 dan 0,83 • rupiah pada tahun 997 dan seterusnya • Dengan kata lain • Daya Beli tahun 1996 turun sebesar • Daya beli tahun 1997 turun 17%

  22. Soal • Ditanya : • IHK Baru • Gaji Rill (nyata) • Jika Tahun 2002 IHK = 145 ingin kenaikan gaji 10% dari 2001 berapa sebaiknya upah normal yang harus diberikan PT.ITB • Daya beli per 1 Rupiah • Asumsi • Tahun dasar adalah 1997

  23. Jawab Kenaikan gaji 10% = 110% x Rp. 2.721.418,97 = Rp. 2.993.560,87 (upah normal) Jadi upah nominal 2002

  24. Jawab Tahun Dasar 2000 • IHK Baru • Produk Domestik Bruto Nyata • Daya Beli Rupiah • Pernah terjadi Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 1995 IHK = 400 terjadi penurunan 10% dari tahun 1996. • Berapa PDB Nominalnya ? Latihan

  25. ۩Sampai jumpa Pada Pertemuan12(F2F)

More Related