1 / 42

Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor

Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor. Dasar Audit Laporan Keuangan Hubungan Auditor Independen Standar Auditing Jaminan Yg Diberikan Suatu Audit Laporan Auditor Tren yang mempengaruhi Tanggungjawab Auditor. Postulat Auditing.

Download Presentation

Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor Dasar Audit Laporan Keuangan • Hubungan Auditor Independen • Standar Auditing • Jaminan Yg Diberikan Suatu Audit • Laporan Auditor • Tren yang mempengaruhi Tanggungjawab Auditor

  2. Postulat Auditing • Laporan keuangan dan data keuangan dapat diverifikasi • Tidak ada konflik kepentingan antara auditor dengan manajemen perusahaan yang diaudit • Laporan keuangan dan data keuangan yang diserahkan untuk diaudit bebas dari kolusi dan ketidakberesan

  3. Adanya pengendalian internal yang memadai • Penerapan PABU secara konsisten • Apa yang benar pada masa lalu juga benar di masa depan • Auditor bertindak ekslusif dalam kapasitasnya sebagai auditor • Status profesional auditor independen sepadan dengan kewajiban profesional

  4. Mengapa Auditing Laporan keuangan diperlukan • Audit laporan keuangan memiliki peran yang tidak dapat dihindari dalam pasar bebas, seperti di bidang: • Bisnis • Pemerintahan • Perekonomian

  5. Dasar Audit Laporan Keuangan • Hubungan antara Akuntansi dan Auditing • Verifiabilitas Data Laporan Keuangan • Perlunya Audit Laporan Keuangan • Manfaat Ekonomik suatu Audit • Keterbatasan Laporan Keuangan Auditan

  6. Analisis transaksi dan Peristiwa Ukur & catat data transaksi Klasifikasi & ikhtisar data Evaluasi kelayakan Susun Lk sesuai dg PABU Distribusi LK & LA ke pesero Pahami industri dan bisnis klien Dapatkan dan evaluasi bukti yg terkait dg keuangan Verifikasi LK apakah sesuai dg PABU Berikan opini dlm Laporan Auditor Kirim LA ke klien Kirim rekomendasi ke mgt dan komisaris Hubungan antara Akuntansi dan Auditing

  7. Verifiabiltas & Pertimbangan Profesional dlm LK Auditan • Data laporan keuangan harus dpt diverifikasi (tersedianya bukti yg dpt diuji utk menentukan validitas informasi laporan keuangan) • Pendapat berdasarkan dasar yang layak  wajar (validity dan propriety) • Validity: authentic, sound, atau well-grounded • Propriety: sesuai dg accounting rules & customs

  8. Perlunya Audit Laporan Keuangan • Konflik Kepentingan • Aktual dan potensial konflik kepentingan antara mgt dg pengguna laporan keuangan • Konsekuensi • Perusahaan publik, perbankan, AD/ART • Kompleksitas; proses penyusunan LK • Keterjauhan: jarak, waktu, dan biaya • Keempat kondisi di atas disebut dg information risk, yi risiko bhw lk salah, tdk lengkap atau bias

  9. Manfaat Ekonomis suatu Audit • Akses ke pasar Modal • Biaya Modal Yg lebih Rendah • Mencegah Inefesiensi dan Kecurangan • Perbaikan Pengendalian dan Operasional

  10. Keterbatasan Audit Laporan Keuangan • Kelayakan Biaya Audit: • diperlukan pengujian dg sampel • Kelayakan waktu Audit • Harus selesai 3-4 minggu setelah tgl neraca • Alternatif Prinsip Akuntansi • Alternatif prinsip  efeknya berbeda • Estimasi Akuntansi • Hasil akhirnya tdk pasti

  11. Hubungan Auditor Independen dg: … • Management • Professional skepticism • Dewan Komisaris dan Komisi Audit • Meningkatkan independensi auditor • Auditor Internal • Direct assistance & Sifat complement • Pemegang Saham • Auditor dpt hadir dlm RUPS

  12. STANDAR AUDITING • Standar Umum • Standar Pekerjaan Lapangan • Standar Pelaporan

  13. Standar Umum • Kualifikasi Auditor • Latihan tehnis dan profesi yang cukup • Sikap Mental Independen • Independen dalam sikap maupun dalam penampilan • Cara Kerja Saksama dan Cermat • Hati-hati dan tidak ceroboh

  14. Standar Pekerjaan Lapangan • Perencanaan dan Supervisi • Pemahaman Pengendalian Internal • Bukti cukup kompeten

  15. Standar Pelaporan • Opini kesesuaian dengan PABU • Identifikasi adanya ketidakkonsistenan • Pengungkapan Cukup • Pendapat secara keseluruhan

  16. Penerapan Standar Auditing • Tidak membedakan apakah entitas yang diaudit: • Besar vs Kecil • Bentuk badan hukum entitas vs bukan BH • Tipe industri • Bertujuan laba atau nirlaba

  17. Hubungan Standar Auditing dan Prosedur Auditing • Prosedur auditing adalah metode yang dipakai dan tindakan yang dilaksanakan oleh auditor selama audit (seperti hitung, periksa rekonsiliasi, amati penghitungan pisik sediaan dll) • Standar Auditing diterapkan pada setiap penugasan, sedangkan prosedur auditing bervariasi utk setiap penugasan

  18. Jaminan yang disediakan oleh Suatu Audit • Pemakai Laporan Keuangan Auditan mengharapkan auditor untuk: • Melakukan audit dg kemampuan tehnis, integritas, independen dan obyektif • Mencari dan menemukan salahsaji material, baik yg disengaja maupun tidak • Mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang menyesatkan

  19. Independensi Auditor • Tonggak profesi auditor • Netral terhadap entitas yg diaudit (obyektif) • Bertanggungjawab terhadap pemakai laporan auditor • Independensi, integritas, dan obyektivitas auditor mendorong pemakaian laporan keuangan yang dilampiri laporan auditor

  20. Konsep Jaminan Yang Layak • Bahwa laporan keuangan bebas dari salahsaji material. Konsep jaminan yang layak tidak menjaminan keakuratan laporan keuangan • Konsep ini secara tersirat bahwa audit menyangkut tes (pengujian) • Konsep ini juga secara tersirat menyatakan bahwa l/k manajemen mencakup estimasi dan ketidakpastian

  21. Pencarian Kecurangan (fraud) • Hanya kecurangan yang menyebabkan salahsaji material dalam laporan keuangan • Dua jenis salah saji yang terkait dengan kecurangan: (1) Fraudulent Financial Reporting dan (2) Misappropriation of assets

  22. Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan • Manipulasi, pemalsuan, penggantian catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang digunakan sbg dasar penyusunan l/k • Penghilangan dengan sengaja peristiwa, transaksi atau informasi penting lain dalam laporan keuangan • Dengan sengaja menerapkan prinsip akuntansi yang salah yang terkait dg jumlah, klasifikasi, penyajian dan pengungkapan

  23. Penggelapan Assets • Ini menyangkut pencurian aktiva entitas yg dampaknya akan menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak wajar • Contoh: • Penggelapan penerimaan • Pencurian harta • Perusahaan harus membayar utk barang atau jasa yg tidak diterimanya

  24. Tanggungjawab Auditor terhadap Kecurangan • Menemukan kesalahan atau ketidakberesan yg menyebabkan laporan keuangan tidak bebas dari salah saji yg material • Memaksa mgt utk merevisi laporan keuangan • Memberi tahu: • Manajemen di atasnya • Dewan Komisaris atau Komisi Audit • Secara etika auditor tidak boleh mengungkapkan kecurangan ke pihak luar, KECUALI

  25. • Diminta pengadilan • Kepada Bapepam, bila auditor menarik diri atau diberhentikan • Auditor pengganti • Agen pemberi dana atau pihak lain sesuai dg perjanjian audit utk entitas yang menerima bantuan dari pemerintah

  26. Pelanggaran Hukum • Tindakan seperti penyuapan, memberi sumbangan politik tidak sah, dan pelanggaran thdp undang-undang dan peraturan pemerintah • Ada dua karateritik tindakan illegal yg memPngaruhi tanggungjawab auditor utk menemukannya: • Apakah utk

  27. • Apakah utk menentukan suatu tindakan itu illegal normalnya di luar kemampuan profesi auditor • Tindakan illegal bervariasi dlm hubungannya dg laporan keuangan, mulai dari pelanggaran undang-undang perpajakan (langsung berpengaruh) s/d undang-undang ttg lingkungan hidup (berpengaruh tdk langsung)

  28. Tanggungjawab Auditor utk melaporkan Tindakan Illegal • Berpengaruh terhadap kewajaran l/k  l/k harus direvisi, jika tdk beri pendapat kualifikasi atau tidak wajar • Kalau auditor tdk mendapatkan bukti yg cukup ttg tindakan illegal, komunikasi informasi ini melalui opini kualifikasi atau disclaimer, jelaskan jenis dan keterbatasan luas lingkup

  29. Jaminan Tentang Kontinuitas Usaha • Penyajian yang wajar tidak berarti kontinuitas usaha klien terjamin • Auditor bertanggungjawab utk menilai apakah ada keraguan yang substansial bahwa entitas mampu menjaga kelangsungan usahanya setahun ke depan

  30. Keterangan Sehat • Laporan auditor tidak sama dengan surat keterangan sehat • Laporan auditor menambah tingkat kepercayaan pemakai laporan keuangan terhadap data yg ada dlm laporan keuangan itu.

  31. Laporan Auditor Standar • Alamat yang dituju • Paragrap Pengantar • Paragrap Luas Lingkup • Paragrap Opini • Tandatangan Auditor • Nomor Anggota IAI – KAP • Tanggal pekerjaan lapangan selesai

  32. Alamat Yang Dituju dapat: • Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Komite Audit • Direksi • Atau pihak lain yang menugaskan

  33. Paragrap Pengantar • Tipe jasa yang dilaksanakan • Laproan keuangan yang diaudit • Entitas yang diaudit • Tanggal dan periode laporan • Tanggungjawab manajemen • Tanggungjawab auditor

  34. Paragram Luas Lingkup • Audit dilaksanakan sesuai dengan standar auditing, yang mengharuskan • Perencanaan dan pelaksanaan • Pemeriksaan bukti berdasar tes • Penilaian prinsip akuntasi yang digunakan dan esimasi yang signifikan yang dibuat manajemen • Evaluasi laporan keuangan secara keselruhan • Auditor yakin bahwa auidt telah memberikan dasar yang layak untuk pemberian opini

  35. Penyimpangan dari Laporan Standar • Laporan Standar dengan bahasa penjelasan • Opini yang lain: • Wajar dengan Pengecualian • Tidak wajar • Tidak Memberikan Pendapat

  36. Tipe Laporan Auditor • WTP dengan bahasa penjelasan – penyimpangan tidak material, penjelasan tentang: • Didasarkan pada audit auditor lain • Kelangsungan Usaha • Penyimpangan dari PABU • Tidak konsisten • Menekankan pada hal tertentu

  37. Wajar Dengan Pengecualian  material Penyebab: Pembatasan oleh klien/keadaan Penyimpangan dari PABU

  38. Tidak Wajar  Amat material • Penyebab: Penyimpangan dari PABU • Menolak  Amat Material • Penyebab: Pembatasan oleh klien/keadaan

  39. Laporan Pertanggungjawaban Manajemen • Integritas dan Obyektivitas penyajian informasi • Menjaga pengendalian interen dan bertanggungjawab atas kewajaran laporan keuangan • Penjelasan tentang fungsi Dewan Komisaris dan Komisi Audit

  40. Tren yang mempengaruhi tanggungjawab auditor • Tehnologi Informasi • On-line laporan keuangan • Opini atas reliabilitas sistem informasi • Jasa Assurance

More Related