1 / 95

D A R A H

D A R A H. Darah : Plasma Macam-macam Sel Plasma: Air Nutrien Elektrolit Protein Metabolit Hormon. Elektrolit dalam plasma :. Na+, K+, Ca2+, Cl-, Pi, Mg2+, Cr, Co, Cu2+, I, Fe2+, Mn2+, Mo, Se, Si, Zn, F dll. Plasma protein: albumin, hemoglobin, globulin,

Download Presentation

D A R A H

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. D A R A H Darah : • Plasma • Macam-macam Sel Plasma: Air Nutrien ElektrolitProtein MetabolitHormon

  2. Elektrolit dalam plasma : Na+, K+, Ca2+, Cl-, Pi, Mg2+, Cr, Co, Cu2+, I, Fe2+, Mn2+, Mo, Se, Si, Zn, F dll. Plasma protein: albumin, hemoglobin, globulin, lipoprotein, dan fibrinogen.

  3. Macam-macam sel : Sel darah merah (eritrosit) Sel darah putih (leukosit) granulosit, monosit dan limfosit. Granulosit : neutrofil, basofil, dan eosinofil.

  4. Fungsi darah : • Respirasi, transport O2 dari paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru. • Nutrisi, penyerapan dan transport makanan • Ekresi, transport hasil buangan ke ginjal, paru, kulit dan intestin untuk dibuang ke luar tubuh. • Mempertahankan keseimbangan asam basa • Pengaturan keseimbangan air. • Pengaturan temperatur tubuh. • Mekanisme defensif atau pertahanan tubuh terhadap infeksi dengan sel darah putih dan antibodi. • Transport hormon dan pengaturan metabolisme • Transport metabolit • Koagulasi.

  5. Eritrosit dan leukosit(Hal-hal yang penting dijumpai dalm klinik) • anemi, jaundis (sakit kuning), porfiria. • golongan darah (transfusi, transplantasi) • peradangan, disini neutrofil berperan • Leukemia (myeloid leukemia dan khronik dan akut limfositik leukemia)

  6. Eritrosit (sel darah merah) Fungsi : • mengangkut oksigen • membuang CO2 • membuang proton ( H+) Struktur : sel membran larutan (solution)

  7. Normal Bood smear

  8. b-Thalassemia intermedia

  9. Jumlah eritrosit : 4,6 - 6,2 juta/ L (2,5 x 1013) Hb : ♂14 - 18 g/dL♀12 - 16 g/dL Hct : ♂42% - 52%♀37% - 47% Life span : 120 hari berarti 1% dari 20000 milliar (billion) sel yaitu 20 milliar diganti setiap detiknya. Sel darah merah yang baru ini disebut retikulosit yang jumlahnya kira-kira 1% dari total sel darah merah

  10. Eritropoietin • suatu glikoprotein • 166 asam amino (mol mass 34 kDa). • pengatur utama dari pembentukan sel darah merah. • disintesis terutama dalam ginjal • dirangsang oleh  keadaan hipoksia • untuk proliferasi diperlukan interleukin 3 dan "insulin like growth factor" • dapat direproduksi secara komersial

  11. Metabolisme sel darah merah • Dalam sel darah merah tidak terjadi sintesis glikogen, asam lemak, protein dan asam nukleat • Dapat mengadakan pertukaran kholesterol dari membran sel dengan kholesterol plasma. • Sangat tergantung akan glukosa sebagai sumber enersi. • ATP dari unaerobik glikolisis • HMP Shunt sangat aktif • Dapat membuat glutathion (GSH)

  12. GSH bersama-sama dengan NADPH dapat menghilangkan H2O2 Zat besi ( Fe ) harus dalam keadaan ferous ( 2+ ) untuk transport oksigen Sel darah merah mengandung beberapa enzim yang diperlukan dalam metabolisme nukleotida, yang mana apabila kekurangan enzim ini dapat menyebabkan anemia hemolitik

  13. "Oxidative stress" OS suatu keadaan dimana pembentukan "pro-oxidants“ (oksigen yang berpotensi toksik) melebihi anti-oksidan (yang dapat menghilangkan, menekan pembentukan, scavenging=memburu pro-oksidan)

  14. Oksigen yang berpotensi toksik • (bersifat racun)  • terbentuk dalam metabolisme dalam sel • misalnya : • superoksid ( O2-.), • hidrogen peroksid ( H2O2 ), • radikal peroksil ( ROO), • dan radikal hidroksil ( OH ). Radikal hidroksil  yang paling reaktif

  15. SOD (Super Oxide Dismutase) mengkatalisis reaksi O2-. + O2-. + H+ H2O2 + O2 Catalase mengkatalisis reaksi 2H2O2 2 H2O + O2 Glutation ( GSH ) dapat ↓H2O2: H2O2 + GSH  GS-SG + H2O NADPH dapat mereduksi kembali GS-SG : NADPH +GS-SG  GSH + NADP

  16. Reaksi Fenton : Fe2+ + H2O2 Fe3++ ( OH ) + ( OH- ) Reaksi Haber-Weiss (dikatalisis Fe) : O2-. + H2O2 O2 + OH + OH- Antioksidan yang lain : asam askorbat, betakarotin dan vitamin E.

  17. Oksidative stress dapat terjadi  • mengkonsumsi bahan khemikal tertentu • atau obat-obatan tertentu. • Terjadi apabila : • jumlah anti oksidan berkurang atau • kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk membuang oksigen spesies. • Oksidative stress dapat menyebabkan kerusakan sel apabila stress lama atau massive.

  18. Kekurangan Glukosa 6 fosfatase ( G6PD ) mudah pemecahan sel / hemolisis mengkonsumsi primaquin, sulfonamid dan salisilat mutasi dari gene untuk G6PD banyak ditemukan di daerah tropik 100 juta orang kekurangan enzim ini "Heinz bodies" adalah endapan protein dalam sel darah merah, dengan pengecatan cresyl violet berwarna "purple“ sel darah merah mengalami oksidative stress.

  19. Methemoglobin Fero (Fe2+) dari Hb dapat dioksidasi oleh superoksid dan oksidator lainnya menjadi Fe3+ (feri) dan membentuk methemoglobin yang tidak dapat mengangkut oksigen. Normal  3% Abnormal  10% Dipertahankan oleh : NADH-cytochrome b5 methemoglobin reduktase ↑ methemoglobin atau methemoglobinemia karena penyakit yang diturunkan atau karena mengkonsumsi khemikalia tertentu (sulfonamid, anilin).

  20. Membran sel darah merah terdiri dari "lipid bilayer" dan protein, 50% lipid dan 50% protein. Lipid : fosfolipid dan kholesterol Fosfolipid : Fosfatidil kholin (PC) ( terbanyak ); fosfatidil etanol amin (PE),fosfatidil serin (PS); ada juga sphingomyelin (SPh). Glikolipid yang menyusun golongan (tipe) ABO  10% dari total lipid. Ada 10 golongan besar (major species) protein yang membentuk membran : spectrin, ankyrin, ion exchange protein, actin, tropomyosin, glucophorin dan lain-lain.

  21. Mutasi gene dari protein tersebut kekurangan atau kelainan dari struktur protein.  perubahan dari spectrin  atau  sel eritrosit menjadi spherical atau bulat ( "spherocytic shape“). Sel darah merah mudah terperangkap dalam limpa  anemia. Selain bentuk bulat ada bentuk ellip atau bulan sabit disebabkan karena kelainan spectrin & penyebab lain ( glycophorin C ).

  22. Hereditary spherocytosis

  23. Sickle cell anemia

  24. Sistem ABO • Sistem golongan darah • ditemukan Landsteiner (1900) • Pada membran sel darah merah • ada sistem golongan darah dari A, B, AB, atau O. • Orang gol (tipe) darah A mempunyai • anti B anti bodi dalam plasma darahnya •  menggumpalkan darah golongan (tipe) B atau AB. • Orang tipe darah B mempunyai anti A anti bodi •  menggumpalkan (aglutinasi) tipe A atau AB. • Orang gol darah AB • tidak mempunyai anti A atau anti B anti bodi • universal recipient. Gol darah O tidak mempunyai substansi A atau B dan disebut sebagai universal donor.

  25. Gene yang bertanggung jawab akan sistem ABO terdapat dalam "long arm" khromosom 9. Ada tiga allel, dua diantaranya codominan (A dan B) dan yang ketiga resesif,  4 fenotip A, B, AB, dan O. ABO sistem disebabkan karena adanya oligosakarida komplek yang dalam sel darah merah merupakan glikosfingolipid.

  26. Rh faktor ( D antigen) Rh faktor dibentuk oleh protein integral massa ± 30 kDa. Rh faktor disebut juga Rho (D) antigen. ± 15% orang Caucasians kekurangan antigen ini, ( disebut Rh negative). Apabila orang ini mendapat transfusi darah dengan Rh positive biarpun hanya sekali, maka dalam plasma darahnya akan terjadi anti bodi terhadap Rh antigen. Apabila orang ini hamil dengan bayi Rh positive maka bayi tersebut bisa mengalami kerusakan sel darah merah atau lisis, keadaan ini disebut "hemolitic disease of the new born".

  27. Setelah melahirkan atau keguguran wanita dengan Rh negative dianjurkan untuk mendapat suntikan Rho (D) immunoglobulin yang dapat mencegah terjadinya pembentukan anti bodi terhadap Rho (D) karena mungkin pernah dipapar "exposed"

  28. Sistem MN Ada tiga fenotipe yaitu M, MN, dan N. Golongan ini penting sebagai "genetic marker", dimana gene untuk sistem MN ini terletak pada khromosom 4. Sistem MN ini disebabkan oleh perbedaan susunan asam amino pada terminal N dari protein tertentu Residu 1 Residu 5 M Ser Gly N Leu Glu

  29. Neutrofil leukosit. Metabolisme Metabolisme yang aktif : glikolisis, HMP Shunt, Cukup aktif : phosphorylation (karena jumlah mitokhondria sangat sedikit), enzim-enzim lisosom. Mekanisme defensif (pertahanan). Bakteri masuk ke dalam jaringan,  "active Inflamatory response": 1. ↑ permeabilitas pembuluh darah. 2. neutrofil yg aktif masuk ke dalam jaringan 3. aktivasi platelet 4. jaringan kembali keadaan semula secara spontan (spontaneous resolution)

  30. Normal granulocyte

  31. Normal eosinophil Basophil

  32. Ada beberapa tahapan kerja dari neutrofil : 1.Adhesi. Neutrofil  mendekati endotel dan melekat, karena adanya integrin. Integrin adalah suatu protein pada permukaan sel bekerja seperti lem. Integrin dua bentuk (dimer) yaitu  dan  sub unit. Lokasinya ada yang ekstra selluler, transmembran, dan intra selluler. Yang ekstra selluler  mengikat ligand yang ada pada permukaan sel (misalnya sel endotel). Yang di dalam sel mengikat actin dan vinculin. Integrin ini membantu sel neutrofil bergerak dan proses fagositosis.

  33. 2.Aktivasi. Neutrofil  bakteri (mekanisme khemotaktis). Neutrofil mengalami aktivasi. Aktivasi ini  neutrofil ketemu (berinteraksi ): bakteri, khemotaktik faktor / komplek antigen antibodi. Melibatkan protein G, fosfolipase C, fosfatidil inositol  terbentuk :inositol trifosfat (IP3) & diasil gliserol(DG), menyebabkan ↑ intra Ca++ . Dapat  fosfolipase A2asam arakhidonat. Aktivasi  pengaturan "micro tubules" dan sistem actin-myosin. Neutrofil melepas organel untuk merusak bakteri dan mencarinya, melepas oksigen spisies  membunuh bakteri.

  34. 3.Fagositosis. • Bakteri  dalam neutrofil dgn proses fagositosis, • neutrofil engkonsumsi oksigen berlipat ganda. • disebut "respiratory burst" (RB). • Setelah ± 15 - 60 sekon • terjadilah pembentukan senyawa sangat reaktif dan dapat membunuh bakteri. (superoksid ( O2-. ), hidrogen peroksid ( H2O2 ), radikal hidroksil (OH ), dan OCl- (ion hipokhlorid). Rantai respirasi yang menimbulkan RB : sytem NADPH oxidase (cytochrome b558 , superoxide dismutase dll).

  35. Protein plasma. • albumin, • hemoglobin, • 1-Globulin, • -Globulin (Immunoglobulin), • 1-Lipoprotein, • 1-lipoprotein, • dan fibrinogen. • Plasma protein dipisahkan : • proses "salting out" • atau elektro foresis.

  36. Ciri-ciri protein plasma : 1.Sebagian besar disintesis di hepar. -Globulin disintesis dalam sel plasma. 2.Hampir semua glykoprotein, kecuali albumin tidak mengandung oligosakarida. 3.Tiap plasma protein mempunyai "half-life" tertentu dalam sirkulasi darah. Fungsi protein plasma: 1.Antiprotease ( antichymotrypsin, antithromin, 1-antitrypsin, 2- Macroglobulin) 2.Pembekuan darah (faktor-faktor pembekuan, fibrinogen) 3.Enzim (faktor pembekuan, kholinesterase, aminotransferase)

  37. 4.Hormon (erythopoietin) 5.Immune defense (immunoglobulin, protein complement, 2-Microglobulin) 6.Terlibat dalam proses inflamasi atau radang (C-rective perotein, 1-acid glikoprotein) 7.Oncofetal (1-Fetoprotein AFP) 8.Transport/binding protein : Albumin bilirubin, asam lemak, Ca++, Cu++, Zn++,methem, steroid, obat-obatan Ceruloplasmin : Cu++ Corticosteroid binding globulin :cortisol Heptoglobin : extracorpuscular hemoglobin Lipoprotein : lihat lipid Transferrin : Fe++

  38. Albumin. Berat Masa 69 kDa, manusia 3,4 - 4,7 g/dL, • 60% dari seluruh protein plasma. • Dalam plasma 40% dan di luar pembuluh darah 60%. • Fungsi hepar terganggu sintesisnya terganggu. • Penting untuk tekanan osmosis dalam darah • dapat menyerap air dari ektraselluler Albumin kadarnya ↓  edema (pergelangan kaki)  pada serrosis hepatis, atau busung lapar. • Preparat infus albumin tersedia di pasaran, • akhir-akhir ini menjadi sorotan, • diduga dapat ↑ kematian pada infus albumin (untuk hemorragik shok dan luka bakar). • Fungsi albumin yg lain transport • berbagai senyawa (lihat di atas). • obat (sulfonamid, penicillin G, dicumarol, dan aspirin.

  39. 1.Homeostasis: • proses penghentikan perdarahan • dari pembuluh darah • # yang mengalami kerusakan • # atau teriris (luka). • 2.Thrombosis: pembuluh darah rusak • atau mengelupas • (misal, pada ruptur dan plaque aterosklerosis). • 1. & 2.  pembekuan darah • Melibatkan pembuluh darah, aggregat platelet • dan plasma protein. • pembentukan agregasi platelet • atau dissolusi agregat platelet.

  40. Hemostasis, dimulai dgn vaso konstriksi • pembuluh darah yg rusak , • ↓ aliran darah ke arah distal dari kerusakan tadi. • Kemudian, tahapan hemostasis dan thrombosis. 1.Pembentukan agregat platelet sementara. Agregat tidak terlalu rapat (loose). Platelet terikat pada kollagen di tempat pembuluh darah yang mengalami kerusakan. Platelet diaktivasi oleh thrombin atau ADP (dikeluarkan oleh platelet yang telah aktif).

  41. Setelah teraktivasi platelet mengalami perubahan bentuk, dan dengan fibrinogen membentuk "hemostatic plug" HP (pada hemostasis), atau membentuk thrombus (pada proses thrombosis).

  42. 2.Pembentukan "fibrin mesh" (jaring fibrin=JF). Jaring fibrin ini mengikat agregasi platelet sehingga hemostatic plug dan thrombus menjadi lebih stabil.

  43. 3.Sebagian atau semua HP/JF atau thrombus mengalami dissolusi/disintegrasi (dissolution). Ada tiga macam thrombus atau Clot (darah beku) (semuanya mengandung fibrin tapi kadarnya berbeda) : 1.Thrombus putih. ( terdiri dari agregat platelet dan fibrin, eritrositnya sedikit). Terbentuk di pembuluh darah yg rusak dan aliran darahnya cepat (pada arteri).

  44. 2.Thrombus merah. sebagian besar sel darah merah dan fibrin. Terjadi di vena atau pada pembuluh darah yang rusak dan bersama-sama dengan agregat platelet. 3.Deposit fibrin pada pembuluh darah kecil ( kapiler).

  45. Pembentukan fibrin Ada dua jalur, yaitu jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik. Pembentukan "fibrin clot“  jawaban terhadap kerusakan jaringan Terjadi melalui jalur ekstrinsik. Aktivasi jalur intrinsik belum jelas. diperkirakan melibatkan muatan negative pada daerah permukaan.

  46. Jalur intrinsik dan ekstrinsik • akan menyatu  satu jalur yang sama, • melibatkan aktivasi : • prothrombin menjadi thrombin dan pemecahan (cleavage) • fibrinogen menjadi fibrin membentuk "fibrin clot". • Fibrinogen  Fibrin dikatalisis oleh thrombin. • Jalur intrinsik, ekstrinsik dan jalur bersama • tersebut sangat komplek • dan melibatkan beberapa protein.

More Related