1 / 24

POKOK-POKOK PIKIRAN PENATAAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MARINE HIGHWAY

POKOK-POKOK PIKIRAN PENATAAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MARINE HIGHWAY. BADAN LITBANG, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. JAKARTA, 20 OKTOBER 2014 DISAJIKAN DALAM ROUNDTABLE DISCUSSION. ENAM KORIDOR EKONOMI MP3EI. Dokumen MP3EI, 2011-2025. KONSEP KONEKTIVITAS.

mason-rose
Download Presentation

POKOK-POKOK PIKIRAN PENATAAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MARINE HIGHWAY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POKOK-POKOK PIKIRAN PENATAAN ANGKUTAN LAUT PERINTISDALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MARINE HIGHWAY BADAN LITBANG, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAKARTA, 20 OKTOBER 2014 DISAJIKAN DALAM ROUNDTABLE DISCUSSION

  2. ENAM KORIDOR EKONOMI MP3EI Dokumen MP3EI, 2011-2025

  3. KONSEP KONEKTIVITAS KerangkaKerjaKonektivitasNasional MP3EI, 2011-2015

  4. IDE MARINE HIGHWAY SkemaPengembanganKoridorUtamadanPenunjang Pendulum Nusantara

  5. KENDALA TRANSPORTASI DALAM DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS • Geografi, • Demografi, • SDA Sumber: BahanPaparanWakilMenteriPerhubungandalamRakornas TPID II “MeminimalkanMasalahDistribusiKomoditasPanganStrategisdalamRangkaMendukungStabilitasHarga Di Daerah”. Izin operasi angkutan, sebagian besar dikeluarkan oleh PEMDA, terutama AKDP & perkotaan; Luasnya wilayah daratan dan perairan Indonesia dengan kondisi bergunung dan terdiri dari 17.508 pulau; • Otonomi Daerah • Force • Majeure • Demand • & Supply PEMDA banyak lakukan pungutan & retribusi yang bebani pengusaha & jadi biaya pokok produksi jasa angkutan barang. Pola penyebaran penduduk yang tidak merata & sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa ; KENDALA DISTRIBUSI KOMODITAS SDA tidak merata antar wilayah. Rendahnyamuatanarusbalik; Tarif yang diinginkankonsumenberadadibawahtarifwajar; Gangguan alam yang sering menghambat kelancaran pelayanan jasa transportasi Trayek Angkutan Barang tidak diatur oleh pemerintah.

  6. TUJUAN PERINTIS A Menghubungkandaerah yang masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil yangbelum berkembang, dng daerah ygsdh berkembang atau maju. B Menghubungkan daerah yang modatransportasi lainnya belum Memadai. TUJUAN PERINTIS PP 20 Tahun 2010, tentang Angkutan di Perairan, Pasal 71 Ayat 1. C Menghubungkan daerah yg secara komersial blm menguntungkan untuk dilayani oleh pelaksana kegiatanangkutan laut, angkutan sungai dan danau,atau Angkutanpenyeberangan.

  7. ASPEK LEGALITAS UU 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Bagian Ke Lima, Pasal 24-26, mengenai angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan wilayah terpencil. ASPEK LEGALITAS PP 20 Tahun 2010, tentang Angkutan di Perairan, BAB V,Angkutandiperairanuntukdaerah yang masihtertinggaldan/atauwilayahterpencil, Pasal 70-78.

  8. KRITERIA YANG DILAYANI B Secara komersial belum menguntungkan; A Belum dilayani oleh pelaksana kegiatan angkutanlaut, angkutan sungai dan danau, atau angkutan penyeberangan yang beroperasi secara tetapdan teratur; KRITERIA YANG DILAYANI C Tingkat pendapatan perkapita penduduknya masih rendah. PP 20 Tahun 2010, tentang Angkutan di Perairan, Pasal 71 Ayat 2.

  9. PENETAPAN TRAYEK (1) Trayek ALTIS dilaksanakan dengan trayek tetap dan teratur; (2) Trayek ALTIS ditetapkan oleh Menteri dan dilakukan evaluasi tiap tahun; • (3) • Pertimbangan penetapan trayek: • Keterpaduan intra moda transportasi laut dan antar moda transportasi darat, laut, dan udara; • Usul dan saran pemerintah daerah setempat; • Kesiapan fasilitas pelabuhan atau tempat lain yang ditunjuk; • Kesiapan fasilitas keselamatan pelayaran; • Keterpaduan dengan program sektor lain; • Keterpaduan dan keutuhan wilayah NKRI. PP 20 Tahun 2010, tentang Angkutan di Perairan, Pasal 77 Ayat 1, 2, dan 3.

  10. POLA RUTE - Cincin P P P P P P P P P P H H M Type I Type II P P P P P P P P P P P M M P P P P P P P P Type III Type IV H H M M P P P P M P P M P P H M Homebase PelabuhanSinggahdiwilayah yang sudahmaju PelabuhanSinggah PelabuhanSinggahkarenaalasanKedaulatan P P

  11. POLA RUTE - Seruling H H M P P P P P P P P P P P Type I Type II H H M M M M P P P P P P P P Type III Type IV

  12. POLA RUTE - Kombinasi P P P P P H P P P P P P P P P Type I P P P P P P P P H M M P P P P P P P Type II P P P M M P P P P P P P P H H M M M M M M P P P P P P P P P P P P Type III Type IV M M P P P P

  13. REALISASI PERINTIS Sumber: DirektoratJenderalPerhubunganLaut, KementerianPerhubungan

  14. IDENTIFIKASI KELEMAHAN • Jarakpelayaransangatjauh; • Waktupelayarandalamsatu roundtrip cukup lama, sehinggapenumpang yang akanberlayarkembalimenujuasalkeberangkatanharusmenunggusetidaknyaduaminggu; • Akibatperbedaanpotensiekonomiwilayah, kebutuhanfrekuensilayanan yang ideal antarwilayahpelayanandidugatidaksama; • Masihadatrayek yang berhimpitdengantrayekangkutankomersial; • Dalamprosespenetapanruastrayek, kurangmelibatkanpengusahaangkutanlautsetempat; • Produktivitasangkutan per ruasmasihrelatifrendahdanbanyak yang mencapaiangka 0; • Komoditas yang diangkutmasihberkelaslokaldanbelummencapaiskalaekonomitertentu; • Penilaiankeberhasilanhanyadarisisi output, sementarabeberaparuastrayekada yang telahdilayaniberturut-turutsampai 5 tahunataulebih. Sumber: HasilKajianPuslitbangPerhubunganLaut, Badan LITBANG KementerianPerhubungan

  15. GAGASAN IMENGUKUR KEBUTUHAN FREKUENSI LAYANAN(ANALOGI KONSEP PEGAS) Sumber: Hukum HOOK • F=k.x • Jika pada suatu pegas bekerja suatu gaya, maka pegas akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya. • Pertambahan panjang (x) suatu benda, PertumbuhanEkonomi; • bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F),  Frekuensipelayanan; • materi penyusun dan dimensi benda (konstanta k) Karakteristikzonadankarakteristikspasial. • Pegasyang dibentuk oleh materi yang berbeda, akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda jugawalaupun diberikan gaya yang sama; • Pegasyang dibentuk olehmateri yang sama tapi panjang dan luas penampangnya berbeda, pertambahan panjangnyaakan berbeda sekalipun diberi gaya yang sama. Besar pertambahan panjangnya sebanding dengan panjang pegasmula-mula dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya. Makin panjang pegas, makin besar pertambahan panjangnya. Sebaliknya, semakin besarpenampangpegas, makin kecil pertambahan panjangnya.

  16. GAGASAN IICiptakan Program Kegiatan Tanpa Program PemerintahPusat/Daerah Program PemerintahPusat/Daerah Identifikasi PotensiEkonomi Daerah PemetaandanClusteringHomogenitas/SinergiPotensiEkonomi Pembangunan / Pengembangan PotensiEkonomi Daerah WaktupencapaianEconomic of Scale, TidakTerukur WaktupencapaianEconomic of Scale, Terukur Identifikasi Daerah Demand & Supply JumlahPelabuhanSinggah, TidakTerukur JumlahPelabuhanSinggah, Terukur Jumlahfrekuensilayanan, TidakTerukur Jumlahfrekuensilayanan, Terukur Penentuan PolaDistribusi Durasiwaktulayanansaturoundtrip, TidakTerukur Durasiwaktulayanansaturoundtrip, Terukur Penentuan PolaRute Kapandiambilalihkomersial, TidakTerukur Kapandiambilalihkomersial, Terukur

  17. ContohKegiatan ISentraProduksi Perkebunan HOMEBASE SENTRA PERKEBUNAN INDUSTRI PASCA PANEN PEMASOK ALAT TANI PEMASOK PUPUK PEMASOK BIBIT SENTRA PERKEBUNAN SENTRA PERKEBUNAN SENTRA PERKEBUNAN

  18. ContohKegiatan IISentraProduksiPeternakan HOMEBASE SENTRA PETERNAKAN INDUSTRI PASCA PANEN PEMASOK ALAT TERNAK PEMASOK PAKAN PEMASOK BIBIT SENTRA PETERNAKAN SENTRA PETERNAKAN SENTRA PETERNAKAN

  19. ContohKegiatan IIISentraProduksiPerikanan HOMEBASE SENTRA PETERNAAN INDUSTRI PASCA PANEN PEMASOK ALAT NELAYAN COLD STORAGE SENTRA PERIKANAN COLD STORAGE SENTRA PERIKANAN COLD STORAGE SENTRA PERIKANAN COLD STORAGE SENTRA PERIKANAN

  20. ContohKegiatan IVSentraPariwisata RUMAH SAKIT INTERNASIONAL PANTI JOMPO PEMASOK BRG INDUSTRI HOMEBASE PEMASOK SAYUR PEMASOK BUAH PEMASOK DAGING

  21. ESTIMASI KOMERSIALISASI EstimasiMuatan Denganakselerasi Program Pemerintah Economic of Scale BesaranSubsidiPemerintah Tanpaakselerasi Program Pemerintah WaktuKomersialTerukur Waktu

  22. KONSEKUENSI • Harusdilakukanidentifikasipotensiekonomidaerah, pemetaan, danclustering, terhadapdaerah-daerah yang akandisinggahi ALTIS; • ButuhkomitmentPemerintah Daerah terhadap program pembangunandan/ataupengembanganpotensiekonomidaerahnya; • ButuhkomitmentPemerintahPusatmaupun Daerah dalamkepastianregularitaslayanan ALTIS, selamajangkawaktu yang telahdisepakati; • ButuhkomitmentPemerintahPusatmaupun Daerah dalamkepastianrutelayanan ALTIS, selamajangkawaktu yang telahdisepakati; • Sinergidengan program pembangunandan/ataupengembanganpotensiekonomi yang lain dapatdilakukan, sepanjangtidakmerusakataumengganggukepastianregularitasdanruteselamajangkawaktutertentu yang telahdisepakati; • Dikaitkandengan Marine Highway, Homebase ALTIS harusdihubungkansecararegulerdenganpelabuhan-pelabuhan yang disinggahiolehkoridorutama.

  23. MARI DISKUSI

  24. TERIMA KASIH

More Related