1 / 7

WINIAR FAIZAH ARRUM, 2102406672 Referensi Dalam Wacana Berbahasa Jawa Di Surat Kabar

WINIAR FAIZAH ARRUM, 2102406672 Referensi Dalam Wacana Berbahasa Jawa Di Surat Kabar. Identitas Mahasiswa.

malaya
Download Presentation

WINIAR FAIZAH ARRUM, 2102406672 Referensi Dalam Wacana Berbahasa Jawa Di Surat Kabar

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. WINIAR FAIZAH ARRUM, 2102406672Referensi Dalam Wacana Berbahasa Jawa Di Surat Kabar

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : WINIAR FAIZAH ARRUM - NIM : 2102406672 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : winie_tingtong pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Drs. Widodo - PEMBIMBING 2 : Nur Fateah, S.Pd., M.A. - TGL UJIAN : 2010-09-28

  3. Judul • Referensi Dalam Wacana Berbahasa Jawa Di Surat Kabar

  4. Abstrak • Pengulangan unsur dalam wacana tulis yang sering dilakukan seperti pelaku perbuatan, penderita perbuatan, pelengkap perbuatan, perbuatan yang dilakukan oleh pelaku, dan tempat perbuatan, untuk mengacu kembali atau memperjelas makna. Maka dari itu untuk mendapatkan wacana yang tidak hanya kohesif tetapi juga koheren, pemilihan kata dan penempatannya harus sesuai atau tepat, maka referensinya atau pengacuannya harus jelas. Referensi atau pengacuan adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual yang lain atau satuan acuan yang mendahului atau mengikutinya. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) jenis penanda referensial apa yang terdapat pada wacana berbahasa Jawa di surat kabar, (2) wujud penanda referensial apa sajakah yang terdapat pada wacana berbahasa Jawa di surat kabar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi jenis penanda referensial yang terdapat pada wacana berbahasa jawa di surat kabar, dan mendeskripsi wujud penanda referensial yang terdapat pada wacana berbahasa Jawa di surat kabar. Data penelitian diambil dari penggalan wacana berbahasa Jawa di surat kabar Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan Solopos bulan Mei 2010. Pendekatan dalam penelitian ini, secara teoretis dan metodologis. Secara teoretis digunakan pendekatan analisis wacana, sedangkan secara metodologis digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah penggalan wacana yang mengandung referensi dalam surat kabar Suara merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan Solopos bulan Mei 2010. Sumber data penelitian ini adalah wacana berbahasa Jawa dalam surat kabar Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan Solopos bulan Mei 2010 yang mengandung referensi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode simak dengan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih. Metode penyajian analisis data adalah metode informal karena hanya menggunakan kata-kata biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis penanda referensial di surat kabar berdasarkan acuannya yakni pengacuan endofora dan pengacuan eksofora, berdasarkan satuan lingual meliputi persona, demonstratif, dan komparatif, kemudian berdasarkan bentuknya yakni referensi dengan nama, referensi dengan kata ganti, dan referensi dengan pelesapan. Adapun wujud penanda referensial dalam wacana berbahasa Jawa di surat kabar tersebut meliputi aku ‘saya’, kula ‘saya’, -ku ‘-ku’, –ne ‘-nya’, njenengan’kamu’, kowe ‘kamu’, panjenenganipun ‘dia’, piyambakipun ‘dia’, –mu ‘-mu’, dheweke ‘dia’, sampeyan ‘kamu’, kowe kabeh ‘kalian semua’, kita ‘kita’, mengko ‘nanti’, wingi ‘kemarin’, kepungkur ‘yang lalu’, iki ‘ini’, ndisik ‘dahulu’, mbesok ‘besok’, durung suwe iki ‘belum lama ini’, mbiyen ‘dahulu’, sesuk ‘besok’, rumiyin ‘dahulu’, ngenjingipun ‘besoknya’, saiki ‘sekarang’, kae ‘itu’, mrene ‘kesini’, kuwi ‘itu’, kono ‘situ’, kene ‘sini’, ngriki ‘sini’, iku ‘itu’, mengkono ‘itu’, punika ‘ini’, nika ‘itu’, mau ‘tadi’, kasebut ‘tersebut’, kaya ‘seperti’, diibaratake ‘diibaratkan’, diupamakake ‘diumpamakan’, semono uga ‘demikian juga’. Penelitian ini, mengkaji dari segi wacana, dan fokus penelitian pada penanda referensial saja. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai wacana dalam surat kabar, jadi tidak hanya penanda refernsial saja, tetapi dengan kajian yang lain yakni menggunakan kajian berupa pemarkah kohesi referensial, dan aspek referensi sebagai elemen kohesi.

  5. Kata Kunci • wacana tulis berbahasa Jawa, referensi.

  6. Referensi • Asrofah. 2002. Kohesi, Koherensi, dan Fungsinya di dalam Teks Novel Trilogi Karya Ahmad Tohari. Tesis. Universitas negeri Semarang. Baryadi, Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondhosuli. Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dardjowidjojo, Soenjono. 1993. Benang Pengikat dalam Wacana. Jakarta: Lembaga Bahasa, Universitas Katolik Atma Jaya. Fakih, Abdullah. 2002. Anafora dan Katafora Intrakalimat dan Antarkalimat dalam Wacana Khutbah Jumat. Tesis. Universitas Negeri Semarang. Hartono, Bambang. 2000. Kajian Wacana Bahasa Indonesia. Diktat Perkuliahan. Universitas Negeri Semarang. Lubis, Hamid Hasan. 1993. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Nunan, Davic. 1993. Introducing Discourse Analysis. California:Penguin Books. Oka, I. G. N. dan Suparno. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Purwa, Bambang Kaswanti. 1993. Pellba 6 Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya Kenem. Jakarta: Kanisius. Subyantoro, dan Fathur Rakhman. 1996. “Pemarkah Kohesi Referensial Wacana Cerpen: Sebuah Analisis Benang Pengikat Antarproposisi Pada Cerpen “Kisah Malti”. Artikel Dalam Media. Hlm 41-56. Semarang: IKIP Semarang Press. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sumadi, dkk. 1998. Kohesi Dan Koherensi dalam Wacana Naratif Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Sumarlam, dkk. 2003. Teori Dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syamsudin, dkk. 1997. Studi Wacana Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. Wedhawati, dkk. 1979. Wacana Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Widodo. 1996. “Aspek Referensi Sebagai Elemen Kohesi dalam Wacana Bahasa Jawa”. Artikel Dalam Media. Hlm 85-96 . Semarang: IKIP Semarang Press. Zaimar, Okke Kusuma Sumantri, dan Ayu Basoeki Harahap. 2009. Telaah Wacana. Jakarta: Intercultural Institute.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related