1 / 16

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA. Disampaikan oleh : KEPALA BIRO BINA MENTAL SETDA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 201 3. DASAR HUKUM. UUD TAHUN 1945 UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

malana
Download Presentation

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA Disampaikan oleh : KEPALA BIRO BINA MENTAL SETDA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

  2. DASAR HUKUM • UUD TAHUN 1945 • UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah • PP No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah • Peraturan Bersama Menteri Agama RI dan Mendagri No. 9 Th 2006/_No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunana Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat. • Perda Jawa Tengah No. 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013

  3. ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN URUSAN PEMERINTAHAN CONCURRENT (Urusan bersama Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota) ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat) • Hankam • pertahanan • Moneter • Yustisi • Politik Luar Negeri • Agama PILIHAN/OPTIONAL (Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar) Contoh: pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, kelautan dsb Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, dan perhubungan SPM (Standar Pelayanan Minimal)

  4. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG AGAMA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PEMAHAMAN AGAMA, KEHIDUPAN BERAGAMA, SERTA PENINGKATAN KERUKUNAN INTERN DAN ANTAR UMAT BERAGAMA

  5. TUGAS PEMERINTAH • Menjamin kemerdekaan penduduk untuk memeluk dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya • Melindungi setiap usaha penduduk melaksanakan ajaran dan beribadah sesuai agama yang dipeluk sepanjang tidak bertentangan dengan UU, tidaka menyalahgunakan/menodai agama dan tidak menggangu ketentraman dan ketertiban umum • Memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar dan tertib

  6. VISI JAWA TENGAH “BALI NDESO MBANGUN DESO” “TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA TENGAH YANG SEMAKIN SEJAHTERA” MISI JAWA TENGAH • Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap responsif aparatur. • Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri padat karya. • Mementapkan kondisi sosial budaya yang berbasikan kearifan lokal. • Pembangunan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara berkelanjutan. • Peningkatan perwujudan pembanguan fisk dan infrastruktur. • Mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat

  7. KEBIJAKAN • Memantapkan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai landasan moral spiritual dan etika dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan • Meningkatkan pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji • Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat bergama serta terciptanya suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama • Meningkatkan peran dan fungsi lembaga keagamaan dalam mengatasi dampak perubahan untuk memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat

  8. PERAN PEMPROV JATENG DALAM PEMBANGUAN BIDANG AGAMA (APLIKASI KEGIATAN) • Regulasi Pembentukan FKUB Prov. Jateng • Pemberian bantuan pemb./rehab tempat ibadah • Fasilitasi penyelenggaraan peringatan Hari besar Keagamaan • Fasilitasi peningkatan kemampuan Guru Agama • Fasilitasi kegiatan Musyawarah inter/antar umat beragama dan • Hibah /bantuan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan • Fasilitasi kegiatan lintas kelompok agama (do’a lintas agama) • Mendorong kelembagaan dan kegiatan keagamaan

  9. TOLOK UKUR PEMBANGUNAN • KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DITENTUKAN OLEH STABILITAS WILAYAH, DINAMIKA MASYARAKAT DAN MANTAPNYA PEREKONOMIAN • STABILITAS DIBANGUN MELALUI JARINGAN KERUKUNAN HIDUP INTERN, ANTAR UMAT BERAGAMA DAN ANTAR UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH

  10. MASALAH PEMBANGUNAN DI BIDANG AGAMA YANG DIHADAPI • Pemahaman agama belum sepenuhnya diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. • Krisis karakter, jatidiri, ideologi dan kepercayaan • Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan agama. • Lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan belum mampu berperan sebagai agen perubahan sosial • Ketegangan sosial yang melahirkan konflik intern dan antarumat beragama.

  11. CONTOH KASUS DI LAPANGAN • TAWURAN ANTAR WARGA • TAWURAN ANTAR PELAJAR • MAIN HAKIM SENDIRI • PENODAAN/PENYIMPANGAN TERHADAP KEYAKINAN AGAMA • PRAKTEK PERJUDIAN • NARKOBA • TINDAK ASUSILA

  12. ISU STRATEGI TERKAIT GURU PENDIDIKAN AGAMA • KONFLIK / GESEKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT (SARA, POLITIK DAN SOSIAL) • DEGRADASI MORAL GENERASI MUDA (PERILAKU SEKS BEBAS YG MEMICU KEBIJAKAN KONDOMISASI) • DIKOTOMI GURU AGAMA DAN GURU UMUM

  13. Misi Utama Pemerintah • Pelayanan dasar • Pengembangan sektor unggulan • Ukurankesejahteraan : • Penghasilan • Kesehatan • Pendidikan Pencapaian melalui pelayanan pubik sesuai kebutuhan masyarakat

  14. KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI • Kewenangan provinsi sebagai daerah otonom mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kab./kota • Kewenangan dalam bidang tertentu lainnya, perencanaan dan pengendalian pembanguna regional secara makro (pelatihan, alokasi SDM potensial, penelitian, pelab. regional, LH, penanganan penyakit menular, perenc. tata ruang provinsi) • Kewenangan yg tidak atau belum dapat dilaksanakan daerah kab./kota • Kewenagan provinsi sbg wilayah administrasi mencakup kewenangan dalm bidang pemerintahan yg dilimpahkan kpd Gubernur selaku wakil pemerintah

  15. KONDISI JAWA TENGAH • Luas Wilayah = 32.548 km² • Jumlah Penduduk = 32.380.687 jiwa • Jumlah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah ; - 29 Kabupaten - 6 Kota • Jumlah Kecamatan =573 Kecamatan • Jumlah Desa/Kelurahan = 8.576 Desa/Kelurahan

  16. TERIMA KASIH

More Related