1 / 21

Searching & Sorting

Searching & Sorting. Searching Sorting. Oleh : Oman Somantri, S.Kom Email : oman_mantri@yahoo.com. Searching. Pencarian (Searching) adalah proses pencarian nilai dari sebuah larik dengan membandingkan tiap-tiap elemennya berdasarkan algoritma pencarian yang digunakan.

magee
Download Presentation

Searching & Sorting

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Searching & Sorting • Searching • Sorting Oleh : Oman Somantri, S.Kom Email : oman_mantri@yahoo.com

  2. Searching Pencarian (Searching) adalah proses pencarian nilai dari sebuah larik dengan membandingkan tiap-tiap elemennya berdasarkan algoritma pencarian yang digunakan. Ada 3 macam jenis search yang terdapat dalam pascal yaitu, Sequential search, Binary Search, dan Ekstrim Search. 

  3. 1. Sequential Search Algoritma pencarian ini yaitu membandingkan nilai yang dicari (didefenisikan) dengan setiap elemen array, mulai indeks terkecil sampai indeks terbesar yang terdefenisi.

  4. CONTOH : program Sequential_Search ; uses wincrt; label awal; var pil:char; lg :char; const  nmin = 1;  nmax = 100; type   arrint = array [nmin..nmax] of integer; var  x      : integer;   tabint : arrint;   n,i    : integer;   indeks : integer; function seqsearch1(xx : integer): integer;   var i : integer;   begin     i := 1;     while ((i<n) and (tabint[i] <> xx)) do       i:=i+1;       if tabint[i] = xx then         seqsearch1:=i         else         seqsearch1:=0;   end;

  5. begin   clrscr;   write('input nilai n = '); readln(n);   for i:=1 to n do     begin       write('Tabint[',i,'] = '); readln(tabint[i]);     end;   write('Nilai yang dicari = '); readln(x);   indeks:=seqsearch1(x);   if indeks <> 0 then     write(x,' ditemukan pada indeks ke-',indeks)     else     write(x,' tidak ditemukan');   writeln; readln; end.

  6. Apabila program ini dijalankan maka hasilnya adalah : Penjelasan : Bila pada indeks “input nilai n=” diisi dengan angka 5 maka akan muncul “Tabint=” berjumlah 5. Misalkan ke-5 “Tabint” tersebut diisi dengan angka (1,3,5,7,8) secara berurutan, lalu pada indeks  “Nilai yang dicari =” diisi dengan angka 5 maka pencarian akan berhenti pada (1,3,5) karena angka 5 telah ditemukan pada tabint ke 3.

  7. 2.   Binary Search Algoritma ini juga disebut dengan dikotomik ide dasarnya adalah membandingkan harga x, dengan elemen tengah array, jika lebih besar dari elemen tengah array, Karena elemen-elemen terurut membesar, maka pencarian dilakukan pada setengah bagian yang nilainya lebih besar dari x sampai elemen terakhir.

  8.   begin     atas  := 1;     bawah := n;     ditemukan:=false;     indeksxx:=0;     while ((atas <= bawah) and (not ditemukan)) do       begin         tengah:= (atas+bawah) div 2;         if xx = tabint[tengah] then           begin             ditemukan:= true;             indeksxx := tengah;           end         else           begin             if xx = tabint[tengah] then               bawah:= tengah - 1             else               atas:= tengah + 1;           end;       end;     binarysearch:=indeks;   end; CONTOH : Program binary_search; Uses crt; const   nmin = 1;   nmax = 100; type   arrint = array [nmin..nmax] of integer; var   x      : integer;   tabint : arrint;   n,i    : integer;   indeks : integer;   function binarysearch(xx : integer): integer;   var     i : integer;     atas, bawah, tengah : integer;     ditemukan : boolean;     indeksxx : integer;

  9. begin   clrscr;   write('input nilai n = '); readln(n);   for i:= 1 to n do     begin       write('Tabint[',i,'] = '); readln(tabint[i]);     end;   write('Nilai yang dicari = '); readln(x);   indeks:=binarysearch(x);   if indeks <> 0 then     write(x,' ditemukan pada indeks ke-',indeks)     else     write(x,' tidak ditemukan');     readln; end.

  10. 3. Ekstrim Search (Mencari nilai terbesar dan terkecil) Ide dasar algoritma mencari nilai ekstrim adalah dengan membandingkan nilai elemen pertama array (diasumsikan sebagai nilai ekstrim) dengan nilai elemen-elemen sesudahnya.

  11. CONTOH : begin   clrscr;   write('jumlah elemen = '); readln(nn);   for i:= 1 to nn do     begin       write('elemen ke-',i,' = '); readln(tabint[i]);     end;   maks:= maksimum(tabint, nn);   writeln('nilai Maksimum = ',maks); writeln; writeln('andihasdialam.blogspot.com'); readln; end. program cari_maks; uses crt; type   arrint = array [1..100] of integer; var   maks   : integer;   tabint : arrint;   nn, i  : integer;   function maksimum(tabint : arrint; n : integer) : integer;   var     i   : integer;     max : integer;   begin     for i:=2 to n do       if max< tabint[i] then         max:= tabint[i];     maksimum:=max;   end;

  12. Sorting ( Pencarian )

  13. Buble Sort Pengurutan biasa diterapkan pada isi tipe data array. Misalnya kita punya 100 orang mahasiswa lalu kita ingin urutkan data tersebut mulai dari nilai tertinggi sampai nilai terendah disitulah kita gunakan pengurutan. Buble Sort adalah suatu metode pengurutan yang sederhana. Prinsip kerjanya seperti namanya (buble yang berarti gelembung).

  14. Misalnya kita punya setumpuk data, akan kita urutkan dari yang paling kecil. Ambil data yang paling bawah bandingkan dengan yang atasnya kalau atasnya lebih kecil tukar poisisi yang kecil naik ke atas. Lakukan langkah tersebut seterusnya sampai semua data terurutkan. Lihat tabel berikut :

  15. CONTOH : for i:=1 to n do begin write(data[i]); end; for i:=1 to x do begin for j:= n downto 2 do begin if (data[j]<data[j-1]) then begin temp:=data[j-1]; data[j-1]:=data[j]; data[j]:=temp; end; end; end; writeln; Program Urut_BubleSort ; Uses wincrt; Var data: array [1..100] of integer; i,j,temp,x,n: integer; Begin clrscr; write('Masukan jumlah data : '); readln(x); for i:=1 to x do begin write('Masukan data ke ',i,': '); readln(data[i]); end; clrscr; writeln('Data yang belum terurut');

  16. writeln('Data yang sudah terurut'); for i:=1 to n do begin write(data[i]); end; readln; end.

  17. Insertion Sort • Insertion Sort adalah contoh lain dari metode pengurutan yang sederhana yaitu kebalikan dari buble sort yang mengurutkan data dari belakang, Insertion Sort mengurutkan data dari depan. • Ambil dua data pertama, urutkan sesuai yang diinginkan. Lalu sisipkan data ketiga ditempat semestinya lalu sisipkan data keempat ditempat semestinya diantara 3 data sebelumnya dan begitu seterusnya sampai semua data selesai diurutkan.

  18. CONTOH : clrscr; writeln('Data yang belumterurut'); for i:=1 to jumlah do begin write(data[i]); end; for i:=1 to jumlah do Program insertion_sort; Uses crt; var data : array [1..100] of integer; i,j,temp,jumlah : integer; begin clrscr; write('Masukan jumlah data : '); readln(jumlah); for i:=1 to jumlah do begin write('Masukan data ke-',i,' : '); readln(data[i]); end;

  19. begin temp:=data[i]; j:=i-1; while (j>=1) and (temp<data[j]) do begin data[j+1]:=data[j]; j:=j-1; end; data[j+1]:=temp; end; writeln; writeln('Data yang sudah terurut'); for i:=1 to jumlah do begin write(data[i]); end; readln; end.

  20. SELESAI

More Related