1 / 44

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PERTEMUAN KE 3 dan 4. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. UNSUR-UNSUR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA). Laporan posisi keuangan terdiri dari : 1. (Aset)

Download Presentation

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN KE 3 dan 4 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

  2. UNSUR-UNSUR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Laporan posisi keuangan terdiri dari : 1. (Aset) Kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dimasa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. 2. Liabilitas / Kewajiban Kemungkinan adanya pengorbanan ekonomi dimasa yang akan datang yang timbul dari kewajiban masa kini dari sebuah entitas lain dimasa depan sebgaai hasil dari transaksi atau kejadian di masa lalu. 3. Ekuitas Pemilik Sisa hak kepemilikan atas aktiva suatu entitas setelah kewajiban (aktiva - kewajiban). Di Indonesia istilah ekuitas untuk menyatakan modal yang bersumber dari laba yang ditahan dan agio saham. - Modal Untuk menyatakan modal saham atau mengidentifikasi pemilik perusahaan perseorangan atau persekutuan.

  3. KEGUNAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN • mengevaluasi struktur pendanaan Melihat perbandingan antara sumber pendanaan melalui utang dan ekuitas 2. Menganalisis likuiditas Likuiditas adalah seberapa cepat waktu yang diperlukan sampai suatu aset dapat terealisasi atau dikonversi menjadi kas atau suatu liabilitas (kewajiban dapat terbayar. Kreditur biasanya tertarik dengan informasi tentang rasio likuiditas jangka pendek yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai kemampuan entitas membayar pinjaman dan bunga secara tepat waktu).

  4. Kegunaan.... 3. Menilai Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Biasanya diukur dengan tingkat utang jangka panjang yang dimiliki oleh entitas. Jika rasio utang tinggi berarti solvabilitasnya rendah begitu juga sebaliknya.

  5. Kegunaan.... 4. Menilai fleksibitas keuangan Likuiditas dan solvabilitas akan menetukan fleksibiltas keuangan entitas. Yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap kebutuhan dan peluang yang ada. Entitas dengan tingkat utang yang tinggi lebih tidak fleksibel jika dibandingkan dengan entitas dengan tingkat utang yang rendah, begitu juga sebaliknya.

  6. PENGAKUAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN • Statement FASB no 5 memberikan pedoman dalam menentukan infomasi apa yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan informasi tersebut dimasukkan. KRITERIA PENGAKUAN • Pengakuan adalah proses pencatatan suatu pos dan pelaporan pos tersebut sebagai salah satu unsur dalam laporan keuangan. • Pengakuan meliputi: • Pencatatan awal suatu pos / akun • Pencatatan setiap perubahan yang terjadi atas pos/akun tersebut

  7. Kriteria pengakuan terhadap suatu pos adalah: • Defenisi(agar suatu unsur dapat dilaporkan sebg aset maka unsur harus memenuhi defenisi sbg aset) • Dapat diukur • Relevansi • Keandalan

  8. Agar sutu pos / akun dapat diakui secara formal maka pos tersebut harus memenuhi salah satu defenisi mengenai unsur laporan keuangan, contoh: • - Piutang usaha, harus memenuhi defenisi sebagai aktiva untuk dapat di catat dan dilaporkan dalam neraca. • Pengakuan pendapatan harus memenuhi syarat: -Proses memperoleh pendapatan Telah diterima secara kas atau aktiva lain setara dengan kas atau pendapatan tersebut telah direalisasi atau dapat direalisasi.

  9. Atribut pengukuran: • Biaya historis (historical cost) • Biaya pengganti saat ini (current replacement cost) • Nilai pasar saat ini (Current market value) • Nilai bersih yang dapat direalisasikan • Nilai sekarang yang didiskontokan.

  10. LAPORAN KEUANGAN • Pengertian laporan keuangan: • Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan transaksi keuangan selama tahun buku bersangkutan. • Laporan keuangan, dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan. • Laporan keuangan meliputi: • Laporan posisi keuangan • Perhitungan Laba/rugi komprehensif • Laporan perubahan posisi ekuitas • Laporan arus kas • Catatan atas laporan keuangan

  11. LAPORAN POSISI KEUANGAN • Suatu laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu (Aset, kewajiban / libilitas dan ekuitas pemilik) • Aset: merupakan harta perusahaan (investasi didalam perusahaan) • Passiva : merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut dan terdiri dari dua golongan: • Kewajiban pada pihak luar perusahaan yang disebut hutang / liabilitas. • Kewajiban pada pemilik perusahan yang disebut ekuitas pemilik.

  12. Sifat utama Aset: • Mempunyai kemungkinan manfaat dimasa yang akan datang berbentuk kemampuan (baik sendiri atau kombinasi dengan aset lain) untuk menyumbang aliran kas masuk dimasa yang akan datang baik langsung maupun tidak langsung. • Suatu perusahaan tertentu dapat memperoleh manfaatnya dengan mengawasi aset tersebut. • Transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut. • Aset Lancar Uang kas dan aset-aset lain atau sumber – sumber yang diharapkan akan dapat direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau di konsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal.

  13. ASET LANCAR • Kas atau yang setara dengan kas seperti cek, wesel. • Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek (obligasi). • Piutang dagang dan piutang wesel • Piutang pegawai, piutang anak perusahaan yang pencairannya 1 tahun atau kurang. • Piutang angsuran yang akan dilunasi dalam waktu satu (1) tahun • Persediaan barang daganga, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, bahan pembantu seperti suku cadang untuk pemeliharaan alat-alat atau mesin. • Biaya-biaya yang dibayar dimuka.

  14. ASET TIDAK LANCAR • Aset yang tidak termasuk dalam klasifikasi aset tidak lancar dimasukkan kedalam kategori aset tidak lancar. • Investasi seperti: • Surat berharga utang (Obligasi) • Akuisisi saham perusahaan lain • Property, pabrik dan perlatan (aset tetap) • Aset tidak berwujud (franchise, hak cipta, formula, waralaba dan lain sebagainya). • Aset tidak lancar lainnya (Aset pajak penghasilan tangguhan).

  15. KEWAJIBAN LANCAR Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan aset lancar atau dengan menciptakan kewajiban jangka pendek lainnya (dibayar maksimal dalam waktu 12 bulan) contohnya: beban gaji, beban upah, beban bunga dan beban pajak. Juga termasuk kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban yang tidak diharapkan akan dibayar dalam waktu 12 bulan (atau dalam 1 siklus operasi). Contohnya: utang jangka panjang, kewajiban sewa jangka panjang dan kewajiban tidak lancar lainnya.

  16. Utang Jangka Panjang (long term debt) Wesel bayar jangka panjang, obligasi, hutang hipotik dan kewajiban sejenis yang tidak menggunakan aktiva lancar untuk membayarnya. Utang jangka panjang disajikan pada nilai sekarang yang telah didiskontokan yang sejak awal telah dihitung dari hasil penerbitan utang tersebut. Jika jumlah yang dipinjam tidak sama dengan jumlah yang akan dibayar berarti ada diskon (disagio) atau premi (agio). Kewajiban Sewa Guna Usaha Jangka Panjang (Long Term Lease Obigations).

  17. EKUITAS PEMILIK • Metode untuk melaporkan ekuitas pemilik bervariasi tergantung bentuk usaha perusahaan. Perorangan (Proprietorships), persekutuan (Partnerships) dan perseroan (Corporations): • Perusahan Perorangan (bentuk akun modal tunggal) • Persekutuan (Akun modal dibentuk untuk masing-masing sekutu/partner). • Perseroan (akun modal pemegang saham/stockholders)/akun modal pemilik atau ekuitas pemilik. Dalam menyajikan modal pemilik di neraca terdapat perbedaan antara modal yang berasal dari investasi pemegang saham yang disebut modal kontribusi dan modal yang berasal dari laba ditahan / retained earnings.

  18. Modal Kontribusi (Contributed Capital) • Modal konstribusi atau modal disetor disajikan dalam neraca dalam dua bagian yaitu: modal saham (capital stock) dan tambahan modal disetor (additional-paid in capital). Jumlah yang dilaporkan dineraca menggambarkan jumlah lembar saham yang diterbitkan dikali nilai nominal (par value) atau nilai yang ditetapkan. • Jenis modal saham: 1. Saham istimewa /preferred Stock 2. Saham, Biasa/common stock

  19. LABA DITAHAN (RETAINED EARNING) Laba ditahan / saldo laba adalah jumlah laba masa lalu yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Kelebihan pembayaran dividen atau kerugian yang terjadi beberapa tahun akan menghasilkan saldo laba ditahan yang negatif atau disebut defisit. Laba ditahan dapat berkurang karena: penebusan/penarikan kembali modal saham dan penerbitan dividen saham (Stock dividens). SAHAM TREASURY Saham perusahaan yang dibeli kembali oleh perusahaan yang bersangkutan ( disebut juga saham beredar yang diperoleh kembali) pada hakekatnya mengembalikan dana kepada pemegang saham.

  20. BENTUK LAPORAN POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN ASING Tethro Corporations Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 TANPA KLASIFIKASI DENGAN KLASIFIKASI Aset Aset Gedung dan peralatanAset 732.900 Aset lancar: - Akumulasi Penyusutan (228,600) Kas 52.650 Kas 52.650 Investasi Surat Berharga 67.350 Aset tidak berwujud 165.000 Piutang (dikurang penyi piutg tak tergaih) 363.700 Investasi 128.000 Persediaan 296.000 Investasi Surat Berharga 67.350 Beban dibayar dimuka 32.000 Persediaan 296.000 Total Aset lancar 812.600 Tanah 37.800 Aset tidak lancar: Aset tidak lancar lain 37.800 Investasi 128.000 Beban dibayar dimuka 32.900 Tanah 76.300 Piutang (- penyisihan ptg tak tertagih) 363.700 Gedung dan peralatan (dikurang) Akum penyusutan 228.600 732.900 Aset tidak berwujud 165.000 Aset tidak lancar lain 37.800 Total Aset tidak lancar 1.140.000 Total Aset 1.952.600 Total Aset 1.952.600

  21. Lanjutan...... Tethro Corporations Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 TANPA KLASIFIKASI DENGAN KLASIFIKASI KewajibanKewajiban Utang Usaha 312.700 Kewajiban lancar: Biaya yg masih harus di bayar 46.200 Wesel bayar 50.000 Utang Obligasi 165.000 Utang Usaha 312.700 Bagian lancar utang jk panjang 62.000 Bi yang mash harus dibayar 46.200 Kewajiban pajak tangguhan 126.700 Bag lancar utang jk panjang 62.000 Obligasi Sewa Jangka Panjang 135.000 Kewajiban lancar lain 28.600 Wesel bayar – lancar 50.000 Total Kewajiban lancar 499.500 Wesel bayar tidak lancar 100.000 Kewajiban tidak lancar: Kewajiban lancar lain 28.600 Wesel bayar 100.000 Kewajiban tidak lancar lain 72.500 Kewajiban sewa guna usaha- jangka panjang 165.000 Obligasi sewa jangka panjang 135.000 Kewajiban Pajak tangguhan 126.700 Kewajiban tidak lancar lain 72.500 Total Kewajiban tidak lancar 599.200 Total Kewajiban 1. 098.700 Total kewajiban 1.098.700

  22. Lanjutan........... Tethro Corporations Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 TANPA KLASIFIKASI DENGAN KLASIFIKASI Modal Pemegang SahamModal Pemegang saham Tambahan modal disetor 375.000 Modal Kontribusi: Saham biasa 46.200 Saham biasa 170.000 Tambahan modal disetor 375.000 545.000 Laba ditahan 308.900 Laba ditahan 308.900 Total laba pemegang saham 853.900 Total modal pemegang saham 853.900 Total Kewajiban dan modal pemegang- Total kewajiban dan modal - Saham 1.925.600 pemegang saham 1.925.600

  23. Analisis Laporan Posisi Keuangan Tujuan mengklasifikasi dan mengurutkan komponen dalam neraca adalah untuk membuat neraca lebih mudah digunakan. Dari tampilan neraca pr usahaan fiktif diatas, neraca sebelah kiri hanya berisi daftar aset, kewajiban dan modal dalam urutan berdasarkan huruf dan sifatnya sederhana. Neraca sebelah kanan menggunakan bentuk klasifikasi dan urutan yang telah dijelaskan sebelumnya. Informasi neraca dianalisi dengan dua cara : • Hubunganantara jumlah-jumlah di neraca • Hubungan antara jumlah-jumlah dineraca dan laporan laba-rugi. Secara umum, hubungan antara jumlah-jumlah pada laporan keuangan disebut : Rasio Keuangan.

  24. HUBUNGAN ANTARA JUMLAH-JUMLAH PADA LAPORAN POSISI KEUANGAN • Rasio-rasio keuangan membandingkan nilai sebuah komponen neraca dengan informasi lain tentang struktur keuangan dan operasional suatu usaha, meliputi : likuiditas, tingkat utang /leverage keseluruhan dan bauran aset, berikut contoh: • Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Banyak perusahaan yang memiliki potensi jangka panjang yang bagus namun hancur akibat masalah likuiditas jangka pendek.

  25. Likuiditas ..... Indikator umum dari likuiditas perusahaan adalah Rasio Lancar (current ratio) dengan membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar,. Untuk Tethronics rasio lancarnya adalah: Aset lancar 812.600 Rasio lancar = 1,63 Kewajiban lancar 449.500 Rasio lancar untuk perusahaan yang sukses biasanya lebih kecil dari 1,0. (ini hanya aturan umum). Yang paling tepat adalah rasio lancar tahun ini dibandingkan dengan rasio lancar tahun lalu.

  26. Likuiditas......lanjutan • Rasio lain yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan adalah rasio cepat (quick ratio), caranya : Kas + Surat Berharga + Piutang 483.700 Rasio cepat = 0,97 Kewajiban lancar 449.500 Rasio cepat menunjukkan seberapa baik sebuah perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset yang dapat diubah menjadi kas tanpa mengalami kesulitan. Analisis ini bisa digunakan oleh bank yang akan memberikan pinjaman berjangka waktu tiga bulan, atau pemasok yang ingin melakukan penjualan kepada perusahaan dalam jangka pendek.

  27. 2. Tingkat Utang (leverage) keseluruhan • Perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah aset yang ada pada perusahaan memberikan indikasi sejauhmana dana yang dipinjam digunakan untuk mendanai (leverage) investasi pemilik dan meningkatkan ukuran perusahaan. • Rasio yang digunakan untuk mengukur leverage adalah rasio utang (debt ratio) yang dihitung sebagai total kewajiban dibagi total aset. Untuk tetronics rasio leveragenya adalah: Total Kewajiban 1.098.700 Rasio Utang = 0,56 Total Aset 1.952.600 Dari pembagian diatas diketahui tetro meminjam 56 % dari dana yang dibutuhkan untuk membeli asetnya. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin besar pula kemungkinan utang tidak bisa dikembalikan. Dan aturan umum rasio utang seharusnya dibawah 50%.

  28. 3. BAURAN ASET Bauran aset (Aset mix) Bauran aset tergantung pada jenis industri atau perusahaan, bank sebagian besar bauran asetnya adalah investasi keuangan, pinjaman atau kredit yang diberikan atau surat berharga. properti, pabrik dan peralatan merupakan bagian kecil dari aset bank. Bandingkan dengan perusahaan listrik maka bauran asetnya pasti berbeda dengan bank. Bauran aset dihitung dengan membagi tiap jumlah aset dengan total aset, conto berikut dari tetronics untuk aset berupa bangunan dan peralatan adalah : Bangunan dan peralatan 732.900 =0,38 Total Aset 1.962.500 Artinya : tetronics memiliki 38 persen aset dalam bentuk bangunan dan peralatan.

  29. HUBUNGAN ANTARA JUMLAH-JUMLAH PADA NERACA DAN LAPORAN LABA-RUGI • Rasio keuangan yang membandingkan jumlah-jumlah pada neraca dan laporan laba rugi menyajikan informasi tentang keseluruhan profitabilitas perusahaan dan seberapa efisien aset telah digunakan. • Efisiensi. Neraca Tethro corporations diatas memiliki aset sebesar 1.952.600, apakah telah digunakan secara efisien? Harus diketahui perputaran aset (aset turnover) caranya: Penjualan 4.000.000 Perputaran Aset = 2,05 Total Aset 1.952.600 Rasio perputaran aset tethro sebesar 2,05 artinya: untuk setiap Dolar aset tethro mampu menghasilkan penjualan sebesar $ 2,05. semakin tinggi perputaran aset, maka semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.

  30. HUBUNGAN ANTARA JUMLAH-JUMLAH....lanjutan 2. Profitablitas Keseluruhan Laba bersih Tethro sebesar 150.000, apakah jumlah tersebut besar? Tergantung, jika tethro adalah perusahaan kecil laba diatas adalah besar namun jika Tethro adalah perusahaan besar maka laba tersebut adalah kecil. Untuk mengukur dengan tepat maka laba harus dibandingkan dengan beberapa ukuran dari jumlah investasi. Yaitu : • Tingkat pengembalian Aset. Laba bersih 150.000 Tingkat pengembalian aset = 7,7% Total Aset 1.952.600 Artinya setiap 1 dolar aset menghasilkan 7,7 sen laba bersih, angka tersebut harus dievaluasi dan dibandingkan dengan tingkat pengembalian aset tethro pada tahun sebelumnya dan tingkat pengembalian perusahaan lain dalam industri yang sama.

  31. 2. Tingkat pengembalian modal Laba bersih 150.000 Tingkat pengembalian modal = 17,6% Modal pemegang saham 853.900 Artinya : para pemegang saham tethro akan memperoleh 17,6 sen untuk setiap investasi modal. Perusahaan dengan tingkat pengembalian modal dibawah 15% berarti memiliki kinerja yang buruk dan nilai diatas 15 % menunjukkan kinerja yang baik.

  32. Catatan atas laporan keuangan • Catatan atas laporan keuangan memuat informasi yang berhubungan dengan asumsi-asumsi yang diambil, metode akuntansi yang diterapkan dan informasi lain yang relevan bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan. • Infromasi penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah: Penjelasan tentang kebijakan akuntansi, rincian dari jumlah rangkuman, pengungkapan atas hal-hal signifikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dan informasi pendukung lain yang disyaratkan oleh Standar FASB dan SEC.

  33. Jenis-jenis catatan yang biasa dimasukkan sebagai pendukung atas laporan keuangan dasar • Ringkasan tentang kebijakan akuntansi yang signifikan. • Informasi tambahan baik numerik maupun deskriftif untuk menjelaskan jumlah saldo yang disajikan pada laporan keuangan, biasanya neraca. • Informasi mengenai hal-hal yang tidak dilaporkan pada laporan keuangan karena tidak memenuhi kriteria pengakuan tetapi masih dipertimbangkan sebagai hal yang signifikan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan. • Informasi pendukung tambahan yang diberikan oleh FASB atau SEC atau IAI untuk memenuhi prinsip-prinsip pengungkapan penuh.

  34. Penjelasan jenis-jenis catatan atas laporan keuangan • Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan. contoh pengungkapan kebijakan akuntansi yang diminta termasuk kebijakan mengenai anak perusahaan yang dimasukkan dalam laporan konsolidasi, metode penyusutan (menggunakan metode apa?), metode penilaian persediaan (FIFO, LIFO, Average) dan cara pengakuan pendapatan.

  35. Penjelasan jenis-jenis.......... • Informasi tambahan untuk mendukung jumlah total. Catatan tambahan memberikan informasi kuantitatif dan naratif untuk menjelaskan jumlah saldo pada laporan. Contohnya, hanya ringkasan total saldo untuk properti, pabrik dan peralatan, serta kewajiban jangka panjang dalam neraca, penjelasan dua komponen tersebut berdasarkan kategori biasanya disajikan dalam neraca. 3. Informasi unsur yang tidak dimasukkan dalam laporan keuangan Informasi yang mungkin relevan untuk pengguna seperti kerugian kontijensi yang mungkin tidak terjadi atau kewajiban kontijensi yang mungkin terjadi tapi jumlahnya tidak memadai maka tidak relevan dimasukkan dalam laporan keuangan tapi berguna bagi pemakai, maka dimasukkan dalam catatan laporan keuangan.

  36. CONTOH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • CONTOH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan • Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian • 31 Maret 2008 Dan 2007 • Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta No. 82 tanggal 14 Juni 2000 dari notaris Singgih Susilo SH. Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama untuk produk-produk Perseroan dan penyedia jasa penelitian pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-18482 HT.01.04- TH.2000. Perseroan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933. Kantor Perseroan berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11. Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. • Pada tanggal 22 November 2000, Perseroan mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT Anugrah Lever (“PT AL”) yang bergerak dalam bidang produksi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, sambal dan saus lainnya dengan merek Bango, serta merekmerek lainnya di bawah lisensi Perseroan kepada PT AL. Sejak awal bulan Agustus 2007, Perseroan meningkatkan penyertaan modal pada PT Anugrah Lever menjadi 100%, yang juga mengakhiri perjanjian kerja sama antara Perseroan dan PT Anugrah Indah Pelangi tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan sedang dalam proses pengalihan sebagian saham yang dimilikinya ke pihak lain dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Undang-undang Perseroan Terbatas.

  37. Pada tanggal 3 Juli 2002, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT Technopia Lever (“PT TL”) yang bergerak dalam bidang distribusi, ekspor dan impor barang dagangan dengan merek Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian Jual – Beli Saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd., dimana Texchem Resources Berhad setuju untuk menjual penyertaannya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. • Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Desember 2003, Perseroan telah mendapat persetujuan pemegang saham minoritas untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (“PT KI”) dari Unilever Overseas Holdings • Limited (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Akuisisi ini dinyatakan efektif pada saat perjanjian jual beli saham antara Perseroan dan Unilever Overseas Holdings Limited ditandatangani pada tanggal 21 Januari 2004. • DAN SETERUSNYA.

  38. 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting 2. Summary of significant accounting policies • Laporan keuangan konsolidasian PT Unilever Indonesia Tbk dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) telah disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 25 April 2008. • Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di • Indonesia. • a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated financial • statements • Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku (lihat Catatan 2i) dan instrumen derivatif yang disajikan sebesar nilai wajarnya. • Laporan keuangan konsolidasian juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung (direct method), dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan, jika ada. DAN SETERUSNYA

  39. BENTUK NERACA • NERACA DAPAT DISUSUN DALAM DUA BENTUK YAITU : BENTUK SKONTRO DAN BENTUK STAFFEL. BILA NERACA DISUSUN DALAM BENTUK SKONTRO POS-POS DALAM NERACA DILAPORKAN DALAM POSISI HORISONTAL DALAM DUA SISI YANG BERHADAPAN, SISI DEBET SEBELAH KIRI YANG BERISI AKTIVA ATAU ASSET DAN SISI KREDIT DISEBELAH KANAN YANG BERISI KEWAJIBAN DAN MODAL (PASSIVA). DALAM BENTUK STAFFEL POS-POS NERACA DILAPORKAN DALAM POSISI VERTIKAL, SISI ATAS DIGUNAKAN UNTUK MELAPORKAN POSISI AKTIVA ATAU ASSET DAN SISI BAWA DIGUNAKAN UNTUK MELAPORKAN POSISI PASSIVA ATAU KEWAJIBAN DAN MODAL.

  40. ILUSTRASI NERACA BENTUK SKONTRO

  41. Sambungan Ilustrasi..........

  42. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS • LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DISUSUN BERSAMA-SAMA DENGAN LAPORAN NERACA, LABA RUGI DAN LAPORAN ARUS KAS. TUJUAN LALAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN. 1. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAN PERORANGAN

  43. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN PERSEKUTUAN

  44. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PADA PERUSAHAAN TERBATAS

More Related