1 / 80

Bali – 9 September 2013

AKUNTANSI PDAM. Bali – 9 September 2013. BUMD. UU 17 tahun 2003  Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Pasal 1)

london
Download Presentation

Bali – 9 September 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AKUNTANSI PDAM Bali – 9 September 2013

  2. BUMD • UU 17 tahun 2003  • Perusahaan Daerah adalahbadanusaha yang seluruhatausebagianmodalnyadimilikiolehPemerintahDaerah (Pasal 1) • Kekayaan yang dipisahkanpadaperusahaannegara/ perusahaandaerah termasuk Keuangan Negara (Pasal 2) • Penyertaan daerah pada Perusahaan Daerah harus mendapat persetujuan DPRD (Pasal 3) • Pinjaman / hibah Pemerintah Pusat dapat diteruspinjamkan kepada Perusahaan Daerah. (pasal 23)

  3. BUMD • UU 17 tahun 2003  Hubungan Keuangan Pemerintah dan BUMD • Pemerintah Daerah dapat memberikan pinjaman/hibah/ penyertaan modal kepada dan menerima pinjaman/hibah dari perusahaan daerah dengan terlebih dahulu ditetapkan dalam APBD. • Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan daerah. • Pemerintah Daerah dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan daerah setelah mendapat persetujuan DPRD. • LaporankeuanganDaerah  LaporanRealisasi APBD, Neraca, LaporanArusKas, danCatatanatasLaporanKeuangan, yang dilampiridenganlaporankeuanganperusahaandaerah

  4. BUMD • UU 1 tahun 2004 • Gubernur/bupati/walikota selaku wakil pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan daerah.(pasal 56) • Penyertaan modal pemerintah pusat pada perusahaan negara/daerah/swasta ditetapkan dengan peraturan pemerintah. (pasal 41) • Ketentuan penyelesaian kerugian negara/daerah berlaku pula untuk pengelola perusahaan negara/daerah dan badan-badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara, sepanjang tidak diatur dalam undang-undang tersendiri. (pasal 68

  5. BUMD • UU 32 tahun 2004 Pemerintahan Daerah • Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah dan/atau milik swasta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Pasal 173) • Penyertaan modal dapat ditambah, dikurangi, dijual kepada pihak lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah. (Pasal 173) • Laporan keuangan Pemda sekurang-kurangnya meliputi laporan realisasi APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan badan usaha milik daerah (Pasal 184)

  6. Akuntansi PDAM • PDAM adalah perusahaan daerah penyelenggara air minum • Akuntansi dan Pelaporan PDAM mengikuti Pedoman Akuntansi yang dikeluarkan oleh Kementerian Otonomi Daerah nomor 8 tahun 2000 yang disusun berdasarkan SAK yang berlaku saat itu (PSAK). • BPPSPAM  Badan Pendukung Pengembagnan Sistem Penyediaan Air Minum • Pedoman Akuntansi Perusahaan Air Minum • Didasarkan pada SAK – ETAP • Komponen • Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan • Kebijakan akuntansi untuk masing-masing pos • Proses Akuntansi • Bagan Perkiraan • Pelaporan

  7. Pedoman Akuntansi BPPSPAM • Membantu PDAM menyusun laporan keuangan untuk tujuan: • Pengambilan keputusan ekonomi • Menilai prosepek usaha • Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi • Menciptakan keseragaman dalam penerapan, penyajian dan pengungkapan sehingga meningkatkan daya banding. • Menjadi acuan minimun dalam penyusunan laporan keuangan. • Digunakan sebagai pedoman untuk PDAM yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan. PPL IAPI

  8. Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Tujuan laporan keuangan • Menyediakan informmasi posisi keuangan, kinerja dan laporan arus kas PDAM yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan • Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas pemanfaatan sumber daya yang dipercayakan padanya. • Karakteristik kualitatif • Dapat dipahami - Relevan • Materialitas - Keandalan • Substansi mengungguli bentuk - Pertimbangan yang sehat • Kelengkapan - Dapat dibandingkan • Keseimbangan biaya dan manfaat - Tepat waktu PPL IAPI

  9. Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Tanggung jawab atas Laporan keuangan • Direks PDAM  Direktur utama dan direktur keuangan tanda tangan pernyataan • Konsep pengakuan jika • Kemungkinan besar manfaat ekonomi terkait dengan suatu pos akan mengalir ke dalam atau keluar dari perusahaan. • Pos tersebut dapat diukur dengan andal (diketahui atau diestimasi) • Konsep pengukuran • Biaya historis • Nilai wajar PPL IAPI

  10. Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (pervasif) • Pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, penghasilan dan beban didasarkan pada prinsip pervasif dalam SAK-ETAP • Jika SAK ETAP tidak mengatur secara spesifik, maka manajemen menggunakan SAK Umum dalam pengkuan dan pengukuran. • Dasar akrual – pengakuan pada saat terjadinya transaksi • Perubahan akuntansi • Perubahan estimasi diterapkan secara prospektif • Perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif • Koreksi kesalahan periode sebelumnya diterapkan secara retrospektif • Konsistensi penyajian  kebijakan yang sama untuk peristiwa dan kondisi yang sama. PPL IAPI

  11. Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Saling hapus  tidak diperkenankan kecuali diijinkan • Periode pelaporan  secara tahunan berdasarkan tahun takwim • Informasi komparatif: • Disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya • Informasi komparatif naratif dan deskriptif laporan keuangan periode sebelumnya wajib diungkapkan kembali apabila relevan. • Keterbatasan laporan keuangan • Menyajikan transaksi dan peristiwa masa lalu • Bersifat umum • Tidak terlepas dari penggunakaan pertimbagnan dan estimasi • Mempertimbangkan materialitas • Menekankan pada penyajian transaksi sesuai substansi ekonominya PPL IAPI

  12. Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Komponen laporan keuangan • Neraca • Aset • Kewajiban • Ekuitas • Laporan laba rugi • Penghasilan • Beban • Beban pajak • Laba rugi neto • Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas – meetode tidak langsung • Catatan atas laporan keuangan • Pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai SAK-ETAP • Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan • Informasi tambahan • Pengungkapan lain PPL IAPI

  13. Neraca • Neraca menggambarkan posisi keuangan yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. • Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh PDAM akibat peristiwa masa lalu dan diharapkan akan diperoleh manfaat ekonomi di masa yagn akan datang. Manfaat ekonomi  sumbangan terhadap aliran kas / setara kas. • Kewajiban adalah utang masa kini PDAM akibat peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya mengakibatkan keluarnya sumber daya yang dimiliki PDAM. Kewajiban hukum  kewajiban yang timbul karena kontrak atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban konstruktif  kewajiban yang timbul dari tindakan PDAM masa lalu yang menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa PDAM akan menerima dan melaksanakan tanggung jawab tersebut. • Ekuitas adalah hak residual atas aset suatu perusahaan setelah dikurangi kewajiban. • Penyajian • Klasifikasiasetlancar danasettidaklancar • Klasifikasikewajibanjangkapendekdankewajibanjangkapanjang PPL IAPI

  14. Neraca • Pos-pos neraca Aset Lancar Kewajiban Jangka Pendek • Kas dansetarakas, - Utang usaha, • Investasi jangka pendek, - Utang nonn usaha, • Piutang Usaha, - Beban yang Masih Harus Dibayar • Piutang non Usaha, - Pendapatan Diterima Dimuka • Persediaan - Utang Jangka Pendek. • Pembayaran dimuka Kewajiban Jangka Panjang Aset Tidak Lancar - Utang kepada Pemerintah • Aset Tetap - Utang Leasing • Investasi Jangka Panjang Ekuitas • Aset Tetap Leasing - Kekayaan Pemda Dipisahkan • Properti Investasi - Modal Hibah • Asit Tak Berwujud - Bantuan yang Belum Ditetapkan Statusnya • Aset Tetap dalam Penyelesaian - Laba Ditahan / (Akumulasi Kerugian) • Aset Lain-Lain - Laba (Rugi) Tahun Berjalan PPL IAPI

  15. LaporanLabaRugi • Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan penghasilan dan beban PDAM pada periode tertentu. • PDAM menyajikan beban berdasarkan sifat. • Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi modal • Pendapatan  penghasilan yang timbul dari aktivitas PDAM  pendapatan operasoian penjualan air, pendapatan operasional non air, pendapatan bunga dan lain-lain. • Keuntungan  pos yang memenuhi definisi penghasilan tetapi bukan pendapatan misal kenaikan nilai investasi, keuntungan penjualan aset tetap PPL IAPI

  16. LaporanLabaRugi • Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan ast atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada pemilik modal. • Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas  beban pembelian air baku, beban pemakaian bahan kimia, beban pemeliharaan, beban pegawai, beban penyusutan, beban bunga • Kerugian  memenuhi definisi beban tetapi tidak terkait dengan aktivitas operasional  kerugian penjualan aset tetap, kerugian penjualan investasi, kerugian penurunan nilai, kerugian penurunan nilai investasi, kerugian penurunan persediaan • Beban pajak  pajak yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan perpajakan berdasarkan laba yang diperoleh. • Laba atau rugi neto  pendapatan dikurangi beban dan pajak. • Tidak ada penyajian pos luar biasa PPL IAPI

  17. LaporanPerubahanEkuitas • Menyajikan: • Laba rugi periode berjalan • Pendapatandanbeban yang diakuilangsungdalamekuitas • Pengaruhperubahankebijakanakuntansidankoreksikesalahan. • Jumlah investasi dan distribusi lain ke pemilik semalam periode tersebut • Rekonsiliasijumlahtercatatawaldanakhirperiodedarikomponenekuitas. PPL IAPI

  18. LaporanArusKas • Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas yang menunjukkan secara terpisah perubahan pada satu periode dari aktivitas: • Aktivitasoperasi penghasilutamapendapatan (principal revenue-producing activities) danaktivitas lain yang bukanmerupakanaktivitasinvestasidanaktivitaspendanaan. • Aktivitasinvestasiadalahperolehandanpelepasanaktivajangkapanjangsertainvestasi lain yang tidaktermasuksetarakas • Aktivitaspendanaan (financing) adalahaktivitas yang mengakibatkanperubahandalamjumlahsertakomposisi modal danpinjamanperusahaan • Aktivitasoperasihanyadapatdisajikansecaratidaklangsung. Dengan mengoreksi laba atau rugi neto dengan transaksi non kas, transaksi-transaki akrual dan pendapatan yang berasal dari kegiatan non operasi. • Aktivitas pendaan dan investasi menggunakan metode langsung. • PDAM mengungkapkan bersama pendapat manajemen jumlah kas dan setara kas yagn signifikan yagn dimiliki namun tidak dapat digunakan PPL IAPI

  19. Catatan atas Laporan Keuangan • Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. • Disajikan secara sistematis dengan menggunakan cross reference: • Pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK ETAP. • Ringkasan kebijakan akuntansi signnifikan yang diterapkan • Informasi tambahan yang disajikan dalam neraca, laporan perubahan ekuitas, arus kas dengan urutan penyajian pos. • Pengungkapan lain seperti: kontijensi, komitmen kontraktual, kebijakan manajjemen risiko dan ketidakpastian kelangsungan usaha. PPL IAPI

  20. Akuntansi Kas • Kas merupakan aset terpenting dalam suatu entitas • Berada dalam keadaan tersedia untuk digunakan  tidak dibatasi penggunaannya. • Kas berbentuk uang tunai, uang dalam bank, kas ekuivalen • Kas ekuivalen  surat berharga yang nilai nominalnya telah ditentukan, jangka waktu < 3 bulan. • Kas yang dicadangkan untuk tujuan tertentu  tidak termasuk dalam kas • Pengungkapan • Rincian kas dan kas di masing-masing bank (signifikan) • Currency PPL IAPI

  21. Akuntansi Kas • Kas entitas sebaiknya disimpan dalam Bank untuk memudahkan pengendalian. • Penerimaan .dilakukan melalui rekening bank • Pengeluaran dilakukan dengan menggunakan cek • Untuk kebutuhan sehari-hari digunakan sistem kas kecil. • Kas yang tidak digunakan dapat diinvestasikan sebelum digunakan untuk memperoleh hasil investasi yang lebih besar. • Untuk dana yang berasal dari pemerintah, harus diperhatikan cara pertanggungjawabannya mengikuti regulasi keuangan negara. PPL IAPI

  22. Akuntansi Piutang • Piutang  hak tagih PDAM kepada pihak lain karena penyerahan barang ata jasa. • Terdiri dari piutang usaha dan piutan non usaha • Pengakuan : • Piutang usaha diaku isaat terbitnya daftar rekening ditabgih dan daftar piutang non air • Piutang non usaha diakui jika ada kemungkinan manfaat ekonomi mengalir dan nilainya dapat diukur dengan andal • Pengukuran awal sebesar nilai tagihan atau nilai wajar yang dapat direlaisasi. PPL IAPI

  23. Akuntansi Piutang • Piutang  hak tagih PDAM kepada pihak lain karena penyerahan barang ata jasa. • Terdiri dari piutang usaha dan piutan non usaha • Pengakuan : • Piutang usaha diaku isaat terbitnya daftar rekening ditabgih dan daftar piutang non air • Piutang non usaha diakui jika ada kemungkinan manfaat ekonomi mengalir dan nilainya dapat diukur dengan andal • Pengukuran awal sebesar nilai tagihan atau nilai wajar yang dapat direlaisasi. PPL IAPI

  24. Akuntansi Piutang • Pengakuan dan pencatatan Piutang diakui pada saat diterbitkan rekening air. Diterbitkan rekening air untuk pelanggan rumah tangga sebesar 300juta. Piutang rekening air 300jt Pendapatan penjualan air 300jt Untuk transaksi ini dapat dicatat di buku penbantu yang menjelaskan pendapatan masing-masing pelanggan • Penerimaan pembayaran dari rekening air Dibayar pelanggan sebesar 290juta. Kas/Bank 290jt Piutang rekening air 290jt Untuk transaksi ini dapat dicatat di buku penbantu yang menjelaskan pendapatan masing-masing pelangg PPL IAPI

  25. Akuntansi Piutang • Penyisihan kerugian piutang air Berdasarkan daftar piutang selama 3 tahun dan laporan pemutusan sambungan, hasil perhitungan tim penyisihan piutang, diketahui piutang yang disisihkan untuk tahun 2012 sebesar 10juta Beban Penyisihan Kerugian piutang air 10jt Akumulasi Penyisinan Kerugian Piutang Air 10jt • Pemulihan penyisihan piutang  penyisihan piutang tahun lalu lebih tinggi dan beberapa piutang yang diestimasi tidak melunasi ternyata melunasi PPL IAPI

  26. Akuntansi Persediaan • Persediaan  • Piutang usaha  dihitung berdasaran rata-rata piutang untuk tiap kelompok pelanggan (rumah tangga, instansi pemerintah, industri, sosial) • Piutang non usaha  dihitung berdasarkan kemampuan membayar debitur secara individual • Pengungkapan • Kebijakan pengakuan, pengukuran dan metode penyisihan piutang • Ikhtisar penyisihan piutang: saldo awal, tambahan penyisihan, saldo akhir. • Tarif penyusutan kelompok pelanggan • Daftar piutang pelanggan dengan nilai signifikan. • Jumlah piutang berdasarkan umur. • Piutang yang dijaminkan PPL IAPI

  27. Akuntansi Persediaan • Persediaan adalah aset  • Untukdijualdalamkegiatanusaha normal • Dalam proses produksiuntukkemudiandijual • Dalambentukbahanatauperlengkapanuntukdigunakandalam proses produksiataupemberianjasa • Pengukuran awal • Biaya perolehan  meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ko kondisi dan lokasi sekarang. • Pengukuran pada tanggal pelaporan • Setiap pelaporan persediaan diukur dengan “nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (nilai jual dikurangi biaya untuk menjual) • Penyesuaian jika nilai realisasi bersih < dari nilai tercatat PPL IAPI

  28. Akuntansi Persediaan • Penurunan nilai persediaan • Setiap akhir periode dilakukan pengujian penurunan nilai berdasarkan informasi internal atau eksternal perusahaan. • Penurunan nilai dapat terjadi karena rusak atau usang, • Kerugian penurunan nilai  nilai tercatat persediaan – nilai realisasi bersih (nilai jual – biaya untuk menjual). • Pemulihan penurunan nilai dapat dilakukan sebesar jumlah penurunan nilai yang telah dilakukan sebelumnya  keuntungan • Jumlah tercatat aset baru tidak boleh melebihi nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. • Kerugian penurunan nilai atau keuntungan pemulihan penurunan nilai diklasifikasikan sebagai pendapatan / beban lain-lain. PPL IAPI

  29. Akuntansi Persediaan • Metode Persediaan • Persediaan yang telah dijual dibebankan menjadi harga pokok penjualan. • Setiap persediaan yang terjual maka nilai persediaan (harga perolehan) akan dibebankan sebagai harga pokok penjualan. • Jika persediaan terdiri dari pembelian yang beragam harga maka dapat menggunakan asumsi aliran biaya: FIFO atau Rata-rata. • First in First Out  mengasumsikan barang yang pertama dibeli adalah barang yang pertama terjual / terpakai, sehingga persediaan akhir adalah barang yang dibeli terakhir. • Metode mencatat persediaan : • Metode periodik • Metode perpetual PPL IAPI

  30. Akuntansi Aset Tetap • Aset tetap • Adalah aset yang berwujud yang: • Dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam proses produksi atau tujuan administratif • Diharapkan digunakan lebih dari satu periode • Pengakuan • Diakui sebagai aset jika memenuhi kriteria pengakuan • Pengukuran awal • Nilai perolehan  • Harga beli termasuk biaya hukum, broker, bea impor, dikurangi diskon, pajak yang tidak dapat dikreditkan. • Biaya perolehan adalah nilai wajar tanggal pengakuan. • Jika pembayaran dilakukan secara kredit  nilai tunai dari pembayaran (present value angsuran) PPL IAPI

  31. Akuntansi Aset Tetap • Pengukuran awal • Pertukaran  menggunakan nilai wajar saat pertukaran. • Jika pertukaran tidak memiliki substansi komersial dan aset yang diterima tidak dapat diukur secara andal  biaya perolehan menggunakan nilai tercatat aset yang diserahkan. • Pengeluaran setalah pengakuan awal • Pengeluaran yang memenuhi definisi aset (memberi manfaat ekonomi dalam bentuk peningkatan kapasitas atau standar kerja)  dikapitalisasi (dengan memperhatikan batasan materialitas aset). • Pengukuran setelah pengakuan awal • Biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulai penurunan nilai. • Aset dalam penyelesaian diklasifikasikan terpisah dan belum disusutkan sampai dengan aset tersebut beroperasi. PPL IAPI

  32. Akuntansi Aset Tetap • Peyusutan • Penyusutan dimulai saat aset digunakan dan berakhir saat aset dihentikan pengakuannya. • Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi • Penyusutan  masa manfaat / tarif  ketentuan pajak ?? • Tanah dan bangunan menggunakan garis lurus, masa manfaat 20 tahun untuk bangunan permanen dan 10 tahun untuk non permanen • Metode garis atau saldo menurun • Masa manfaat 4, 8, 16, 20 tahun tergantung asetnya. • Penyusutan menurut pajak tidak menggunakan nilai sisa PPL IAPI

  33. Akuntansi Aset Tetap • Penurunan nilai • Terjadi jika nilai tercatat aset lebih rendah dari nilai wajar aset dikurangi dengan biaya untuk menjual aset tersebut. • Kerugian penurunan nilai = aset tercatat – (nilai wajar – biaya penjualan aset) • Indikasi penurunan nilai  faktor internal dan eksternal • Nilai wajar  • Harga perjanjian • Harga penawaran kini • Harga transaksi terkini • Informasi terbaik yang tersedia • Pemulihan kerugian penurunan nilai • Review dilakukan setiap periode pelaporan apakah ada indikasi penurunan nilai mengalami pemulihan. • Jika ada, akan diakui pemulihan penurunan nilai (keuntungan)  tidak boleh melebihi penurunan nilai yang telah dilakukan. • Kompensasi penurunan nilai / kehilangan dari pihak lain diakui sebagai piutang. PPL IAPI

  34. Akuntansi Sewa • Klasifikasi sewa • Sewa pembiayaan  mengalihkan risiko dan manfaat ke pihak penyewa  perpindahan aset  membeli aset dengan pembayaran angsuran. • Sewa operasi  tidak ada pengalihan  tidak ada perpindahan aset  beban sewa • Kriteria sewa pembiayaan • Mengalihan kepemilikan • Ada opsi ntuk membeli aset dengan harga yang lebih rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi  memastikan opsi dapat dijalankan • Masa sewa mencakup sebagian besar umur ekonomis (>75%masa manfaat) • Nilai kini biaya sewa sama atau lebih besar dari 90% nilai wajar aset • Aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat menggunakannya. Klasifikasi dibuat di awal sewa dan tidak boleh dirubah kecuali ada kesepakatan baru. PPL IAPI

  35. Akuntansi Sewa • Pencatatan dan penyajian • Pada saat pengakuan aset dicatat sebesar nilai tunai (nilai sekarang) pembayaran sewa ditambah nilai residu yang harus dibayar  dicatat sebagai aset dan utang. • Tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh pihak yang menyewakan. • Pembayaran dialokasikan sebagai pengurangan utang dan pembayaran bunga. • Aset sewa disusutkan • Jika sewa berakhir sebelum akhir sewa (pembatalan kerugian)  nilai aset tercatat dan utang tersisa  gain / loss periode berjalan • Kewajiban sewa disajikan terpisah dari kewajiban lain. • Untuk sewa-balik (sales and leased back) diperlakukan sebagai dua transaksi terpisah. Selisih harga pokok dan nilai aset = keuntungan dan kerugian ditangguhkan. PPL IAPI

  36. Akuntansi Sewa • Pengungkapan • Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa • Penyusutan aset sewa • Jaminan yang diberikan sehubungan transaksi sewa. • Keuntungan / kerugian yang ditangguhkan • Ikatan penting yang dipersyaratkan dalam pernjanjian sewa. PPL IAPI

  37. Akuntansi Aset Takberwujud • Definisi Aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. • Dapat dipisahkan • Mucul dari hak kontraktual atau hukum • Pengakuan jika kemungkinan memperoleh manfaat ekonomis dan dapat diukur dengan andal. • Pengukuran awal • Sebesar biaya perolehan awal • Untuk pertukaran aset menggunakan nilai wajar kecuali jika pertukaran tidak memiliki substansi komersial dan nilai andal tidak dapat diperleh. • Pengeluaran untuk pengembangan aset takberwujud dibebankan kecuali pengeluaran terebut memenuhi kriteria pengakuan. • Bukan aset takberwujud merek, logo, publikasi, daftar konsumen yang dihasilkan secara internal PPL IAPI

  38. Akuntansi Aset Takberwujud • Pengukuran setelah pengakuan awal • Biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. • Aset takberwujud dengan nilai terbatas  diamortisasi dengan metode garis lurus  masa manfaat tidak boleh melebihi hak kontraktual • Nilai risidu diasumsikan nol kecuali ada komitmen pihak lain membeli atb di akhir masa manfaat. • Telaah ulang masa manfaat dan metode dilakukan setiap perioe pelaporan • Penurunan nilai  (sama dengan aset tetap) • Penghentian dan pelepasan • Mengakui kerugian atau keuntungan dalam laba rugi akibat penghentian atau pelepasa aset takberwujud. PPL IAPI

  39. Akuntansi Aset Takberwujud • Pengungkapan • Umur dan tarif amortisasi • Metode amortisasi • Jumlah tercatata bruto dan akumulasi amortisasi • Unsur laporan keuangan yagn memuat amortisasi • Rekonsiliasi jumlah tercatat aset awal dan akhir periode. • Penjelasan jumlah tercatat dan periode tersisa • Keberadaan dan jumlah aset yann dibatasi atau dijaminkan • Jumlah komitmen untuk memperoleh aset tak berwujud. • Jumlah pengeluaran riset dan pengembangan yang diakui sebagai beban. PPL IAPI

  40. Investasi • Investasi • Jenis-jenis investasi • investasi efek tertentu  saham, obligasi, deposito, surat berharga lainnya. • properti investasi • investasi pada perusahaan asosiasi • Investasi pada anak perusahaan • Investasi pada joint venture (pengendalian bersama) • Klasifikasi : investasi jangka pendek dan jangka panjang • Penyajian tergantung materialitasnya – dapat diagregasi atau disajikan untuk masing-masing jenin investasi • Pengungkapan • Kebijakan akuntansi, rincian nilai investasi, informasi relevan terkait investasi PPL IAPI

  41. Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Bentuk investasi: • Surat utang, surat berharga komersial, obligasi, unit penyertaan investasi • Klasifikasi • Dimiliki hingga jatuh tempo  investasi dipertahankan hingga jatuh temppo, bentuknya obligasi, deposito. • Diperdagangkan  untuk tujuan diperdagangkan dalam jangka pendek orientasi untuk memperoleh capital gain dan dividen. • Tersedia untuk dijual  investasi tidak termasuk dimiliki hingga jatuh tempo atau diperdagangkan. Dilakukan telaah ulang klasifikasi tersebut tiap tanggal pelaporan. • Pengukuran pada pengakuan awal • Sebesar harga perolehan  harga beli ditambah biaya transaksi PPL IAPI

  42. Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Dimiliki hingga jatuh tempo • Pengakuan awal sebesar harga perolehan ditambah biaya transaksi • Bunga diakui pada saat terjadinya • Dilakukan amortisasi premium atau diskon atas perbedaan harga perolehan dan nilai saat investasi jatuh tempo. • Tidak ada pengakuan atas perubahan nilai wajar. • Diperdagangkan (trading securities) • Pengakuan awal sebesar harga perolehan ditambah biaya transaksi • Bunga atau dividen diakui pada saat terjadinya • Investasi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan • Perubahan nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada periode berjalan PPL IAPI

  43. Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Tersedia untuk dijual • Pengakuan awal sebesar harga perolehan ditambah biaya transaksi • Bunga atau dividen diakui pada saat terjadinya • Investasi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan • Perubahan nilai wajar diakui sebagai komponen ekuitas dan akan direklasifikasikan sebagai keuntungan atau kerugian saat investasi tersebut dijual • Perubahan klasifikasi dapat dilakukan jika tujuan manajemen berubah. • Penyajian • investasi diperdagangkan dan tersedia untuk dijual sebagai investasi jangka pendek • Investasi dipegang hingga jatuh tempo  investasi jangka panjang. • Surat berharga lain  mengikuti tanggal jatuh tempo jika < 1 tahun investasi jangka pendek. PPL IAPI

  44. Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Pengungkapan • Nilai masing-masing jenis klasifikasi • Rekonsiliasi untuk masing-masing klafifikasi, saldo awal, penambahan, pengurangan, perubahan nilai wajar. • Kebijakan akuntansi untuk penentuan biaya perolehan, pengakuan laba rugi investasi • Perubahan nilai wajar aset yang telah direalisasi dalam laporan laba rugi dan yang belum direalisasi dalam laporan laba rugi. • Informasi mengenai transfer klasifikasi jika terjadi dalam periode tersebut. • Informasi mengenai investasi yang mengalami penurunan nilai PPL IAPI

  45. Akuntansi Investasi pada Efek TertentuPerubahan Nilai Wajar PPL IAPI

  46. Akuntansi Investasi Saham Perusahaan Lain • Investasi penyertaan pada perusahaan lain • Jika antara 20-50%  investasi pada perusahaan asosiasi • Perusahaan memiliki pengaruh signifikan pada investee • Investasi penyertaan pada perusahaan lain • Pengakuan awal sebesar harga perolehan • Pencatatan dengan menggunakan metode biaya • Dividen yang diterima diakui sebagai pendapatan • Nilai investasi tidak berubah, kecuali terjadi penurunan nilai (jika nilai tercatat berada di atas nilai wajar investasi setelah dikurangi biaya untuk menjual) PPL IAPI

  47. Akuntansi Investasi Anak Perusahaan • Investasi penyertaan pada perusahaan lain • Jika antara 20-50%  investasi pada perusahaan asosiasi • Perusahaan memiliki pengaruh signifikan pada investee • Investasi penyertaan pada perusahaan lain • Pengakuan awal sebesar harga perolehan • Pencatatan dengan menggunakan metode biaya • Dividen yang diterima diakui sebagai pendapatan • Nilai investasi tidak berubah, kecuali terjadi penurunan nilai (jika nilai tercatat berada di atas nilai wajar investasi setelah dikurangi biaya untuk menjual) PPL IAPI

  48. Akuntansi Investasi pada Joint Venture • Definisi Joint Venture • Joint venture adalah perjanjian kontraktual di mana dua pihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonommi yang menjadi subyek pengendalian. • Bentuk joint venture : pengendalian bersama operasi, aset dan entitas • Pengendalian bersama operasi • Pemanfaatan sumber daya dari masing-masing pihak untuk menjalankan aktivitas • Masing-masing pihak melaporkan aset yang yang menjadi haknya. • Diperlukan pengungkapan keberdaan pernjanjian pengendalian bersama operasi. • Tidak ada pencatatan invesasi atau pendapatan secara terpisah, karena tidak dapat diidentifikasi secara terpisah dari operasi perusahaan secara keseluruhan. PPL IAPI

  49. Akuntansi Investasi pada Joint Venture • Pengendalian bersama aset • Kepemilikan bersama satu aset atau lebih untuk menghasilkan suatu pendapatan. • Masing-masing pihak mencatat aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang menjadi haknya dalam pengendalian bersama. • Pengungkapan atas kontrak pengendalian bersama aset. • Pengendalian bersama entitas • Pengendalian atas pendirian suatu entitas. • Pendapatan diakui sebesar haknya atas laba entitas joint venture • Investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas • Pengungkapan kontrak pengendalian bersama entitas PPL IAPI

  50. Akuntansi Properti Investasi • Properti investasi • Tanah dan/atau bangunan yang dikuasai untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai dan tidak digunakan untuk proses produksi atau dijual dalam kegiatan utama perusahaan. • Pengukuran awal • Sebesar harga perolehan  harga beli dan biaya lain yang dapat diatribusikan langsung pada properti ttersebut. • Mengikuti pengakuan dalam aset tetap • Pengukuran setelah pengakuan • Diukur dengan menggunakan nilai perolehan dikurangi akumulai penyusutan dan penurunan nilai. • Pengungkapan dan persyaratan lain mengikuti aset tetap • Reklasifikasi • Dilakukan jika tidak lagi memenuhi sebagai properti investasi. PPL IAPI

More Related