1 / 45

PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP). DITEKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIRJEN PMPTK, KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL. MENGAPA PROGRAM INDUKSI?. Guru pemula harus secepat mungkin beradaptasi. Guru pemula belum mengenal sekolah tempat bertugas. Guru pemula butuh teman tempat bertanya.

lok
Download Presentation

PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) DITEKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIRJEN PMPTK, KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

  2. MENGAPA PROGRAM INDUKSI? Guru pemulaharussecepatmungkinberadaptasi Guru pemulabelummengenalsekolahtempatbertugas Guru pemulabutuhtemantempatbertanya

  3. BAGAIMANA KE DEPAN? PROGRAM INDUKSI • GURU PNS • GURU TETAP

  4. APAKAH PROGRAM INDUKSI? Program Induksi bagi Guru Pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.

  5. DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERMENDIKNAS INDUKSI GURU PEMULA no. 27 th. 2010

  6. Lanjutan-1: DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN: Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan: Pasal 32 (1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier. (3) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional. Pasal 33 Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 4-6, 2010

  7. Lanjutan-2: DASAR HUKUM PIGP PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA: Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan: Pasal 30 (1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dalam jabaran fungsional guru harus memenuhi syarat sebagai berikut: • Berijazah paling rendah sarjana (S1) atau Diploma IV dan bersertifikat pendidik • Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang IIIa • Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 paling rendah bernilai baik dalam 1 tahun terakhir • Memiliki kinerja yang baikyang dinilai dalam masa program induksi (3) Program induksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional.

  8. Kajian AkademikProgram InduksidiBeberapa Negara • Inggris : Mandatory Induction Program untukseluruh guru pemula yang kualified. Tidakdapatdiangkatsebagaipegawaijikatidakmemenuhipersyaratanmemuaskandalaminduksi • USA (Massachusetts) : Semuasekolahharusmemiliki program induksiuntukseluruh guru-guru ditahunpertama • Australia : Kewajibanprofesionaluntukmendukung guru pemula yang dimuatdalamkebijakanpengembanganprofesional guru

  9. Teacher induction as a factor in student achievement Before Induction After Induction • 40% Regents diploma rate • 70% Regents diploma rate • 80 students enrolled in Advanced Placement classes with 50% achieving 3 or higher • 120 students enrolled in Advanced Placement classes with 73% achieving 3 or higher Source : The Islip (New York) Public Schools , implemented a 3-year induction program for new teachers in 1999

  10. EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA HASIL SANGAT EFEKTIF TINGGI Setelahsatutahun, guru yang efektifdapatmeningkatkanprestasisiswa (53%), setelahtigatahundapatmeningkat 83% SEDANG RENDAH Setelahsatutahun, guru yang kurangefektifdapatmeningkatkanprestasisiswa (14%), setelahtigatahundapatmeningkat 29% KURANG EFEKTIF Selisih = lebihdari 50% Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)

  11. Manfaat Induksi Guru Pemula JUMLAH GURU YANG AKAN PENSIUN • 451.767 guru kan pensiun dalam 10 tahun mendatang (sumber: SIM NUPTK JUNI 2009) bila seorang guru pemula mengajar 30 siswa maka akan ada • 13.553.010 siswa diajar guru pemula

  12. ISI DRAFT PERMENDIKNAS INDUKSI orientasi pelatihan di tempat kerja KEGIATAN pengembangan praktik pemecahan permasalahan dalam proses pembelajaran bagi Guru Pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. APA ITU PROGRAM INDUKSI

  13. PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI Persyaratan jabatan fungsional guru di sekolah/madrasah tempat guru pemula bertugas Tempat satu tahun (dengan waktu bimbingan satu hari perminggu) dan dapat diperpanjang kembali selama satu tahun Jangka waktu pelaksanaan

  14. Pelaksanaan program induksi paling sedikit meliputi: • persiapan; • pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya; • pelaksanaan dan observasi pembelajaran; • penilaian; dan • pelaporan.

  15. TUJUAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA Agar guru pemula segera dapat: beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah

  16. PESERTA PROGRAM INDUKSI Guru pemula CPNS yang ditugaskan di sekolah/madrasah yang Pemerintah atau PEMDA; Guru pemula berstatus PNS pindahan dari jabatan lain Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat. .

  17. HAK DAN KEWAJIBAN GURU PEMULA GP berhak memperoleh bimbingan dalam: • merencanakan pembelajaran • melaksanakan pembelajaran • menilai hasil pembelajaran • membimbing dan melatih peserta didik • melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. GP selesaikan PI dg nilai kinerja paling kurang kategori baik berhak memperoleh sertifikat PI.

  18. PENILAIAN PADA PIGP pedagogik kepribadian Kompetensi guru sosial profesional guru pembimbing kepalasekolah/madrasah Penilai pengawassekolah/madrasah PRA OBSERVASI Pelaksanaan Penilaian PELAKSANAAN OBSERVASI PEMBELAJARAN PASCA OBSERVASI

  19. HASIL PENILAIAN PADA PIGP dinas pendidikan/kantor kementrian agama setempat. Hasil penilaian Nilai min kat.baik Sertifikat Program Induksi Guru Pemula Belum dpt min kat.baik Perpanjang masa induksi mx 1 th Guru Pemula olehBKD/KantorKem.Agama/penylg pendidikansesuaidengan pertnperundanganygberlaku (PKR :PembinaanKinerjaRendah) tdk dpt min kat.baik stl masa perpanjangan Penempatan Guru Pemula

  20. ALUR PIGP1 Bln-1 Bln 2 - 9 Bln 10 Bln 11 DINAS Pndk/ Kantor Agama Need Analysis Pembimbingan (asesmn-1) Penilaian (assmn-2) Pelaporan S1 & PPG Penunjukan PB SERTIFIKAT PI KS KS PS PB KS PB Jabatan fungsional Gr

  21. ALUR PIGP2 DINAS Pndk/ Kantor Agama Minimal nilai Baik Jabatan fungsional Gr SERTIFIKAT PI YA tidak YA YA Minimal nilai Baik BKD/ Kantor Agama tidak tidak Perpanjangan induksi

  22. Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 4-6, 2010

  23. Persiapan Sekolah/madrasah perlu mempersiapkan hal-hal berikut: Melakukan Analisis Kebutuhan dengan mempertimbangkan ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan Buku Pedoman, keberadaan organisasi profesi yang terkait, dan faktor-faktor pendukung lainnya. Menyelenggarakan pelatihan tentang pelaksanaan program induksi bagi guru pemula yang diikuti oleh kepala sekolah/madrasah dan calon pembimbing dengan pelatih seorang pengawas yang telah mengikuti program pelatihan bagi pelatih program induksi.

  24. Menyiapkan Buku Pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan sekolah/madrasah, prosedur kegiatan sekolah/madrasah, format administrasi pembelajaran/bimbingan dan konseling, dan informasi lain yang dapat membantu guru pemula belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah/madrasah. Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  25. PengenalanSekolah/MadrasahdanLingkungannya pembimbingmemperkenalkansituasidankondisisekolah/madrasahkepada guru pemula; pembimbingmemperkenalkan guru pemulakepadasiswa; pembimbingmelakukanbimbingandalammenyusunanperencanaandanpelaksanaanprosespembelajaran/bimbingandankonselingdantugasterkaitlainnya; guru pemulamengamatisituasidankondisisekolahsertalingkungannya, termasukmelakukanobservasidikelassebagaibagianpengenalansituasi;

  26. guru pemula mempelajari Buku Pedoman dan Panduan Kerja bagi guru pemula, data-data sekolah/madrasah, tata tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru; guru pemula mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di sekolah/madrasah; guru pemula mempelajari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

  27. PelaksanaanPembelajarandanObservasiPembelajaran/ BimbingandanKonseling

  28. Bimbingan dilakukan dengan cara: • memberi motivasi tentang pentingnya tugas guru; • memberi arahan tentang perencanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling, pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta penilaian hasil belajar/bimbingan siswa; • memberi kesempatan untuk melakukan observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling dengan menggunakan Lembar Observasi Pembelajaran/Bimbingan dan Konseling; ;

  29. Bimbinganpelaksanaan tugas tambahandilakukandengan cara: melibatkangurupemuladalamkegiatan-kegiatan di sekolah; memberiarahandalammenyusunrencana dan pelaksanaanprogram pada kegiatan yang menjadi tugas tambahan TahapanPembimbingan: Pembimbingantahappertama Pembimbingantahapkedua.

  30. Proses observasi pembelajaran/ pembimbingan tahap pertama PraObservasi Guru pemuladanpembimbingmendiskusikan, menentukandanmenyepakatifokusobservasipembelajaran/pembimbingan. Fokusobservasimeliputielemenkompetensi (maksimal 5) darikeempatkompetensiintisebagaimana yang tertulisdalamLembarObservasiPembelajaranbagipembimbingdanLembarRefleksibagi Guru Pemula.

  31. Pelaksanaan Observasi Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengisi Lembar Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling sesuai dengan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling oleh guru pemula.

  32. PascaObservasi Guru pemulamengisiLembarRefleksiPembelajaran/bimbingandankonselingsetelahselesaimengajar/membimbing. Pembimbingdan guru pemulamelakukanrefleksiuntukmendiskusikan proses pembelajaran/bimbingandankonseling. PembimbingmemberikansalinanLembarObservasiPembelajaran/bimbingandankonselingkepada guru pemula yang telahditandatanganioleh guru pemula, pembimbingdankepalasekolah/madrasah.

  33. Langkah observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling dalam Pembimbingan Tahap Kedua PraObservasi Kepalasekolahataupengawasbersama guru pemulamenentukanfokusobservasipembelajaran. Fokusobservasimaksimal lima elemenkompetensidarisetiapkompetensiintipadasetiapobservasimengajar. FokusobservasiditandaidalamLembarObservasiPembelajaran/bimbingandankonselingdanLembarRefleksiPembelajaran/bimbingandankonselingsebelumdilaksanakannyaobservasi.

  34. Pelaksanaan Observasi Pada saat pelaksanaan observasi, penilai (kepala sekolah/madrasah atau pengawas) mengamati kegiatan pembelajaran/ bimbingan dan konseling guru pemula dan mengisi Lembar Observasi Pembelajaran/ bimbingan dan konseling sesuai dengan fokus elemen kompetensi yang telah disepakati.

  35. PascaObservasi Guru pemulamengisiLembarRefleksiPembelajaran/bimbingandankonselingsetelahpembelajaran/bimbingandankonselingdilaksakan. Kepalasekolah/madrasahataupengawasdan guru pemulamembahashasilpenilaianpadasetiaptahapdanmemberikanmasukankepada guru pemulasetelahobservasiselesai. Guru Pemuladanpenilai (kepalasekolah/madrasahataupengawassekolah) menandatanganiLembarObservasiPembelajaran/bimbingandankonseling. KepalasekolahmemberikansalinanLembarObservasiPembelajaran/Pembim-bingankepada guru pemula.

  36. Penilaian Kinerja Penilaiankinerjaterhadap guru pemuladilakukansebagaimanapenilaiankinerja yang diterapkanterhadap guru lain (senior) padasetiaptahun. Hasilpenilaiankinerjapadaakhir program induksiditentukanberdasarkankesepakatanantarapembimbing, kepalasekolah/madrasahdanpengawasdenganmengacupadaprinsipprofesional, jujur, adil, terbuka, akuntabeldandemokratis. Peserta Program InduksidinyatakanBerhasil, jikasemuaelemenkompetensipadapenilaiantahapkedua paling kurangmemilikikriterianilaidengankategoriBaik.

  37. Tabel : KomponenPenilaianKinerja Guru Pemula

  38. PerhitunganSkorPenilaianKinerja Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0-100 : Skor yang dperoleh ----------------------- X 100 = ...... (Skor Akhir) Total skor

  39. Nilai dan Sebutan Hasil Penilaian Kinerja: nilai 91 s.d. 100 disebut amat baik; nilai 76 s.d. 90 disebut baik; nilai 61 s.d. 75 disebut cukup; nilai 51 s.d. 60 disebut sedang; dan nilai < 50 disebut kurang.

  40. Pelaporan Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11 setelah Penilaian Kinerja selesai Prosedur sebagai berikut: Pembuatan Draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah/madrasah yang didiskusikan dengan pembimbing dan pengawas. 2. Penentuan Keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dengan mempertimbangkan hasil observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling serta pelaksanaan tugas lain yang relevan, yang selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki Nilai Kinerja dengan Kategori Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan Kurang.

  41. PenandatangananLaporanHasilPenilaianKinerja Guru Pemulaolehkepalasekolah/madrasah. PengajuanpenerbitanSertifikatolehkepalasekolah/madrasahkepadaKepalaDinasPendidikanatauKepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi guru pemula yang telahmencapaiNilaiKinerjadengannilai minimal berkategoriBaik. Sertifikatmenyatakanbahwapeserta program InduksitelahBerhasilmenyelesaikan Program Induksidenganbaik.

  42. Isi laporan program induksi Data sekolah/madrasahdanwaktupelaksanaan program induksi. Data guru pemula peserta program induksi; Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh kepala sekolah dan pengawas. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori Nilai Kinerja Guru Pemula (Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan Kurang), ditandatangani Kepala Sekolah/Madrasah.

  43. Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi: Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi bagi Guru Pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain dalam lingkup pemerintah daerah disampaikan oleh Kepala sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya. Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain dalam lingkup Kementerian Agama disampaikan oleh kepala madrasah kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai tingkat kewenangannya. Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula yang berstatus Bukan PNS disampaikan oleh Kepala sekolah/madrasah kepada penyelenggara pendidikan.

  44. Penerbitan Sertifikat Sertifikat diterbitkan oleh Dinas Pendidikan bagi guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja paling kurang kategori Baik. Sertifikat menyatakan bahwa peserta program Induksi telah Berhasil menyelesaikan Program Induksi dengan baik.

More Related