1 / 22

SISTEM KARDIOVASKULAR

sistem kardiovaskular

liezaariany
Download Presentation

SISTEM KARDIOVASKULAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KELOMPOK 7 KRESNA BAYU 03015100 LIEZA ARIANY 03015102 LUTHFI AZIZ 03015104 MAHALAHIR ANDIKA 03015106 MARIA SURYANI 03015108 MARYAM NUR A 03015110 MERIA DWI 03015112 MUHAMMAD ADITYA RACHMAN 03015114 MONA DARMAYANTI 03015116 MUHAMMAD IQBAL ZAKI 03015118 ZULFA FEBRI SOFYANI 03015200

  2. Kasus Tn. A, laki-laki 60 tahun datang ke USG karena nyeri dada Seorang laki-laki 60 tahun datang ke USG karena nyeri dada. Nyeri dada dirasakan hilang timbul sejak 1 hari yang lalu. Nyeri terasa seperti ditindih ditengah dada kurang lebih 10 menit. Nyeri terutama timbul bila aktivitas fisik seperti naik tangga dan perlahan-lahan hilang dengan istirahat. Nyeri terasa ke lengan kiri dan leher. Saat nyeri timbul keringat dingin banyak. Merokok 2 bungkus per hari. Ayah Tn A meninggal mendadak pada usia 50 tahun saat berolah raga.

  3. Klarifikasi istilah • SGOT : serum glutamic oxabacetic transaminase • CKMB : creatin kinase miokadriac band • EKG : tesmedisuntukkelainanjantung, mengukuraktivitaslistrikjantung

  4. Identifikasi masalah • Laki-laki 60 tahun • Nyeri dada menjalar ke leher dan lengan kiri • hilang timbul seperti ditindih selama 10 menit • Timbul saat aktivitas seperti naik tangga, hilang saat beristirahat • Keringat dingin • Merokok 2 bungkus perhari • CKMB dan SGOT meningkat • TD 140/80

  5. Analisis Masalah Laki-laki 60th Nyeri dada Pemeriksaanfisik Pemeriksaanpenunjang Anamnesis

  6. Learning Objective • Mengetahui anatomi Arteri Coronaria • Mengetahui Etiologi angina pectoris stabil • Mengetahui Karakteristik Angina Pectoris • Mengetahui Klasifikasi Angina Pektoris • Mengetahui Gradiasi beratnya nyeri dada oleh “Canadian Cardiovascular Society” (CCS) • Mengetahui Anamnesis dan pemeriksaan fisik pada angina pektoralis stabil • Gambaran EKG pada angina pectoris stabil dan infark miokard • Mengetahui Tatalaksana dan komplikasiAngina Pektoris Stabil

  7. Anatomi Arteri Coronaria (Sumber: Sobotta)

  8. Etiologi angina pectoris stabil • Rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium, mempunyai karakteristik nyeri retrosternal dengan penjalaran ke leher, radang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jari jari bagian ulnar, punggung /pundak kiri • Biasanya AP dalam waktu sekitar 10 menit di dada,rahang, bahu kiri punggung sampai ke pergelangan tangan atau jari • Di picu karena aktivitas fisik, stress emosional dan menghilang saat istirahat. • Rasa nyeri seperti tertindih/ berar di dada

  9. Karakteristik Angina Pectoris • Lokasi : Dada, substernal atau sedikit ke kiri • Penjalaran : Leher, rahang, bahu kiri sampai lengan dan jari bagian ulnar, punggung kiri • Kualitas nyeri : Tumpul (tertindih), desakan kuat dari dalam/bawah diafragma, dada seperti mau pecah/diremas-remas.

  10. Karakteristik Angina Pectoris • Nyeriberhubungandenganaktivitas, hilangdenganistirahat, stress fisik/emosional • Kuantitas :Kuranglebih 10 menit, apabila >20 menitdanagakberatcuriga Angina Pectoris TakStabil, nyeribisadihilangkandenganbitrogliserin sublingual dalambeberapamenit Sumber: Rahman AM. Angina PektorisStabil. Buku ajar IlmuPenyakitDalamjilid II. Jakarta: Interna Publishing. 2010. Trisnohadi HB. Angina PektorisTakStabil. Buku ajar IlmuPenyakitDalamjilid II. Jakarta: Interna Publishing. 2010.

  11. Klasifikasi Angina Pektoris Angina tipikal (definite)memenuhi dari 3 karakteristik nyeri dada :a. Rasa tidak nyaman di retrosternal yang sesuai dengan karakteristik nyeri dan lamanya nyerib. Dipicu oleh aktifitas fisik atau stres emosionalc. Nyeri berkurang pada saat istirahat dengan atau pemberian nitrat Angina atipikal (probable)memenuhi 2 dari 3 karakteristik diatas Nyeri dada non-kardiakmemenuhi satu atau tidak memenuhi karakteristik diatas

  12. Gradiasi beratnya nyeri dada oleh “Canadian Cardiovascular Society” (CCS) • CCS kelas IAktivitas sehari-hari seperti jalan kaki seperti jalan kaki, berkebun, naik tangga 1-2 lantai dan lain lain tak menimbulkan nyeri dada. Baru timbul saat latihan berat,berjalan cepat, terburu-buru waktu kerja dan bepergian. • CCS kelas IIAktivitas sehari hari agak terbatas, misalnya AP timbul bila melakukan aktivitas lebih berat dari biasanya, seperti jalan kaki dua blok, naik tangga lebih dari 1 lantai terburu-buru, berjalan menanjak atau melawan angin dan lain lain

  13. CCS kelas IIIAktivitas sehari-hari terbatas. AP timbul bila berjalan satu sampai dua blok, naik tangga satu lantai dengan kecepatan biasa. • CCS kelas IVAP bisa timbul waktu istirahat sekalipun. Hampir semua aktivitas dapat menimbulkan angina termasuk mandi, menyapu, dan lain-lain.

  14. Gambaran ekg pada angina

  15. Gambaran ekg pada pasien infark

  16. ANAMNESIS 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien 2. Menannyakan keluhan utama (nyeri dada, sesak nafas, kelelahan, badan bengkak, berdebar, gangguan kesadaran, batuk, batuk darah, kebiruan, nyeri tungkai) 3. Menanyakan riwayat penyakit sekarang Onset waktu munculnyaa Posisi keluhan utama Kualitas keluhan utama Relasi dengn bagian tubuh yang lain, relasi dengan posisi tubuh, relasi dengan obat tertentu, rediasi keluhan utama ke bagian tubuh. Hal-hal yang memperberat keluhan utama Sifat terjadinya keluhan tiba-tiba atau perlahan memberat 4. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit sebelumnya Terapi atau obat-obatan yang pernah di konsumsi 5. Riwayat penyakit keluarga 6. Riwayat psikososial (merokok, olahraga, minuman beralkohol, kebiasaan makan minum, pekerjaan)

  17. PEMERIKSAAN FISIK Perlu dicari adanya kondisi-kondisi yang berhubungan dengan aterosklerosis: hipertensi, penyakit paru kronis (akibat rokok), xanthelasma (dislipidemia), pulsasi nadi lemah, bruit karotis atau renal, aneurisma aorta abdominal. Pada auskulatsi jantung, khusus pada saat nyeri berlangsung, bisa terdengar suara tambahan jantung tiga (S3) atau empat (S4) akibat disfungsi sementara ventrikel kiri, atau regurgitasi mitral (akibat disfungsi otot papilaris sewaktu iskemia terjadi) Adanya ronki basah di basal kedua paru mengindikasikan adanya gagal jangtung kongesif.

  18. Tatalaksana Angina PektorisStabil 1. Farmakologis Nitogliserin sublingual Isosorbiddinitrat Aspirin Beta blocker ( metoprolol, bisoprolol, atenolol, nevibololkarvedilol Angiotensin converting enzyme Nitogliserin Klopidogrel ( jikaterdapatkontraindikasipadapenggunaan aspirin)

  19. Ivabradin • Nicorandil • Trimetazidin • Ranolazin • alopurinol 2. Non farmakologis • perubahan life style • Penurunan BB • olahraga ( disarankan > 3 kali seminggudengandurasi 30 menitsetiapsesinya) • Penyesuaian diet

  20. KOMPLIKASI GagalJantung InfarkMiokardakut Perikarditis Aritmia cardiac Tachicardia Kematianjantungsecaramendadak Referensi: Rilantono L. PenyakitKardiovaskular (PKV). Jakarta : Badanpenerbit FK UI. 2015

  21. Komplikasi pada Angina Pektoris Stabil Unstable angina Heart attack Sudden death caused by lethal arrhythmias ( aritmia yang mematikan) Mehta SB. Management of coronary heart disease: stable angina, acute coronary syndrome, myocardial infarction. Prim Care. 2005; 32(4): 1057-81.

  22. Referensi • Mehta SB. Management of coronary heart disease: stable angina, acute coronary syndrome, myocardial infarction. Prim Care. 2005; 32(4): 1057-81. • Rilantono L. Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta : Badan penerbit FK UI. 2015 • Rahman AM. Angina Pektoris Stabil. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Jakarta: Interna Publishing. 2010. • Trisnohadi HB. Angina Pektoris Tak Stabil. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Jakarta: Interna Publishing. 2010.

More Related