1 / 32

SOSIALISASI SISTEM EVALUASI PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013

SELAMAT DATANG PADA ACARA :. SOSIALISASI SISTEM EVALUASI PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013. Tambun Selatan, 30 November 2013. SOSIALISASI SISTEM EVALUASI PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013. Disajikan pada: Rapat Orang Tua/Wali Murid tanggal 30 November – 1 Desember 2013

lexiss
Download Presentation

SOSIALISASI SISTEM EVALUASI PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SELAMAT DATANG PADA ACARA : SOSIALISASI SISTEM EVALUASI PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013 Tambun Selatan, 30 November 2013

  2. SOSIALISASI SISTEM EVALUASI PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013 Disajikan pada: Rapat Orang Tua/Wali Murid tanggal 30 November – 1 Desember 2013 TPK SMAN 1 Tambun Selatan

  3. STRUKTUR KURIKULUM

  4. Waktu Belajar

  5. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 • mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; • sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

  6. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; • memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; • kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

  7. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; • kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

  8. SISTEM PENILAIAN Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013, Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.

  9. Penilaianautentikmerupakanpenilaian yang dilakukansecarakomprehensifuntukmenilaimulaidarimasukan (input), proses, dankeluaran (output) pembelajaran, yang meliputiranahsikap, pengetahuan, danketerampilan. Penilaianautentikmenilaikesiapanpesertadidik, sertaprosesdanhasilbelajarsecarautuh. Keterpaduanpenilaianketigakomponen (input – proses – output) tersebutakanmenggambarkankapasitas, gaya, danhasilbelajarpesertadidik, bahkanmampumenghasilkandampakinstruksional (instructional effects) dandampakpengiring (nurturant effects) daripembelajaran.

  10. Ada 3 kompetensi peserta didik yang dinilai, yaitu : • Kompetensi Sikap Peserta Didik • Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik 3. Kompetensi Keterampilan Peserta Didik

  11. PREDIKAT & NILAI KOMPETENSI

  12. CONTOH KONVERSI NILAI

  13. FORMAT LCK/LHB/RAPOR CAPAIAN KOMPETENSI

  14. DESKRIPSI

  15. 1. PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP • Instrumen yang digunakan berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik dengan menggunakan lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. • Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut: SB = Sangat Baik = 80 - 100 B = Baik = 70 - 79 C = Cukup = 60 - 69 K = Kurang = < 60

  16. PENGOLAHAN NILAI 1 NilaiSikap (Mapel) Mata Pelajaran: Agama dan Budi Pekerti Keterangan: R OBS = Reratahasilobservasi ; PD = PenilaianDiri ; PS = PenilaianSejawat; JURN = Jurnal ; KUAL = Kualifikasi/Predikat; DESK = Deskripsi

  17. Nilai kompetensi sikap pada LHB/LCK didapat dari rata-rata nilai observasi, nilai diri sendiri, nilai antar teman dan nilai jurnal. • Contoh: Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh: Nilai Observasi = 85 Nilai diri sendiri = 75 Nilai antar teman = 80 Nilai Jurnal = 75 Nilai Sikap = (85+75+80+75) : 4 = 315 : 4 = 79 (Hasil pembulatan) Kualifikasi = Baik (B) • Deskripsi : Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru, namun kontrol dirinya perlu ditingkatkan.

  18. 2. PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN • Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui: Tes tulis Tes lisan Penugasan • Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian) = NH Nilai Ulangan Tengah Semester = UTS Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS • Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS.

  19. Penilaian LHB/LCKuntuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

  20. PENGOLAHAN NILAI 2 NilaiPengetahuan Keterangan: NilaiHarian: hasiltestulis, teslisan, danpenugasanpada KD tertentu. RNH = RerataNilaiHarian NTS = Nilai Tengah Semester; NAS = NilaiAkhir Semester R NIL = Rerata RNH, NTS, dan NAS KONV = Nilaihasilkonversi 1 – 4; PRED = Predikat

  21. Penghitungan Nilai Pengetahuan dilakukan dengan cara: 1. NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100. 2. Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS, dengan perhitungan sebagai berikut : (rerata NH, UTS, dan UAS /100) x 4 • Contoh: Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut: NH = 80 UTS = 75 UAS = 85 Maka Nilai rerata NH, UTS, dan UAS = (80 + 75 + 85) : 3 = 240 : 3 = 80 Nilai Konversi = (80 : 100) x 4 = 3,20 Predikat B+ Nilai pengetahuan yang ditulis pada LHB/LCK adalah nilai koversi (3,20) dan predikatnya (B+).

  22. 3. PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN • Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas: - Nilai Praktik - Nilai Projek - Nilai Portofolio • Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.

  23. Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untukKeterampilan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

  24. PENGOLAHAN NILAI 3 NilaiKeterampilan Keterangan: PRAKT = Reratanilaipraktik PROJ = NilaiProjek PORTO = NilaiPortofolio KONV = Nilaihasilkonversi 1 – 4 PRED = Predikat

  25. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara : Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0 sd 100. • Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik (NPr), projek (NPj), dan portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai berikut : (rerata NPr, NPj, dan Npo) /100 x 4. • Contoh: Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut: Nilai Praktik (NPr) = 80 Nilai Projek (NPj) = 75 Nilai Portofolio (NPo) = 80 Rerata NPr, NPj, NPo = (80 + 75 + 80) : 3 = 235 : 3 = 78,33 Nilai Konversi = (78,33/100) x 4 = 3,13 Predikat B+ Nilai keterampilan yang ditulis pada LHB/LCK adalah nilai konversi (3,13) dan predikatnya (B+)

  26. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN • KENAIKAN KELAS • Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran. • Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. • Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dengan ketentuan kompetensi sikap (sosial dan spiritual) termasuk kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan ketrampilan minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan • KKM “B-” atau “2,66” atau “75 – 79” • Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain : Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.Tidak terlibat tindak kriminal • Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat 3 (tiga) kompetensi dibawah KKM

  27. Contoh Siswa Tidak Naik Kelas CAPAIAN KOMPETENSI

  28. Contoh Siswa Tidak Naik Kelas CAPAIAN KOMPETENSI

  29. KELULUSAN SISWA Aturan kelulusan peserta didik diatur dalam POS (Pedoman Operasional Standar) pelaksanaan Ujian Nasional pada tahun 2015/2016.

  30. TERIMAKASIH

  31. Materi hari ini dapat diakses pada:WWW.smantas.sch.idemail : info@smantas.sch.id

  32. Tanya Jawab: • Khaerul Saleh (XA5) Perubahan kurikulum. pertanyaan tidak dijawab tuntas KKM untuk seluruh mata pelajar? Nilai untuk SNMPTN? • .... KKM

More Related