1 / 24

Konsep Kepribadian Sehat (1)

Kuliah 3. Konsep Kepribadian Sehat (1). a. Pendekatan Psikodinamika b. Pendekatan Behavioristik c. Pendekatan Humanistik. 1. Pendekatan psikodinamika. Tokoh utama : sigmund Freud

Download Presentation

Konsep Kepribadian Sehat (1)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kuliah 3 Konsep Kepribadian Sehat (1) a. Pendekatan Psikodinamika b. Pendekatan Behavioristik c. Pendekatan Humanistik

  2. 1. Pendekatan psikodinamika • Tokoh utama : sigmund Freud • Mendukung prinsip : determinisme psikis  perilaku (normal atau abnormal) tidak terjadi secara kebetulan atau pengaruh supra natural tapi ditentukan oleh proses dinamik dan konflik-konflik intrapsikis,.

  3. Insting: merupakan perwujudan psikologis dari rangsangan somatik yang dibawa sejak lahir. • Perwujudan psikologis dari insting  hasrat. • Rangsang jasmaniahnya darimana hasrat muncul  kebutuhan • Hasrat berfungsi sbg motif bagi tingkah laku  orang lapar cari makanan. Insting  pendorong kepribadian  Mendorong & menentukan arah perilaku  menjalankan kontrol selektif thd tingkah laku dng meningkatkan kepekaan thd jenis stimulasi tertentu.

  4. Peran stimulus dr luar untuk menggerakkan ndividu < dibanding kekuatan insting. • Pada keadaan tertentu  peran stimulus eksternal  penting  misal: stimulasi berlebihan pd masa anak awal  berpengaruh pd kepribadian. • Pengalaman traumatik pada perkembangan masa anak awal  sangat mempengaruhi fase perkembangan selanjutnya

  5. Struktur Id, Ego, Superego • ID Bekerjapadaketidaksadaran : terdiridari sexual dan aggressive instincts yang membentukdasarperilakumanusia. Pleasure Principle Pushes for satisfaction tanpamemperhatikanrealitas, alasan atau moralitas. • EGO Thinking, perceiving (merasa), problem solving  part of personality. Reality Principle Tugasutama : mencaricara u/memuaskan Id, tapitetap dalam batasrealitas, alasan dan moral. • SUPEREGO Personality’s moral code. disebut juga sebagaisuarahati/katahati Fungsiutama: membuatbataspadacara ego u/ memuaskan ID. SE bentuk ideal darisegalasesuatu yang qtausahakan.

  6. Struktur kepribadian manusia terdiri 3 bagian: Id, Ego, Super ego • Menempati alam bawah sadar, Berisi insting, nafsu, dorongan, impuls, keinginan, ide, agresi, dsb. prinsip kenikmatan (pleasure principle). • Reservoir dari energi psikis dan menyediakan daya utk menjalankan seluruh kegiatan yang dilakukan ego & super ego. ID

  7. Daerah ketidaksadaran yg sangat luas berisi: dorongan, motif, nafsu, ide, perasaan yg ditekan  Kekuatan vital tak terlihat tp melakukan kontrol penting atas pikiran & perbuatan sadar individu

  8. Id berhubungan erat dg proses jasmaniah darimana ia mendapatkan energinya  kenyataan psikis yang sebenarnya (Freud)  representasi dunia batin dari pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. • Id tidak mampu menanggulangi peningkatan energi akibat tegangan yg tidak menyenangkan peningkatanenergi Stimulasi : internal & eksternal Tegangan Reflek & Proses primer Menurunkantegangan

  9. Prinsip : realitas • Pernyataan ‘aku’ atau self  membedakan diri dari orang lain. • Beroperasi  Proses sekunder  berfikir realistik yg diuji melalui reality testing • Mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan objek yg cocok untuk pemuasan kebutuhan  menunda sementara pemuasan kebutuhan objek nyata. EGO

  10. Fungsi Ego: • Melindungiorganisme & memberipemuasankebutuhanmakanan • Menyesuaikanusaha-usaha id dengankenyataanlingkungansekitar • Menekanimpuls-impulsygtdkdapatditerima super ego • Menyelesaikantuntutanygbertentanganantar Id & Superego • Mempertahankankehidupan & pelestarianspesies

  11. Super ego • Prinsip moral & ideal yg berlawanan dengan prinsip kenikmatan dr id dan prinsip realita dari ego. • Memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan. • Berkembang melalui respon thd reward & punishment yg diberikan orang tua • Sub-sistem superego: • Conscience:Suarahati yang merekamsemuahal yang • dikatakansalaholehorangtua. • Ego ideal: berasaldariapaygdisetujuidandiberihadiah • olehorangtua. • Introyeksi : mekanismepenggabungansuarahati & ego ideal  menghukum dg rasa salah & menghadiahi dg rasa bangga.

  12. Pentingnya pengalaman pada masa awal kanak-kanak dalam membentuk kepribadian manusia  perkembangan psikoseksual. • Fase oral (0-18 bulan): daerah erogen  mulut  menelan & menggigit • Fase anal (1-4 tahun) anus  toilet training  dasar pembentukan kreativitas & produktivitas atau keras kepala, kikir, kejam, jorok • Fase phalik (4-6 tahun)  genital kompleks oedipus  kateksis seksual thd orang tua yg berlainan jenis  identifikasi dg orang tua sejenis. • Fase latensi (6-12 tahun) dorongan dinamik menjadi laten  pertumbuhan intelektual, sosial, moral. • Fase Genital impuls pra genital  diganti impuls genital  fungsi fase ini  reproduksi.

  13. Dinamika kepribadian sebagian besar dikuasai oleh keharusan memenuhi kebutuhan2  lingkungan menyediakan kebtuhan tsb tapi juga mengandng bahaya dan ancaman bagi individu. • Bila individu tdk mampu menghadapi ancaman  kecemasan • Kecemasan muncul krn (1) takut tdk mampu mengendalikan insting (kec. Neurotik) (2) takut bahaya dr luar (kec. Realitas) (3) kec. Moral  ketika berlawanan dg suara hati.

  14. Kecemasan Menurut Freud a. Kecemasan Realitas atau Objektif • Bersumber dari adanya ketakutan yang terhadap bahaya yang mengancam di dunia nyata. • Ex: kebakaran, gempa bumi, binatang buas dll. • Menuntun kita untuk berprilaku bagaimana menghadapi bahaya • Bisa berubah menjadi sangat ekstrim. Ex: takut keluar rumah  Kecelakaan, takut menyalakan korek api kebakaran b. Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety) • Dasarnya pada masa kecilkonflik antara pemuasan instingtual dan realitas. • Berkembang karena adanya harapan untuk memuaskan impuls Id tertentu • Konflik antara Id dan Ego

  15. c. Kecemasan Moral (Moral Anxiety) • Konflik antara Id dan Superego. • Ketakutan akan suara hati individu sendiri • Jika seseorang termotivasi untuk mengekspresikan impuls instingual yang berlawanan dengan nilai moral (superego)malu, rasa bersalah. • Penyebab kecemasan adalah kata hati individu itu sendiri. • Individu yang memiliki kata hati yang kuat akan mengalami konflik yang lebih hebat daripada individu yang mempunyai toleransi moral yang lebih longgar

  16. 2. Pendekatan Behavioristik dan kognitif • J.B Watson: kepribadian tercermin dr sistem tingkah laku yg kelihatan  dibangun mellui proses conditioning. • Menuai banyak kririk  penolakan yang kuat atas semua konsep ‘mental’ dalam perilaku manusia  mekanistik & tanpa jiwa • Perilaku manusia merupakan rangkaian stimulus- respon • Ide dasar: tindakan yang mendapat hadiah akan diulang  respon lingkungan thd tindakan individu menyeleksi segala yg dipelajari individu. • Operant-conditioning  respon lingkungan yg digunakan untuk memperkuat, melemahkan atau menghilangkan perilaku Anak berperilaku marah  mendapatkan keinginannya  cenderung menggunakan cara yang sama

  17. Social cognitive theory dari Bandura teori belajar menghubungkan pendekatan behavioral dng kognitif. • Manusia memiliki pengaruh thd lingkungannya sebagaimana lingkungan memiliki pengaruh atas dirinya. • Belajar merupakan proses internal yang dapat menghasilkan perubahan perilaku individu atau tidak sebaliknya  Individu dpt aktif mencari informasi dr lingkungannya, tidak pasif memberikan respon atas stimulasi lingkungan. • Belajar tdk harus terlibat secara langsung dalam pengalaman, namun dapat melalui pengamatan (observational learning), modelling  disebut sbg pengkondisian yg diwakilkan (vicarious conditioning).

  18. Harapan  prediksi pribadi ttg hasil dari respon yg dilakukan  harapan akan keberhasilan (outcome expectation) dan harapan akan kemampuan (efficacy expectation) • Individu tdk selalu mengharap ‘hadiah’ langsung namun dia mengantisipasi hasil yang sama dari perilaku yang dipelajarinya  Perilaku ditujukan kepada diri sendiri (berlawanan dengan paham behavioral  dikontrol lingkungan)  mengharapkan hasil tapi tidak selalu berorientasi pada orang lain. • Efek penguatan / hadiah (reinforcement) dan hukuman (punishment) terhadap perilaku dan proses belajar bersifat tidak langsung dan tdk dpt diprediksikan. Contoh : duta kampanye anti AIDS  celebriti yang terkenal baik.

  19. Terbentuknya perilaku abnormal • Pola perilaku abnormal dipelajari berdasarkan conditioning. • Kemampuan/ketrampilan yang kurang  mengurangi peluang untuk terjadinya penguatan dari orang lain, misal: ketrampilan sosial yg kurang  menarik diri  tdk ada penguatan sosial. • Harapan yang merusak diri  melalui pembentukan kode (coding) thd kegagalan sbg lambang perasaan tdk berharga. Sebaliknya harapan positif  meningkatkan motivasi diri utk mengatasi tantangan. Misal : kegagalan dalam hubungan cinta dg gadis indo kode bahwa gadis indo  identik dengan kegagalan.

  20. 3. Pendekatan Humanistik Konsep-konsep tentang pribadi manusia 1. Manusia memiliki kesadaran tentang dirinya sendiri shg memiliki kemampuan & kebebasan untuk memutuskan dan bertindaki dirinya sendiri yg disertai tanggung jawab.  tidak ditentukan kekuatan deterministik dan pengkondisian lingkungan

  21. 2.Kebebasan, tanggung jawab & kecemasan  saling terkait. Kecemasan eksistensial  akibat kesadaran atas keterbatasan manusia & kenyataan tak terhindarkan utk mati  kenyataan bhw individu memiliki waktu terbatas utk mewujudkan potensinya. 3.Manusia unik  dia berusaha menemukan tujuan hidup dan mencitakan nilai-nilai yg memberikan makna bagi kehidupan  bila gagal  isolasi, terasing, kesepian

  22. 4. Aktualisasi diri : mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya  patologi akibat kegagalan menggunakan kebebasan untu mewujudkan potensi-potensi individu. Pendekatan Humanistik  • Menekankan perhatian pada optimisme, self determination, pengembangan self. dan menghindari pemahaman perilaku dikontrol oleh kekuatan tak sadar & kondisioning lingkungan • Keselarasan antara self dan pengalaman hidup  terjadi bila individu mampu melakukan integrasi pengalaman ke dalam konsep dirinya  pengalaman tsb menjadi sesuai dengan syarat2 penghargaan

  23. Eros thanatos Impulsmati & agresi Prinsip nirvana • Impuls libido • Prinsipkenikmatan • Impuls ego • Prinsipkenyataan Perusakanthdorang lain & dirisendiri Pemuasankebutuhanjasmaniygditerimamasyarakat represi & sublimasi Ekspresi: Cintadiri, cintaorang lain, upayamencapaikenikmatan Representasioleh id Representasi oleh id Representasioleh Ego & superego

More Related