1 / 18

Nabhani, S.Pd. S.Kep. M.Kes

MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT DENGAN KEWASPADAAN TINGGI ( IMPROVE THE SAFETY OF HIGH ALERT MEDICATIONS ). Nabhani, S.Pd. S.Kep. M.Kes. 6 IPSG ( VERSI JCI , 2011 ). Pendahuluan. Medication error  penyebab paling sering membahayakan pasien

kynan
Download Presentation

Nabhani, S.Pd. S.Kep. M.Kes

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT DENGAN KEWASPADAAN TINGGI( IMPROVE THE SAFETY OF HIGH ALERT MEDICATIONS ) Nabhani, S.Pd. S.Kep. M.Kes

  2. 6 IPSG ( VERSI JCI, 2011)

  3. Pendahuluan • Medication error  penyebab paling sering membahayakan pasien • “ High alert drugs “ adalah obat-obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat. http://www.ismp.org

  4. Study oleh Institute for Safe Medication Practices ( ISMP ) di US

  5. ELEMEN IPSG 3 • Proses kolaborasi digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur menetapkan lokasi, labeling, dan penyimpanan elektrolit konsentrasi tinggi • Elektrolit konsentrat tidak ada di ruang-ruang perawatan kecuali bila ada kebutuhan secara klinis di area-area tertentu dan tindakan pencegahan harus ditetapkan untuk kemungkinan kesalahan pemberian.

  6. TUJUAN • Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat yang membingungkan ( Look a like and sound a like drugs ).  LASA/ SALAD. • Mengurangi/ menghilangkan kejadian kesalahan pemberian elektrolit konsentrat. • Elektrolit konsentrat hanya disimpan di bagian farmasi, tidak di ruang rawat, kecuali pada area tertentu sesuai kebutuhan. • Mengurang resiko medication error akibat obat-obat atau cairan lain dalam kontainer yang tidak berlabel.

  7. LASA/ SALAD

  8. LASA/ SALAD

  9. KEBIJAKAN • Menetapkan daftar obat yang bentuknya mirip dan nama kedengaran mirip ( LASA/ SALAD ), review minimal setiap tahun. • Menetapkan tindakan pencegahan akibat kesalahan karena tertukar/ salah penempatan obat LASA/ SALAD. • Elektrolit konsentrat tidak distok/ disimpan di ruang-ruang rawat, kecuali untuk kebutuhan klinik boleh di stok dalam jumlah terbatas di area-area tertentu misalnya kamar operasi, Dialysis unit, IGD, ICU/ICCU, penyimpanan dan pemberian harus sesuai dengan persyaratan.

  10. KEBIJAKAN • Untuk memenuhi kebutuhan penggunaan elektrolit konsentrat pasien – pasien di ruang-ruang rawat lainnya khususnya potassium chloride, disiapkan langsung oleh staf bagian Farmasi dalam bentuk sediaan yang sudah di dilusi. • Obat dan cairan lainnya yang ditempatkan dalam kontainer harus diberi label termasuk bila hanya ada 1 jenis obat yang sedang digunakan. • Label dituliskan nama obat, kekuatan obat, jumlah, tanggal kadaluarsa ( bila tidak digunakan dalam 24 jam, dan waktu kadaluarsa bila kadaluarsa terjadi dalam waktu < 24 jam )

  11. STERILE LABEL FOR CONTAINER

  12. KEBIJAKAN • Buang obat atau cairan segera bila ditemukan tidak berlabel. • Vial/ ampul / wadah obat atau cairan jangan dibuang sampai prosedur atau tindakan selesai, terutama di kamar operasi atau ruang prosedur • Label pada kontainer steril harus dibuang pada setiap selesai suatu prosedur/tindakan

  13. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL( SPO )

  14. KESIMPULAN • Penggunaan dan pengelolaan “ High Alert Medication “ dengan tepat dapat mengurangi medication error yang dapat mengakibatkan bahaya pada pasien bahkan sentinel event. • RS harus mengembangkan kebijakan dan prosedur terkait secara kolaborasi dan koordinasi antar bagian, menyediakan fasilitas pendukung, mengimplementasikannya kedalam praktek sehari-hari, memonitor kepatuhan staf terhadap SOP, mengevaluasi, dan menindak lanjuti bersama jika ditemukan ketidaksesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku ( siklus PDCA )

  15. REFERENSI • Cohen.M.R., Practical Error Prevention Strategies for High Alert Drugs. http://www.ashp.org/DocLibrary/Policy/Anticoagulation/HighAlertMedicationsandthePharmacistsRoleinAnticoagulationSafety.aspx . Retrieved 21 Oktober 2009. • Institute for Safe Medication Practices. List of High Alert Medication. http://www.ismp.org/Tools/highalertmedications.pdf. Retrieved 21 Oktober 2009 • JCI. 2007. Joint Commission International Accrediatation Standards Accrediatation Hospitals. 3rd edition. Effective Januari 2008 . Illinois. USA. • JCI. 2007. Meeting the International Patient Safety Goals. Illinois. USA

  16. THANK YOU

More Related