1 / 71

PENGANTAR BLOK 3.1

PENGANTAR BLOK 3.1. Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand /RS DR M Djamil Padang. Koordinator : dr. Yuliarni Syafrita , Sp.S Sekretaris : dr. Yaslinda Yaunin, Sp.KJ Koordinator Tutor dan Praktikum : dr Eldi Sauma Koordinator Skill Lab: dr Hendra Permana Koordinator Pleno/

kyna
Download Presentation

PENGANTAR BLOK 3.1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANTAR BLOK 3.1 YuliarniSyafrita BagianNeurologi FK Unand/RS DR M Djamil Padang

  2. Koordinator: dr. Yuliarni Syafrita, Sp.S • Sekretaris: dr. Yaslinda Yaunin, Sp.KJ • Koordinator Tutor dan Praktikum : dr Eldi Sauma • Koordinator Skill Lab: dr Hendra Permana • Koordinator Pleno/ Ujian(Evaluasi) : dr Syarif Indra, Sp.S

  3. Pendahuluan • dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa dapat menjelaskan kompetensi medis yang berhubungan dengan gangguan neuropsikiatri. • 6 modul : 1) Gangguan kesadaran. 2) Kejang dan movement disorders. 3) Nyeri dan gangguan syaraf tepi. 4) Perkembangan psikologi. 5) Psikopatologi. 6) Gangguan psikotik.

  4. Tujuan Blok • Agar mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi, gambaran klinik serta membuat diagnosis dan pengelolaan kelainan sistem saraf yang sederhana serta kelainan tingkah laku dengan pendekatan kedokteran keluarga.

  5. Topik Skill Lab • Pemeriksaan nervi cranialis • Pemeriksaan refleks fisiologis dan reflek patologis (simulated patient) • Pemeriksaan tanda rangsangan meningeal (simulated patient) • Membaca Jurnal • Wawancara dan pemeriksaan psikiatri ( simulated patient )

  6. Minggu 1 & 2 latihan skills lab Neurologi • Minggu 3 : responsi • Minggu 3 & 4 : latihan dan responsi journal reading • Minggu 4 & 5 : Latihan wawancara psikiatri • Minggu 6 : responsi

  7. Aktivitas Pembelajaran • Diskusi kelompok dengan tutor, metoda tujuh langkah akan digunakan . diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama Apa yang perlu kita ketahui? Apa yang telah kita ketahui? Apa yang ingin lebih kita ketahui?

  8. Tujuh langkah terdiri dari : • Langkah 1. Klarifikasi terminologi dan konsep • Langkah 2. Tentukan masalah • Langkah 3. Analisa masalah • Langkah 4. Buatlah suatu pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3 • Langkah 5. Formulasikan tujuan pembelajaran • Langkah 6. Kumpulkan informasi tambahan diluardiskusi kelompok • Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh

  9. Diskusi Kelompok Tanpa Tutor • Kuliah Pakar • Konsultasi Pakar • Aktivitas di Laboratorium Keterampilan (Skills Lab) • Konsultasi Pakar • Belajar Mandiri • Diskusi Pleno

  10. Evaluasi No KOMPONENBOBOT • 1Penilaian Tutorial20% • 2Ujian Skills Lab20% • 3Ujian Tulis (MCQ, PAQ)60%

  11. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut : • Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% • Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% • Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% • Minimal kehadiran dalam kegiatan kuliah pengantar 75%

  12. KARAKTERISTIK MAHASISWA Yang sudah melewati Blok 1.1 sampai 2.6

  13. Konsep Jejaring Otak • Berbagai permasalahan kesehatan yang kompleks, dapat dipecahkan dengan konsep jejaring otak. • Konsep jejaring otak adalah suatu hasil akhir dari upaya keterpaduan sel-sel otak atau neuron yang multifungsi dalam menjawab berbagai jenis rangsangan yang masuk ke pancaindera,

  14. Sel otak punya kemampuan amat tinggi untuk berkomunikasi dengan ribuan dan bahkan puluhan ribu sel di lapisan terluar otak (korteks serebri). • Sel otak perlu dioptimalkan dengan pembelajaran yang terprogram dan terukur dan menguntungkan semua pihak baik manusia maupun alam.

  15. Ilmu Neurologi mencoba mengurai kemampuan otak yang merupakan fitrah Allah SWT bagi manusia • Dengan kemampuan otaknya, manusia bisa berpikir, berakal dan berbudi sehingga menjadikannya lebih tinggi derajatnya dari makhluk lain di bumi

  16. Berkembangnya ilmu dan teknologi memungkinkan manusia mengungkapkan mekanisme dan kemampuan otak dan susunan saraf lainnya yang notabene menjadi dasar intelektualitasnya

  17. Awal perkembangan intelektual manusia, dimulai sejak masa konsepsi, yakni pertumbuhan janin, persalinan, bayi, balita, kanak-kanak, prasekolah, sekolah dasar, sekolah lanjutan pertama, sekolah lanjutan atas baik umum maupun kejuruan-akademi, hingga perguruan tinggi.

  18. Pencapaian tingkat tertinggi suatu pendidikan sangat tergantung pada tingkat kesehatan mentalitas jejaring otak, kualitas hidup, dan kualitas pendidikan

  19. Mempertahankan dan mengoptimalkan jejaring otak dengan meningkatkan pendidikan, kesehatan jiwa dan raga, serta lingkungan hidup akan menaikkan kemampuan hidup manusia.

  20. Sumber Pembelajaran. Buku teks. : • 1. Neurologi Klinis Dasar; Priguna S, Mahar Marjono • 2. Corelative neuroanatomy; Chusid GJ • 3. Buku Ajar Neurologi; Perdossi • 4. Pemeriksaan fisik neurologi; Lumbantobing • 5. PPDGJ (Depkes RI) • 6. Synopsis of psychiatry; Kaplan & Saddock

  21. Majalah dan Jurnal. 1.Neurona. 2.Neurology. 3. Neuropsikiatri • Internet (e-library): Pro quest, intranet FK-UNAND • Nara sumber

  22. Cerebrum Hemispheriumsinistra Hemispheriumdextra sulcus gyrus

  23. Fungsi Sistem Syaraf • Motorik (pergerakan) • Sensorik (modalitas, rasa raba) • Vegetatif (sekresi, ekskresi, fungsi otonom lain)

  24. Sistem Syaraf • Sistem Syaraf Pusat = Central Nervous System • Cerebrum • Cerebellum • Medulla oblongata • Pons • Mesensefalon(Tegmentum) • Medulla spinalis

  25. Sistem Saraf Pusat • Dilindungi • Cranium/ ossis veretebrae • Liquor Cerebrospinalis (LCS), cairan serebrospinal (CSS)  shock breaker • Meningens • Duramater • Arachnoidea mater • Piamater

  26. Sistem Saraf • Sistem Saraf tepi = Peripheral Nervous System • Radix • Ganglion • Axon • Motor end plate

  27. Sistem Saraf Tepi • Tidak dilindungi oleh meningens lagi • Bermyelin dan tidak bermyelin • Apa fungsi myelin?

  28. Sistem saraf tepi • Juga dibagi menjadi sistem • Motorik • Berasal dari cornu anterior/ ventralis (tidak ada ganglion) • Berakhir di motor endplate • Sensorik • Berawal dari reseptor perifer • Punya ganglion dorsalis • Berakhir di cornu posterior/ dorsalis • Otonom/ vegetatif

  29. Hemispherium cerebri • otakbesar • Fungsi editor/ pusat relay  thalamus • Persepsisensorik  cortex cerebri • Asosiasi  hemispheriumkanan • Perintahmotorik  homunculus cerebri  tractuspyramidalis (via sistemextrapyramidalis) • Editor  cortex = corona radiata • Sistemextrapyramidalis gerakanterampil

  30. Hemispherium cerebri • Terdiri dari substansia grisea dan substansia alba • Substansia grisea  cortex cerebri • Substansia alba  jaras, corona radiata (bermyelin) • Hemispherium dextra-sinistra dihubungkan dengan serabut commissura  corpus callossum

  31. Cortex cerebri • Hemipherium • Lobus • Gyrus • Sulcus • Area-area

  32. Area Cortex Cerebri • Area Motorik • primary motor cortex – precentral gyrus • Pyramidalis tract • premotor cortex – repetitive and planning movements • Broca’s area • frontal eye field

  33. Area Cortex cerebri Sensorik • primary somatosensory cortex – postcentralgyrus • somatosensory association cortex – integrates info. from primary somatosensory cortex • visual areas – primary and association • auditory areas – primary and association • olfactory cortex • gustatory cortex • visceral sensory area • vestibular cortex

  34. Area Cortex Asosiasi • anterior – cognition, personality,judgment • posterior – parts of lobi temporalis, occipitalis, and parietalis • limbic – gyri cingulatum, parahippocampal, and hippocampus

  35. cerebellum • Berfungsi sebagai organ keseimbangan • Berperanan dalam refleks • Sebagian fungsi kognitif • Pola seperti daun  substansia grisea • Pola seperti cabang pohon (arbor vitae)  substansi alba

  36. Mesensefalon (Tegmentum) • Pedunculus cereberi • 2 pasang nervi craniales untuk pergerakan bola mata (PR) • Aquaductus cerebri • Nuclei  termasuk nucleus rubrum untuk formatio reticularis • Colliculus superior dan inferior • substantia nigra

  37. Pons • Memiliki jaras ke cerebellum, cerebrum, dan medulla spinalis • Nucleus  irama respirasi • Asal 4 pasang nervi craniales • Dinding ventriculus quartus

  38. Medulla Oblongata • Decussatio pyramidalis  tractus corticospinal • Komplek inti keseimbangan • Pusat kardiovaskuler dan respirasi • Dikontrol oleh hypothalamus • Asal 4 pasang nervi craniales

  39. Medulla Spinalis • Chorda spinalis, sumsum tulang belakang • Berjalan dalam ossis vertebrae  canalis spinalis

  40. Chorda Spinalis • Conus medullaris • Akhir dari medulla spinalis • Berbentuk kerucut • VL II-III • Cauda equina • Serabut syaraf di ujung chorda spinalis • Berasal dari nervi spinales setinggi VL dan VS

  41. Filum terminale • Jaringan fibrous • Lanjutan dari conus medullaris • Tdd piamater dan elemen neuroglia

  42. Susunan Saraf TepiTerdiri dari • Nervi craniales • Nervi spinalis • Cervical • Thoracal • Lumbal • Sacral • Membentuk plexus

  43. SST • Plexus cervicalis • Plexus brachialis • Plexus renalis • Plexus lumbalis • Plexus sacralis

More Related