1 / 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA. FADDLY AKBAR EL MUHAMMADY 10208468. Latar Belakang Masalah

Download Presentation

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA FADDLY AKBAR EL MUHAMMADY 10208468

  2. Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi yang merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank yang membantu masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Perusahaan asuransi juga harus memiliki kondisi keuangan yang baik, maka dari itu perlu untuk menganalisis laporan keuangan dan mengolahnya menjadi suatu informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang teribat dalam kegiatan perusahaan. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA

  3. Berikut Ini Pembahasan Dari Masalah Diatas • Dalam menganalisi kinerja keuangan perusahaan asuransi maka digunakan Rasio Early Warning System (EWS). • Hasil perhitungan Rasio EarlyWarning System dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

  4. RASIO SOLVABILITAS DAN UMUM 1. Rasio Batas Solvabilitas

  5. 2. Rasio Tingkat Kecukupan Dana

  6. RASIO PROFITABIITAS 1. Rasio Perubahan Surplus

  7. 2. Rasio Underwriting

  8. 3. Rasio Beban Klaim

  9. RASIO LIKUIDITAS 1. Rasio Likuiditas

  10. 2. Ratio Agent’s Balance To Surplus

  11. KESIMPULAN Hasil analisis rasio solvabilitas dan umum pada tahun 2007-2009 yang terdiri dari rasio batas solvabilitas dan rasio tingkat kecukupan dana jumlah modal yang besar membuat tingkat solvabilitas perusahaan cukup aman meskipun mengalami penurunan hal ini menunjukan adanya komitmen yang kuat dimiliki perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hasil analisis rasio profitabilitas pada tahun 2007-2009 yang terdiri dari segi pendapatan yaitu rasio perubahan surplus dan rasio underwriting. Dari segi pendapatan masih terbilang rendah terlihat dari hasil yang dicapai dari tahun 2007-2009, hal ini disebabkan dari peningkatan beban underwriting perusahaan, karena pendapatan premi yang naik setiap tahunnya. Dari segi biaya perusahaan yaitu rasio beban klaim terjadi ketidak stabilan hal ini menandakan perusahaan mengalami proses underwriting yang kurang baik dan turunnya penerimaan penutupan resiko. Hasil analisis rasio likuiditas pada tahun 2007-2009 yang terdiri dari rasio likuiditas dan rasio Agent’s Balance to Surplus. Rendahnya rasio ini menunjukan perusahaan mempunyai kondisi keuangan yang likuid, sangat besarnya jumlah kekayaan perusahaan menjadi penopang kondisi likuiditas perusahaan sehingga dapat memenuhi kewajibannya dengan mudah. Begitu juga dari asset yang seringkali tidak bisa diwujudkan pada saat likuiditas tagihan premi langsung memiliki rasio yang sangat rendah.

  12. SARAN • Modal kerja merupakan bagian penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk itu sangat diharapakan bahwa perusahaan harus dapat meningkatkan jumah modal kerja disetiap tahunnya karena dengan peningkatan jumlah modal kerja maka secara langsung akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. • Perusahaan harus berhati-hati dalam pengambilan kebijakan penggunaan modal, terkhusus mengenai kebijakan portofolio investasi perusahaan yang merupakan salah satu sumber pemasukan perusahaan asuransi, dimana perusahaan harusa dapat menganalisis dan memilih investasi yang tepat agar dapat memberikan laba yang tinggi. • Peningkatan dari pendapatan murni asuransi masih belum maksimal, untuk itu perlu untuk terus ditingkatkan baik melalui pengembangan produk yang dapat dterima pasar, hal ini mengingat bahwa masih besarnya peluang pasar yang dimiliki industri asuransi di Indonesia, selain itu juga untuk mencegah ketergantungan industri asuransi akan pendapatan dari bisnis non asuransi. • Tingkat solvabilitas perusahaan yang menurun setiap tahunnya , perlu mendapat perhatian bagi perusahaan mengingat batas tingkat solvabilitas pemerintah untuk perusahaan asuransi terus meningkat.

More Related