1 / 30

MULTIPLIER MODEL

MULTIPLIER MODEL. Perekonomian 2 sektor. Adalah suatu model perekonomian sederhana dimana keseimbangan GDP atau Pendapatan Nasional (Y) ditentukan hanya oleh 2 sektor, yaitu: Konsumsi, dan Investasi. Perekonomian 2 sektor. Konsumsi ( C ) mewakili pengeluaran sektor Rumah Tangga

koto
Download Presentation

MULTIPLIER MODEL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MULTIPLIER MODEL

  2. Perekonomian 2 sektor Adalah suatu model perekonomian sederhana dimana keseimbangan GDP atau Pendapatan Nasional (Y) ditentukan hanya oleh 2 sektor, yaitu: Konsumsi, dan Investasi

  3. Perekonomian 2 sektor • Konsumsi ( C ) • mewakili pengeluaran sektor Rumah Tangga • Investasi ( I )  mewakili pengeluaran sektor Business / Dunia Usaha

  4. Perekonomian 2 Sektor Dikenal juga dengan “closed & private economy”.

  5. Perekonomian 2 Sektor • Closed  Tertutup dari dunia luar (tidak ada ekspor maupun import). • Private  Hanya ada swasta tanpa campur-tangan pemerintah.

  6. Bila dalam perekonomian 4 sektor GDP = C + I + G + X atau Y = C + I + G + XMaka dalam perekonomian 2 sektor GDP = C + I atau Y = C + I

  7. Review kembali hubungan antara: Konsumsi, Tabungan dan Investasi!!! Bila Y = Income, C = Konsumsi, S = Tabungan, Maka: Y = C + S

  8. Serta, ingat kembali konsep MPC & MPS MPC = ΔC/ ΔY Dan MPS = ΔS/ΔY Juga MPC + MPS = 1 Maka; MPC = 1 – MPS MPS = 1 – MPC Δ = perubahan

  9. Pendapatan (Y) Konsumsi (C) Tabungn (S) MPC MPS (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) 1 0 100 n.a n.a 2 100 180 3 400 -20 4 500 0 5 1000 900 6 2000 300 7 3000 500 8 4000 700 Isilah Contoh Hubungan Antara Pendapatan (Y), Konsumsi (C) & Tabungan (S)‏

  10. Pendapatan (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) MPC MPS (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) 1 0 100 -100 n.a n.a 2 100 180 -80 0,8 0,2 3 400 420 -20 0,8 0,2 4 500 500 0 0,8 0,2 5 1000 900 100 0,8 0,2 6 2000 1700 300 0,8 0,2 7 3000 2500 500 0,8 0,2 8 4000 3300 700 0,8 0,2 Hubungan Antara Pendapatan (Y), Konsumsi (C) & Tabungan (S)‏ C = f(Y) or C(Y) dan S = f(Y) or S(Y)

  11. Dalam perekonomian 2 sektor dimana seluruh investasi ( I ) dibiayai atau berasal dari tabungan masyarakat (S) maka : S = I Sehingga yang pada awalnya Y = C + S Menjadi Y = C + I Oleh karena itu dalam perekonomian 2 sektor, keseimbangan Pendapatan Nasional tercapai ketika I = S

  12. Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Investasi (I) (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) 1 0 100 2 100 180 3 400 420 4 500 500 5 1000 900 6 2000 1700 7 3000 2500 8 4000 3300 Karena S=I  Y = C + I

  13. Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Investasi (I) (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) (Trilyun Rp) 1 0 100 -100 2 100 180 -80 3 400 420 -20 4 500 500 0 5 1000 900 100 6 2000 1700 300 7 3000 2500 500 8 4000 3300 700 Karena S=I, maka: Y = C + I

  14. Multiplier (k) Merupakan faktor “pelipat ganda” sebagai akibat perubahan (tambahan atau pengurangan) salah satu faktor penyusun variabel GDP atau Pendapatan Nasional (Y).

  15. Mutiplier (k) Dalam perekonomian 2 sektor dimana Pendapatan Nasional (Y) hanya ditentukan oleh Konsumsi (C) dan Investasi (I), maka pembahasan Multiplier effect atau efek pelipat ganda akan di fokuskan pada perubahan Investasi (ΔI).

  16. Mutiplier (k) Karena besar kecilnya GDP / Y dipengaruhi oleh tingkat konsumsi (C) dan Investasi (I) maka jika salah satu atau kedua faktor tersebut berubah, secara otomatis Y juga akan ikut berubah.

  17. Mutiplier (k) Misalkan dalam suatu perekonomian 2 sektor dalam keadaan seimbang memiliki Pendapatan Nasional (Y atau GDP) sebesar Rp.170 T, apakah jika ada tambahan Investasi sebesar Rp.10 T maka Pendapatan Nasional akan berubah menjadi 180T ???

  18. HUBUNGAN ANTARA MULTIPLIER (k) & MPCMPC  MULTIPLIER (k) ΔY Y*Seberapa besar tambahan Investasi ( ΔI) bisa merubah Pendapatan Nasional (Y) sangat dipengaruhi oleh “multiplier effect” dari tambahan investasi tersebut. Sedangkan Multiplier effect sendiri besarnya dipengaruhi oleh tingkat MPC. Multiplier = k = =

  19. Misalkan, suatu negara dgn perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6? Y = C + I Rp.170 T = Rp.150 T + Rp.20 Tbila ada ΔI = Rp.10T Y* = ???

  20. Y* = C + I + ΔYdimana karena adanya proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonmian maka, ΔY = ΔI . Multiplier ΔY = ΔI . k ΔY = ΔI. , karena 1-MPC = MPS maka, ΔY = ΔI . Y* = C + I + [ΔI. ]

  21. ΔY = ΔI.k = ΔI . = Rp. 10 T . = Rp 25TY* = C + I + ΔY = Rp.150 T + Rp. 20 T + Rp. 25 T = Rp. 195 T  (Bukan sekedar 180 T)!

  22. Proses multiplier atau pelipatgandaan juga berlaku jika ada perubahan negatif (penurunan) Investasi Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan investasi dalam suatu perekonomian maka perlu diketahui besarnya “Investasi Bersih” or “Net Investment” nya!

  23. Net Investment Dimana: • Net Investment = Tambahan Investasi – Depresiasi • Depresiasi = Pendapatan Nasional (Y) x %Depreciation.

  24. Bila setelah dikurangi depresiasi : • Nilai tambahan Investasi “+” •  maka terjadi kenaikan investasi dalam perekonomian tersebut di tahun itu • Nilai tambahan Investasi “ – “ •  maka terjadi penurunan investasi dalam perkonomian di tahun itu.

  25. Jika penambahan investasi berdampak meningkatkan pendapatan nasional (Y atau GDP) dgn berlipat ganda Maka Penurunan investasi juga akan menurunkan Pendapatan Nasional (Y atau GDP) dengan berlipat ganda juga!

  26. Contoh perhitungan pertumbuhan pendapatan nasional (Y) dengan menggunakan net investment Misalkan, suatu negara dgn perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6 dan depresiasi pertahun sebesar 2%?

  27. Net Investment = ΔI – Depresiasi Depresiasi = Y x %Depresiasi = Rp. 170 T x 2% = Rp. 3,4 TNet Investment = Rp.10 T – Rp.3,4 T = Rp. 6,6 TY* = C + I + ΔY = C + I + [Δ net Investment x k] = C + I + [Δ net Investment x ] = 150T + 20 T + [ 6,6 T x ] = Rp. 186,5 T

  28. Perhatikan & kerjakan contoh berikut 1. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Pedapatan Nasional (Y) suatu negara sebesar Rp. 2000 T yg terdiri dari C = Rp.1500 T & I = Rp.500T. Bila MPC negara tsb=0,7 dan ada Tambahan Investasi bruto sebesar 250 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 8% !

  29. 2. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Konsumsi (C) = Rp900 T & Investasi (I) = Rp.600T. Bila MPC negara tsb=0,75 dan ada Tambahan gross Investment sebesar Rp.90 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 6% !

  30. 3. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Y=Rp.1250 T. Bila MPC negara tsb=0,4 dan ada Tambahan gross Investment sebesar Rp.50 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 5% ! TERIMA KASIH

More Related