1 / 11

INFLASI

INFLASI. Pengertian : tingkat inflasi, yaitu persentasi kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu tahun tertentu. Biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan sampai di mana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. (Sadono Sukirno, 1997)

kitra
Download Presentation

INFLASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INFLASI Pengertian : tingkat inflasi, yaitu persentasi kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu tahun tertentu. Biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan sampai di mana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. (Sadono Sukirno, 1997) Inflasi rendah (merayap) : < 10 % (tidak dapat dielakkan) Inlflasi sedang : 10 % - 30 % (sering sekali, wajar) Inflasi tinggi : 30 % - 100 % (gawat darurat). Inflasi hiper : > 100 % (krisis ekonomi)

  2. Penyebab Inflasi • Tarikan permintaan : * terjadi saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, * pertumbuhan ekonomi berjalan pesat. * kedua hal tersebut menimbulkan permintaan masyarakat tinggi. • Desakan biaya : * kenaikan harga disebabkan kenaikan biaya produksi, * kenaikan harga menyebabkan permintaan menurun * permintaan menurun menyebabkan pendapatan nasional menurun, * pendapatan nasional menurun menyebabkan kesempatan kerja menurun * para pekerja menuntut kenaikan gaji/upah

  3. Pengaruh Inflasi • Inflasi yang tinggi menyebabkan ( 1.dari segi perekonomian) : • Peningkatan penanaman modal yang spekulatif. • Tingkat bunga meningkat yang mengakibatkan investor mengurangi investasi. • Menimbulkan ketidakpastian perekonomian yang berakibat pengusaha mengurangi gairah pengembangan ekonomi. • Menimbulkan masalah neraca pembayaran

  4. Inflasi yang tinggi menyebabkan ( 2.dari segi individu dan masyarakat) : • Memperburuk distribusi pendapatan. • Pendapatan riil merosot. • Nilai riil tabungan merosot.

  5. Ekspetasi Rasional • Teori ini didasarkan pada dua pemisalan penting : 1. semua pelaku ekonomi bertindak secara rasional, yaitu mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan punya informasi lengkap peristiwa ekonomi ; 2. mereka dapat meramalkan keadaan ekonomi di masa depan. Contoh : 1. Antisipasi nasyarakat tentang inflasi, misal seorang pekerja tahu bahwa tingkat inflasi setahun 10 %, maka ia akan menuntut gaji naik 10 %. 2. Perubahan harga bahan pokok, misal saat padi akan panen, terjadi banjir. Orang akan menduga harga beras akan naik karena kekurangan pasokan sehingga untuk menghindari beli beras mahal, ia akan membeli lebih banyak beras sekarang. Jadi, harga beras sudah naik sebelum padi itu dipanen. 3. Harga saham. Indikator ekonomi menunjukkan pertumbuhan ekonomi membaik dan trennya bagus. Hal ini mendorong orang membeli lebih banyak saham sehingga mengakibatkan kenaikan harga saham.

  6. Perhitungan Inflasi (sebelum Juli 1999) • Di Indonesia menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung di 43 kota mencakup 249 – 353 komoditas berdasarkan pola konsumsi hasil Survai Biaya Hidup. IHK mencakup 7 kelompok, yaitu : bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, transportasi dan komunikasi. Menggunakan tahun dasar (1983 = 100). Dari IHK inflasi dihitung dengan rumus : Inflasi = IHKt – IHKt-1 X 100 IHKt-1

  7. Perhitungan Inflasi (sesudah Juli 1999) • Mempergunakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dengan menggunakan tahun dasar 1993 (1993 = 100) mencakup 327 jenis komoditi. Menggunakan formula : ∑ Pn Pn – 1.Qo Pn – 1 IH = ---------------------------------- X 100 % ∑ PoQo Di mana : IH = Indeks bulanan Pn = harga bulan ke-n Pn-1 = harga bulan ke-n – 1 Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas pada tahun dasar

  8. Inflasi di Indonesia tahun 2007 (Bank Ind.)

More Related