1 / 13

Informed Consent dan Implemetasinya

Etika dan Hukum Kesehatan. Informed Consent dan Implemetasinya. Batasan.

kina
Download Presentation

Informed Consent dan Implemetasinya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Etika dan Hukum Kesehatan Informed ConsentdanImplemetasinya

  2. Batasan • Pernyataan setuju terhadap tindakan diagnostik / terapetik yang bersifat invasif, setelah mendapat penjelasan tentang tujuan, resiko, alternatif tindakan yang akan dilakukan, serta prognosis penyakit jika tindakan itu dilakukan / tidak dilakukan. • Ada perbedaan penekanan antara informed consent ini dengan persetujuan dalam kontrak terapetik (sesuai pasal 1320 KUH perdata)

  3. Apa yang harus dilakukan tenaga kesehatan. • Memberikan informasi • Mempertimbangkan aspek non medis (sosbud, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain). • Tidak ada unsur menggiring (apalagi menakuti) • Mengembangkan kesadaran pasien (keluarganya) untuk segera membuat pilihan.

  4. Persetujuan Tindakan Medik • Pertindik, wujud formalnya merupakan lembaran, disitu pasien bertanda-tangan sebagai bukti persetujuan.(SK dirjen pelayanan medik no HK 00.06.3.5.1866, ttg pertindik). • Pertindik sebagai pengganti istilah IC, sebenarnya kurang lengkap karena tidak tuntas mencerminkan isi informasi yang harus diberikan oleh bidan.

  5. Mengapa masih ada permasalahan? • Permasalah masih ada karena adanya “misinformasi” • Biasanya karena kurangnya fasilitas komunikasi (bidan/RS  pasien) • Dalam bentuk: • Tidak memberi informasi • Informasi tidak benar • Informasi lewah • Informasi tidak lengkap

  6. Mitos IC • Informed consent is a Myth (David A,et all) • Mengapa? Sebab, jika dijelaskan dengan detail malah mungkin pasien akan tidak mau dilakukan tindakan tersebut / menolak.

  7. Kasus-kasus Pasien ICU, memerlukan alat ventilator. bidan memberikan informasi, tentang untung ruginya alat itu. Pada akhirnya keluarga pasien acc dengan tanda tangan pada lembar IC. Setelah biaya membengkak karena adanya alat itu dan pasien tetap tidak dapat bernafas spontan, maka keluarga kebingungan. Akan melepas atau meneruskan alat itu.

  8. Wanita umur 70 tahun. Ususnya harus dioperasi ok illeus. Ibu dalam keadaan sadar menolak operasi, tetapi anak-anaknya tetap memohon pada bidan / RS untuk dilakukan operasi.

  9. Bapak tua dioperasi. Pertindik diberikan oleh anaknya yang nomor 3. Ketika datang anak pertama, ternyata dia tidak menyetujui operasi. (PIYE JAL)

  10. LANDASAN ATURAN • PERMENKES NO 585/MENKES/PER/IX/1989. • SK PB IDI NO 319/PB/A.4/1988, TENTANG FATWA INFORMED CONSENT • SK DIRJEN PELAYANAN MEDIK NO. HK. 00.06.3.5.1866, TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK.

  11. Hubungan Vertikal hewan tumb Hubungan horisontal manusia TANAH, AIR UDARA, API Non Manusia

  12. Bentuk ic • 1. explisit (terurat) = dinyatakan • oral ic • Writen ic • 2. implisit (tersirat) – tidak dinyatakan • Terdapat sebagian besar dalamt indakan kebidanan.

  13. sekian

More Related