1 / 6

Indonesia Agrochemical Market

Sejak 5 tahun terakhir, pertumbuhan luas lahan pertanian yang tersedia di negara ini sangat sedikit, namun permintaan akan makanan terus meningkat. Hal

Download Presentation

Indonesia Agrochemical Market

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pasar Agrokimia Indonesia Akan Didorong Masuknya Pemain Baru, Menumbuhkan Registrasi Produk Pestisida dan Meningkatkan Kesadaran Petani tentang Penggunaan Pestisida: Ken Research Temuan Utama: Sejak 5 tahun terakhir, pertumbuhan luas lahan pertanian yang tersedia di negara ini sangat sedikit, namun permintaan akan makanan terus meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan pergeseran ke arah adopsi lebih banyak penggunaan produk agrokimia dan mekanisasi dalam proses pertanian. Pada tahun 2018, Indonesia mencatat lahan subur seluas 571,1 km persegi di negara ini. Pasar bahan kimia pertanian di Indonesia diharapkan menjadi saksi penggerak menuju bahan kimia pelindung tanaman yang hemat biaya dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa biaya input tetap serendah mungkin karena terbatasnya sumber pendanaan yang tersedia bagi petani. Sekitar 10,0%-12,0% pestisida yang beredar di pasar Indonesia bersifat ilegal atau palsu. Hal ini menjadi tantangan besar bagi produsen sehingga menurunkan pendapatan mereka secara keseluruhan di dalam negeri. Selain itu, perusahaan harus secara teratur mengatur drive palsu untuk meningkatkan kesadaran produk yang mengakibatkan peningkatan lebih lanjut dalam biaya operasional mereka. Pergeseran menuju Metode Produksi yang Berkelanjutan, Hemat Biaya, dan Ramah Lingkungan: Karena sistem pengendalian hama terpadu di dalam negeri, petani Indonesia beralih ke metode produksi yang berkelanjutan dan organik, yang akan meningkatkan permintaan Biopestisida dan produk organik lainnya di dalam negeri. Juga, dengan peningkatan peraturan seperti RSPO, ada kebutuhan yang lebih besar untuk mengembangkan pengganti organik untuk bahan kimia yang digunakan dalam pertanian oleh produsen.

  2. Analis di Ken Research dalam publikasi terbaru mereka “Prospek Pasar Agrokimia Indonesia hingga 2025- Berdasarkan Jenis Pestisida (Herbisida, Insektisida, Fungisida, Bio Pestisida dan Lainnya), Berdasarkan Jenis Produk Perlindungan Tanaman (Generik dan Dipatenkan), Berdasarkan Bentuk Agrokimia (Cair, Butiran dan Bubuk), Berdasarkan Aplikasi (Sereal, Sayuran, Buah dan Perkebunan) dan Berdasarkan Wilayah Penjualan (Wilayah Jawa & Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan)” menyarankan bahwa pasar agrokimia di Indonesia akan tumbuh dengan CAGR sekitar 9,2% dalam hal nilai penjualan selama periode perkiraan 2019-2015, karena faktor-faktor seperti pertumbuhan permintaan produk pertanian, masuknya pemain nasional dan internasional baru, merger dan akuisisi baru dan peningkatan dukungan pemerintah. Musim kemarau berkepanjangan: Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia mengalami musim kemarau sekitar 3-4 kali lipat yang berdampak besar pada produksi dan penjualan produk pertanian di dalam negeri. Musim kemarau yang berkepanjangan diperkirakan akan terjadi lagi di masa depan dan mengingat ketergantungan Indonesia yang tinggi pada curah hujan untuk irigasi, ada kebutuhan yang lebih besar bagi petani untuk mengadopsi metode alternatif untuk meningkatkan produktivitas seperti peningkatan penggunaan pestisida, pupuk dan penyedia nutrisi tanaman lainnya.

  3. Peningkatan Investasi dalam Kegiatan Penelitian & Pengembangan: Perusahaan internasional di Indonesia rata-rata menghabiskan 10,0%-13,0% dari pendapatan tahunan mereka untuk kegiatan penelitian & pengembangan guna mengembangkan bahan aktif baru di dalam negeri, yang akan melengkapi peluncuran jenis produk baru di pasar. Beberapa perusahaan seperti Bayer, BISI dan FMC telah menyiapkan peluncuran produk mereka di tahun-tahun mendatang tergantung pada tren dan permintaan yang berkembang di pasar. PERMINTAAN CONTOH LAPORAN: report.php?Frmdetails=MzAzMDYz Segmen Utama Pembasan: - Berdasarkan Jenis Pestisida Herbisida Insektisida Fungisida Biopestisida dan Lainnya Berdasarkan Jenis Herbisida Glifosat Paraquat Atrazin Lainnya (termasuk Metsulfuron, Acetochlor, dll.) Berdasarkan Jenis Insektisida Piretroid Abamektin Rynaxypyr Klorpirifos Lainnya (termasuk Azadirachti, Bacillus thuringiensis) Berdasarkan Jenis Fungisida Triazol Strobilurin Fungisida Kontak termasuk Propionik, Klorotalonil Lainnya (termasuk Carbendazim, Organomerkuri, Sodium Dichromate) Berdasarkan Jenis Produk Perlindungan Tanaman Umum Dipatenkan Berdasarkan Bentuk Pestisida Cairan Butiran Bubuk Berdasarkan Jenis Tanaman - https://www.kenresearch.com/sample-

  4. Sereal Sayuran Buah Perkebunan Berdasarkan Jenis Tanaman Sereal Beras Jagung Kedelai Lainnya (termasuk jagung, barley dan tanaman serealia lainnya) Berdasarkan Jenis Sayuran Bawang Cabai Tomat Kentang Kubis Yang lainnya Berdasarkan Jenis Buah Jeruk Pisang Mangga Lainnya (Termasuk Jambu Biji, Manggis dan buah-buahan lainnya) Berdasarkan Jenis Perkebunan: Kelapa Sawit Tebu Karet dan Teh Kehutanan Berdasarkan Wilayah Wilayah Jawa dan Bali Sulawesi Sumatera Kalimantan Narasumber Utama Perusahaan Kapitalis Ventura Produsen Agrokimia Pemasok Bahan Baku Lembaga Penelitian & Pengembangan Badan Pemerintah & Otoritas Pengatur Periode Waktu yang Tercakup Pada Laporan:

  5. Periode Waktu secara Historis: 2014-2019P Periode Waktu Proyeksi Pasar: 2019P-2025F Daftar Perusahaan yang Tercakup: PT Syngenta Indonesia PT Bayer Indonesia PT Bina Guna Kimia (FMC) PT Bima Kimia Nufarm PT Corteva Agriscience PT BASF Indonesia PT UPL Indonesia PT Agricon, PT Dharma Guna Wibawa Bingei Agung PT Excel Meg Indonesia PT BISI International Tbk Topik Utama Pembahasan pada Laporan Tinjauan dan Kejadian Pasar Agrokimia Indonesia (Ringkasan dan Kejadian termasuk Tahap Pasar, Sifat Pasar dan Penggerak Pertumbuhan, Grafik Siklus Bisnis) Analisis Rantai Nilai Pasar Agrokimia Indonesia Gambaran Umum Skenario Pertanian Indonesia (Tinjauan Pertanian, Kontribusi Terhadap PDB, Luas Tanam Dan Produksi, Tingkat Mekanisasi, Tanaman Utama, Iklim, Tantangan dan Sumber Kredit) Pengenalan Pasar Agrokimia Indonesia (Pendapatan dari Formulan, Pendapatan dari Penjualan Produk Teknis dan Tren Harga) Segmentasi Pasar Agrokimia Indonesia Skenario Perdagangan di Pasar Agrokimia Indonesia (Berdasarkan Nilai, Berdasarkan Volume, dan Berdasarkan Negara) Tren dan Perkembangan Pasar Agrokimia Indonesia Isu dan Tantangan Pasar Agrokimia Indonesia Lanskap Regulasi Pasar Agrokimia Indonesia Analisis SWOT Pasar Agrokimia Indonesia Skenario Persaingan Pasar Agrokimia Indonesia (Skenario Persaingan, Kekuatan dan Kelemahan, Pangsa Pasar, Perbandingan Silang, Profil Perusahaan Pemain Utama) Proyeksi Masa Depan Pasar Agrokimia Indonesia, 2019P-2025F Prospek Masa Depan Segmentasi Pasar Agrokimia Indonesia, 2019P-2025F Rekomendasi Analis Untuk Info Lebih Lanjut tentang Laporan Penelitian, Klik tautan di bawah ini: - Prospek Pasar Agrokimia Indonesia

  6. Hubungi Kami: - Ken Research Ankur Gupta, Head Marketing & Communications Support@kenresearch.com +91-9015378249

More Related