1 / 29

BIODATA Drs. MUHIBBIN, SH, M.Si Surabaya 10 Oktober 1968 19681010198611 1 001

BIODATA Drs. MUHIBBIN, SH, M.Si Surabaya 10 Oktober 1968 19681010198611 1 001 KEPALA Bagian PENGEMBANGAN Kinerja DAN KEPEGAWAIAN Pembina TINGKAT I IV/B KTR. Jl. Pahlawan 110 Surabaya RMH. Jl. Martapura GKB Gresik S1 LAN - RI. Bandung S1 UNTAG’ 45 Surabaya S2 UNAIR Surabaya. Q.

Download Presentation

BIODATA Drs. MUHIBBIN, SH, M.Si Surabaya 10 Oktober 1968 19681010198611 1 001

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BIODATA Drs. MUHIBBIN, SH, M.Si Surabaya 10 Oktober 1968 19681010198611 1 001 KEPALA Bagian PENGEMBANGAN Kinerja DAN KEPEGAWAIAN Pembina TINGKAT I IV/B KTR. Jl. Pahlawan 110 Surabaya RMH. Jl. Martapura GKB Gresik S1 LAN - RI. Bandung S1 UNTAG’ 45 Surabaya S2 UNAIR Surabaya

  2. Q MEMBANGUN KINERJA BIROKRASI MELALUI KELOMPOK BUDAYA KERJA (KBK)

  3. SebagaimanaygadadlmPerpres No. 81Tahun 2010ttg Grand Design ReformasiBirokrasi 2010-2025 telahdiidentifikasikondisiygdihadapisaatiniolehbirokrasiyaitusalahsatunyaadalah :

  4. APA ITU PERUBAHAN ? PERUBAHAN = PRODUKTIVITAS PERUBAHAN = PERBAIKAN ATAU PERUBAHAN = PENYEMPURNAAN

  5. - Polapikir (mind-set danbudayakerja (cultur-set) birokrasibelumsepenuhnyamendukungbirokrasiygefesien, efektif, produktifdanprofesionaldanjugabelumbenar-benarmemilikipolapikirygmelayanimasyarakat,belummencapaikinerjaygbaiksertabelumberorientasipadahasil (outcomes). • * Harapanreformasibirokrasi agar dapatmendorongperubahanuntukmembawaPemerintahdalamkondisisaatinimenujukondisi yang diharapkan.

  6. dalamperubahandenganmelakukanperbaikanadalahsuatu proses yang sistematisdenganmenerapkanpengetahuan, saranadansumberdaya yang diperlukanorganisasiuntukbergeserdarikondisisekarangmenujukondisi yang diinginkanyaitumenujukearahkinerja yang lebihbaik. Melaluikelompokbudayakerjaatauparaanggotanyadiharap menjadiagent of change (agenperubahan) yang terlibatdalammerencanakanperubahansertamengimplementasikannya.

  7. ” MENGAPA KITA HARUS MEMBENTUK KELOMPOK BUDAYA KERJA ” • Cara kerja Tradisional (budaya lama) • Tidakefesien • Feodalistik • Ketatpadaaturan • Tertutup • Sukamempersulitpelayanan • Penuhcuriga • Main hakim sendiri • Membuataturanuntukmemperkuatdiri • Kakudanlamban • Birokrasimati • Kurangmengakomodasihalbaru • Subur KKN • Individualistik • Cenderungsukuisme, dll

  8. DASAR HUKUM BUDAYA KERJA KEPMENPAN NO. 4 TAHUN 1991 KEPMENPAN NO. 25 TAHUN 2002 PERMENPAN & RB NO. 39 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TIMUR No.4 TH. 2002 TentangPelaksanaan Program BudayaKerja KEPUTUSAN/INSTRUKSI BUPATI/WALIKOTA TentangPelaksanaan Program BudayaKerja SK. PimpinanInstansidi lingkungan Pemprov. JatimTentangPelaksanaan Pembentukan KBK SK. PimpinanInstansi dilingkuganKabupaten/KotaTentang PelaksanaanPembentukan KBK

  9. KELOMPOK BUDAYA KERJA (KBK) SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERMENPAN & RB NO. 39 TAHUN 2012TTG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA SAYA URAIKAN DENGAN BERPEDOMAN PADA ”MANAGEMENT ACTION GUIDES” (MANAJEMEN AKSI PANDUAN) YANG MERUPAKAN DARI BAGIAN ”ACHIEVING GOALS THROUGH TEAMWORK” (MENCAPAI TUJUAN MELALUI KERJASAMA) YAITU SEBAGAI BERIKUT :

  10. 1.Memilikitujuandansasaran yang jelas, diketahuisemuaanggotanyasehinggaterciptasuasanasalingmempercayai, sertamengutamakanunjukkerja untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, sebuah tim harus membangun komitmen terhadap tujuan dan ukuran kinerja bersama. Tanpa adanya tujuan bersama tersebut, para anggota tim akan menjadi bingung, apatis, dan kembali memprioritaskan tujuan individu mereka. Tujuan tersebut bisa diturunkan dari atas, tetapi lebih baik bila dihasilkan bersama-sama oleh semua anggota tim melalui proses diskusi yang sehat (’sehat’ di sini bukan berarti damai. Perdebatan keras bisa terjadi, namun semua suara wajib dikeluarkan dan didengarkan, dan semua orang sepakat untuk menghormati hasil akhir).

  11. 2. Menerima perbedaan individu, Kejelasan peran tiap anggota tim Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim. memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.

  12. 3. Pemecahan masalah secara objektif,dgnmenafikkan kebencian individu Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim. memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.

  13. 4. Bersedia mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi kesuksesan tim hendaknya mau berupaya sekeras mungkin, mengerjakan tugas setepat mungkin demi kemajuan organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, dia harus rela berbagi ilmu, pengetahuan, ketrampilan, dan sharing informasi dengan anggota lain agar setiap anggota memiliki kemampuan yang sama. Disini setiap anggota diharapkan berupaya menghindari adanya penonjolan individu guna menjaga keharmonisan tim.

  14. 5. Perbedaan pendapat akan dipecahkan dg kepala dingin dan secara terbuka Prinsipnya jangan pernah mencari kambing hitam jika tim kerja kita mengalami kegagalan..!! Karena akan menurunkan semangat bagi si ‘kambing’ itu pada khususnya dan juga pada anggota tim lain tentunya. Dan kalau sudah begitu, jangan harap akan muncul ide-ide kreatif dari anggota…..karena prinsip menang jadi bintang dan kalah jadi kambing tadi……

  15. 6. Pembagian dan pendelegasian tangungjawab dg bekerja secara mandiri tapi dalam kerangka kerjasama Demikian juga dalam sebuah organisasi, setiap staf hendaknya bertanggungjawab penuh atas tugas yang diembannya. Untuk itu, dia seharusnya mengusai seluk beluk pekerjaan yang diterimanya dari pimpinan. Disamping itu dia harus bermotivasi tinggi menyelesaikan tugas pekerjaan secara mandiri dengan prinsip pelayanan prima, yakni : better, faster, cheaper, simpler dan newer. Prinsip ini penting diterapkan dengan mengingat prinsip bahwa hasil pekerjaannya mungkin merupakan bahan baku bagi proses pekerjaan orang lain. Sehingga apabila pekerjaan yang dilakukan kurang baik atau terlambat maka pekerjaan orang lain akan terkena dampak buruknya.

  16. 7. Menerima berbagai saran guna perbaikan kinerja tim Begitu pula sebaiknya dari suatu tim kerja yang efektif. Saran masukan dari orang luar hendaknya ditelaah dengan baik sebagai bahan masukan. Hal itu penting mengingat seorang anggota tim yang terjebak dengan rutinitas pekerjaan, kadang demikian sibuk sehingga seringkali mengalami kelelahan, baik fisik maupun fikiran akan mengalami penurunan kreatifitas. Disamping itu, seorang anggota tim biasanya menjadi kurang objektif terhadap hasil kerjanya. Oleh karena itu, setiap tim kerja memerlukan hasil evaluasi yang lebih objektif dari orang luar, yang notabene lebih netral. Disamping itu, saran perbaikan yang bersifat membangun diharapkan dapat diperoleh guna memperbaiki kinerja organisasi.

  17. 8. Seluruh anggota tidak ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang diperlukan tanpa cemas Dalam sebuah tim kerja, tugas dan wewenang setiap anggota hendaknya diputuskan sejak awal secara mendetail. Hal ini termasuk juga pendelegasian wewenang secara hirarkis, mulai dari pemimpin, wakil pemimpin, orang ketiga, keempat dan seterusnya. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terhambatnya pekerjaan akibat berhalangan hadirnya salah seorang pimpinan. Bagi saya inisiatif menjadi barang langka di berbagai unit kerja di instansi pemerintah. Akibatnya, jika seorang pimpinan berhalangan atau sedang dinas luar maka seluruh pekerjaan suatu organisasi menjadi terhambat….dan itu semua disebabkan kalimat ”belum ada petunjuk dari pimpinan….”

  18. - KomitmenPimpinan • - Komunikasi • - Motivasi • - LingkunganKerja • - Perubahan • - KerjasamaMelaluiKelompok • - Disiplin KeberhasilanPelaksanaan KelompokBudayaKerja

  19. STRUKTUR ORGANISASI K B K • PENANGGUNG JAWAB • PUCUK PIMPINAN • PENGARAH • ADALAH PARA PIMPINAN DIBAWAH TOP MANAGER, YG BERPERAN SEBAGAI SUMBER PENGARAH, DPT MERANGKAP SEBAGAI FASILITATOR • FASILITATOR • ADALAH KOORDINATOR KELOMPOK YG MENGARAHKAN AKTIVITAS, SATU FASILITATOR DPT MEMBAWAI BEBERAPA KELOMPOK • KETUA KBK / LEADER • ADALAH SALAH SATU ANGGOTA KELOMPOK YG MEMIMPIN PERTEMUAN • ANGGOTA KBK • ADALAH KARYAWAN TERDEPAN YG MENANGANI LANGSUNG SUATU PEKERJAAN PADA SUATU UNIT KERJA YG SAMA

  20. Pola/Cara KerjaDalam KBK 1. Komitmen pimpinan, karena budaya kerja bersifat top down, peran pimpinan sebagai pelopor dan pendorong semangat bagi bawahan sangat penting. 2. Identifikasi lingkungan kerja, terutama hal–hal yang berpengaruh kepada produktivitas kerja misalnya : (1) Peraturan yang menyangkut prosedur dan tata kerja, (2) kepemimpinan, perilaku, keteladanan, ketrampilan, (3) gejala sosial yang mencakup kelompok kerja, pergaulan perilaku dan motivasi kerja, (4 ) situasi perkembangan sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Sasaran yang akan dicapai sesuai kemampuan yang dimiliki, baik sasaran jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Prioritas perhatian, yang diberikan kepada kegiatan terkait Pelayanan kepada masyarakat. 5. Strategi, yang disusun sesuai hasil pengamatan lingkungan kerja dan kemampuan yang dimiliki

  21. ManfaatKelompokBudayaKerja • - Menciptakanlingkungan yang kondusif agar nilainilailuhurdapatteraktualiasasidalamsikapdanperilakuorganisasi • - Makin tinggi tingkat kepercayaan, makin baik kualitas kerjasamanya • - Hasil program semakinberkualitas • - Kemampuanmengelola proses perubahan, karenaberdasarpadanilainilaikebersamaan/integritas, sehinggasedikit demi sedikitsikapperilaku yang negatifakanterkikisdanmunculnyanilainilaibaru yang lebihbaikuntukmendorongmanajemenmenjadilebih optimal • - Membukabentengbentengbirokrasi yang selamainimembuat SDM ituterkotakkotak, sehinggakomunikasiterhambat

  22. - Mampumelihat, merekamruangdankreatifitassebagaisaranauntukmencapaitingkatsinergi yang sangatdiperlukandalammenyesuaikanterhadaptantangandanperubahanlingkunganeksternaldan internal • - Tantangan, keterlibatandankesungguhan • - Kebebasanmengambilkeputusan • - Waktu yang tersediauntukmemikirkan ide idebaru • - Memberipeluanguntukmencoba ide idebaru • - Tinggirendahnyatingkatkonflik • - Keterlibatandalamtukarpendapat • - Kesempatan humor, bercandadanbersantai • - Tingklatkepercayaandanketerbukaan • - Keberanianmenanggungresiko/bolehgagal • - Kesadarandiri • - Hati nurani mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan bisikan hati • - Kehendak bebas memberikan kemampuan pada kita untuk bertindak • - Imajinasikreatif

  23. HASIL PEMIKIRAN KELOMPOK BUDAYA KERJA DIHARAPKAN DAPAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM YANG BERPEDOMAN PADA UNSURKUALITAS DARI SENDI-SENDI PELAYANAN YAITU : 1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur atau tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

  24. 2. Kejelasan dan Kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian dalam hal : a. prosedur atau tata cara pelayanan umum b. persyaratan-persyaratan umum baik teknis maupun administratif c. unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan umum d. rincian biaya atau tarif pelayanan umum dan tata cara pembayarannya e. jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum f. hak dan kewajiban baik dari pemberi maupun penerima pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan atau kelengkapannya sebagai alat untuk memastikan mulai dari proses pelayanan umum hingga ke penyelesaiannya

  25. Keamanan, • Dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum. • Keterbukaan, • Dalam arti bahwa setiap prosedur atau tata cara, persyaratan, satuan kerja pejabat penanggung jawab, pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian, rincian biaya atau tarif dan hal-hal yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara tebuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat.

  26. Ekonomis, • Dalamartipengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secarawajar dengan memperhatikan : a. Nilai barang dan atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya tinggi diluar kewajaran. b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum. c. Ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

  27. Keadilan, Dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diberlakukan secara adil.

  28. Tepat waktu • Pelaksanaanpelayanan umum dapatdiselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

  29. Q SEKIAN TERIMAH KASIH SAMPAI BERJUMPA DI LAIN WAKTU

More Related