1 / 20

Oleh : Puspa Melati (10501061)

Lycopene dari Tomat dan Semangka Tidak Berpengaruh pada Kadar Kolesterol dan Antioksidan Orang Dewasa. Oleh : Puspa Melati (10501061). Lycopene from two food sources does not affect antioxidant or cholesterol status of middle-aged adults

keena
Download Presentation

Oleh : Puspa Melati (10501061)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Lycopene dari Tomat dan Semangka Tidak Berpengaruh pada Kadar Kolesterol dan Antioksidan Orang Dewasa Oleh : Puspa Melati (10501061) Lycopene from two food sources does not affect antioxidant or cholesterol status of middle-aged adults JK Collins, BH Arjmandi, PL Claypool, P Perkins-Veazie, RA Baker and BA Clevidence Nutrition Journal 2004,3:15

  2. Lycopene • Karotenoid hidrokarbon • Sumber : semangka, tomat, pepaya, wortel. • Pigmen yang larut dalam lemak • Struktur mirip dengan -carotene • Tidak memiliki aktivitas sebagai provitamin A • Mencegah kanker prostat dan penyakit jantung

  3. Studi epidemiologi akhir – akhir ini menghubungkan aktivitas lycopene sebagai antioksidan dengan pengurangan resiko menderita penyakit jantung • Percobaan klinis menunjukkan pengurangan oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) yang diakibatkan oleh lycopene • Lycopene menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan secara in vitro, tetapi tidak ada bukti yang signifikan tentang aktivitasnya secara in vivo

  4. Tujuan Penelitian Mempelajari kemampuan lycopene yang terkandung dalam tomat dan semangka dalam melindungi jantung pada orang dewasa melalui pengukuran kadar kolesterol dan sifat antioksidan

  5. Metodologi Penelitian • Desain percobaan • Treatmen jus • Analisis kolesterol • Pengujian plasma glutation peroksidase (GPX) • Peroksidasi plasma lipid • Pengujian ferric reducing ability of plasma (FRAP)

  6. Hasil • MDA = 0,66-2,20 mol/L • FRAP = 540-1094 mol/L • GPX = 1296-2596 mol/L Kadar ini mirip dengan kadar pada orang sehat.

  7. Wanita memiliki kadar rata – rata plasma trigliserida, jumlah kolesterol, dan HDL-C yang lebih tinggi dari pada pria

  8. Tabel koefisien korelasi Spearman antara MDA, FRAP, GPX, dan kolesterol

  9. Data hasil pengukuran MDA, FRAP, GPX, dan kolesterol

  10. Kontradiksi yang ada dalam studi ini dengan studi antioksidan lain membutuhkan penelitian lebih lanjut.

  11. TERIMA KASIH

  12. Desain percobaan Tiga treatmen diet : • Kontrol (tanpa tambahan lycopene) • 20,1 mg lycopene/hari dari jus semangka • 18,4 mg lycopene/hari dari jus tomat

  13. Treatmen jus • Treatment jus semangka satu botol jus semangka (260 g) 3x sehari • Treatment jus tomat satu botol jus tomat (122 g) 3x sehari

  14. Tiga botol jus semangka (780 g) • 20,1 mg lycopene, yaitu 94% trans lycopene dan 6% cis isomer, terutama 5-cis dan 13-cis dengan sedikit jumlah isomer cis yang lain. • 0,90 mg phytoene, • 0,45 mg phytofluene, • 2,5 mg β-karoten

  15. Tiga botol jus tomat (366 g) • 18.4 mg lycopene, yaitu 89% trans lycopene dan 10.8% isomers cis, yang terutama teridentifikasi sebagai 5-cis, 9-cis, 13-cis, dan 15-cis, dan sejumlah kecil isomer cis yang lain. • 2.1 mg phytoene, • 1.1 mg phytofluene • 0.6 mg β-karoten

  16. Analisis kolesterol • Plasma darah diinkubasi dalam es selama 4 jam kemudian dicampur dengan cara divortex • Jumlah kolesterol dan konsentrasi trigliserida serum ditentukan secara enzimatik menggunakan peralatan dari Roche Diagnostics (Sommerville, NJ) • HDL-C ditentukan menggunakan Unimate HDL Direct dari Roche Diagnostics (Indianapolis, IN)

  17. Pengujian plasma glutation peroksidase (GPX) ELISA kit • 20 L sampel plasma diencerkan dengan bufer TRIS-HCl dengan perbandingan 1:25, kemudian dipipet ke dalam sumur plat mikro poliklonal antibodi yang spesifik untuk plasma Glutation Peroksidase (GPX) manusia • Jumlah enzim yang ada ditentukan dengan cara direaksikan dengan para-nitrofenil-fosfat kemudian dibaca menggunakan alat pembaca plat mikro pada 405 nm • Konsentrasi plasma GPX ditentukan dari kurva standard

  18. Peroksidasi plasma lipid 210 L sampel plasma + 11 L butilat hidroksi toluen 500mM + 5,3 L asam hidroklorida pekat (dalam tabung) • Tabung dibolak – balik • Diinkubasi pada 60°C, 80 menit • Didinginkan pada suhu ruang • + 680 L N-metil-2-fenilindol dalam asetonitril • Tabung dibolak balik • Disentrifugasi pada 13.000 g, 5 menit supernatan pelet

  19. Supernatan (dalam tabung baru) • - +115 L HCl pekat • Tabung dibolak – balik • Diinkubasi pada 45°C, 60 menit • Disentrifugasi pada 13.000 g, 45 menit supernatan pelet - Absorban dibaca pada 575 nm Peroksidasi plasma lipid

  20. Pengujian ferric reducing ability of plasma (FRAP) Tiga reagen utama yang digunakan adalah: • Natrium asetat, bufer asam asetat (pH 3,6) • Larutan 2,4,6-tripiridil-s-triazim 10 mmol/L dalam larutan asam hidroklorida 40 mmol/L • Larutan besi klorida heksahidrat 20 mmol/L • 25 mL reagen 1 + 2,5 mL reagen 2 + 2,5 mL reagen 3 • Campuran dipanaskan pada 37°C • + 10 L plasma dalam 30 L ddH2O • Nilai FRAP dibaca pada 593 nm pada menit keempat

More Related