1 / 10

Rizky: Asumsi dasar ES? Tuty: Perbedaan dasar ES dan FS?

ES. Q. Rizky: Asumsi dasar ES? Tuty: Perbedaan dasar ES dan FS? Oki: Kenapa perhatian dari int’l system ke int’l society? Wahyu: Teori ini terlalu ideal. G ada ekstremnya. Apa teori ini signifikan dalam IR? Dan apakah penting untuk dipelajari? Minta contoh kasus pake pisau bedah ES. A.

kedem
Download Presentation

Rizky: Asumsi dasar ES? Tuty: Perbedaan dasar ES dan FS?

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ES

  2. Q • Rizky: Asumsi dasar ES? • Tuty: Perbedaan dasar ES dan FS? • Oki: Kenapa perhatian dari int’l system ke int’l society? • Wahyu: Teori ini terlalu ideal. G ada ekstremnya. Apa teori ini signifikan dalam IR? Dan apakah penting untuk dipelajari? Minta contoh kasus pake pisau bedah ES..

  3. A • Aynur: int’l society = domestic society  berlandaskan shared norms and shared values, keadilan dan HAM. • Lalu bagaimana hub masy int’l dengan kedaulatan dan hukum internasional? • Arliiiin: ES itu tengah2, antara liberalisme n realisme. Masy int’l dan hukum n kedaulatan saling berhubungan. Disebut via media. • Afif: Tidak setuju pesimisme realist. Menengahi dengan teori tentang mayarakat internasional.

  4. Arlin maneh: nilai egalitarian…setara semua. • Oki: Fungsi hukum internasional hilang? • Arlin maneh: G ada yang dominan… • Oki: Beda dengan critical theory? • Arlin maneh: ES termasuk ct… • Aynur: Masih mengambil nilai2 liberal dan real..

  5. Rizka: Anarki dan konflik itu ada. Belum tentu perang sebagai solusi. Fokus ke masyarakat internasional. • Aynur: Penting. Perspektif rasionalisme...periode Yunani-Romawi, kesamaan linguistik dan kultur. • Nurul: Int’l society… • Arlin: background…mengkritik 2 teori mainstream, dan berada di tengah-tengah..

  6. Oki: Trus apa bedanya int’l society dengan world society? • Rangga: Int’l society masih ada pengaruh negara. Identitas dilepaskan = world society. • Aynur: Wight (rasionalisme), 2 mainstream berkembang menjadi neo2..jadinya via media… • Rani: jelaskan pentingnya int’l law dalam sistem dunia? • Kintul: Sudah terbentuk int’l society, manfaatnya apa? • Rizka: Int’l society berjalan sesuai kondisi…

  7. Rizka: hasil yang dicapai tidak seideal liberal, hasilnya tengah2 (nanggung??)... • Aynur: power to order (int’l society)  pluralitas • Arlin: masy tetap patuh hukum, tapi ada hak asasi manusia. • Rani: shared values belum dijelakan…masyarakat dalam kerangka internasional..

  8. Wita: int’l law membentuk kerangka jurisdiksi negara..struktur disini maksudnya serangkaian peraturan untuk membentuk society dalam anarki. • Wita again: bingung...klo negara diakui sebagai otoritas tertinggi, individu sebagai apa? • Arlin: YA ITU YANG DIKRITIK SAMA ES, ROS! Solusi, menghilangkan sifat deterministik. Bingung juga…

  9. Pak Dugis: people state? Maksudnya dalam konteks ini apa? • Rizka: Negarawan  punya hak tapi masih dibawah otoritas negara. • Pak Dugis: Statecraft? Apakah semua orang punya kapabilitas memenej negara? APakah semua individu punya otoritas untuk mewakili negara?

  10. Nurul: Tidak semua orang punya kemampuan memenej negara. • Pak Dugis: Apa yang kemudian membuat dia bisa melakukan sesuatu terhadap negara? • Aynur: Mewakili.. • Pak Dugis: Melalui apa masy memberi otoritas pada individu? Artinya negara beri otoritas pada individu.

More Related