1 / 12

Materi 11 Capital Budgeting

Matakuliah : F0242 - Lab Modeling Keuangan Tahun : 2009. Materi 11 Capital Budgeting. Concepts. Penganggaran modal (Capital Budgeting) bertujuan untuk menentukan keputusan pemilihan suatu atau beberapa proyek

keane-byers
Download Presentation

Materi 11 Capital Budgeting

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Matakuliah : F0242 - Lab Modeling Keuangan Tahun : 2009 Materi 11Capital Budgeting

  2. Concepts • Penganggaran modal (Capital Budgeting) bertujuan untuk menentukan keputusan pemilihan suatu atau beberapa proyek • Proyek bisa diartikan sebagai pembangunan pabrik baru, pengembangan produk baru, investasi baru, pergantian mesin lama ke mesin baru, beli mesin atau sewa mesin, dll. • Kriteria pemilihan dapat menggunakan tiga metode : Payback period, Internal Rate of Return (IRR) ataupun Net Present Value (NPV) • Khusus untuk pertemuan saat ini, materi difokuskan pada NPV

  3. Net Present Value • Materi awal NPV telah dibahas pada pertemuan ke-8 (Time-Value of Money) • Materi NPV saat ini akan diperdalam untuk membuat keputusan proyek manakah yang akan dilaksanakan oleh manajemen. • Dengan kriteria NPV, pilihlah NPV yang terbesar • Dengan kriteria IRR, pilihlah IRR yang terbesar • Kriteria NPV dan IRR digunakan sekaligus untuk memilih proyek (membuat keputusan) • Seringkali terdapat KONFLIK, dimana rekomendasi berdasarkan kriteria NPV berbeda dengan kriteria IRR

  4. Contoh (Konflik antara NPV dan IRR) =IRR(F3:F8) =IRR(C3:C6) =NPV(C12,C3,C4,C5,C6) =NPV(F12,F3,F4,F5,F6,F7,F8)

  5. Contoh (Konflik antara NPV dan IRR) • Rekomendasi dari dari dua kriteria (NPV dan IRR) untuk memilih proyek adalah BERBEDA, atau disebut KONFLIK. Penyebab umum terjadinya konflik adalah (walaupun nilai investasi sama) : • Membandingkan proyek dengan umur yang berbeda • Kematangan arus kas proyek yang dibandingkan berbeda. Asumsi : nilai investasinya sama besar ($10.000) Dalam contoh : umur ekonomis Proyek A adalah 3 tahun, sedangkan Proyek B adalah 5 tahun. Dalam contoh : nilai arus kas Proyek A semakin menurun di akhir tahun, sedangkan Proyek B semakin naik di akhir tahun

  6. Analisis Grafik Konflik NPV dan IRR • Tentukan NPV Proyek A dengan tingkat bunga (Discount rate) yang berbeda. Misalnya dari 0% sampai 30%, dengan kenaikan setiap 5% (dapat diubah sesuai keinginan user) =NPV(B13,$C$4,$C$5,$C$6,$C$7) =NPV(B14,$C$4,$C$5,$C$6,$C$7)

  7. Analisis Grafik Konflik NPV dan IRR • Tentukan NPV Proyek B dengan berbagai tingkat bunga yang berbeda (lakukan cara yang sama seperti pada slide sebelumnya) =NPV(E13,$F$4,$F$5,$F$6,$F$7,$F$8,$F$9) =NPV(E14,$F$4,$F$5,$F$6,$F$7,$F$8,$F$9)

  8. Analisis Grafik Konflik NPV dan IRR • Hasil tabel NPV (dengan berbagai tingkat bunga) dari kedua proyek dapat digabungkan seperti di samping ini. • Tabel ini menjadi data-data untuk membuat grafik. Title (Nama Garis) Nilai sumbu X (horizontal) Nilai sumbu Y1 (Vertical) Nilai sumbu Y2 (Vertical)

  9. Analisis Grafik Konflik NPV dan IRR • Buatlah grafik garis (line chart) dari tabel tersebut : Crossover Point (Conflict) IRR Proyek A = 22,49% (lihat slide no. 4) IRR Proyek B = 14,33% (lihat slide no. 4)

  10. Conflict Point (Crossover) • Crossover Point (titik perpotongan kedua garis) perlu dihitung sebagai kriteria tambahan untuk membuat keputusan pemilihan proyek • BILA dihitung secara manual dengan pendekatan INTERPOLATION, maka kita akan menggunakan rumus perhitungan yang cukup rumit. Prinsip perpotongan garis : • Nilai sumbu vertikal kedua garis akan sama (NPV Project-A = NPV Project-B) • Nilai sumbu horizontal kedua garis akan sama (Discount rate Project-A = Discount rate Project-B) … ini justru yang akan kita cari sebagai Crossover point SOLUSINYA : SOLVER

  11. Conflict Point (Crossover) • Tulis ulang data-data dan formula NPV masing-masing proyek, susun seperti ini : • Buka Solver, aturlah Target Cell pada Crossover point dan Changing Cell pada Difference. Untuk sementara (10,00%), buatlah dalam format prosentase dengan 2 desimal =NPV(C16,C3,C4,C5,C6) =NPV(C16,F3,F4,F5,F6,F7,F8) =C17-C18 • Prinsipnya, pada Crossoverpoint nilai NPV kedua proyek akan SAMA, maka perbedaannya (difference) adalah NOL • Aturlah Target Cell pada Set Value of = 0 dengan Options – Assume Non Negative • (Dalam hitungan detik anda akan mendapatkan solusinya!)

  12. Conflict Point (Crossover) Summary : • Bila tingkat bunga LEBIH KECIL dari 9,234%, maka pilih Proyek B (daerah sebelah kiri Crossover, posisi garis NPV-B di atas garis NPV-A) • Bila tingkat bunga LEBIH BESAR dari 9,324%, maka pilih Proyek A (daerah sebelah kanan Crossover, posisi garis NPV-A di atas garis NPV-B) Crossover Point (Conflict) $1,519.25 Pilih B Pilih A 9,324%

More Related