1 / 10

6. MANUSIA: NILAI, MORAL dan HUKUM

6. MANUSIA: NILAI, MORAL dan HUKUM. Sumber: elladeriskasmansakag.blogspot.com. Sumber: maxall.web.id. ANALISIS SISTEM MORAL. PERSONAL CONSCIOUSNESS. AKAL Mengetahui Memahami Mempertimbangkan Menemukan. BAHASA Mengekspresikan Mengkomunikasikan Mengajarkan Menstranformasikan.

Download Presentation

6. MANUSIA: NILAI, MORAL dan HUKUM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 6. MANUSIA: NILAI, MORAL dan HUKUM Sumber: elladeriskasmansakag.blogspot.com Sumber: maxall.web.id

  2. ANALISIS SISTEM MORAL PERSONAL CONSCIOUSNESS AKAL Mengetahui Memahami Mempertimbangkan Menemukan BAHASA Mengekspresikan Mengkomunikasikan Mengajarkan Menstranformasikan PERASAAN Merasakan Membandingkan Menghyati Menilai JUDGEMENT KARYA Berperilaku Bertindak Mempraktekkan Menghasilkan KARSA Menyetujui Menghendaki Menginspirasi Mencita-citakan CONDUCTED OF BEHAVIOR

  3. ISTILAH-ISTILAH KUNCI • NILAI (VALUE) – Koentjaraningrat • Sesuatu yg dianggap baik • Yg dicita-citakan • Yg bermakna • Yg bermanfaat • ORIENTASI MORAL - Kohlberg • Normatif > Boleh/Tdk Boleh • Kejujuran > Keadilan • Ultilitarism > Konsekuensi • Perfeksionisme > Pencapaian Tujuan • MORAL (MORES) – K Bertens • Kesadaran – Super Ego • Ketersediaan menerima kebaikan menolak keburukan • Kemanusiawian – Universal • MORAL – Arthur T. Jersild • Personal Consciousness - Superego • Judgement - Restrictive • Conduct – Standard of behavior - Deskriptif Moral is message conveyed or lesson to be learned from story or even Value refers to concepts of the worth • NILAI MORAL • Kesadaran – kejujuran • Baik-buruk bukan benar-salah • Relatif-makna-tujuan • Sangsi terasa dalam diri, terhina, • dikucilkan dalam masyarakat • HUKUM (LAW) • Norma ygdibuatataskekuasaansosialuntuk • mengaturperilakuorang – keteraturansosial • Bentukpositif – buktiempiris • Pengawasansangsitegas • Pemaksaan

  4. KETERKAITAN NILAI-NORMA-MORAL-HUKUM SUMBER NILAI Adat Etika Agama KESADARAN PENGETAHUAN MORAL NORMA NILAI HUKUM TINDAKAN

  5. PERWUJUDAN NILAI→NORMA→TINDAKAN Kejujuran Ketertiban sosial Keamanan Kedamaian Kerukunan Keadilan sosial PROBLEMATIKA Perilaku immoral→Sodomi Korupsi→Pelaku orang terdidik Suap→Jual-beli kewenangan Pertikaian antar kelompok sosial Sumber: harry-inspiration.blogspot.com TUGAS: Pilih masalah pelanggaran hukum, buat paper, dan didiskusikan!

  6. NILAI DASAR BANGSA INDONESIA • PANCASILASbgSumberNilai • 1.Ketuhanan Yang MahaEsaNilaijiwaketuhanan • 2. KemanusiaanygadildanBeradab Nilaiharkat-martabatmanusia • Nilaiperadaban 3. Persatuan Indonesia NilaiBineka Tunggal Ika NilaiNasionalisme 4. KerakyatanygDipimpinolehHikmat NilaiKerakyatan KebijakasanaandlmPermusyaratan/ NilaiKedaulatan Perwakilan NilaiDemokrasi 5. KeadilanSosialbagiSeluruh Rakyat  NilaiKeadilanTuhan Indonesia  NilaiAdil d sejakdirisendiri/ orang lain  NilaiKeadilanMasyarakat  NilaiAdilthdpBangsa/Negara (Muhammad Erwin, 2011. PendidikanKewarganegaraanRepublik Indonesia. Bandung: RefikaAditama (h. 34). NilaitersebutsebenarnyatelahbersemidalamkehidupanBangsa Indonesia sejaknenekmoyang. Permasalahan Mentaatinilaidalam era globalisasi

  7. KORUPSI DI NEGARA ASIA 1.Berikan interpretasi data skorkorusiini! 2. Negara manayglebihberhasildlmpemberantasankorusidansebaliknya? 3. Temukanhubungannyakorupsidenganaspekkehidupanlainnya! 4.Temukan variabelpenyebabnya! Sumber: Political and Economic Risk Consultancy and Unitetd Nations Develeopment Program ( 2007)

  8. STRATEGI NASIONAL PENCEGAKAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI • EnamBagian: • Pencegahan • Penindakan • Harmonisasiaturan • Pelaporan • Monitoring • PendidikanantikorupsiKurikulum anti korupsi SD-PT (Koran Tempo, 2 Mei 2012, h.A5)

  9. ANALISIS PELANGGARAN HUKUM: Pelajari visual dibawahini Temukanindikatorpelanggarannormahukum BerikanrefleksidiriSdr.

  10. ANALISIS PERILAKU KORUPSI Hipotesis: • Mungkinkah korupsi dilakukan karena pendidikan rendah? • Mungkinkan korupsi dilakukan karena agama rendah? • Mungkinkan korupsi dilakukan kerena moralitas rendah? • Mungkinkan korupsi dilakukan karena kemiskinan? • Mungkinkah korupsi dilakukan karena hukumannya lemah? KORUPSImerupakan tindakan disengaja untuk mengambil uang milik orang lain (negara) untuk kemilikan diri, berbagai cara bisa dilakukan dengan kemampuan kognitifnya. Di luar diri (koruptor) telah ditetapkan hukum positif atas konsensus sosial, sehingga tidak memungkinkan terjadi korupsi. Oleh karena itu, korupsi banyak dilakukan oleh orang cerdas/ berpendidikan, tetapi kesadaran diri (super ego) tentang yg baik-buruk tipis. Kita bisa mengintrospeksi diri, bila akan melakukan pelanggaran hukum terjadi pertimbangan dilakukan atau tidak. Pada dasarnya, manusia secara kodrati telah dianugerahkan moralitas secara universal, yaitu merasakan hal-hal yg baik-buruk, kebaikan→kesenangan/kepuasan, keburukan→ketidaksenangan/kekecewaan, sampai menimbulkan rasa ketakutan dlm diri individu. Kesadaran moral dapat dikmbangkan melalui pendidkan dan dalam kelompok sosial baik lingkungan keluarga/ masyarakat. Nilai moral dapat bersumber dari agama/,kewajaran masyarakat, shg sangsi pelanggaran nilai moral diberikan agama (Tuhan YME) dng dosa, masyarakat dihina orang lain. Berbeda dengan pelanggaran hukum positif diberikan sangsi hukuman nyata. Oleh karena itu, pelanggaran hukum (spt korupsi) bisa selamat dari sangsi hukuman, tetapi akan menimbulkan rasa bersalah, merasa takut kpd Tuhan Yang Maha Esa dalam diri selama hidup. Kesadaran moralitas diri lebih berperan dalam mengendalikan diri tindakan pelanggaran hukum dibanding hukum positif yang diluar diri. Hukum tidak akan bermakna mengatur perilaku tanpa didasari (dijiwai moral), Bisa terjadi hukum yang immoral, karena hukum kepentingan sosial, sedangkan moral kodrati manusiawi yg membedakan dengan hewan. Meskipun demikian, nilai moral memerlukan hukum positif untuk memperkuat pelembagaan nilai moral. Kesimpulan: Korupsi dilakukan karena kesadaran moralitas diri rendah, shg tidak mampu mengendalikan tindakan pelanggaran hukum, dengan melakukan tindakan tercela (korupsi). Refleksi :

More Related