1 / 42

METODE PENGAMBILAN DATA BIOLOGI (terumbu karang, mangrove dan padang lamun)

METODE PENGAMBILAN DATA BIOLOGI (terumbu karang, mangrove dan padang lamun). Aunurohim, S.Si, DEA Program Studi Biologi FMIPA ITS 2005. Disampaikan pada Diklat ZONASI KAWASAN PESISIR DAN LAUT 12 – 16 September 2005 Di Balai Diklat Pemprov Jatim. Metode atau Teknik

karlyn
Download Presentation

METODE PENGAMBILAN DATA BIOLOGI (terumbu karang, mangrove dan padang lamun)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE PENGAMBILAN DATA BIOLOGI(terumbu karang, mangrove dan padang lamun) Aunurohim, S.Si, DEA Program Studi Biologi FMIPA ITS 2005 Disampaikan pada Diklat ZONASI KAWASAN PESISIR DAN LAUT 12 – 16 September 2005 Di Balai Diklat Pemprov Jatim

  2. Metode atau Teknik Suatu cara, alat atau rumus matematika yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan dalam payung penelitian Data Biologi Data yang dapat berupa data kualitatif atau kuantitatif terkait dengan biohayati suatu ekosistem sebagai bahan dasar pengkajian

  3. Metode Pengumpulan Data TERUMBU KARANG (coral reef)

  4. Metode Survei Terumbu Karang Survei terumbu karang dapat dilakukan dg berbagai metode, bergantung pada : • Tujuan survei • Waktu yang tersedia • Tingkat keahlian peneliti • Ketersediaan sarana dan prasarana Agar hasil survei dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka perlu diperhatikan 3 hal : Keterwakilan lokasi, panjang transek (sampling) dan replikasi

  5. Metode Survei Terumbu Karang Banyak model metode survei terumbu karang, Tetapi setiap metode memiliki KELEBIHAN dan KEKURANGAN shg dapat dikatakan belum ada suatu metode yang memuaskan. Suharsono (1994) memberikan beberapa alasan sulitnya menggambarkan dan mendapatkan data kondisi terumbu karang dengan metode saat ini :

  6. Metode Survei Terumbu Karang • Terumbu karang yg tumbuh di tempat geografis yang berbeda, mempunyai tipe yang berbeda. • Ukuran individu atau koloni bervariasi (dari beberapa cm sampai beberapa meter). • Satu koloni karang dapat terdiri atas beberapa individu sampai jutaan individu. • Bentuk pertumbuhan (life form) yang sangat bervariasi. • Tata nama jenis karang masih relatif belum stabil.

  7. Metode Survei Terumbu Karang Metode survei utk menggambarkan kondisi terumbu karang biasanya disajikan dalam bentuk strukturkomunitas yg mencakup : • % ase penutupan karang hidup • % ase tutupan karang mati • Jumlah marga • Jumlah jenis • Jumlah koloni • Ukuran koloni • Kelimpahan • Frekuensi kehadiran • Bentuk pertumbuhan (life form) • Indeks keanekaragaman jenis (Suharsono, 1994)

  8. Metode Survei Terumbu Karang Beberapa metode yang umum digunakan untuk survei terumbu karang, a.l : 1/ metode Transek Garis (line transect) 2/ metode Transek Kuadrat (kuadrat transect) 3/ metode Manta Tow 4/ metode Transek Sabuk (belt transect)

  9. Metode Survei Terumbu Karang Metode Transek Garis (line transect) Digunakan untuk menggambarkan struktur komunitas karang dg melihat tutupan karang hidup, karang mati, bentuk substrat, alga dan keberadaan biota lain. Spesifikasi karang yang diharapkan dicatat adalah bentuk tumbuh (life form). Apabila sudah expert, tingkatan genus atau species dapat dilakukan.

  10. Metode Survei Terumbu Karang Metode Transek Garis (line transect) Peralatan yang dibutuhkan : • Rol meter • Peralatan scuba diving • Alat tulis bawah air • Tas nilon • Palu dan pahat utk mengambil sampel karang yg belum bisa diidentifikasi • kapal

  11. Skema metode transek garis

  12. Skema metode transek garis_life form

  13. Skema metode transek garis_life form

  14. Skema metode transek garis_life form

  15. Skema metode transek garis_life form

  16. Skema metode transek garis_life form

  17. Skema metode transek garis

  18. Skema metode transek garis_cara kerja Garis transek dimulai dari kedalaman dimana masih ditemukan terumbu karang batu (± 25 m) sampai daerah pantai mengikuti pola kedalaman garis kontur. Dapat dilakukan pada tiga kedalaman (3, 5 dan 10 m) bergantung keberadaan karang pada masing-masing lokasi. Penentuan panjang transek (30 atau 50 m) yang penempatannya sejajar dengan garis pantai pulau.

  19. Skema metode transek garis_cara kerja

  20. Skema metode transek garis_cara kerja CF = coral foliose AA = algae ACD = acropora digitate CM = coral massive ACB = acropora branching SC = soft coral CS = coral submassive Pengkategorian life form mengacu pada bentukan yang telah di- sepakati sebelumnya

  21. Kelebihan Akurasi data dapat diperoleh dg baik dan dalam jumlah banyak. Penyajian struktur komunitas (spt persentase penutupan karang hidup/mati, kekayaan jenis, dominasi, frekuensi kehadiran, ukuran koloni, dan keanekaragaman jenis dapat disajikan secara menyeluruh. Struktur komunitas biota yang berasosiasi dg terumbu karang juga dapat disajikan dg baik. Kekurangan Membutuhkan banyak tenaga ahli. Waktu survey yang lama. Dituntut keahlian penelitia dlm identifikasi karang (spt life form atau sampai tingkat genus dan spesies). Skill sebagai penyelam. Biaya yang sangat besar. Kelebihan dan kekurangan

  22. Metode Survei Terumbu Karang Bagaimana dengan yang lain ? 2/ metode Transek Kuadrat (kuadrat transect) 3/ metode Manta Tow 4/ metode Transek Sabuk (belt transect)

  23. Metode Pengumpulan Data MANGROVE

  24. Rhizopora Avicennia Sonneratia Bruguiera Xylocarpus Aegiceras Camptostemon Ceriops Conocarpus Excoecaria Lumnitzera Kandelia Nypa

  25. Metode Survei Mangrove Beberapa metode yang umum digunakan untuk survei mangrove, a.l : 1/ metode Transek Plot Garis (transect line plots) Atau di Indonesia dimodifikasi dan dikenal sbg analisis vegetasi 2/ metode Angle Count Cruising

  26. Metode Survei Mangrove Analisis Vegetasi Analisis vegetasi untuk ekosistem mangrove merupakan metode modifikasi yang diadopsi dari ekosistem hutan hujan atau hutan primer. Prinsip dasar dari metode ini adalah mengetahui densitas (kerapatan), frekuensi (keterdapatan), dan dominansi.

  27. Metode Survei Mangrove_analisis vegetasi General Procedure • Tentukan lokasi yg representatif dan memotong tegak lurus garis pantai agar zonasi mangrove dapat diketahui. • Transek diharapkan lebih dari satu (min 3) agar mewakili keterdapatan spesies antar transek. • Tiap transek diharapkan terdiri dari minimal 3 plot. • Plot berukuran 10 x 10 m utk pohon (Ø > 4 cm), dan didalamnya terdapat sub plot 5 x 5 m utk sapling (Ø < 4 cmdan tinggi > 1 m), dan sub plot 2 x 2 m utk seedling (tinggi <1 m). • Observer minimal 2 orang • Mengukur DBH (diameter of breast high), kerapatan, frekuensi, dan dominansi  diperoleh INP (indeks nilai penting)

  28. Metode Survei Mangrove

  29. Metode Survei Mangrove

  30. Kelebihan Metode ini menggunakan peralatan yang relatif sederhana dan memberikan data akurat utk banyak aspek (karakteristik dan struktur) ekosistem mangrove. Penandaan plot yang permanen dapat digunakan untuk mengukur perubahan spatio temporal struktur ekosistem. Kekurangan Membutuhkan waktu yang relatif lama. Skill dalam pengidentifikasian spesies mangrove. Kelebihan dan kekurangan

  31. Metode Pengumpulan Data PADANG LAMUN Sea Grass Communities

  32. MetodeSurvei Lamun Lamun adalah tanaman berbunga yang berhubungan erat dengan jenis tanaman yang ada di darat, seperti bunga lili, jahe dan rumput. Lamun tumbuh didasar dengan daun memanjang dan tegak serta mempunyai serupa akar yang disebut rhizoma yang terkubur di substrat

  33. Metode Survei Lamun Komunitas lamun Morfologi lamun

  34. Metode Survei Lamun Beberapa metode yang umum digunakan untuk survei lamun, a.l : 1/ metode Transek Kuadrat (transect kuadrat) 2/ metode Transek Garis (line transect) 3/ Metode Cover Penutupan

  35. Metode Survei Lamun 1/ metode Transek Kuadrat (transect kuadrat)

  36. Metode Survei Lamun 2/ metode Transek Garis (line transect)

  37. Metode Survei Lamun 3/ metode Cover Penutupan

  38. Metode Survei Lamun Metode yang sering digunakan adalah metode transek kuadrat, karena menghasilkan data yang relatif lebih lengkap. Data dari metode 1 dan 2 berupa data diversitas lamun dilokasi tersebut dalam m². Sedangkan metode 3, berupa persentase penggunaan substrat oleh masing-masingspesies lamun disuatu lokasi.

  39. Kelebihan Metode relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan fasilitas ataupun tenaga minimalis. Sifat metode yang dapat diulang-ulang atau dimonitoring. Model koleksi dalam kuadrat dan sampling dalam kotak berukuran 50 x 50 cm memberikan informasi karakteristik dari tipe lamun. Kekurangan Terkadang sifat koleksi dapat berupa destruktif karena ketidaktahuan jenis spesies. Penghitungan lebih banyak dilakukan pada kondisi tergenang air. Sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan distribusi padang lamun. Kelebihan dan kekuranganmetode Transek Kuadrat

  40. Alhamdulillah dan mohon maaf apabila ada kesalahan

More Related