180 likes | 359 Views
PERCOBAAN PROPILAKTIK DAN TERAPEUTIK STUDI EKSPRIMENTAL. OLEH KELOMPOK III. MAUPE (P18042 07 005) MUH. GUNTUR (P18042 07 006) HAFSAH (P18041 07 005) HAERANI (P18041 07 006).
E N D
PERCOBAAN PROPILAKTIK DAN TERAPEUTIKSTUDI EKSPRIMENTAL OLEH KELOMPOK III MAUPE (P18042 07 005) MUH. GUNTUR (P18042 07 006) HAFSAH (P18041 07 005) HAERANI (P18041 07 006)
Eksprimen memberikan bukti yang nyata untuk menguji suatu hipotesis yang berhubungan dengan etiologi, kontrol penyakit atau pertanyaan ilmiah lainnya. • Eksprimen dapat berupa percobaan untuk : - Mencegah penyakit (percobaan propilaktik) - Menghilangkan proses penyakit yg tetap (percobaan terapeutik).
Prinsip Pelaksanaan Percobaan Eksprimental Esensi dari suatu eksprimen adalah suatu sistem yang subjeknya diberikan perlakuan. - Variabel independen : perlakuan pada subjek - Variabel Dependen : Efek dari perlakuan
PROTOKOL • Prasyarat setiap percobaan eksperimen : menegakkan prosedur standar. • Protokol mencakup penjelasan tentang karakteristik subjek yang dicatat pada awal penelitian • Pada penelitian terapeutik, tahap penyakit sangat penting. • Menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan, biasanya digunakan multicenter trial (spy lebih mudah mengontrol hasil yang tdk diketahui)
POPULASI REFERENSI & EKSPRIMEN • Populasi referensi : Kelompok yang menjadi perhatian pokok • Populasi Eksprimen : kelompok yang sebenarnya dipelajari Karakteristik khusus populasi eksprimen (Lokasi geografi, status sosial ekonomi atau karakteristik lain) akan mempengaruhi hasil penelitian • Keterangan tentang informed konsent dan hak-hak subjek sebagai prasyarat mutlak etika dalam penelitian. Subjek harus diberitahu tentang keikutsertaannya dalam suatu eksprimen serta akibat-akibatnya.
PEMILIHAN SUBJEK • Populasi subjek dibagi secara acak dalam sub kelompok. • Subjek dibagi dalam 2 kelompok : 1. Kelompok eksprimen : menerima obat vaksin atau prosedur lain 2. Kelompok kontrol : tidak menerima perlakukan, prosedur plasebo atau terapi standar.
Langkah-langkah untuk melakukan percobaan eksprimen • Penetapan populasi eksperimen pada kelompok studi dan kontrol dilakukan setelah orang yang telah setuju untuk ikut berpartisipasi telah diidentifikasi. • Jika terdapat jumlah non partisipan dan pengurangan yang substansial, sulit untuk menggeneralisasikan hasil percobaan pada populasi eksperimen total.
POPULASI REFERENSI POPULASI STUDI ATAU EKSPRIMEN PARTISIPAN NON PARTISIPAN PENETAPAN (PENGACAKAN) KELOMPOK STUDI A KELOMPOK STUDI B Menerima prog. A Tdk Menerima prog. A Menerima prog. B Tdk Menerima prog. B Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui Hasil tdk diketahui
Eliminasi Bias Cara mengatasi sumber bias : • Peneliti atau subjek tidak mengetahui kelompok yang akan diperlakukan Percobaan buta ganda • Jika hanya peneliti yang mengetahui perlakuan percobaan buta tunggal • Pada studi yang tidak dilakukan dengan teknik buta,penting bagi kelompok ekperimen dan kontrol memiliki intensitas sama pada evaluasi hasil penelitian
Contoh percobaan eksprimen • Percobaan untuk menguji kemanjuran dan keamanan vaksin untuk menghilangkan penyakit polio. • Percobaan untuk menguji vaksin typoid (Yugoslavia,1950) • Percobaan kontrol Hammach untuk mengetahui kemanjuran glubulin gamma dalam mencegah poliomyelitis (1952).
Percobaan agen kemoterapi pada tuberkulosis, • Percobaan antimetabolit pada hepatitis kronik, • Percobaan yang dipusatkan pada agen kemoterapi, khususnya tumor & leukemia • Pasamanick dkk (1967) mengevaluasi kemungkinan dilakukannya perawatan rumah bagi pasien psikiatrik
Percobaan Komunitas • Percobaan untuk menguji keefektifan propilaktik flouridasi buatan pada air • Percobaan flouridasi buatan pada penduduk yang tinggal pada daerah dg air yang mengandung fluorida tinggi memiliki kerusakan gigi yang sgt rendah • Terbukti bahwa kota dengan air yang berflourida (Newburgh) memiliki kerusakan gigi 50 % lebih kecil dibanding anak-anak di Kingston
KEBUTUHAN TERHADAP INFORMASI YANG DIPEROLEH SECARA EKSPRIMEN : ISU ETIK • Masalah etik dalam percobaan eksperimen tidak boleh diremehkan. • Salah satu teknik yang dikembangkan untuk meminimalkan masalah etik dari pemotongan keuntungan agen adalah percobaan beruntun. • Intinya percobaan ini : memonitor hasil secara terus menerus, studi dilanjutkan & pasien baru diakui dalam percobaan hanya jika terdapat signifikan statistik dicapai, dengan cara ini jumlah pasien percobaan diminimalkan
RANGKUMAN Prinsip yang mendasari pelaksanaan percobaan propilaktik dan terapeutik : • Percobaan eksperimental mensyaratkan bahwa terdapat protokol yang didesain secara seksama dengan kriteria yang khusus untuk pemilihan subjek, • Prosedur standar untuk alokasi ke dalam kelompok studi dan kontrol, • penggunaan teknik buta dan beberapa pengukuran lain untuk mengurangi bias pada pengumpulan dan analisis data
RANGKUMAN • Alokasi acak secara esensial memastikan bahwa kelompok studi dan kontrol sama • Isu etik tidak dapat dipisahkan dengan subjek manusia. Kebutuhamn data yang diperoleh secara eksperimental untuk memberikan dasar ilmiah bagi pemilihan alternatif penetuan cara pencegahan dan terapi
Ada randomisasi • Ada kelompok kasus dan kontrol • ada perlakuan
Protokol Prasyarat Penelitian Eksprimen : • Penentuan standar/defenisi hasil akhir. Setiap pemaparan yang dilakukan harus dirancang dan dilaksanakan secara ilmiah sehingga hasil akhir yang dicapai harus pula diukur dengan standar ilmiah. • Pemilihan anggota kelompok sebagai subjek untuk berpartisipasi penuh. Subjek harus diberitahu tentang keikutsertaannya dalam suatu eksprimen serta akibat-akibatnya.