1 / 24

BAB IV

BAB IV. TEKNIK PEMROGRAMAN. BAB IV Teknik Pemrograman. Proses Mikrokontroller membaca instruksi di memory adalah membaca kombinasi biner “0” dan “1” yang telah dirubah oleh assembler dari source program dalam bentuk kode-kode mnemonic.

joben
Download Presentation

BAB IV

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB IV TEKNIK PEMROGRAMAN erna kumalasari nurnawati

  2. BAB IVTeknik Pemrograman Proses Mikrokontroller membaca instruksi di memory adalah membaca kombinasi biner “0” dan “1” yang telah dirubah oleh assembler dari source program dalam bentuk kode-kode mnemonic. erna kumalasari nurnawati

  3. Penyusunan source program adalah merupakan konversi dari permasalahan yang akan diselesaikan dengan mikrokontroller. Dimulai dari merubah permasalahan ke bentuk flowchart atau algorithma program, kemudian baru ditulis program assembler nya. erna kumalasari nurnawati

  4. Untuk itu perlu memahami tata cara penulisan program dalam aturan yang baku, berikut diberikan contoh penulisan source program dengan struktur yang baku. Selanjutnya dari source program tersebut dirubah menjadi kode mesin (kombinasi “0” dan “1” ) erna kumalasari nurnawati

  5. STATUS EQU 20H.0 ;Bit 0 dari lokasi 20H ORG 0H ;Mulai alamat 0000H MULAI: MOV SP,#60H ;Set Stack Pointer pd 60H L1: MOV P1,#0AAH ; 1010 1010 B CALL DELAY MOV P1,#55H ; 0101 0101 B CALL DELAY SJMP L1 END DELAY: MOV R0,#100 L11: MOV R1,#10 L2: NOP DJNZ R1,L2 DJNZ R0,L11 RET erna kumalasari nurnawati

  6. Jika diamati, pola penyusunan program dalam bahasa assembly adalah terdiri paling tidak 4 (empat) kolom, yaitu:Label, Operation Code, Operand dan Comment (komentar) erna kumalasari nurnawati

  7. Hasil dari Source Program tersebut adalah kode-kode Biner yang selanjutnya diberikan ke memory atau langsung ke mikrokontroler yang menggunakan Internal ROM 0000 75 81 60 MULAI: MOV SP,#$60 0003 75 90 AA L1: MOV P1,#$AA 0006 12 00 11 LCALL DELAY 0009 75 90 55 MOV P1,#$55 000C 12 00 11 LCALL DELAY 000F 80 F2 SJMP L1 0011 78 64 DELAY: MOV R0,#$64 dst erna kumalasari nurnawati

  8. Assembler Directive( Pengarah Assembler ) Seperti telah disebutkan sebelumnya, pengarah assembler merupakan mnemonic yang akan diproses oleh Program Assembler. Berikut adalah pengarah assembler yang biasa digunakan untuk program – program assembler. erna kumalasari nurnawati

  9. Kontrol Kondisi Assembler ORG ( Origin ) ORG digunakan untuk menunjukkan lokasi memori tempat instruksi atau perintah yang ada di bawahnya disimpan. Bentuk dari ORG adalah : ORG ekspresi erna kumalasari nurnawati

  10. Contoh : ORG 2000H MOV DPTR, #4000H Di sini, perintah MOV DPTR, #4000H yang berada di bawah ORG 2000H akan terletak di alamat 2000H. erna kumalasari nurnawati

  11. END END biasanya diletakkan di akhir baris dari file program sumber assembly sebagai tanda akhir pernyataan ( statement ) bagi program assembler dalam melakukan proses assembly. Bentuk dari END adalah : ........ ........ ........ END erna kumalasari nurnawati

  12. USING Bentuk dari USING adalah : USING Ekspresi Pengarah assembler ini digunakan oleh program assembler ( ASM51 ) untuk menentukan register bank yang aktif sehingga lambang – lambang yang didefinisikan terlebih dahulu oleh program assembler, seperti AR0 hingga AR7 dapat menunjuk sesuai dengan alamat yang ditentukan oleh register bank yang aktif erna kumalasari nurnawati

  13. Contoh 1. Using 3 Push AR7 Perintah Push AR7 yang diawali dengan using 3 menunjukkan bahwa R7 yang terletak di Register Bank 3, yaitu 1FH sehingga setelah dilakukan proses assembly, perintah tersebut akan menghasilkan kode operasi yang sama dengan Push 1FH yaitu C0 1F. erna kumalasari nurnawati

  14. Contoh 2. Using 0 Push AR7 Perintah Push AR7 yang diawali dengan using 0 menunjukkan bahwa R7 yang terletak di Register Bank 0, yaitu 07H sehingga setelah dilakukan proses assembly, perintah tersebut akan menghasilkan kode operasi yang sama dengan Push 07H yaitu C0 07 erna kumalasari nurnawati

  15. Pengarah assembler ini hanya berfungsi bagi program assembler untuk menentukan bank yang aktif saja dan tidak mengubah nilai bit – bit RS0 dan RS1 di Register PSW dari MCS-51 sehingga perlu ditambahkan perintah-perintah yang mengatur nilai RS0 dan RS1 terlebih dahulu. Dengan demikian, mikrokontroler juga mengenai register bank yang aktif saat itu. erna kumalasari nurnawati

  16. Contoh 3. Using 0 Push AR7 Using 3 Mov R7,#05 Push AR7 Setb RS1 Setb RS0 Mov R7,#00 erna kumalasari nurnawati

  17. Definisi Lambang EQU ( Equate ) EQU digunakan untuk mendefinisikan sebuah simbol atau lambang assembler secara bebas. Contoh : Bilangan EQU 50H Mov A,#Bilangan Pada perintah di atas, akumulator diisi dengan konstanta “bilangan”. Konstanta ini telah didefinisikan sebelumnya dengan nilai 50H dengan menggunakan assembler directive EQU. erna kumalasari nurnawati

  18. SET Sama dengan pengarah EQU, pengarah SET digunakan untuk mendefinisikan lambang assembler secara bebas. Perbedaan dengan pengarah EQU adalah pengarah ini dapat didefinisi ulang seperti pada erna kumalasari nurnawati

  19. Contoh berikut: POINTER SET R0 ; Lambang pointer didefinisikan ; sama dengan R0 POINTER SET R1 ; Lambang pointer kembali ; didefinisikan sebagai R1 erna kumalasari nurnawati

  20. BIT Pengarah Bit digunakan untuk mendefinisikan suatu lambang yang menunjuk ke suatu lokasi bit pada memori yang dapat dialamati secara pengamatan bit. Contoh : Flag Bit 0 ; Lambang flag menunjukkan ke ; lokasi 0 secara pengamatan bit erna kumalasari nurnawati

  21. CODE Pengarah CODE digunakan untuk menyatakan alamat yang dilokasikan dalam area memori program dengan sebuah lambang. Nilai dari alamat tersebut tidak boleh melebihi 65535 atau FFFFH. Contoh. RESET CODE 0 EXTIO CODE RESET + (1024 / 16) erna kumalasari nurnawati

  22. DATA Pengarah DATA digunakan untuk menyatakan secara langsung alamat pada memori internal dengan sebuah lambang. Alamat yang di mulai dari 00 hingga 7FH menunjukkan RAM Internal dan alamat 80H hingga FFH menunjukkan alamat dari Register Fungsi Khusus. Contoh : BUFFER DATA 32H ; Lambang buffer menunjukkan ; alamat 32H erna kumalasari nurnawati

  23. IDATA Pengarah IDATA digunakan untuk menyatakan alamat RAM Internal dalam sebuah lambang dengan pengalamatan tidak langsung. Alamat tersebut dapat dimulai dari 00 hingga FFH. Contoh : BUFFER IDATA 30H BUFFER2 IDATA BUFFER+1 erna kumalasari nurnawati

  24. XDATA XDATA digunakan menyatakan alamat yang ada pada memori eksternal dalam sebuah lambang. Nilai dari alamat ini tidak boleh melebihi 65535 atau FFFFH. Contoh : SektorEksternal1 XDATA 2000H SektorEksternal2 XDATA SektorEksternal1+2000H erna kumalasari nurnawati

More Related