1 / 29

__ Selamat Datang __

__ Selamat Datang __. PENGELOLAAN SUMBER DAYA RAJUNGAN Portunus pelagicus BERDASARKAN MODEL PRODUKSI SURPLUS DI TELUK BANTEN, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN. Oleh: Nuralim Pasisingi C24070022. dibawah bimbingan: 1. Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer , DEA 2. Ir. Zairion, M.Sc.

jens
Download Presentation

__ Selamat Datang __

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. __SelamatDatang__

  2. PENGELOLAAN SUMBER DAYA RAJUNGAN Portunus pelagicus BERDASARKAN MODEL PRODUKSI SURPLUS DI TELUK BANTEN, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Oleh: Nuralim Pasisingi C24070022 dibawah bimbingan: 1. Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA 2. Ir. Zairion, M.Sc DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

  3. PENDAHULUAN TelukBanten Ekonomispenting Rajungan (Portunuspelagicus) PPN Karangantu Pengelolaan Tangkapan Upaya Model Produksi Surplus TangkapanMaksimum Lestari (MSY) Upaya optimum (Fopt) Lestari danberkelanjutan

  4. 1 2 3 MendukungpengelolaanstoksumberdayarajunganPortunuspelagicusdiperairanTelukBanten

  5. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi rajungan menurut Kangas (2000): Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Sub kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Famili : Portunidae Genus : Portunus Spesies : Portunus pelagicus (Linnaeus, 1766) Nama lokal : Rajungan Nama FAO : Blue swimmer crab blue manna crab sand crab blue crab Gambar 1. Rajungan Jantan Gambar 2. Rajungan Betina

  6. (Jantan) (Jantan) (Betina) (Betina) (Betina) Gambar 3. Portunus pelagicus (Linnaeus, 1766)

  7. METODOLOGI

  8. 1. StatistikPerikanan PPN Karangantu Wawancara 2. LaporanTahunan PPN Karangantu Hasiltangkapanrajungan (C) Microsoft excel Fishing ground Parameter pertumbuhanalami (r) Upayapenangkapan (F) Dayadukunglingkungan (K) Koefisienpenangkapan (q)

  9. Model Produksi Surplus: 1. Model Schaefer (1954) 2. Model Gulland (1961) 4. Model Fox (1970) 5. Model Walter danHilborn (1976) 6. Model Schnute (1977) 7. Model Clarke Yoshimoto Pooley (1992) 3. Model Pella Tomlimson (1969)

  10. HASIL Gambar 5. Persentasi hasil tangkapan per jenis ikan yang didaratkan di PPN Karangantu Sumber: Statistik PPN Karangantu

  11. ALAT TANGKAP

  12. Tabel 1. Hasil tangkapan dan jumlah upaya penangkapan rajungan di Teluk Banten Sumber: diolah dari statistik PPN Karangantu

  13. Gambar 6. Grafik hasil tangkapan rajungan Gambar 7. Jumlah upaya penangkapan rajungan

  14. Model Produksi Surplus: Bagian dari model holistik pengkajian stok ikan yang mengasumsikan : • Penyebaran ikan pada setiap periode dalam wilayah perairan dianggap merata • Suatu stok sumberdaya perairan merupakan suatu biomassa yang homogen • Setiap alat tangkap mempunyai kemampuan tangkap yang seragam Dasar pembentukan model produksi surplus  Pertumbuhan logistik

  15. 1. Model Schaefer (1954) MSY= 200.6603 ton Fopt= 6207 trip Gambar 8. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Schaefer

  16. 2. Model Gulland (1961) MSY= 599.2978 ton Fopt= 25043 trip Gambar 9. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Gulland

  17. 3. Model Pella Tomlimson (1969) MSY= 58436.5597 ton Fopt= 12144 trip m=3 Gambar 10. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Pella&Tomlimson

  18. 4. Model Fox (1970) MSY= 9363.6142 ton Fopt= 6984 trip Gambar 11. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Fox

  19. 5. Model Walter danHilborn (1976) MSY= 156.2922ton Fopt= 3907 trip Gambar 12. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Walter&Hilborn

  20. 6. Model Schnute (1977) MSY= 46.4844 ton Fopt= 3180 trip Gambar 13. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Schnute

  21. 7. Model Clarke Yoshimoto Pooley (1992) MSY= 30.1492 ton Fopt= 1781 trip Gambar 14. Grafik perbandingan hasil tangkapan aktual dengan model Clarke Yoshimoto Pooley

  22. Gambar 15. Grafik perbandingan tangkapan aktual dengan tangkapan masing-masing model

  23. Tabel 2. Perbandingan parameter q, K, r, MSY, Fopt dan R2 antar model

  24. Tabel 3. Perbandingan R2 model antara sumber daya rajungan di Teluk Banten dan perikanan Pantai Utara Jawa

  25. Gambar 16. Kurva Maximum Sustainable Yield dan Optimum Effort model CYP

  26. MSY = 30.150 ton Fopt = 1781 trip

  27. SARAN PENGELOLAAN RajungandiTelukBanten LebihtangkapdanLebihUpayaTangkap Pengendalian masukan Upayatangkapan Upaya optimum (Fopt) TangkapanMaksimum Lestari (MSY) Pengendalian luaran Tangkapan

  28. KESIMPULAN : Model produksi surplus yang paling sesuai untuk perikanan rajungan di perairan Teluk Banten adalah model Clarke Yoshimoto Pooley, dengan MSY=30.1492 ton per tahun melalui Fopt=1781 trip. SARAN : Model produksi surplus perlu dievaluasi setiap tahun, karena kondisi sumberdaya rajungan serta kondisi perairan di Teluk Banten tidak dapat ditentukan secara pasti.

  29. T E R I M A K A S I H

More Related