560 likes | 1.91k Views
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Kerajaan Kutai. Perbedaan Hindu-Budha. Pola Perdagangan. Jalur Perdagangan Dunia. Wilayah Kutai.
E N D
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia KerajaanKutai
Ditinjaudarisejarah Indonesia kuno, KerajaanKutaimerupakankerajaantertuadi Indonesia. Hal inidibuktikandenganditemukannya 7 buahprasasti yang ditulisdiatasyupa (tugubatu) yang ditulisdalambahasaSansekertadenganmenggunakanhurufPallawa. • Berdasarkanpaleografinya (Yunaniπαλαιός palaiós, "kuno" danγράφειν graphein, "menulis") adalahilmu yang menelitiperkembanganbentuktulisanatautulisankuno, tulisantersebutdiperkirakanberasaldariabad ke-5 Masehi.
Dari prasasti tersebut dapat diketahui adanya sebuah kerajaan dibawah kepemimpinan Sang Raja Mulawarman, putera dari Raja Aswawarman, cucu dari Maharaja Kudungga. Kerajaan yang diperintah oleh Mulawarman ini bernama Kerajaan Kutai Martadipura, dan berlokasi di seberang kota Muara Kaman.
Kehidupan Politik • Dalam kehidupan politik masyarakat Kutai mulai menggalami perubahan terlebih setelah kemunculan dan berkembangnya pengaruh Hindu (India). • Pemerintahan Kepala Suku • Pemerintahan Kerajaan
Kehidupan Sosial • Perubahan pola kerajaan dari pola suku. • Menjadi pola kerajaan yang relatif teratur. • Masyarakat Indonesia berkembang dan menerima unsur-unsur yang datang dari luar (india).
Kehidupan Budaya • Yupa Budaya Megalithikum • Vaprakecvara Lapangan luas tempat pemujaan (Agama Siwa). • Peranan Kaum Brahmana (Agama Siwa) dalam upacara pengorbanan. • Upacara pelepasan kuda Perluasan wilayah (raja Aswawarman).
Kehidupan Ekonomi • Aktivitas pelayaran dan perdagangan antara Timur dan Barat (China-India-Romawi). • Letak kutai yang berada di daerah pedalaman membuat daerah Kutai berkembang (perdagangan).
Ketopong Sultan KutaiKartanegaraKetopongatauMahkota Sultan KutaiKartanegaraterbuatdariemas yang dihiasidenganbatu-batupermata. Bentukmahkotabrunjungandanbagianmukaberbentukmerubertingkat, dihiasidengan motif ikalatau spiral yang dikombinasikandengan motif sulur. Hiasanbelakangberupagarudamungkurberhiaskanukiran motif bunga, kijangdanburung. • Ketopongdariemasinitelahmulaidigunakansemenjak Sultan Aji Muhammad Sulaimanbertahta ( 1845 - 1899 ). Diperkirakanmahkotainidibuatpadapertengahanabad ke-19 olehpandaiemasdarikerajaanKutaisendiri. Seperti yang dijelaskanoleh Carl Bock dalambukunyaThe Head-Hunters of Borneo (1881) bahwa Sultan Sulaimanmemiliki 6 hingga 8 pandaiemas yang dipekerjakankhususuntukmembuatbarang-barangemasdanperakbagi Sultan.