1 / 14

Kelompok II - Aproksimasi

Kelompok II - Aproksimasi. Rahmawati, S.Pd Muhamad Djainudin, S.Pd Dwi Nidya Sulistiyawati, S.Pd Ayu Reti Rusmini, S.Pd Agustinus S.Pd. Permasalahan. Menentukan :. Angka Signifikan. pembulatan. Salah Mutlak. Toleransi. Nilai Maksimum dan minimum (+,-, luas). Pembulatan.

Download Presentation

Kelompok II - Aproksimasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok II - Aproksimasi Rahmawati, S.Pd Muhamad Djainudin, S.Pd Dwi Nidya Sulistiyawati, S.Pd Ayu Reti Rusmini, S.Pd Agustinus S.Pd

  2. Permasalahan Menentukan : Angka Signifikan pembulatan Salah Mutlak Toleransi Nilai Maksimum dan minimum (+,-, luas)

  3. Pembulatan Pembulatan dilakukan dengan aturan jika angka berikutnya 5 atau lebih dari 5 maka nilai angka di depannya ditambah satu jika angka berikutnya kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya tetap. Ada tiga macam cara pembulatan, yaitu : a. pembulatan ke ukuran satuan ukuran terdekat b. pembulatan ke banyaknya angka desimal c. pembulatan ke banyaknya angka-angka yang signifikan Pembahasan

  4. Pembulatan ke ukuran satuan terdekat Dalam hal pembulatan ke ukuran satuan yang terdekat, ditetapkan lebih dahulu satuan terkecil yang dikehendaki oleh yang mengukur Contoh : 165,5 cm = 166 cm , dibulatkan ke cm terdekat 2, 43 kg = 2 kg , dibulatkan ke kg terdekat 14,149 detik = 14,15 detik, dibulatkan ke ratusan detik terdekat Pembahasan

  5. Pembulatan ke banyaknya angka desimal Untuk mempermudah pekerjaan, kadang-kadang perlu diadakan pembulatan suatu bilangan desimal sampai ke sekian banyak tempat desimal sesuai dengan maksud yang dikehendaki 5,47035 = 5,4704 dibulatkan sampai empat tempat desimal = 5,470 dibulatkan sampai tiga tempat desimal = 5,47 dibulatkan sampai dua tempat desimal = 5,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal Pembahasan

  6. Pembulatan ke Banyaknya Angka-angka yang Signifikan Significant berarti “ bermakna “  penting Angka signifikan adalah angka yang berarti atau angka penting 64,5 cm mempunyai 3 angka signifikan 65 cm mempunyai 2 angka yang signifikan Aturan-aturan untuk menentukan angka-angka yang signifikan Angka yang tidak nol selalu signifikan Angka “0” signifikan jika memenuhi paling tidak satu di antara yang berikut 1) letaknya di antara angka-angka yang signifikan, contoh 807003 2) angka nol signifikan jika muncul setelah tanda tempat desimal dan angka-angka lain yang signifikan setelah tanda desimal, contoh : 0,305 memiliki tiga angka penting Angka “ 0 “ itu tidak pernah signifikan jika mendahului angka-angka yang tidak nol meskipun angka nol itu muncul sesudah tanda tempat desimal

  7. Salah mutlak = Kesalahan Pengukuran mengingatkan kembali bahwa nilai satuan ukuran terkecil adalah angka ketelitian dalam pengukuran contoh 1. Sebuah semengka beratnya 2,5 kg, maka mempunyai satuan ukuran terkecil 0,1 ½ x satuan ukuran terkecil. contoh 2. Dari contoh 1 diperoleh salah mutlak = 0,5 x 0,1 = 0,05 • Salah Relatif = Salah mutlak / Hasil pengukuran contoh 3 Dari contoh 2 diperoleh salah relatif = 0,05 : 2,5 = 0,02 • Persentase Kesalahan = Salah relatif x 100 % Pembahasan

  8. Toleransi dalam pengukuran ialah selisih antara pengukuran terbesar yang dapat diterima dan pengukuran yang terkecil yang dapat diterima. contoh : Sebuah meja panjangnya 3,5 meter. Toleransinya adalah ….. Jawab : Satuan ukuran terkecil = 0,1 Salah mutlak = 0,5 x 0,1 = 0,05 Pengukuran terbesar = hasil pengukuran + salah mutlak = 3,5 + 0,05 = 3,55 Pengukuran terkecil = hasil pengukuran - salah mutlak = 3,5 - 0,05 = 3,45 Toleransi = 3,55 - 3,45 = 0,10 Pembahasan

  9. Jumlah maksimum adalah pengukuran terbesar pertama ditambah pengukuran terbesar kedua Jumlah minimum adalah pengukuran terkecil pertama ditambah pengukuran terkecil kedua. Diketahui dua potong pipa dengan panjang masing-masing 3,2 cm dan 1,6 cm. Jika kedua pipa tersebut disambungkan, tentukan panjang maksimum dan minimum setelah keduanya tersambung Pembahasan

  10. Selisih maksimum adalah pengukuran terbesar pertama dikurangi pengukuran terkecil kedua Selisih minimum adalah pengukuran terkecil pertama dikurangi pengukuran terbesar kedua Berapakah selisih antara hasil-hasil pengukuran 5 cm dan 3 cm? (masing-masing dibulatkan ke sentimeter terdekat) Pembahasan

  11. Luas maksimum adalah pengukuran terbesar pertama dikali pengukuran terbesar kedua Luas minimum adalah pengukuran terkecil pertama dikali pengukuran terkecil kedua Berapakah batas-batas luas persegi panjang dengan panjang 4,1 cm dan lebar 2,9 cm? Pembahasan

  12. Sekian & Terima Kasih www.fhunmul@yahoo.com

  13. Operasi Hasil Pengukuran Jumlah hasil Pengukuran • Jumlah maksimum = b. a pengukuran I + b. a pengukuran II • Jumlah minimum = b. b pengukuran I + b. b pengukuran II Selisih hasil Pengukuran • Selisih maksimum = b. a pengukuran I - b. b pengukuran II • Selisih minimum = b. b pengukuran I - b. a pengukuran II Hasil kali dua Pengukuran • Hasil kali maksimum = b. a pengukuran I x b. a pengukuran II • Hasil kali minimum = b. b pengukuran I x b. b pengukuran II Pembahasan

  14. Diketahui dua potong pipa dengan panjang masing-masing 3,2 cm dan 1,6 cm. Jika kedua pipa tersebut disambungkan, tentukan panjang maksimum dan minimum setelah keduanya tersambung Berapakah selisih antara hasil-hasil pengukuran 5 cm dan 3 cm? (masing-masing dibulatkan ke sentimeter terdekat) Berapakah batas-batas luas persegi panjang dengan panjang 4,1 cm dan lebar 2,9 cm? Pembahasan

More Related