1 / 14

Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview ( Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan ). Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare. Hutan Rawa Tripa, Pantai Barat Aceh . Budaya/Politik. Dampak & Metrik-metrik.

ion
Download Presentation

Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview(TinjauanMenyeluruhViabilitasdanPenilaianPenyingkiranHambatan) Sebuahalatuntukmenilaikelayakandandampakpotensialrencana-rencanaproyekRare Hutan Rawa Tripa, Pantai Barat Aceh Budaya/Politik Dampak & Metrik-metrik Teknikal Ekonomi

  2. A. APA: Dalam hal ini alat penyingkir hambatan yang digunakan untuk menyelamatkan rawa tripa saat ini adalah sebuah Rencana Tata Ruang untuk kawasan hutan Rawa Tripa yang diusulkan ke pemerintah daerah setempat, diamana tata ruang tersebut merupakan salah satu alternatif dalam menyelamatkan hutan tersebut dari kerusakan yang tidak bisa dibendung karena mengingat status hutan rawa itu sendiri yaitu Areal Pengunaan Lain (APL). • Dengan tawaran sebuah tawaran tata ruang tersebut, diharapkan dikemudian hari akan terbentuk sebuah zona - zona yang disebut hutan lindung, dimana semua pihak akan melindungi hutan tersebut, kemudian kawasan izin HGU milik perusahaan dimana pihak perusahaan bebas menggarap lahan tersebut sesuai luas izin HGU tersebut, dan kawasan lahan yang menjadi zona garapan masyarakat yang terletak didekat pemukiman penduduk sehingga masyarakat tidak harus jauh - jauh menggarapa lahannya untuk kebutuhan hidupnya. • Untuk langkah awal dalam menyelamatkan hutan yang tidak mempunyai status dilindungi seperti rawa tripa sekarang ini dari kerusakan yang bertambah parah, maka penerapan rencana tata ruang menjadi pilihan yang terbaik untuk mengatasi kerusakan yang terus berlanjut. • B. SIAPA: Untuk mensukseskan rencana tersebut, perlu dilibatkan semua pihak baik itu pemerintah, pihak perusahaan, dan masyarakat itu sendiri agar perencanaan tata ruang ini dapat diadopsi oleh semua pihak tersebut dan berjalan lancar. • Sedangkan para mitra yang akan dilibatkan dalam perencanaan program ini, selain lembaga YEL sendiri adalah pihak pemerintah daerah melalaui Bappeda dan Dishutbun yang kedua instansi tersebut mempunyai peran langsung dalam merancang kawasan tersebut menjadi kasawan lindung atau areal HGU perusahaan maupun lahan garapan masayarakat. Disamping itu lembaga donor seperti OCSP (Orangutan Conservation Services Programe) yang sudah menawarkan diri untuk membantu rancangan konsep tata ruang bagi kawasan tripa tersebut. • C. KAPAN: Untuk waktu pelaksanaan program perencaanaan tata ruang tripa tersebut sudah dimulai sejak sekarang ini oleh pihak pemerintah daerah khususnya Bappeda Kab. Nagan Raya, sedangkan lembaga YEL sendiri sedang mempersiapkan juga rancangan demi membantu tata ruang tersebut sesuai permintaan pemerintah daerah tersebut, namun demikian untuk merencanakan lebih jauh masih menunggu hasil pertemuan RTD yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Maka untuk itu melalui program kampanye bangga ini, diharapkan dapat membantu lebih cepat pelaksanaan penyusunan tata ruang tersebut. • D. BAGAIMANA: Mengenai biaya yang dibutuhkan untuk merencanakan tahapan demi tahapan dalam merancang rencana tata ruang tersebut, maka YEL sendiri tidak begitu riskan dengan biaya – biaya yang akan dikeluarkan karena, YEL bukan pilot dari proyek ini, tapi pemerintah daerah sendiri melalui Bappeda dan Dishutbun yang berkepentingan juga merancang tata ruang rawa tripa tersebut. Belum lagi lembaga OCSP sebagai lembaga donor ikut dalam ambil bagian dalam menyiapkan rencana tata ruang tersebu. Jadi dalam ini barangkali akan muncul sebuah manajemen keuangan secara kaloboratif yang akan menyokong keberlangsungan proyek ini hingga selesai nantinya. Untuk konsep rencana tata ruang sendiri sudah dikonsep sedikit banyak oleh Bappeda setempat sehingga YEL maupun OCSP hanya memberi masukan yang dapat disnergikan dengan konsep yang ada sehingga dapat dilahirkan konsep tata ruang yang utuh. BRAVO : Rangkuman Eksekutif Nilai-nilai BRAVO Nilai Kelayakan : - Nilai Dampak : 3.5

  3. Panduan Perancangan BRAVO Ekonomi (1 dari 3)

  4. Panduan Perancangan BRAVOEkonomi (2 dari 3)

  5. Panduan Perancangan BRAVOEkonomi (3 dari 3)

  6. Panduan Perancangan BRAVOTeknikal (1 dari 2)

  7. Panduan Perancangan BRAVOTeknikal (2 dari 2)

  8. Panduan Perancangan BRAVOBudaya/Politik (1 dari 2)

  9. Panduan Perancangan BRAVOBudaya/Politik (2 dari 2)

  10. Panduan Perancangan BRAVODampak dan Metrik-metrik (1 dari 2)

  11. Panduan Perancangan BRAVODampak dan Metrik-metrik (2 dari 2)

  12. Barrier Removal Assessment and Viability Overview (BRAVO)Nilai Gabungan Cacatan : Aspek ekonomi belum terisi semua sehingga nilai total kelayakan belum dapat dimunculkan

  13. Panduan Perancangan BRAVOFaktor-faktor Resiko Buat daftar faktor-faktor resiko, konsekuensi-konsekuensi dan strategi-strategi mitigasi yang ada yang mungkin perlu diadopsi.

  14. Panduan Rancangan BRAVO Para Penulis dan persetujuan-persetujuan

More Related