1 / 29

Ir. H. Ruslan Patihong (IP3OPT Wil.Pinrang)

PENGARUH DPI TERHADAP PERKEMBANGAN OPT Di Propinsi Sulawesi Selatan. Tgl 16 Mei 2011. Ir. H. Ruslan Patihong (IP3OPT Wil.Pinrang). ARAH & KECEPATAN ANGIN MEMPENGARUHI SIFAT HUJAN. Musim Oktob - Mart. Musim April - Septem. Hujan. Infiltrasi. Aliran permukaan. Evaporasi. Air tanah.

ida
Download Presentation

Ir. H. Ruslan Patihong (IP3OPT Wil.Pinrang)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH DPI TERHADAP PERKEMBANGAN OPT Di Propinsi Sulawesi Selatan Tgl 16 Mei 2011 Ir. H. Ruslan Patihong (IP3OPT Wil.Pinrang)

  2. ARAH & KECEPATAN ANGIN MEMPENGARUHI SIFAT HUJAN Musim Oktob - Mart Musim April - Septem

  3. Hujan Infiltrasi Aliran permukaan Evaporasi Air tanah Aliran lateral Perkolasi Aliran dasar (base flow)

  4. Ket . 1 Muharram bertepatan Minggu Tgl 27 Desember 2011 = C.hujan - Mm (Cerah/hujan sore) Sumber data SMPK Tiroang Kab.Pinrang

  5. Tanda Kearifan Lokal Pop. Belalang banyak dilapang Pop. Ulat bulu Kel.Marawi & Rappang Pop. Ulat bulu Kel.Mojong & Tanete Barru Pop. Imago Hama Putih Palsu Pop. Wr.coklat & Kepik hitam

  6. 1. OPT Tikus Tikus adalah musuh utama petani Perlu pengendalian sebelum merusak pertanaman Padi Kerusakan lebih besar Berkembangbiak cepat Gejala serangan Tikus

  7. Penggerek Batang Padi serangan akan muncul dari penerbangan ratun ke Pesemaian bulan Mei - Juni, serangan terjadi pada fase Vegetatif dalam kategori serangan Ringan sampai sedang sekitar bulan akhir Juli 2012 (Sundep) KeIompokTelur Larva dalam batang Imago Gejala sundep Antisipasi dengan pengendalian pada pesemaian atau pertanaman muda sebelum dipupuk.

  8. Gejala serangan P.Batang Gejala sundep Gejala Bluk Bila hasil pengamatan pada fase bunting terdapat ulat dalam batang atau Ditemukan penerbangan kupu-kupu dilampu / pertanaman, Segera dilakukan antipasi dengan pengendalian pestisida

  9. Pengembangan Parasitoid Klp.telur P.Batang

  10. Petanimampulakukan Bambuparasit Lampuperangkap

  11. 4. ULAT GRAYAK Setelah tanaman berbuah yang bersamaan terjadinya pengeringan petakan sawah dengan cuaca cerah pada akhir bulan Agust – Sept 2011 umumnya pada tanaman yang mengikuti jadwal tanam (tanam awal). Pengendalian Masukkan air dalam petakan sawah setinggi 15 - 20 cm selama 1 - 2 hari untuk menenggelamkan klp telur grayak yang ada pada pangkal batang padi agar tidak menetas (Umur 65 – 75 Hst).

  12. 8. Kepikhitam (Paraeucosmetuspallicornis) Gejala serangan Serangan yang ditimbulkan hampir sama dengan serangan walang sangit. Terdapat bintik coklat hitam pada bekas tusukan sekitar batang/bulir yang terserang. Bulir padi yang terserang berwarna cokelat, beras berwarna coklat kehitaman. Menyerang mulai fase bunting sampai panen. Tingkat kehilangan hasil akibat serangan sangat tinggi karena selain beras berwarna coklat kehitaman dan mudah patah, rasa nasi juga terasa pahit.

  13. Penyakit Kresek Akan muncul di awal bulan awal Agustus apabila cuaca terus lembab terutama petakan sawah yang selalu tergenang dan jarang diganti airnya. Tanaman menunjukkan gejala setelah diinokulasi Xanthomonas oryzae pv oryzae dengan cara inokulasi gunting

  14. Wereng Batang Coklat & Wr.P.Putih Populasi akan muncul di Akhir bulan Juli - Agustus apabila cuaca terus lembab terutama dibawah kanopi daun dalam petakan sawah yang sering bersamaan serangan Grayak Pengawasan intensif dilakukan pada lokasi dan varietas rawan yakni pada umur 4 minggu dan 8 minggu setelah tanam, bila ditemukan populasi yang seimbang dengan serangga yang lain jangan diganggu keberadaannya (Biarkan). Aplikasi pestisida dilakukan bila populasi Wereng Coklat lebih menonjol dari serangga lain (musuh alami) atau populasi 1-2 ekor/tunas dan ditemukan Wereng Coklat bunting.

  15. Kepik hitam Musuh alami

  16. MUSUH ALAMI YANG PERLU DILESTARIKAN Oxyopes javanus femina Oxyopes javanus Tetragnatha maxillosa

  17. Micraspis hirashimai Sasaji larva micraspis Cyrtorhinus lividipennis Harmonia octamaculata ( F.) Larva harmonia Microvelia douglasi

  18. Agriocnemis Paederusfuscipes Ophionea nigrofasciata

  19. ALIH TEKNOLOGI PETANI

  20. Serangga Hama TerinfeksiCendawanPadatanamanPadi Walang sangit Ulat Grayak Wereng hijau, coklat & P.putih

  21. Metarizium anisoplae Kejadian bulan Maret 2011 dilapang

  22. ROAD MAP SLPHT SL-PHT Tindak Lanjut ROAD MAP SL-PHT  PENGAMANAN PRODUKSI SL-PHT SASARAN PEMANFAATAN ALUMNI SL-PHT Skala Luas SATU PETANI PENGAMAT (MEMBANTU POPT-PHP) DUA PETANI PEMANDU (UNTUK SLPHT DARI PETANI KE PETANI) 3. TIAP ALUMNI SL-PHT MEMBENTUK RPH KECAMATAN PHT

  23. CIRI KECAMATAN PHT • SISTEM BUDIDAYA TANAMAN YG DIROHI KONSEP PHT • KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI YANG KUAT • ADA ALUMNI SL-PHT YG MENJADI PETANI PENGAMAT SWAKARSA • TERBENTUKNYA REGU PENGENDALIAN HAMA YG ANGGOTANYA ALUMNI SL-PHT • ADA ALUMNI SL-PHT YG MENJADI PENANGKAR BENIH • ADA ALUMNI SLPHT YG DPT MEMPRODUKSI PUPUK ORGANIK/HAYATI • ADA ALUMNI SLPHT YG MEMPRODUKSI AGENS HAYATI

  24. TERIMA KASIH

More Related