1 / 12

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

SUMBER-SUMBER HUKUM. DEFENISI SUMBER HUKUM SEGALA APA SAJA YANG MENIMBULKAN ATURAN-ATURAN YANG MEMPUNYAI KEKUATAN YANG BERSIFAT MEMAKSA YAKNI ATURAN-ATURAN YANG KALAU DILANGGAR MENGAKIBATKAN SANKSI YANG TEGAS DAN NYATA. DEFENISI SUMBER HUKUM MENURUT PARA AHLI. Sumber hukum dalam pengertian sebaga

hayes
Download Presentation

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    2. SUMBER-SUMBER HUKUM DEFENISI SUMBER HUKUM SEGALA APA SAJA YANG MENIMBULKAN ATURAN-ATURAN YANG MEMPUNYAI KEKUATAN YANG BERSIFAT MEMAKSA YAKNI ATURAN-ATURAN YANG KALAU DILANGGAR MENGAKIBATKAN SANKSI YANG TEGAS DAN NYATA

    3. DEFENISI SUMBER HUKUM MENURUT PARA AHLI Sumber hukum dalam pengertian sebagai “asalnya hukum”. Sumber hukum dalam pengertian sebagai “tempat” ditemukannya peraturan-peraturan hukum yang berlaku. Sumber hukum dalam pengertian sebagai “hal-hal yang dapat atau seyogyanya mempengaruhi kepada penguasa dalam menentukan hukumnya”.

    4. SUMBER-SUMBER HUKUM Undang-Undang Kebiasaan Traktat Yurisprudensi Doktrin

    5. UNDANG-UNDANG Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR (Psl 5 ayat (1) jo.pasal 20 ayat (1) UUD 45) Asas berlakunya UU : 1. Lex superior derogat legi inferiori 2. Lex specialis derogat legi generali 3. Lex posterior derogat legi priori 4. UU tidak boleh diganggu gugat 5. UU yang telah diundangkan dianggap telah diketahui oleh setiap orang

    6. UNDANG-UNDANG Undang-undang yang tingkatannya lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan undang-undang yang kedudukannya lebih tinggi dalam mengatur hal yang sama (lex superior derogat legi inferior). Undang-undang yang bersifat khusus mengesampingkan undang-undang yang bersifat umum apabila undang-undang tersebut sama kedudukannya (lex specialis derogat legi generali).

    7. UNDANG-UNDANG Undang-undang yang baru membatalkan undang-undang yang lama, sejauh undang-undang itu mengatur hal yang sama (lex posterior derogat legi priori). Undang-undang tidak boleh diganggu gugat. Artinya, undang-undang itu tidak boleh diuji, apakah isinya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

    8. UNDANG-UNDANG Undang-undang yang telah diundangkan dianggap telah diketahui oleh setiap orang. Karenanya, orang yang melanggar undang-undang tidak bisa membela dirinya dengan menyatakan tidak mengetahui undang-undang yang bersangkutan. (dari: H. Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Cet.III. Ed.Revisi, Bandung, 2004).

    9. KEBIASAAN Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam masyarakat mengenai suatu hal Tertentu Syarat-syarat yang diperlukan untuk timbulnya hukum kebiasaan : 1. Syarat materil. 2. Syarat intelektual. 3. Adanya akibat hukum apabila kebiasaan itu dilanggar

    10. TRAKTAT Perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih. Menurut pendapat klasik, pembuatan traktat melalui 4 fase yang berurutan: 1. Penetapan (sluiting) 2.Persetujuan masing-masing parlemen pihak ybs. 3.Ratifikasi 4.Pengumuman atau pelantikan (afkondiging)

    11. YURISPRUDENSI Putusan hakim (pengadilan) yang memuat peraturan sendiri kemudian diikuti dan dijadikan dasar putusan oleh hakim yang lain dalam perkara yang sama Utrecht, ada 3 sebab seorang hakim mengikuti putusan hakim yang lain : 1. Sebab psikologis 2. Sebab praktis. 3. Sebab dirasakan sudah adil.

    12. DOKTRIN Pendapat ahli-ahli hukum yang ternama yang mempunyai pengaruh dalam pengambilan putusan pengadilan.

    13. P H I TERIMA KASIH See you next week. Have a good day!

More Related