1 / 34

Syari’ah

Syari’ah. Bab 6 Pertemuan ke 9. Syari’ah merupakan bagian dari kerangka dasar ajaran Islam yang tidak bisa dipisahkan dari aqidah .

haven
Download Presentation

Syari’ah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Syari’ah Bab 6 Pertemuanke 9

  2. Syari’ah merupakan bagian dari kerangka dasar ajaran Islam yang tidak bisa dipisahkan dari aqidah. • Syari’atadalahjalankesumber (mata) air. Perkataansyari’at (syari’ah) (dalambahasa Arab itu) berasaldarikatasyari’, secaraharfiahberartijalan yang harusdilaluiolehsetiapmuslim.

  3. Pengertian • Etimologi Syariat berasal dari kata syara’ yang berarti menjelaskan dan menyatakan sesuatu atau dari kata Asy-Syir dan Asy Syari’atu yang berarti suatu tempat yang dapat menghubungkan sesuatu untuk sampai pada sumber air yang tak ada habis-habisnya sehingga orang membutuhkannya tidak lagi butuh alat untuk mengambilnya.

  4. Terminologi Syariah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.

  5. Ruang Lingkup Syari’ah Syari’ah Islam mencakup dua persoalan pokok yaitu : a. Ibadah Khusus (Ibadah Mahdlah). artinya: Ibadah yang dalampelaksanaannya telah dicontohkan langsung Nabi Muhammad saw, seperti shalat, puasa, zakat,hajji. • Dalam ibadah seperti ini seorang muslim tidak boleh mengurangi atau menambah-nambah dari apa saja yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah saw.

  6. Oleh karena itu, melaksanakan peribadatan yang bersifat khusus ini harus mengikuti contoh rasul yang diperbolehkan melalui ketentuan yang dimuat dalam hadits-hadits shahih. Satu kaidah yang amat penting dalam pelaksanaan ibadah ini adalah: “semua haram, kecuali yang diperintahkan Allah dan dicontohkan olehRasulullah.” • Pekerjaan-pekerjaan di luar ketentuan-ketentuan itu dianggap tidak sah atau batal atau dikenal dengan istilah bid’ah.

  7. Ibadah umum (ibadah mu’amalah). Yaitu bentuk peribadatan yang bersifat umum dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh langsung dari Nabi saw. Beliau hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar, sedangkan pengembangannya diserahkan kepada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat.

  8. Kaidah umum menyebutkan “Semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.” • Ibadah umum mencakup aturan-aturan keperdataan, seperti hubungan yang menyangkut ekonomi, bisnis, jual-beli, utang-piutang, perbankan, perkawinan, pewarisan, dan sebagainya. Juga aturan publik, seperti pidana,tata negara, dan lain-lain.

  9. Syariah mengatur hidup manusia sebagai individu, yaitu hamba Allah yang harus taat, tunduk, dan patuh kepada Allah. Ketaatan, ketundukkan, dan kepatuhan kepada Allah dibuktikan dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh syariah Islam. • Syariah Islam mengatur pula tata hubungan antara seseorang dengan dirinya sendiri untuk mewujudkan sosok individu yang saleh.

  10. TerkaitdengansusunantertibSyariat, Al'quransurat Al Ahzabayat 36 mengajarkanbahwasekiranya Allah danRasulNyasudahmemutuskansuatuperkara, makaumat Islam tidakdiperkenankanmengambilketentuan lain.

  11. Olehsebabitusecaraimplisitdapatdipahamibahwajikaterdapatsuatuperkara yang Allah danRasulNyabelummenetapkanketentuannya, makaumat Islam dapatmenentukansendiriketetapannyaitu. PemahamanmaknainididukungolehayatdalamSurat Al Maidah QS 5:101 yang menyatakanbahwahal-hal yang tidakdijelaskanketentuannyasudahdimaafkan Allah.

  12. Dilihatdarisegiilmuhukum, syari’atadalahnormahukumdasar yang diwahyukan Allah, yang wajibdiikutiolehorangmuslim, baikdalamberhubungandengan Allah maupundalamberhubungandengansesamamanusiadanbendadalammasyarakat. • Dengandemikianperkara yang dihadapiumat Islam dalammenjalanihidupberibadahnyakepadaAllah itudapatdisederhanakandalamduakategori, yaituapa yang disebutsebagaiperkara yang termasukdalamkategoriAsasSyara' danperkara yang masukdalamkategoriFuru' Syara'.

  13. AzasSyara’ • Yaituperkara yang sudahadadanjelasketentuannyadalam Al Quran atau Al Hadits. KedudukannyasebagaiPokokSyari'at Islamdimana Al Quran ituAsasPertamaSyara' dan Al HaditsituAsasKeduaSyara'. Sifatnya, padadasarnyamengikatumat Islam seluruhduniadimanapunberada, sejakkerasulanNabi Muhammad saw hinggaakhirzaman, kecualidalamkeadaandarurat.

  14. Keadaandaruratdalamistilah agama Islam diartikansebagaisuatukeadaan yang memungkinkanumat Islam tidakmentaatiSyariat Islam, ialahkeadaan yang terpaksaataudalamkeadaan yang membahayakandirisecaralahirdanbatin, dankeadaantersebuttidakdidugasebelumnyaatautidakdiinginkansebelumnya, demikian pula dalammemanfaatkankeadaantersebuttidakberlebihan. Jikakeadaandaruratituberakhirmakasegerakembalikepadaketentuansyariat yang berlaku.

  15. Furu’ Syara’ • Yaituperkara yang tidakadaatautidakjelasketentuannyadalamAl'qurandan Al Hadist. KedudukannyasebagaicabangSyariat Islam. Sifatnyapadadasarnyatidakmengikatseluruhumat Islam diduniakecualiditerimaUlilAmrisetempatmenerimasebagaiperaturan/perundanganyang berlakudalamwilayahkekuasaanya.

  16. Fungsi dan Peran Syari’ah • Syari’ah Islam berfungsi membimbing manusia dalam rangka mendapatkan ridha Allah dalam bentuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

  17. Prinsip Syari’ah a. Memudahkan • Dalam pembebanan (taklifi) Islam tidak terdapat hal yang menyulitkan dan memberatkan. Syari’at tidak memberi kesulitan pada manusia dan tidak menyesakkan dada mereka. • Allah berfirman dalam surat Al Baqarah (2) ayat 185: “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu”.

  18. Dan dalam surat An Nisak (4) ayat 28 : “Allah hendak memberi keringanan padamu”. • Dan Surat Al Maidah (5) ayat 6: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu”. • Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa Allah tidak akan menyulitkan hambanya. Misalnya sholat dikerjakan berdiri, tidak bisa berdiri dikerjakan denganduduk, tidak bisa duduk dikerjakan dengan berbaring dan seterusnya.

  19. b. Kemashlahatan (kebaikan) Syari’at diturunkan Allah untuk kemashlahatan atau kebaikan umat manusia. Bilamana orang menjalankan syari’at Islam maka dia akan merasakan manfaatnya. Misalnya puasa menjadikan orang sehat, diharamkan babi karena merusak kesehatan, diwajibkan zakat untuk membantu fakir miskin dan lain-lain.

  20. Ilmu yang mempelajarisyari’atdisebutilmufikih. Orang yang pahamtentangilmufikihdisebutfakihataufukaha (jamak). Artinya, ahlihukum (fikih) Islam.

  21. Fikih (Fiqh) • Etimologi Dalambahasa Arab, secaraharfiahfikihberartipemahaman yang mendalamterhadapsuatuhal. • Terminologi fikihmerupakanilmuyang mendalamihukum Islam yang diperolehmelaluidalildiAl-Qur’an danSunnah.

  22. Imam Abu Hanifahmendefinisikanfikihsebagaipengetahuanseorangmuslimtentangkewajibandanhaknyasebagaihamba Allah. • Jadifikihartinyapahamataupengertian. Fikihadalahilmu yang bertugasmemahamidanmenguraikannorma-normahukumdasar yang terdapatdidalam al-Quran danSunnahNabi Muhammad.

  23. Selainitufikihmerupakanilmu yang jugamembahashukumsyar’iyyah (bersifatsyari'at) danhubungannyadengankehidupanmanusiasehari-hari, baikitudalamibadahmaupundalammu’amalah. • Dalamungkapan lain, sebagaimanadijelaskandalamsekianbanyakliteratur, bahwafiqhadalah"al-ilmubil-ahkamasy-syar'iyyah al-amaliyyah al-muktasab min adillatiha at-tafshiliyyah", ilmutentanghukum-hukumsyari'ahpraktis yang digalidaridalil-dalilnyasecaraterperinci".

  24. Dari uraiantersebutdiatasbahwadi Indonesia adaduaistilah yang dipergunakanuntukmenentukanhukum Islam yakni (1) syari’at Islam dan (2) fikih Islam. DI dalamkepustakaanhukum Islam berbahasaInggris, Syari’at Islam disebutIslamic Law, sedangfikih Islam Islamic Jurisprudence, Syari’atadalahlandasanfikih, fikihadalahpemahamantentangsyari’at. Keduaistilahituterdapatdidalam al-Quran; syari’at, misalnya, dalamsurat al-Jatsiyah (45): 18 danfikihdalamsurat At-Taubah(9): 122.

  25. SejarahFikih MasaNabi Muhammad saw • Masainijugadisebutsebagaiperioderisalah, karenapadamasa-masaini agama Islam barudidakwahkan. Padaperiodeini, permasalahanfikihdiserahkansepenuhnyakepadaNabi Muhammad saw. • Sumberhukum Islam saatituadalah al-Qur'an danSunnah. PeriodeRisalahinidapatdibagimenjadiduabagian, yaituperiodeMakkahdanperiodeMadinah.

  26. PeriodeMakkahlebihtertujupadapermasalahakidah, karenadisinilah agama Islam pertama kali disebarkan. Ayat-ayat yang diwahyukanlebihbanyakpadamasalahketauhidandankeimanan. • Setelahhijrah, barulahayat-ayat yang mewahyukanperintahuntukmelakukanpuasa, zakatdanhajiditurunkansecarabertahap.

  27. Ayat-ayatyang diwahyukan (diMadinah) ketikamunculsebuahpermasalahan, sepertikasusseorangwanita yang diceraikansecarasepihakolehsuaminya, dankemudianturunwahyudalamsurat Al-Mujadilah. PadaperiodeMadinahini, ijtihadmulaiditerapkan, walaupunpadaakhirnyaakankembalipadawahyu Allah kepadaNabi Muhammad saw.

  28. MasaKhulafaurRasyidin • MasainidimulaisejakwafatnyaNabi Muhammad saw sampaipadamasaberdirinyaDinastiUmayyahditanganMu’awiyah bin AbiSufyan. Sumberfikihpadaperiodeinididasaripadaal Qur’an danSunnahjugaijtihadparasahabatNabi Muhammad yang masihhidup. Ijtihaddilakukanpadasaatsebuahmasalahtidakdiketemukandalilnyadalamnashal Qur’an maupunHadits. Permasalahan yang munculsemakinkomplekssetelahbanyaknyaragambudayadanetnis yang masukkedalam agama Islam

  29. Padaperiodeini, parafaqihmulaiberbenturandenganadat, budayadantradisi yang terdapatpadamasyarakat Islam kalaitu. Ketikamenemukansebuahmasalah, parafaqihberusahamencarijawabannyadari Al-Qur'an. Jikadi Al-Qur'an tidakdiketemukandalil yang jelas, makahadismenjadisumberkedua . Dan jikatidakadalandasan yang jelasjugadiHaditsmakaparafaqihinimelakukanijtihad.

  30. MasaAwalPertumbuhanFikih • MasainiberlangsungsejakberkuasanyaMu’awiyah bin AbiSufyansampaisekitarabad ke-2 Hijriah. Rujukandalammenghadapisuatupermasalahanmasihtetapsamayaitudenganal Qur’an, SunnahdanIjtihadparafaqih. Tapi, prosesmusyawarahparafaqih yang menghasilkanijtihadiniseringkaliterkendaladisebabkanolehtersebarluasnyaparaulamadiwilayah-wilayah yang direbutolehKekhalifahan Islam.

  31. Mulailahmunculperpecahanantaraumat Islam menjaditigagolonganyaituSunni, Syiah, danKhawarij. Perpecahaniniberpengaruhbesarpadailmufikih, karenaakanmunculbanyaksekalipandangan-pandangan yang berbedadarisetiapfaqihdarigolongantersebut. Masainijugadiwarnaidenganmunculnyahadis-hadispalsu yang menyuburkanperbedaanpendapatantarafaqih.

  32. Padamasaini, parafaqihsepertiIbnuMas’udmulaimenggunakannalardalamberijtihad. IbnuMas’udkalaituberadadidaerahIraq yang kebudayaannyaberbedadengandaerahHijaztempatIslam awalnyabermula. Umar bin Khatabpernahmenggunakanpola yang dimanamementingkankemaslahatanumatdibandingkandenganketerikatanakanmaknaharfiahdarikitabsuci, dandipakaiolehparafaqihtermasukIbnuMas’uduntukmemberiijtihaddidaerahdimanamerekaberada.

  33. Perbedaanantarasyari’atdanfikih • Syariatterdapatdalam al-Quran dankitab-kitabHadis, Fikihterdapatdalamkitab-kitabfikih. • Syari’atbersifat fundamental, Fikihbersifat instrumental. • Syari’atadalahketepatan Allah danketentuanRasul-Nya, karenaituberlakuabadi. Fikihadalahkaryamanusia yang dapatberubahataudiubahdarimasakemasa.

  34. Syari’athanyasatu, sedangfikihbisalebihdarisatu. • Syari’atmenunjukkankesatuandalam Islam, sedangfikihmenunjukkankeragamannya

More Related