1 / 106

Anamnesa & Pemeriksaan fisik paru dr. Arimbi, Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK - UWK Surabaya

Anamnesa & Pemeriksaan fisik paru dr. Arimbi, Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK - UWK Surabaya. Anamnesa. Pembagian  Auto anamnesa & Hetero A namnesa Dasar Anamnnesa  Keluhan Utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu

hao
Download Presentation

Anamnesa & Pemeriksaan fisik paru dr. Arimbi, Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK - UWK Surabaya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Anamnesa & Pemeriksaan fisik paru dr. Arimbi, Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK - UWK Surabaya

  2. Anamnesa ................. Pembagian Auto anamnesa & Hetero Anamnesa Dasar Anamnnesa Keluhan Utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Pola Anamnesa Berurutan sesuai waktu terjadinya Dikembangkan dari keluhan utama Diarahkan sesuai kecurigaan penyakit Dibuat diferential diagnose

  3. Anamnesa ................. 4 Gejala Utama: • Batuk tanpa darah • Batukdarah • Sesaknapas ( dengan suara tambahan / tidak ) • Nyeri dada

  4. Anamnesa ................. Batuk tanpa darah : • Frekwensi batuk:Intermitent / Persistent • Lama terjadinya :Akut / Kronis • Progresifitas batuk :memberat / tetap • Keadaan yang mempengaruhi / memperberat batuk:makanan, cuaca, posisi tidur,posisi tubuh, dan aktifitas • Batuk berdahak / tidak • Dahak: Bening, Keruh ( kekuningan / kehijauan ) Berbau / tidak berbau

  5. Anamnesa ................. Batuk Darah • Bedakan Batuk darah / muntah darah • Volume Haemoptisis Profuse : 600 cc / hari atau 300 cc / kali Minimal : < 100 cc / hari • Frekwensi terjadinya - Single haemoptisis ( jarak > 7 hari ) - Repeated haemoptisis ( jarak < 7 hari )

  6. Anamnesa ................. Sesak Napas • Onset sesak mendadak berat , bertahap memberat • Progresifitas sesak progresif menahun, paroksismal berulang • Intensitas sesak memberat, stabil sesak • Dipengaruhi posisi tidur / aktifitas • Dipengaruhi adanya alergen cuaca / makanan / stress • Riwayat keluarga Alergi asma,rhinitis,exim • Suara yang menyertai saat terjadi Sesak

  7. Anamnesa ................. Sesak Napas dengnan Suara Tambahan • Ronkhi Kering / mengi : Ekspirasi ( obs.sal.napas kecil ) Inspirasi (obs.sal.napas besar ) • Ronkhi Basah/ rales: Basah kasar ( alveoli paru ) Basah halus ( parenkhim paru ) -

  8. Anamnesa ................. Nyeri Dada • Waktu nyeri SaatInspirasi / Ekspirasi • Sifat nyeri Terlokalisir Menyebar Tembuskepunggung • Intensitas nyeriTetap /makinmemberat • Rasa tambahan  Nyeri disertai rasa beratdi dada Nyeri disertai rasa ditekan

  9. PEMERIKSAAN FISIK PARU

  10. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... SARAT OPTIMAL PEMERIKSAAN FISIK PARU : • Posisi penderita duduk tegak, kecuali bila tak memungkinkan karena penyakit / keadaan penderita. • Pemeriksa membayangkan pembagian permukaan dada dan punggung penderita menjadi beberapa area. • Bandingkan paru kiri kanan pd sisi muka, belakang , dan samping saat Inspeksi, Palpasi, Perkusi atau Auskultasi . • Memeriksa dengan teliti sisi paru yang di temukan mengalami gangguan / kelainan.

  11. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... a j i b Membayangkan pembagian permukaan dada penderita menjadi beberapa area c d l k e m n f o g p h

  12. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... Membayangkan pembagian permukaan pungggung Penderita menjadi beberapa area i a b j k c d l m e f n g h p o

  13. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... Dasar Pemeriksaan Fisik Paru adalah: A. Pengetahuanteori dasar diagnose fisik paru. B. Pengetahuan terapandiagnose fisik paru. C. Tanda fisikkelainan paru dasar

  14. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... A. PengetahuanTeoriDasarDiagnose FisikParu Jaringanparu, pleura, dindingtoraks, otot dinding dada ↓Kelainan Perubahansifatfisik ↓ • Bentuk / volumeparu • Distensibilitas / pergerakanparu • Penghantarangetaranparu

  15. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... • Perubahan Bentuk / Volume Paru Bentuk mengecil - Atelektasis - Fibrosis - Swarte - Agenesis Bentuk membesar  - Emphysema - Efusi pleura - Pneumotoraks Bentuk tetap  - Konsolidasi

  16. Emphysematous Lung : • - Paru memanjang • - Diafragma mendatar • - ICS mendatar • jantunmgmemanjang / • tears drop

  17. Perselubungan Pada hemitoraks kanan dengan sinus frenicus costalis kanan tumpul Efusi pleura kanan

  18. Paru kanan kolaps / kempes akibat adanya udara di ruang intrapleura  Pneumotorak kanan

  19. Pneumonia Infiltrat dng Air bronchogram/konsolidasi di parahiler kanan paru

  20. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... • Disensibilitas / PergerakanDinding Dada Penurunanpergerakandindingtoraks: -Gangguanototnapas( polio / musc. distrofia ) -Tahanandinding dada meningkat( obesitas ) -Kemampuangerakparumenurun( konsolidasi, fibrosis, atelektasis ) -Jaringanparutertekan( Efusi, Pneumotoraks, Tumor paru ) -Hiperinflasi / elastic recoil menurun( PPOK )

  21. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... • Penghantaran Getaran Paru Nada Frekwensi Panjang tabung Diameter tabung Intensitas Energi Frekwensi Pergantian medium Timbre / Kwalitas Nada dasar Overtone

  22. PEMERIKSAAN FISIK PARU ................... B. Pengetahuan Terapan Diagnose Fisik Paru Struktur dalam ronga dada: • Garis –garis pada permukaan dada • Posisi fisura paru • Inspeksi • Palpasi • Perkusi • Auskultasi

  23. INSPEKSI

  24. INSPEKSI................ • Bentuk dan ukuran toraks • Garis imanjiner pada dinding dada • Otot – otot bantu pernapasan • Tulang iga & ruang antar iga • Fosa jugularis, infra / supra claviculae • Tipe & frekwensi pernapasan

  25. Tulang PenyusunRongga Dada • Costae 1 s/d 7  Costae Sejati • Costae 8 s/d 10  Costae Palsu • Costae 11 dan 12  Costae Melayang • Osteo Costalis • Cartilagines Costalis • Curvature Costalis • D. Costae Palsu • E. Costae Palsu • F. Costae Melayang • G. Costae Melayang • H. Corpus Vertebrae Thoracalis • I. Prox. Xiphoideus / cauda sternum • J. Corpus sterni • K. Caput / manubrium Sterni • L. Caput Sternal Junction • N. Angulus Sterni ( Ludovicii ) • M. Fossa jugularis N

  26. CavumThoraksPosisi Anterior – Lateral - Posterior

  27. OTOT INSPIRASI Sternocleidomastoideus Trapezius Scalenus Intercostalis Eksternus Diafragma OTOT EKSPIRASI Intercostalis Internus Obliqua Eksterna Obliqua Interna Tranversus Abdominis Rectus Abdominis

  28. INSPEKSI................ a b c Garis Imajiner dilihat dari depan . • Mid Sternal Line • Mid Clavicular Line • Anterior Axillar Line

  29. INSPEKSI................ a b Garis Imajiner dilihat dari Belakang / Punggung • Mid vertebrae line • Mid scapular line

  30. INSPEKSI................ a b Garis Imajiner dilihat dari Belakang / Punggung • Mid vertebrae line • Mid scapular line

  31. INSPEKSI................ Garis Imajiner dilihat dari Samping a • Anterior axillar Line • b. Mid Axillar Line • c. Posterior Axillar Line b c

  32. INSPEKSI................ Trakhea x Membayangkan trakhea dan percabangan bronkhus ( dari depan ) Bronkus kanan Bronkus kiri Fosa jugularis

  33. INSPEKSI............... Membayangkan trakhea dan percabangan bronkhus ( dari belakang ) x T4 Bronkus kanan Bronkus kiri

  34. INSPEKSI................ Fis. Mayor Membayangkan Lobus dan Fisura Paru dari Depan Lob. sup Lob. sup Fis. obliqua Costae 5 x Lob. Inf Lob. med x Costae 5 Lob. Inf Costae 6

  35. INSPEKSI................ Proc.sp.th 3 Membayangkan Lobus dan Fisura Paru dari Belakang / Punggung Lob. sup Lob. sup Lob. i nf Lob. Inf x Costae 5 x Costae 5 Fis. Mayor

  36. INSPEKSI................ Fisura obliqua Lob. sup Proc.sp.Th3 X Fisura Mayor Costae 4 Lob. Med Costae 5 Costae 6 Lob. Inf Membayangkan Lobus dan Fisura Paru Kanan ( dari sisi samping )

  37. INSPEKSI................ Proc.sp.Th.3 x Lob. sup Membayangkan Lobus dan Fisura Paru Kiri ( dari sisi samping ) Fisura obliqua Lob. Inf Costae 6 x

  38. INSPEKSI................ Bentuk Thorak • PectusExcavatum( sternum cekung ) • Barrel chest ( PA = Lat / tong anggur ) • Pigeon Chest ( sternum cembung ) • Scoliosis ( pd posisi lat. spthurufS ) • Kifosis( punggungbengkokkedepan ) • Gibus( penonjolantulangpadacervicothorak) • Lordosis( dada terlalumembusung ) • Rachitis Rosary ( tulangigasepertitasbih )

  39. Pectus Excavatum

  40. N B Barrel Chest

  41. Pigeon Chest

  42. GIBUS

  43. Scoliosis

  44. Scoliosis

  45. Kifosis

  46. Kifosis - Lordosis

  47. INSPEKSI................ Kelainan Tipe Pernapasan • Dispneu  kel. sesak secara subyektif • Ortopneu  sesak saat posisi berbaring • Polipneu  frekwensi napas meningkat • Hiperpneu  kedalaman napas meningkat • Kusmaul  frek & kedalaman napas meningkat • Bradipneu  frek napas turun & dangkal

More Related