1 / 28

Materi 2.

Materi 2. KERUSAKAN dan PENGAWETAN KULIT. Kerusakan kulit. Kerusakan kulit dibedakan menjadi dua macam, yaitu : kerusakan ante-mortem Kerusakan post-mortem. Kerusakan ante-mortem. adalah kerusakan kulit mentah yang terjadi pada saat hewan masih hidup.

hada
Download Presentation

Materi 2.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Materi 2. KERUSAKAN dan PENGAWETAN KULIT

  2. Kerusakankulit • Kerusakan kulit dibedakan menjadi dua macam, yaitu : • kerusakan ante-mortem • Kerusakanpost-mortem.

  3. Kerusakan ante-mortem • adalah kerusakan kulit mentah yang terjadi pada saat hewan masih hidup. • Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh parasit, penyakit, umur tua dan sebab mekanis,

  4. kerusakan post-mortem • adalah kerusakan kulit yang terjadi pada saat pengolahan kulit, • misalnya pada proses pengulitan, pengawetan, penyimpanan dan pengangkutan.

  5. Kerusakan Kulit Mentah : Kerusakan pada ternak hidup. Kerusakan setelah pengulitan ( Skinning)

  6. 1. By ternak, manusia, penyakit a. By ternak sendiri - gerakan, perasaan gatal, gesek2an duri, kawat, batu dll - lecet b. By Human - pukulan - cap c. By penyakit - bengkak, gudig, caplak, kutu lalat - parasit ( di AS --- Larva Hypoderma Bovis )

  7. II. A. Saat menguliti ( skinning ) Pekerja kurang pengalaman. Pisau yang tidak sesuai. Cara penggunaan pisau.

  8. II. B. Pada waktu pengawetan Saat pementangan Saat pengeringan - Lambat ----- vlek-vlek/busuk - cepat----- vlek-vlek bila disimpan lama - kerusakan kulit pd penggaraman - vlek - kerusakan kulit krn MO

  9. II.C. Pada saat penyimpanan udara lembab ----- kulit busuk ----- kulit samak jelek krn pengenceran tdk merata tanpa penambahan obat2an serangga, bakteri ----- cacat kulit

  10. II.D. Saat transportasi perjalanan yg lama (via laut) ----- kulit lembab/basah ----- jamur ikatan, gesekan antar kulit

  11. Kerusakankulitakibatparasit • Kerusakan oleh kutu - kutu • Kerusakan oleh cacing – cacing kulit • Kerusakan oleh serangga penggigit • Kerusakan oleh grub • Kerusakan oleh mange • Kerusakan oleh cacing sekrup • Kerusakan oleh caplak

  12. Pengertian parasit • adalah segala jenis binatang yang hidup dengan cara mengambil nutrisi dari induk semang. • Parasit dibagi menjadi 2,ektoparasit dan endoparasit. • Ektoparasit merupakan parasit yang hidup di luar tubuh dari induk semang • endoparasit adalah parasit yang menyerang di dalam tubuh.

  13. Ektoparasit • Ektoparasit yang menyerang pada sapi ada 2 macam yaitu kutu penghisap, Linognathus vituli dan kutu penggigit, Damalinia (Bovicola) bovis yang menyebabkan flek dan bercak

  14. Kerusakan kulit yang terserang ektoparasit • Pada kulit yang telah disamak, kerusakan kulit akibat ektoparasit yaitu berupa flek dan bercak. • Pada kulit yang telah tersamak, kerusakan tersebut akan nampak terlihat sebagai noda, dimana terdapat pemudaran warna dan serat jaringan pada area yang terserang

  15. Histologi kulit yang terserang ektoparasit penggigit

  16. Penampakan kerusakan kulit dilihat dari mikroskop elektron

  17. Penampakan kerusakan dibawah mikroskop elektron

  18. Efek kerusakan dari serangan kutu penghisap dibandingkan kutu penggigit • Kulit dari ternak yang hanya terserang oleh spesies D.bovis dan kulit dari ternak yang diinfeksi oleh L.vituli dan D.bovis tidak menunjukkan perbedaan sangat nyata

  19. Linognathus vituli

  20. Damalinia (Bovicola) bovis

  21. Pengaruh dari pemberantasan ektoparasit terhadap kerusakan kulit berupa bintik dan bercak • Frekuensi dari kulit ternak yang tidak terserang ektoparasit sekitar 24,2 % sedangkan setelah dilakukan pemberantasan meningkat menjadi 61,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberantasan ektoparasit efektif dalam mengurangi kerusakan kulit berupa bercak dan flek.

  22. Acta vet. scand. vol. 42 no. 1, 2001

  23. Terimah kasih

More Related