1 / 9

DETAILMAN

KELOMPOK 1. DETAILMAN. Abadi Azhar (0703015022) Fahmi Rusdi (1003017007) Siti Martini (0903015126) Tiassil Haviana (0903015131). Pokok Bahasan. Pengertian Detailman Tugas dan Fungsi Detailman Contoh kasus. Pengertian Detailman.

gyala
Download Presentation

DETAILMAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KELOMPOK 1 DETAILMAN AbadiAzhar (0703015022) FahmiRusdi (1003017007) Siti Martini (0903015126) TiassilHaviana (0903015131)

  2. PokokBahasan • PengertianDetailman • TugasdanFungsiDetailman • Contohkasus

  3. PengertianDetailman Detailman merupakan salesman yang tidak melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen. Akan tetapi menawarkan produk kepada dokter untuk menggunakan obat mereka. Contohnya perusahaan obat yang memperkenalkan dan membujuk para dokter agar menggunakan produksinya. Tugas Detailman disebut Missionary Salling yaitu mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan.

  4. TugasDetailman Tugasdari medical representative / Detailmanadalahmemperkenalkandanmemberikaninformasiterbarumengenaiobat-obatankepadadokterdanjugaapoteker. Dalamtugasnyaiamemberikaninformasimengenaipenggunaanklinis, dosisdanjugafarmakologiobat-obatantersebut. “Tidakselamanya medical representative itunegatif, karenakalauinformasi yang diberikanberbasisriset (evidence base) makahasilnyaadalahbagus,” ujardrPrijoSidipratomo, MD.

  5. Contohkasus • Sadar bahwa dokter tak boleh memberikan obat sendiri, seorang detailman segera menebar jaringnya ke apotek sekitar dokter berpraktek atau apotek yang ada di rumah sakit. Caranya, setelah detailman mendatangi dokter dan setuju dengan komisi yang diberikan, ia segera mendatangi apotek terdekat. Apotek-apotek yang ada di rumah sakit juga kecil kemungkinan melakukan kecurangan dengan perusahaan obat. Sebab rumah sakit memakai sistem konsinyasi dengan perusahaan obat. Tidak mungkin rumah sakit membeli obat dulu.

  6. Contohkasus • Almatsier, yang juga Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, merasa tidak pernah mengalokasikan dana untuk biaya membeli obat. "Perusahaan obat itulah yang datang menitipkan obatnya," jelasnya. Sebab rumah sakit punya daftar obat yang dibutuhkan. Namanya Formularioum Rumah Sakit.

  7. Contohkasus • Pengakuan yang sama juga diungkapkan oleh Marius Widjajarto, seorang dokteryang saat ini memimpin Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia(YPKKI), sebuah organisasi nonpemerintah (ornop). Menurutnya, itu bukan soal baru. "Itu sudah berlangsung puluhan tahun. Ketika saya masih di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), saya pernah mendapat satu koper penuh berisi kuitansi dan rekening hasil kolusi dokter dan perusahaan obat. Di antaranya ada hadiah mobil volvo untuk dokter," ungkapnya.

  8. Contoh kasus • Sebagian besar pasien meminta obat yang dianggap paling mujarab meski harganya mahal. Sementara banyak dokter tentu saja ingin memenuhi keinginan pasien. Urusan obat memang kadang tidak rasional karena yang dipertaruhkan adalah kesehatan, bahkan jiwanya sendiri. Maka, anggarannya sering tanpa batas, sampai ”kantongnya” kosong. Faktor psikologis ini yang dimanfaatkan bagian pemasaran atau detailmen obat yang mendatangi para dokter untuk menuliskan resep obat yang mereka pasarkan.

  9. Contoh • Dengan kenyataan seperti itu, yang terjadi justru keadaan yang berlebihan (overutilization). Obat yang semestinya tidak perlu—bahkan yang tidak perlu sama sekali pun—diberikan kepada pasien. Inilah yang membuat obat semakin mahal.

More Related