70 likes | 274 Views
EKA FICHRAMAWATI, 3150406001 PERKEMBANGAN TRADISI SYAWALAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL PADA TAHUN 1980-2008. Identitas Mahasiswa.
E N D
EKA FICHRAMAWATI, 3150406001PERKEMBANGAN TRADISI SYAWALAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL PADA TAHUN 1980-2008
Identitas Mahasiswa • - NAMA : EKA FICHRAMAWATI - NIM : 3150406001 - PRODI : Ilmu Sejarah - JURUSAN : Sejarah - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : eka_fichra pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Prof. Dr. Wasino, M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Drs. Bain, M.Hum. - TGL UJIAN : 2011-02-18
Judul • PERKEMBANGAN TRADISI SYAWALAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL PADA TAHUN 1980-2008
Abstrak • Tradisi Syawalan merupakan salah satu kebudayaan yang berupa berupa percampuran dua budaya yaitu Islam dan Hindu. Hal ini dikarenakan daerah Kaliwungu merupakan daerah pantai utara Jawa sehingga mendapat pengaruh budaya Islam yang bercampur dengan budaya jawa sehingga yang muncul adalah budaya pesisiran atau Islam pesisiran. Budaya pesisiran tersebur adalah peringatan wafatnya seorang tokoh karismatik yang dihormati di Kaliwungu atau khoul. Tradisi tersebut muncul secara turun temurun dan berkembang hingga sekarang. Tradisi Syawalan Kaliwungu merupakan wujud penghormatan terhadap leluhur yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan keagamaan. Tradisi Syawalan mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan zamannya. Permasalahan dalam skripsi ini yaitu mengenai bagaimana sejarah awal perkembangan tradisi Syawalan, bagaimana pelaksanaan tradisi Syawalan sebelum tahun 1980 serta perkembangan tradisi Syawalan pada masa kini. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui bagaimana awal muncul tradisi Syawalan, (2) untuk mengetahui perkembangan dalam upacara tradisi Syawalan, (3) Untuk mengatahui pelaksanaan upacara Tradisi Syawalan pada masa sekarang. Metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini adalah metode historis. Penulisan ini melalui 4 tahap: 1. Heuristik 2. Kritik sumber yang meliputi kritik ekstern dan kritik intern, dan dalam kritik intern ini terdapat penilaian intrinsik. 3. Interpretasi, yaitu Tahap ini merupakan usaha menghubungkan dan mengaitkan kaitan fakta sehingga menghasilkan suatu kesatuan yang bermakna. 4. Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Syawalan mengalami perkembangan dalam hal pelaksanaan kegiatan. Pada awalnya Syawalan adalah acara ziarah dan tahlil di makam KH. Asy’ari yang dilakukan setiap tanggal 8 Syawal. Sebelum tahun 1980 acara khoul dilakukan secara sederhana tanpa adanya campurtangan dari pihak pemerintah setempat. Pelaksanaan hanya sebatas warga masyarakat Kaliwungu. Dalam perkembangannya pada tahun 1980 sampai 2008 diadakan penambahan kegiatan yaitu berupa pengajian, sama’an Al Qur’an dan hataman, kirab kelambu makam KH. Asy’ari. Penambahan kegiatan yang lebih bersifat keagamaan menyebabkan perubahan dalam waktu pelaksanaan yaitu mulai tanggal 5 Syawal sampai tanggal 8 Syawal. Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Masyarakat Kaliwungu agar menggali potensi kebudayaan daerah yang ada sehingga menarik bagi para pengunjung, 2) bagi Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal Tradisi Syawalan ini dapat dijadikan aset budaya daerah sekaligus sebagai wisata religi di Kabupaten Kendal.
Kata Kunci • perkembangan, tradisi syawalan, Kaliwungu
Referensi • Abdullah, Muhammad.2004.Meretas Ziarah:Profil Syawalan Kaliwungu. Kaliwungu:Panitia Syawalan Kaliwungu Kendal. Amin, Darori (ed.).2000.Islam dan Kebudayaan Jawa.Yogyakarta: Gama Media. Biro Pusat Statistik Kabupaten Kendal,2005.Kaliwungu Dalan Angka. Biro Pusat Statistik Kabupaten Kendal,2008.Kaliwungu Dalan Angka. Biro Pusat Statistik Kabupaten Kendal,2008.Kaliwungu Selatan Dalan Angka. Gootschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Ihromi, T.O. (ed.).2006.Pokok-pokok Antropologi Budaya.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia .1984.Kebudayaan Jawa.Jakarta: Balai Pustaka. .2005.Pengantar Antropologi 1.Jakarta: Rhineka Cipta. Peursen, C. A. Van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius. Rochani, Ahmad Hamam.2003. Babad Tanah Kendal. Kendal:Intermedia Paramedina. Soekmono. 1993. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta: Kanisius. Syam, Nur.2005.Islam Pesisir.Yogyakarta: LkiS Thohir, Mudjahirin dkk.1988.Al-Muttaqin, Potret Kota Santri. Kaliwungu : Panitia Pembangunan Masjid Besar Al-Muttaqin. . , dkk.2001.Menyoal Kota Santri Kaliwungu Sebuah Ikhtiar Berkaca Diri. Kaliwungu : Panitia Festival Al-Muttaqin IV. Wasino. 2007. Dari Riset Hingga Tulisan Sejarah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. , dkk.2008.Penulisan Upacara Tradisional Di kabupaten Batang. Semarang:Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&i= 26629&Itemid=1 http://eminetwar.blogspot.com/2009/11/tradisi-kaliwungu.htmls http://www.republika.co.id/koran/109/8632.html. Wibowo, Agus. 2008. Kesalehan Kultural Tradisi ”Syawalan”. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0809/30/opi01.html http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/26/81624/Syawalan- Kaliwungu-Ditandai-Kirab-Kelambu-Makam-KH-Asyarihttp:// eprints.undip.ac.id/3264/2/18_Artikel_Endah_ok.pdf (12 Januari 2011) http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2009/04/19/makna-khoul-bagi masyara kat-santri/
Terima Kasih • http://unnes.ac.id